Anda di halaman 1dari 5

Naskah Khutbah Jum’at

SYAWAL DAN SILATURAHIM


ُ ُ َ َ َ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ه‬
‫ه‬ ‫لسالم عليكم ورحمة اّلِل وبركات‬ ‫ا‬
َ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ ُ َ َّ َ ُ َٰ َّٰ َ َ َ َ ‫ْ َ ْ ُ ْ ََا َََ ا‬ ُ ْ َ َْ
،‫ والصالة والسالم اْلتم ٰان اْل كمال ٰن‬،‫هلل الموجو ٰد أزًل وأبدا ٰبال مك ٍان‬ ٰ ‫الحمد‬
ْ‫ َو َع ََل آله َو َص ْحبه َو َم ْن َتب َع ُهم‬،‫ان‬ َ َ ْ َ َ َ ِّ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ
‫عَل سيدنا محمد سيد ولد عدن‬
َ َ ِّ َ ٰ َّ َ ُ َ ْ ٰ َ َٰ ُ َ َ ٰ ْ ٰ ََ َ ُ َ ْ َ ُ ٰ َّ َ ٰ َّ ْ ٍ َ ُ َ ْ َ ٰ َ ْ
‫ وأشهد أن سيدنا‬،‫شيك ل ُه‬ ‫ أشهد أن ًل إله إًل هللا وحده ًل‬،‫بإحسان‬
َْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ِِّ َ ِ ُ ْ َ َّ َ ُ َ ْ َ َّ َ ٰ َ ٰ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ٍ ‫ٰ ُ ٰ َ َّ ا‬
‫ فإن أو ٰصيكم ونف ٰس بتقوى‬،‫ أما بعد‬.‫ ًل نب بعده‬،‫محمدا عبده ورسوله‬
َّ َ َ ْ ُ ٰ ِّ َ ‫ َ َ ٰ ُ ي َ َ ْ َ ْ ي‬: َ َ ْ ُ ‫ِ ْ ٰ ي‬ َْ َ ْ ِّ َ ْ
‫َل الق ٰد ْي ِر الق ٰائ َ ٰل ٰ يف ُمحك ٰم ٰكت ٰاب ٰه وس ِارعوا ٰإَل مغ ٰفرٍة ٰمن ربكم وجن ٍة‬ ‫ي‬ ٰ ‫هللا الع‬
ٰ
َّ َِّ ‫الَّس ٰاء َو‬ َ ُ
َّ َّ ‫ين ُين ٰفقون ِف‬ ْ َّ
َ ‫ الذ‬،‫ي‬ َّ ْ
َِ ‫ض أعدت لل ُمتق‬ ْ َّ ْ ُ
ُ ‫الس َم َاوات َواْل ْر‬ ُ
َّ ‫َع ْرض َها‬
‫الّض ٰاء‬ ٰ‫ي‬ ٰ ٰ ٰ ٰ
‫ي‬ َِ ‫اّلِل ُيح ُّب ْال ُم ْحسن‬
ُ َّ ‫الناس َو‬ َّ
‫ن‬ ‫ع‬
َ َِ َ ْ َ َ ْ َ ْ َِ
‫ي‬ ‫اف‬ ‫ع‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ظ‬ ‫ي‬‫غ‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫م‬
َْ َ
ٰ ٰ ٰ ِ ِ ٰ ٰ ٰ ‫وال‬
‫اظ‬ ‫ك‬
Kaum Muslimin Jamaah shalat Jum'at yang mulia.
Marilah kita bersama-sama meningkatkan Iman dan Taqwa kita kepada Allah
Ta’ala, dengan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah Swt. dan
menyambungkan apa-apa yang telah diperintahkan, serta menjauhkan diri kita dari
segala bentuk kemaksiatan kepada Allah..
Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW., berserta keluarganya, sahabatnya…, Semoga pada hari kiamat
nanti kita dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau.. Aamiin Ya Robbal
Aalamiin..
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Judul Khotbah hari ini adalah; “SYAWAL dan SILATURAHIM”.
Hari ini kita masih dalam suasana Idul Fitri, dimana kita diperintahkan oleh Allah
SWT untuk menyambung silaturahmi dengan orang tua, sanak saudara, tetangga dan
teman. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Aiyub Al-Ansari dalam Shohih
Bukhori;
َ َ َّ ‫ َو َتص ُل‬،‫الز َك َاة‬
َّ ْ ُ َ َ َ َّ ُ ُ َ ‫َ ْ ا‬ ُ َْ ُ َ َ َّ ُ ُ ْ َ
‫ ذ ْره‬،‫الر ٰح َم‬ ٰ ‫ن‬‫ٰي‬ ‫ؤ‬ ‫ت‬‫و‬ ،‫ة‬ ‫ال‬‫الص‬ ‫يم‬ ‫ق‬ٰ ‫ت‬‫و‬ ،‫ا‬ ‫ئ‬ ‫ي‬ ‫ش‬ ‫ه‬
ٰ ٰ ‫َّس‬
‫ب‬ ‫ك‬ ِ ‫تعبد اّلِل ًل ت‬
"Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah
sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahim dengan orangtua dan saudara". (HR
Bukhari).
Rasulullah SAW menjelaskan dalam Shohih Bukhori Muslim, silaturahmi
bukanlah orang yang saling membalas kebaikan. Tetapi yang dimaksud silaturahmi
yaitu orang yang berusaha menjalin hubungan baik meski orang di sekelilingnya
berbuat jahat kepadanya.
Begitu pentingnya menjaga persaudaraan sehingga Allah SWT mengancam
orang-orang yang memutuskan tali silaturahmi. Dalam hadist riwayat Abu Daud
dijelaskan;
"Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya
di dunia-bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan zalim
dan memutus silaturahmi." (HR Abu Daud).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengingatkan ancaman Allah SWT yang
akan memutuskan hubungan dengan hamba yang tidak َ mempertahankan
َ silaturahmi.
َ ْ ‫ َو ْاش َت َق ْق ُت َل َها م َن‬،‫الرح َم‬ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َّ َ : َّ َ َ َّ َ ُ َّ َ َ
‫ ف َم ْن‬،‫م‬
‫ٰي‬ ‫اس‬ ٰ ٰ
َّ ‫ت‬ ‫ وأنا خلق‬،‫قال اّلِل عز وجل أنا الرحمن‬
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
ُ ُّ َ ََ ُ ُْ َ
‫ َو َم ْن قط َع َها َبتته‬،‫َو َصل َها َو َصلته‬
"Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Kuasa berfirman. "Aku adalah yang
Maha Pengasih (Ar-Rahman). Aku membuat ikatan persaudaraan dan memberinya
nama dari nama-Ku. Jika siapa saja mempertahankan ikatan silaturahmi, maka
mempertahankan hubungan dengannya. Dan Aku akan memutus hubungan dengan
siapa saja yang memutuskan silaturahmi." (Disebut dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad).
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Sesungguhnya, menyambung tali silaturahim merupakan salah satu bentuk
kecintaan dan ketakwaan seorang hamba. Hal tersebut dibuktikan dengan hadis yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.
Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan
Allah SWT sebagaimana disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. ia
berkata sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah swt menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari
(menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang
berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha
jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang
memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya Dia berfirman: “Itulah untukmu”.
Dengan begitu, silaturahmi menjadi ajang mendekatkan diri pada Allah SWT. Hal
ini karena Allah memerintahkan hambaNya untuk menjaga keutuhan antar sesamanya.
Allah juga menjanjikan pahala bagi siapa saja yang mampu menjaganya dan Dia juga
tidak segan memberikan peringatan bagi mereka yang memutus keutuhan tali
silaturahmi.
Sesungguhnya dengan bersilaturahmi, seseorang dapat memperluas rezeki
orang lain dengan bantuan yang diberikan Allah SWT. pun menjanjikan kemudahan dan
pahala bagi siapa saja yang mampu memperpanjang tali silaturahmi dan memudahkan
urusan saudaranya.
Janji Allah tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan Abu
Hurairah: “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya
hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam sebuah riwayat yang cukup panjang; Dikisahkan, ada seorang yang kaya
raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar
kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya untuk menitipkan barang atau uang.
Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang
diberi amanah menyimpan uangnya tersebut.
Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang itu telah wafat. Orang kaya
itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun, tidak satupun di antara ahli warisnya
mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan
bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi
amanat tersebut ?
Orang kaya itupun mendatangi seorang 'alim di Kota Makkah , lalu menceritakan
tentang uangnya tersebut. Orang alim itu berkata:
"Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zamzam , panggillah
nama temanmu yang kau titipi uang itu, di bibir sumur. Jika temanmu adalah orang
yang baik dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab
panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, di manakah ia menyimpan uangmu".
Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zamzam . Di bibir
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
sumur ia memanggil nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun
tidak ada jawaban sama sekali.
Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tersebut, lalu
menceritakannya. Orang Alim itu kaget dan berkata: "Innaa Lillahi wa Inna ilaihi
Rooji'uun. Jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan
ahli neraka."
Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah sumur
yang bernama "Barhut". Dikatakan bahwa sumur itu adalah bibir dari neraka Jahannam.
Datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggillah nama temanmu itu".
Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga
malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yang ia titipi uang: "Yaa Fulan!" Baru
sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam sumur.
Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya itu, lalu bertanya:
"Di manakah engkau menyimpan uangku?". Dari dalam Sumur terdengar jawaban: "Aku
menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada
anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali".
Orang kaya itupun bertanya: "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang
yang ahli neraka ?" Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah ?"
Orang itupun bercerita: "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari
perempuan yang faqir. Lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah
yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli neraka. Jika kau mau menolongku,
datangilah saudariku tersebut, dan mintakan maaf kepadanya, dan ceritakan padanya,
bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali
silaturrahim dengannya".
Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu
menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang
benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya
itu, di manakah rumah bibi mereka?
Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan
temennya tersebut. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami
saudaranya di alam kubur.
Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan
saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahim dengan
anak-anak saudaranya.

Masyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia..


Sungguh, betapa menakutkan ancaman dari Allah bagi kita yang masih berani
tidak bertegur sapa dengan saudara kandungnya lebih dari tiga hari. Dan pada hari
berikutnya, malaikat maut mendatanginya, na'udzubillahi mindzalik.
Bulan ini, sangat identik dengan bulan silaturahim. Satu kesempatan emas untuk
menyambung kan tali silaturahim yg masih terputus sebelumnya. Dengan suasana hati
gembira masing-masing diantara saudara saudari kita akan mudah memaafkan.
Jangan membela egoisme, jangan merasa rendah diri, jangan merasa tidak
pantas, jangan sungkan sungkan, bersegaralah sambungkan tali silaturahim yang
masih terputus. Demi kebahagiaan negeri akhirat kita, demi ridho Allah, demi Rahmat
dan ampunan Allah. Buang rasa angkuh, rasa tidak bersalah, rasa lebih kaya, lebih kuat
lebih dihormati, rasa lebih baik dari saudaranya. Karena rasa-rasa tersebut adalah
racun yang sangat merugikan bagi diri kita sendiri. Allah telah berfirman dalam Al
Qur'an surat An-Nisa' Ayat 1;
ْ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َّ ْ ِّ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ ُ َّ َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫س َّو ٰاحد ٍة َّوخلق ٰمن َها ز ْو َج َها َو َبث ٰمن ُه َما‬
ٍ ‫يايها الناس اتقوا ربكم ال ٰذي خلقكم من ن‬
‫ف‬
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
ُ َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ َ َ َّ ه‬ َ ُ ۤ َ َّ َ ‫ه‬ ُ َّ ۤ َ ‫ا‬
‫اّلِل كان عل ْيك ْم َرٰق ْي ابا‬ ‫اّلِل ال ٰذ ْي ت َسا َءل ْون ٰب ٖه واًلرحام ۗ ٰان‬ ‫ِر َجاًل ك ٰث ْ ايا َّو ٰن َسا اء ۚ َواتقوا‬
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-
nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu”.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Jangan sampai kita punya masalah di akhirat gara-gara memutus tali
persaudaraan. Oleh sebab itu, mari kita berusaha sekuat tenaga untuk menyambung
dan menjaga silaturahmi dengan orang tua, saudara, tetangga dan teman agar menjadi
orang-orang yang beruntung di dunia dan diakhirat..
Semoga kita semua kelak diterima di sisi Allah Swt dan ditempatkan di surga
bersama Rasulullah Saw dan orang saleh lainnya. Amin… Amin ya Rabbal 'alamin.
َ ‫العظ ْيم َو َن َف َع ِب َوا َّي ُاك ْم ب َما ف ْيه م َن ال َا َيات َو ذ ْكر‬
‫الح ٰك ْي ٰم‬
ُ ِ ُْ ََ ُ َ َ َ
َ ‫الق ْرأن‬
ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ُٰ ‫ٰي‬ ُ ٰ ُ ٰ َّ ُ َ ٰ َ ُ ‫ب َار َك هللا ٰ ُيَل ولكم ٰ ي ْف‬
َ ‫السم ْيع‬
‫الع ٰل ْي ٰم‬ َّ َ َ ْ َ ِّ َ َّ َ
ٰ ‫و تقبل هللا ٰم ِ يب و ٰمنكم ٰتالوته ٰانه هو‬

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 4
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ْ‬ ‫َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ ُ َ ِ ْ َ ُ َ ِ ُ َ َ َ‬ ‫ْ َ ْ ُ‬
‫ٰهلل ال ٰذي أنعمنا ٰب ٰنعم ٰة ا ٰإليم ٰان َوا ٰإلسال ٰم‪ ,‬ونص يَل ونسلم عَل خ ِي‬ ‫ال َحمد ٰ‬
‫ْاْل َنام َس ِّيدنا ُم َح َّمد َوعَل اله َو َص ْحبه أ ْج َمع ْ َِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ي‬
‫َ ْ َ ٰ ُ َ ٰ َّ َ َ َّ ٍ َ ْ َ ٰ ُٰ َ ََ ْ ٰ َ ٰ َ ُ َ َ ٰ ْ َ ُ َ َّ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ‬
‫شيك له وأشهد أ َن مـحمدا عبده ورسوله‬ ‫ِ‬ ‫َأشهد أن ًل ٰإله ٰإًل هللا وحده ًل‬
‫ي‬ ‫لله َّم َص ِّل َو َس ِل ْم َع ََل ُم َح َّمد َو َعَل آله َو َص ْحبه أ ْج َمع ْ َِ‬
‫َ‬ ‫أ ُ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٍ‬
‫ولوا َق ْو اًل َس ٰد ايدا ُي ْص ٰل ْح َل ُك ْم َأ ْع َم َال ُك ْم َو َي ْغ ٰفرْ‬ ‫َّ َ َ ُ ُ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ‬
‫يا أيها ال ٰذين آمنوا اتقوا اّلِل وق‬
‫ا‬ ‫َ‬
‫اّلِل َو َر ُسول ُه فقد فاز ف ْوزا َعظ ا‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫وب ُك ْم َو َم ْن ُيطع َّ َ‬ ‫َل ُك ْم ُذ ُن َ‬
‫يما‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ُ‬ ‫ُّ َ َ ْ َ ِ‬ ‫َّ ى َ َ َ َّ َ َ َ ُ‬ ‫َّ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ ُّ ِ َ َ‬
‫ٰإن اّلِل و ملئكته يصلون عَل النب يأيها ال ٰذين ءامنوا صلوا علي ٰه و سلموا‬
‫ً‬ ‫َ‬
‫سليما‬ ‫َت ٰ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ا ُ‬
‫ات اًلحيآء ٰمنه ْم‬ ‫ٰ‬ ‫لم ْس ٰل َم‬ ‫ي وا ُ‬ ‫لم ْس ٰل ٰم ِ‬ ‫لمؤمنات وا ُ‬
‫ٰ‬
‫ي وا ُ‬ ‫لله َّم اغ ٰف ْر ٰلل ُمؤم ٰن ِ‬
‫ون َّن منَ‬ ‫َْٰ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ‬ ‫َ ُ َّ ٰ َ َّ َ‬ ‫َْ َْ َ‬
‫ات‪,‬اللهم ربنا َظلمنا أن َ ْفسنا وٰإن ُ لم تغ ٰ ُفر َل َنا وترحمنا ْلنك ْ ٰ‬ ‫ْواًلمو ٰ‬
‫ي ٰإ َم ااما‬ ‫اج َعل َنا لل ُم َّتق َِ‬ ‫ي َو ْ‬ ‫ِ‬ ‫ين‪َّ َ ,..‬رب َنا َه ْب ل َنا م ْن أز َواج َنا َوذ ِّ َّريات َنا ق َّرة أ ْع ُ‬ ‫ال َخاش َ‬
‫ٰ ٰ‬ ‫َ َّ َ ٰ ْ ِ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ٰ ْ َ َ ْ َ ٰ ُ َ ٰ َ َّ َ َ ا ٍ‬
‫ا‬
‫ار‬ ‫غ‬ ‫اص‬ ‫ان‬ ‫ربنا اغف ْرلنا ذنوبنا ولوالدينا وارح ْمه َما ك َما رب َ‬
‫ي‬
‫ٰ‬ ‫ٰٰ‬ ‫ٰ‬
‫َ َّ َ َ ِ ُّ ْ َ َ ٰ َ َ ا َ ِ ْ َ َ َ َ ا َ َ َ َ َ َّ ‪َ ُ َ ْ َ َّ َّ ُ َّ َ .‬‬
‫ربنا ٰآتنا ٰ يف الدنيا حسنة و ٰ يف اْل ٰخرٰة حسنة و ٰقنا عذاب الن ِار اللهم ٰإنا نسألك‬
‫َ َُ ِ‬ ‫اك‪َ ،‬و ْ‬ ‫ْ ْ َ َ ِ ْ َ ْ َ ْ َ َ ‪َ َ ُ َ َ َ ْ ِّ َ َّ ُ َّ َ ..‬‬
‫اج َع ْل ع َمله ٰ يف‬ ‫ٰاإلخالص ٰ يف القو ٰل والعم ٰ ُل اللهم وفق ٰإمامنا ٰلهد‬
‫َ َ َ ْ ْ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ ِّ ْ َ ْ َ ُ َ ُ ْ ْ ُ ْ ْ َِ ْ‬
‫ش ٰعك‬ ‫ي ٰلل َع َم ٰل ٰب ٰكت ٰابك‪ ،‬وتحكي ٰم‬ ‫ِرضاك‪ ،‬ووفق ج ٰمي ْع وًل ٰة أمو ِر المس ٰل ٰم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ع َب َاد هللا‪ :‬إ َّن َّ َ‬
‫اّلِل َيأ ُم ُر ٰبال َعد ٰل َو ٰاإل ْح َس ٰان َوٰإيت ٰاء ٰذي الق ْر َن َو َينَه ع ِن‬ ‫ٰ‬
‫ٰ ْ َ ْ َ َ ٰ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ِْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ َ‬
‫الفحشاء والمنكر والبغ يعظكم لعلكم تذكرون‬
‫َ َ َ ْ ُْ‬ ‫َ ْ ُ ُ ْ ٰ َ ْ َ ِ ْ َ ْ َِ ي ْ ٰ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ َ‬
‫هللا الع ٰظيم الج ٰليل يذكركم‪ ،‬واشكروه عَل آًل ٰئ ٰه و ٰنع ٰم ٰه ي ِزدكم‪،‬‬ ‫فاذكروا‬
‫َ َُْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ ْ‬
‫هللا أ كي‪ ،‬وهللا يعلم ما تصنعون‬ ‫ول ٰذكر ٰ‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai