Pesan pokok dalam materi khutbah Jumat berikut ini adalah bahwa berbuat baik
kepada kedua orang tua merupakan sebuah kewajiban, yang secara eksplisit
dititahkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi. Banyak sekali keutamaan bagi
mereka yang berbakti kepada keduanya, sebagaimana banyak pula kecaman bagi
mereka yang mendurhakai keduanya.
Baca: Kumpulan Khutbah soal Bencana atau Musibah
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Keutamaan Berbakti kepada Kedua
Orang Tua". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print
berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga
bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya
dan memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga
sahabat Ibnu ‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata:
شع َب الإ يْمَان ّ َ )رِضَا الله ِ ف ِ ْي رِضَا ال ْوَالِدَي ْ ِن و َسَ خَط ُه ُ ف ِ ْي سَ خَطِهِم َا )رَو َاه ُ الحا َكِم وال
ُ طبَر َانِيّ والبَيْهَقِيّ في
Maknanya: “Ridla Allah berada pada ridla kedua orang tua dan murka Allah
berada pada murka kedua orang tua” (HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi
dalam Syu’ab al-Iman).
Maknanya: “Orang yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah
suaminya dan orang yang paling agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah
ibunya” (HR al-Hakim).
Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam:
ّ قلُ ْتُ ث َُم،َ ُأ َمّك:َ ث َُم ّ م َنْ ؟ قَال: ُ قلُ ْت،َ ُأ َمّك:َ قَال، ث َُم ّ م َنْ ؟: ُ قلُ ْت،َ ُأ َمّك:َل الله ِ م َنْ أَ ب َُر ّ؟ قَال
َ ْ سو
ُ َ ي َا ر: ُقلُ ْت
أَ ب َاك َ ث َُم ّ الْأَ ق ْر َبَ فَالْأَ ق ْر َبُ )أخرجه أبو داود والترمذي وحسّنه:َ)م َنْ ؟ قَال
Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku
(dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya
lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian
siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi
menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya”
(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya hasan).
Dipahami dari hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti
kepadanya. Hal itu dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak
dengan penuh kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat
mengandung, rasa sakit saat melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah
saat mengurus dan merawat anak hingga sering kali tidak tidur di malam hari.
Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang
laki-laki menggendong ibunya di punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah. Laki-
laki itu lalu bertanya kepada Ibnu ‘Umar: Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai
aku telah memenuhi hak ibuku? Ibnu ‘Umar menjawab:
ل كَثِيْر ًا
ِ ْ ك عَلَى الْق َلِي
َ ُ حدَة ٍ م ِنْ طَلْق َاتِهَا و َل ٰـكِنْ ق َ ْد أَ حْ سَن ْتَ و َالله ُ يُثِي ْب
ِ وَل َا بِطَلْقَة ٍ و َا
“Belum, bahkan sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa
sakit yang dialaminya saat melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik
kepadanya, dan mudah-mudahan Allah membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini
dengan balasan yang banyak.”
ُ ّ ف َِإ َن ّه ُ يُع َ َج،ِخر ُ الله ُ مِنْهَا م َا شَاء َ ِإلَى يَو ْ ِم الْق ِيَامَة ِ ِإ َلّا عُقُو ْقَ ال ْوَالِدَيْن
ل لِصَاحِبِه ِ )رواه الحاكم ِ ل ال ُذ ّنُو
ِّ َ ْب يُؤ ّ ُ ُ )ك
Maknanya: “Balasan dari setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan
kehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua,
sesungguhnya Allah akan mempercepat siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim).
ي )رواه مسلم
َ ِل ودِّ أَ بيِْه ِ بَعْد َ أَ ْن يُوَل ّـ
َ ْ ل أَ ه َ ّ ن م ِنْ أَ بَر ِّ ال ْبِر ِّ أَ ْن يَبَر
ُ ُ الر ّج ّ َ )إ
Maknanya: “Di antara berbakti yang paling utama adalah apabila seseorang
berbuat baik kepada orang yang dicintai oleh ayahnya setelah ayahnya meninggal”
(HR Muslim).
Di antara bentuk bakti kepada kedua orang tua juga adalah berziarah ke makam
keduanya setelah meninggal. Janganlah kita mencukupkan diri untuk menyayangi
keduanya dengan kasih sayang kita yang fana’ di dunia. Tapi kita ziarahi dan kita
doakan agar keduanya memperoleh kasih sayang dan rahmat Allah yang kekal.
Yang demikian itu sebagai balasan karena keduanya telah menyayangi dan
mendidik kita sewaktu kecil. Tentunya, doa ini khusus bagi bapak ibu yang
Muslim, bukan bapak ibu yang meninggal dalam keadaan selain Islam.
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga
bermanfaat dan dapat kita amalkan. Amin
حي ْم ُ ل قَو ْل ِ ْي هٰذ َا و َأَ سْ تَغْف ِر ُ الله َ ل ِ ْي و َلـَكُمْ ،فَاسْ تَغْف ِر ُ ْوه ُِ ،إ َن ّه ُ ه ُو َ الْغَفُوْر ُ َ
الر ّ ِ أَ قُو ْ ُ
Khutbah II
ْف
سيُو َ الْأَ حْ يَاء ِ مِنْه ُ ْم و َالْأَ مْو َ ِ
ات ،ا َلل ّٰه ُ َ ّم ادْف َعْ ع ََن ّا ال ْبَلَاء َ و َالْغ َلَاء َ و َال ْو َب َاء َ و َالْف َحْ شَاء َ و َال ْمُن ْك َر َ و َال ْب َ ْغي َ و َال ُ ّ
ل شَيْء ٍ قَدِيْر ٌ
عَلَى ك ُ ّ ِ
ن الف َحْ شَاء ِ و َال ْمُن ْك َر ِ و َالب َغ ِْي ،يَعِظُك ُ ْم
ن و َِإي ْتَاء ِ ذِي الْقُر ْبَى ويَنْهَ ى ع َ ِ
ل و َالْإحْ سَا ِ عِبَاد َ اللهِ ،إ َ ّ
ن الله َ ي َأْ م ُرُ ب ِالْع َ ْد ِ
لَع َل ّـك ُ ْم ت َذ َك ّر ُ ْونَ .فَاذك ُر ُوا الله َ الْعَظِي ْم َ ي َ ْذكُر ْك ُ ْم وَلَذِك ْر ُ الله ِ أَ كْ ب َر ُ
Nur Rohmad
Rohmad, Tim Aswaja NU Center PWNU Jatim, Tinggal di Mojokerto
Baca naskah khutbah lainnya
Khutbah Jumat: Batal Berangkat Haji, Jangan Bersedih Hati!
Khutbah Jumat: Ibadah Haji, antara Kebutuhan dan Keinginan
Khutbah Idul Adha: Tiga Makna di Balik Ibadah Haji
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang
memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim
di Indonesia.
TAGS: