Disusun Oleh :
SYAMSIAH BR SINAGA
YASMILA
Dosen Pembimbing :
Dra. HJ. NURMAIDAR TANJUNG, MA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Hubungan baik antara manusia yang satu dengan yang lain, dan khususnya antara muslim
yang satu dengan muslim lainnya merupakan sesuatu yang harus diupayakan dengan
sebaik-baiknya.
Hal ini karena Allah SWT telah menggariskan bahwa mu’min itu bersaudara, Oleh sebab
itulah segala bentuk sikap dan sifat yang akan memperkokoh dan memantapkan
persaudaraan harus ditumbuhkan dan dipelihara, sedangkan segala bentuk sikap dan sifat
yang dapat merusak ukhuwah harus dihilangkan. Dan agar hubungan ukhuwah islamiyah
itu tetap terjalin dengan baik, salah satu sifat positif yang harus dipenuhi adalah husnuzh
zhan (berbaik sangka).
Apabila kita mendapatkan informasi negatif tentang sesuatu yang terkait dengan pribadi
seseorang apalagi seorang muslim, maka kita harus melakukan tabayyun (pengecekan)
terlebih dahulu sebelum mempercayai apalagi meresponnya secara negatif, Allah SWT
berfirman yang artinya:
ٍَ
إ َب
ِنٌ ب َاس
ِق ْ فُم
ءكََا ِْ
ن ج ُوا إ ََ آ
من ِين َّ ها
الذ َُّ
َي يا أ َ
لى
ٰ
ََ
ُوا ع ْب
ِح َت
ُص ٍ ف َ ه
الة ََ
ِجما ب َو
ًْ ُوا قِيب
تص َْ
ُ ن ُوا أ َي
َّن َت
َب ف
َ ِم
ِين َ ْ
ناد ُم
لتَْ
َعما ف َ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu." (QS 49:6).
B. RUMUSAN MASALAH.
1. Sebutkan pengertian dari Husnudan Terhadap Allah, Diri Sendiri dan Sesama Manusia
?
2. Sebutkan contoh contoh Husnudan Terhadap Allah, Diri Sendiri dan Sesama Manusia ?
3. Bagaimana membiasakan Husnudan Terhadap Allah, Diri Sendiri dan Sesama Manusia
dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Sebutkan pengertian dari Tawaduk, Taat, Qana’ah dan Sabar ?
5. Bagaimana contoh contoh dari Tawaduk, Taat, Qana’ah dan Sabar ?
6. Bagaimana mempraktekkan dari Tawaduk, Taat, Qana’ah dan Sabar ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Husnuzhan seorang hamba kepada Allah SWT adalah berbaik sangka dengan terus
beranggapan bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan Allah SWT kepada dirinya
adalah pilihan yang terbaik dari Allah SWT. Adapun jika kenyataan yang dia terima
merupakan kenyataan yang pahit atau tidak sesuai dengan keinginannya, hendaklah
dia menerimanya dengan tabah dan kembali berintrospeksi diri dan tidak serta merta
berprasangka bahwa Allah SWT telah berkehendak buruk baginya.
Di sisi lain mengapa manusia diwajibkan untuk berhusnuzhan kepada Allah SWT,
karena pengetahuan manusia sangatlah terbatas. Manusia hanya mngetahui hal-hal
yang sifatnya kasat mata dan sama sekali tidak mengetahui rahaisa dibaliknya. Karena
itulah kita harus berhusnuzhan kepada Allah SWT. Sebab apa yang dia kira suatu
kebaikan, belum tentu baik dimata Allah SWT, dan begitu juga sebaliknya 1. Hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT:
َْ
نٰ أَسَى
َعْ و مٌ َلك
ُۖ ُر
ْه َ كهو َُ
ل وَُاِت ْ ُ
الق ُمْك
ليََ
َ عِبُتك
ُّوا ُ ن
تحِب َ
ْٰ أَسَى
َعْ وُم
ۖ ٌ َلك َي
ْر َ خ
هو ًا و
َُ هوا شَي
ْئ ْر
َُ تكَ
َ ُ
ونلمَْ
تع َ ْ
َ َل ُم َْ
نت َأ
ُ و َْ
لميعَ ُاَّلل
َّ َ ْ و ُم
ۗ ٌّ َلك
َ شَر َُ
هو ًا وْئشَي
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah SWT
mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS. Al Baqarah : 216)
1
Abu Salman Farhan Al-Atsary, Menjemput Kesuksesan dengan Berpikir Positif “The Amazing Husnudzon”, (Jakarta : Qudsi
Media, 2013) h. 89
3
Husnuzhan terhadap diri sendiri adalah sikap seorang muslim yang bisa menghadapi
hidup dengan penuh harapan dan tidak pernah putus asa. Sikap seperti ini sangat
dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Karena sifat inilah yang dapat
menumbuhkan sifat-sifat positif lainnya sperti sifat gigih dan selalu berinisiatif.
Dalam hal ini manusia kan selalu mengejar apa yang menjadi keinginannya dan apa
yang menjadi cita-citanya. Ia akan selalu berusaha dan tak lupa pula berdoa keada
Allah SWT atas semuanya itu.
ْ َ عونِي أ
ۚ ست َِجبْ لَ ُك ْم ُ َوقَا َل َربُّ ُك ُم ا ْد
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Dengan selalu berdoa kepada Allah SWT dan terus berusaha tanpa putus asa, maka
Allah SWT akan mengabulkan keinginannya. Hal ini juga dipertegas dalam firman-
Nya:
ِ َُّللاَ ََل يُغَيِ ُر َما ِبقَ ْو ٍم َحت َّ ٰى يُغَيِ ُروا َما بِأ َ ْنف
ۚ س ِه ْم َّ ِإ َّن
Sesungguhnya Allah SWT tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar Ra`d: 11)
4
Hubungan baik antara sesama manusia, khususnya antara mukmin yang satu dengan
mumnin yang lain merupakan suatu yang harus dijalin dengan sebaik-baiknya. Hal ini
karena Allah SWT telah menggarisbawahi bahwa seluruh kaum mukmin adalah
bersaudara, sebagaimana firman Allah SWT:
ََّللا لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُمون ْ َ إِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُونَ إِ ْخ َوة ٌ فَأ
َ َّ ص ِل ُحوا بَيْنَ أَخ ََو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا
Karena setiap saat kita dapat menjadi orang yang melukai atau dilukai atau keduanya
dalam waktu yang bersamaan setiap saat, maka kita amat perlu memelihara dan
memupuk kemampuan untuk berbaik sangka (husnuzhan) dan berlapang dada.
Apabila ada masalah kita harus mencegah prasangka buruk yang mungkin timbul
pada diri kita dengan berani bertanya mengenai duduk permasalahannya. Dan yang
paling akhir adalah berani meminta maaf atau memaafkan bila kita memang salah atau
ketika orang lain meminta maaf. Hal ini dimaksudkan agar ukhuwah Islamiyah tetap
terjalin dengan baik.2
2
Sya’rawi, Syeikh Mutawalli 2006 Kenikmatan Taubat (Jakarta : QultumMedia) h. 72-73
5
· Saling mengormati
· Berbuat baik tehadap sesama
· Generasi tua menyayangi generasi muda
· Saling tolong-menolong dalam kebajikan
6
mengalami kecelakaan lalu lintas, semua itu adalah cobaan dan kita harus
tabah dan tawakal menghadapinya.
Cara membiasakan sifat sabar antara lain sebagai berikut:
- Memperbanyak zikrullah (Mengingat Allah Swt.)
- Mengendalikan emosi
- Melatih serta mendekatkan diri kepada Allah swt dengan membaca ayat-
ayat suci Al-Qur’an, salat, puasa, dan ibadah lainnya.
- Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama.
- Memilih lingkungan pergaulan yang baik.
c. Rela Berkorban
Rela artinya bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan, atau
dengan kemauan sendiri. Berkorban artinya memberikan sesuatu yang dimiliki
sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban
dalam kehidupan masyarakat berarti bersedia dengan ikhlas memberikan
sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain ataupun
7
masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan
penderitaan bagi dirinya sendiri.
Sesuai dengan Surah Al-Hujurat ayat 13, manusia diciptakan Allah Swt dari
jenis laki-laki dan perempuan supaya melakukan taaruf (saling mengenal).
Lebih jauh dengan taaruf umat Islam diharapkan mempunyai rasa setia kawan.
Dengan setia kawan seseorang sanggup memberikan pertolongan,
mendengarkan keluhan hati, dan siap menghibur dasaat kawannya susah.
d. Percaya Diri
Percaya diri termasuk perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap
muslim/muslimah sehingga ia yakin akan kemampuan dirinya kemudian
berani mengeluarkan pendapat dan berani melakukan tindakan. Orang yang
percaya diri akan selalu optimis dan mantap dalam setiap langkahnya seraya
memohon pertolongan Allah Swt akan keberhasilan hidupnya.
8
2. Sesama anggota masyarakat atau sesame warga Negara hendaknya saling
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.3
D. TAWADUK
1. Pengertian, Contoh dan Praktek Tawaduk
Tawaduk artinya sikap rendah hati. Sikap ini merupakan sikap seseorang yang
tidak ingin menonjolkan diri dengan sesuatu yang ada pada dirinya. Orang yang
bersikap tawadu senantiasa ingat bahwa semua yang ada padanya adalah milik
Allah Swt. semata. Oleh karena itu, seorang yang bersifat tawadu tidak akan
menghina orang lain dengan apa pun yang diamanatkan Allah Swt. kepadanya.
Cara bicara orang yang mempunyai sikap tawadu senantiasa lembut dan merendah
sekaligus memiliki rasa percaya diri yang kuat. Ia selalu berusaha berbuat yang
terbaik tanpa ingin kebaikannya diketahui orang lain. Ia lebih suka menyampaikan
kebaikan orang lain dari pada keburukannya. Ia tidak tersinggung atau marah saat
orang lain menyampaikan keburukannya kepadanya. Ia selalu membaca istigfar
jika ada kritikan kepadanya.
Sikap Tawadu berbeda dengan sikap rendah diri. Rasa rendah diri berasal dari
ketidakmampuan memandang dirinya dan orang lain dengan benar.
Ketidakmampuan itu menyebabkan orang yang rendah diri salah menilai dirinya
tidak baik, tidak mampu, tidak tampan atau cantik, dan lebih pantas untuk sesuatu
hal. Oleh karena itu, orang yang salah menilai diri cenderung merasa minder,
tidak mampu, dan tidak percaya diri. Selain berbeda dengan rendah diri, sikap
tawadu merupakan kebalikan dari sikap sombong.
Sikap sombong muncul dari kesalahan menilai diri sebagai lebih baik, lebih
mampu, lebih kaya, atau rasa lebih lainnya. Orang yang sombong merasa bahwa
kelebihan yang ada padanya semata merupakan hasil kerja yang ia lakukan. Ia
tidak melihat kehadiran Allah Swt. dalam kehidupannya. Dengan pandangan
seperti itu, wajar jika orang sombong senang membandingkan dirinya dengan
3
Mutahhari, Murthada. 1984. Perspektif Alquran tentang Manusia dan Agama, (disunting oleh Haidar Baqir, Cet.I; Mizan,
Bandung.) h. 89-92
9
orang lain. Saat ia melihat orang lain lebih dari dirinya, ia merasa iri dan berbuat
dengki. Sebaliknya, ia menemukan orang yang ia rasa lebih rendah darinya, dia
merasa tinggi hati dan merendahkan orang lain. Allah berfirman :
E. TAAT
1. Pengertian, Praktek dan Contoh sikap Taat.
Kata taat berasal dari bahasa arab Ta’at yang berarti mengikuti atau menuruti.
Secara istilah taat berarti mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar
10
diri kita. Dengan kata lain, taat berarti tunduk dan patuh saat kita mendapat
perintah atau larangan untuk dihindari.
Contoh Taat.
Contoh perilaku taat yaitu Novi duduk di kelas VII SMP Negeri 2. Sebagai
seorang muslim, Novi menunaikan shalat tepat waktu, menunaikan puasa
ramadhan, dan puasa sunnah. Semua yang diperintahkan Allah Swt. dilakukan
oleh Novi, dan semua larangannya ditinggalkannya.
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasulnya
(Muhammad saw), dan ulul amri diantara kamu . . . . ” (Q.S. an-Nisa [4] ayat 59)
F. QANAAH
1. Pengertian dan Contoh Sifat Qanaah
Qanaah merupakan sikap rela menerima atau merasa cukup dengan apa yang
didapat serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kekurangan yang
berlebih-lebihan. Orang yang memiliki sikap qanaah sadar bahwa untuk mencapai
suatu keinginan, harus dilakukan dengan usaha. Usaha yang dilakukan pun bukan
sekedar berusaha tanpa perencanaan dan kesungguhan. Ketika hasil dari usaha
tersebut belum sesuai dengan keinginan, orang ini menerimanya dengan ikhlas,
rida, dan lapang dada.
Sikap Qanaah terkait erat dengan sikap syukur kepada Allah Swt. Perbedaannya,
sikap qanaah lebih menekankan rasa rela menerima ketentuan Allah Swt.
sementara syukur lebih menekankan rasa rela menerima ketentuan Allah Swt.
Contoh Qana’ah
11
Contoh sikap qanaah adalah Arif hendak mengikuti lomba badminton antar
sekolah. Oleh karena itu, ia berlatih keras dan tidak lupa memohon keberhasilan
usahanya. Sewaktu pertandingan berlangsung Arif berusaha sekuat tenaga untuk
memenangkan pertandingan. Dia mengeluarkan seluruh kemampuannya, tetapi
apa daya dia harus kalah. Kekalahan tersebut diterimanya dengan lapang dada
dan ikhlas.
G. SABAR
1. Pengertian dan Contoh Sabar
Sabar artinya menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan, baik dalam
menemukan sesuatu yang tidak diinginkan ataupun dalam bentuk kehilangan
sesuatu yang disenangi. Menurut al-Gazali, sabar berarti suatu kondisi mental
dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya adalah atas dorongan ajaran agama.
Contoh Sabar
Saat musibah kebakaran rumah milik hamid datang, Hamid hanya berusaha sabar
atas ketentuan yang diberikan Allah kepada Hamid, dan akhirnya Allah
menggantikan dengan segera, berkat kesabaran hamid, banyak donatur yang
akhirnya membangunkan rumah hamid kembali.
Praktek sabar dalam keseharian
Penerapan perilaku sabar dalam kehidupan menyangkut dua hal yaitu :
a. Sabar dalam Menghadapi Cobaan Hidup
4
Rahayu ,Suci & Toifuri, 2007 Pendidikan Agama Islam ( Jakarta: Ganesa Exact) h.46-48
12
Cobaan hidup yang datang bisa berupa bencana, sakit, kematian, kemiskinan, dll.
Dalam keadaan seperti ini, kesabaran merupakan kunci untuk menghadapinya.
Berkaitan dengan perilaku sabar, Allah Swt. berfirman :
“ Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, Kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka berkata “ Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
b. Sabar dalam menjalankan ketaatan Allah Swt.5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
5
Qardhawi, Memetik Buah Taqwa (Jakarta : Lentera Ilmu, 2012) h.67
13
1. Menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah, artinya melaksanakan perintah Allah
dan Rasul serta menjauhi segala larangannya, melaksanakan jihad fisabillilah dan mencintai
sesame manusia karena Allah.
2. Menumbuhkan perasaan syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.
3. Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal.
4. Menumbuhkan keinginan untuk berusaha beroleh rahmat dan nikmat Allah
DAFTAR PUSTAKA
Abu Salman Farhan Al-Atsary, Menjemput Kesuksesan dengan Berpikir Positif “The
Rahayu ,Suci & Toifuri, 2007 Pendidikan Agama Islam ( Jakarta: Ganesa Exact)
14