Anda di halaman 1dari 7

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Keutamaan Berbakti


kepada Kedua Orang Tua
Nur Rohmad 
Kamis, 10 Juni 2021 | 13:30 WIB

Pesan pokok dalam materi khutbah Jumat berikut ini adalah bahwa berbuat baik
kepada kedua orang tua merupakan sebuah kewajiban, yang secara eksplisit
dititahkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi. Banyak sekali keutamaan bagi
mereka yang berbakti kepada keduanya, sebagaimana banyak pula kecaman bagi
mereka yang mendurhakai keduanya.
 
Baca: Kumpulan Khutbah soal Bencana atau Musibah
 
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Keutamaan Berbakti kepada Kedua
Orang Tua". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print
berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga
bermanfaat! (Redaksi)

Khutbah I

َ ‫ و‬،ِ‫الحم َْد ُ لِل ّٰه ِ ال ْمَلِكِ ال َد ّ َي ّان‬


ّ َ ‫َالصّ لَاة ُ و َال‬
ِ ‫ و َعَلَى آلِه ِ و َصَ ح ْبِه ِ و َت َاب ِعِيْه ِ عَلَى م َّر‬،َ‫سلَام ُ عَلَى مُحَم ّدٍ سَيِّدِ وَلَد ِ عَدْن َان‬
ُ ‫ و َأَ شْهَد‬،ِ‫ن و َال ْمَك َان‬ َ ‫سم َِي ّة ِ و َالْجِهَة ِ و‬
ِ ‫َالز ّم َا‬ ِ َ ‫ك لَه ُ ال ْمُن َ َـز ّه ُ ع‬
ْ ِ ‫ن الْج‬ َ ْ ‫ و َأَ شْهَد ُ أَ ْن َلّا ِإله َ ِإ َلّا الله ُ وَحْدَه ُ ل َا شَر ِي‬،ِ‫الز ّم َان‬
َ

ْ ‫سو ْلُه ُ ال َ ّذ‬


ُ‫ِي ك َانَ خُلُق َه ُ الْقُر ْآن‬ ّ َ َ‫أ‬
ُ َ ‫ن سَيِّد َن َا مُحَم ّدًا عَبْدُه ُ وَر‬
‫ك ا َلّا‬ ِ ِ ‫ الْق َائ‬،ِ‫صيْك ُ ْم و َن َ ْفس ِي بتَِقْو َى الله ِ الم َن ّان‬
َ ّ ‫ و َقَض ٰى ر َُب‬:ِ‫ل فِي ك ِتَابِه ِ الْقُر ْآن‬ ِ ‫ فَإن ِ ّي ُأ ْو‬،‫ن‬ َ َ ‫ عِبَاد‬،ُ ‫أَ َمّا بَعْد‬
ِ ٰ ‫الر ّ ْحم‬
ٍ ّ ُ ‫تَعْبُد ُ ْٓوا ا َِلّآ ا ِ َي ّاه ُ و َب ِال ْوَالِدَي ْ ِن اِحْ سٰنًاۗ ا ِ َمّا يَب ْلُغ ََنّ عِنْدَك َ ال ْـكِبَر َ اَحَد ُهُم َآ ا َ ْو كِلٰهُم َا فَلَا تَق ُلْ َل ّهُم َآ ا‬
‫ف َ ّول َا تَنْهَر ْهُمَا‬
:‫ب ا ْرحَمْهُم َا كَمَا ر ََب ّيٰن ِ ْي صَغِيْرًاۗ )الإسراء‬
ِّ ّ‫الر ّحْمَة ِ و َق ُلْ َر‬
َ ‫ن‬ ِ ّ ّ ‫ح ال ُذ‬
َ ِ‫ل م‬ َ ‫و َق ُلْ َل ّهُم َا قَوْل ًا كَر ِ يْمًا و َاخْ ف ِْض لَهُم َا جَنَا‬
٢٤-٢٣)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat
kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu
wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan
meninggalkan semua larangan. 

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,


Di dalam beberapa ayat di atas, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk
tidak beribadah kecuali kepada-Nya serta berbuat baik kepada kedua orang tua.
Bagaimanakah berbuat baik kepada kedua orang tua? Marilah kita simak uraian
berikut ini.

Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya
dan memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga
sahabat Ibnu ‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata:

ُ ‫ك فَي ُصِ يْبَهُم َا ال ْغ ُبَار‬


َ َ ‫ل َا تَنْف ُْض ثَو ْب‬

“Jangan engkau kibaskan pakaianmu, sehingga kedua orang tuamu terkena


debunya.”

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia,


Disunnahkan menaati kedua orang tua dalam segala hal kecuali dalam perbuatan
maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Bahkan taat dalam perkara-perkara
yang makruh sekalipun juga dianjurkan dan diperintahkan. Para ulama
mengatakan bahwa jika salah satu dari kedua orang tua memerintah anaknya
untuk melakukan perkara yang mubah atau meninggalkannya, disunnahkan bagi
anak untuk menaatinya dalam hal tersebut. Namun jika hati bapak atau ibu
menjadi sedih dan sangat terpukul jika anak menyalahi keduanya dalam hal itu,
maka pada saat itulah menjadi wajib baginya untuk menaati keduanya dalam
perkara mubah tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫شع َب الإ يْمَان‬ ّ َ ‫)رِضَا الله ِ ف ِ ْي رِضَا ال ْوَالِدَي ْ ِن و َسَ خَط ُه ُ ف ِ ْي سَ خَطِهِم َا )رَو َاه ُ الحا َكِم وال‬
ُ ‫طبَر َانِيّ والبَيْهَقِيّ في‬

Maknanya: “Ridla Allah berada pada ridla kedua orang tua dan murka Allah
berada pada murka kedua orang tua” (HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi
dalam Syu’ab al-Iman).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Banyak sekali hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan berbakti kepada
orang tua. Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫ل ُأ َمّه ُ )رواه الحاكم‬ َ ‫ح ً ّقا عَلَى‬


ِ ُ ‫الر ّج‬ َ ‫اس‬ َ ُ ‫جه َا و َأَ ْعظَم‬
ُ ّ ‫الن‬ ُ ‫ح ً ّقا عَلَى ال ْمَر ْأَ ة ِ ز َ ْو‬
َ ‫س‬ َ ُ ‫)أَ ْعظَم‬
ِ ‫الن ّا‬

Maknanya: “Orang yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah
suaminya dan orang yang paling agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah
ibunya” (HR al-Hakim).

Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam:

ّ ‫ قلُ ْتُ ث َُم‬،َ‫ ُأ َمّك‬:َ‫ ث َُم ّ م َنْ ؟ قَال‬: ُ‫ قلُ ْت‬،َ‫ ُأ َمّك‬:َ‫ قَال‬،‫ ث َُم ّ م َنْ ؟‬: ُ‫ قلُ ْت‬،َ‫ ُأ َمّك‬:َ‫ل الله ِ م َنْ أَ ب َُر ّ؟ قَال‬
َ ْ ‫سو‬
ُ َ ‫ ي َا ر‬: ُ‫قلُ ْت‬

‫ أَ ب َاك َ ث َُم ّ الْأَ ق ْر َبَ فَالْأَ ق ْر َبُ )أخرجه أبو داود والترمذي وحسّنه‬:َ‫)م َنْ ؟ قَال‬

Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku
(dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya
lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian
siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi
menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya”
(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya hasan). 
Dipahami dari hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti
kepadanya. Hal itu dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak
dengan penuh kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat
mengandung, rasa sakit saat melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah
saat mengurus dan merawat anak hingga sering kali tidak tidur di malam hari.

Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang
laki-laki menggendong ibunya di punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah. Laki-
laki itu lalu bertanya kepada Ibnu ‘Umar: Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai
aku telah memenuhi hak ibuku? Ibnu ‘Umar menjawab:

‫ل كَثِيْر ًا‬
ِ ْ ‫ك عَلَى الْق َلِي‬
َ ُ ‫حدَة ٍ م ِنْ طَلْق َاتِهَا و َل ٰـكِنْ ق َ ْد أَ حْ سَن ْتَ و َالله ُ يُثِي ْب‬
ِ ‫وَل َا بِطَلْقَة ٍ و َا‬

“Belum, bahkan sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa
sakit yang dialaminya saat melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik
kepadanya, dan mudah-mudahan Allah membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini
dengan balasan yang banyak.” 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Di antara kisah yang menunjukkan keagungan berbakti kepada ibu adalah kisah
seorang laki-laki yang shaleh, yang bernama Bilal al-Khawwash. Ia bercerita:
“Suatu ketika aku sedang berada di padang yang dahulu Bani Israil pernah tersesat
di sana (sebuah padang yang tandus yang dinamakan Tîh Banî Isrâ-îl, karena
kaum Nabi Musa tersebut pernah tersesat di sana selama 40 tahun akibat tidak
mengikuti perintahnya). Tiba-tiba aku mendapati seseorang yang berjalan
mengiringiku. Aku mendapatkan ilham bahwa orang itu adalah al-Khadhir
‘alaihissalam. Lalu aku bertanya kepadanya tentang Malik bin Anas. Ia menjawab:
“Malik adalah panutan para imam.” Lalu aku bertanya kepadanya tentang asy-
Sya"’i. Ia menjawab: “asy-Sya"’i adalah salah seorang awtad (para wali yang
berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya kepadanya tentang Ahmad bin Hanbal. Ia
menjawab: “Ahmad adalah seorang shiddiq (para wali yang berderajat tinggi).”
Lalu aku bertanya kepadanya tentang Bisyr al-Ha". Ia menjawab: “Setelahnya,
tidak ada orang yang sepertinya.” Lalu aku bertanya kepadanya: Aku bertanya
kepadamu demi Allah yang pasti ada-Nya, siapakah Anda ini? Ia menjawab: “Aku
adalah al-Khadhir.” Lalu aku bertanya kepadanya: Apakah wasilah amal yang
membuatku bisa bertemu anda? Ia menjawab: “Karena engkau berbakti kepada
ibumu.” 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Jika berbakti kepada orang tua berpahala sangat agung, maka durhaka kepada
keduanya adalah dosa besar. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:

ُ ّ ‫ ف َِإ َن ّه ُ يُع َ َج‬،ِ‫خر ُ الله ُ مِنْهَا م َا شَاء َ ِإلَى يَو ْ ِم الْق ِيَامَة ِ ِإ َلّا عُقُو ْقَ ال ْوَالِدَيْن‬
‫ل لِصَاحِبِه ِ )رواه الحاكم‬ ِ ‫ل ال ُذ ّنُو‬
ِّ َ ‫ْب يُؤ‬ ّ ُ ُ ‫)ك‬ 

Maknanya: “Balasan dari setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan
kehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua,
sesungguhnya Allah akan mempercepat siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim).

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,


Termasuk berbakti kepada kedua orang tua adalah berbakti kepada orang yang
dicintai oleh bapak atau ibu setelah keduanya meninggal, dengan cara
mengunjungi mereka dan berbuat baik kepada mereka. 

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ي )رواه مسلم‬
َ ِ‫ل ودِّ أَ بيِْه ِ بَعْد َ أَ ْن يُوَل ّـ‬
َ ْ ‫ل أَ ه‬ َ ّ ‫ن م ِنْ أَ بَر ِّ ال ْبِر ِّ أَ ْن يَبَر‬
ُ ُ ‫الر ّج‬ ّ َ ‫)إ‬

Maknanya: “Di antara berbakti yang paling utama adalah apabila seseorang
berbuat baik kepada orang yang dicintai oleh ayahnya setelah ayahnya meninggal”
(HR Muslim).

Di antara bentuk bakti kepada kedua orang tua juga adalah berziarah ke makam
keduanya setelah meninggal. Janganlah kita mencukupkan diri untuk menyayangi
keduanya dengan kasih sayang kita yang fana’ di dunia. Tapi kita ziarahi dan kita
doakan agar keduanya memperoleh kasih sayang dan rahmat Allah yang kekal.
‫‪Yang demikian itu sebagai balasan karena keduanya telah menyayangi dan‬‬
‫‪mendidik kita sewaktu kecil. Tentunya, doa ini khusus bagi bapak ibu yang‬‬
‫‪Muslim, bukan bapak ibu yang meninggal dalam keadaan selain Islam. ‬‬

‫‪Hadirin yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga‬‬
‫‪bermanfaat dan dapat kita amalkan. Amin‬‬

‫حي ْم ُ‬ ‫ل قَو ْل ِ ْي هٰذ َا و َأَ سْ تَغْف ِر ُ الله َ ل ِ ْي و َلـَكُمْ‪ ،‬فَاسْ تَغْف ِر ُ ْوه ُ‪ِ ،‬إ َن ّه ُ ه ُو َ الْغَفُوْر ُ َ‬
‫الر ّ ِ‬ ‫أَ قُو ْ ُ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ل ال ْو َفَا‪ .‬أَ شْهَد ُ أَ ْن َلّا ِإله َ ِإ َلّا‬


‫صحَابِه ِ أَ ه ْ ِ‬
‫سل ِ ّم ُ عَلَى سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ ال ْم ُصْ طَفَى‪ ،‬و َعَلَى آلِه ِ و َأَ ْ‬ ‫ا َ ْلحم َْد ُ لِل ّٰه ِ و َ َ‬
‫كفَى‪ ،‬و َ ُأصَل ِ ّ ْي و َ ُأ َ‬

‫ن سَيِّد َن َا مُح َم ّدًا عَبْدُه ُ وَر َ ُ‬


‫سو ْلُه ُ‬ ‫ك لَه ُ‪ ،‬و َأَ شْهَد ُ أَ َ ّ‬
‫‪ ‬الله ُ وَحْدَه ُ ل َا شَر ِي ْ َ‬

‫ي بتَِقْو َى الله ِ ال ْعَل ِ ِيّ ال ْعَظِي ِْم و َاع ْل َمُو ْا أَ َ ّ‬


‫ن الله َ أَ م َرَك ُ ْم ب ِأَ ْمر ٍ عَظِي ٍْم‪،‬‬ ‫أَ َمّا بَعْد ُ‪ ،‬فَيَا أَ ُ ّيهَا ال ْمُسْل ِمُوْنَ‪ُ ،‬أ ْو ِ‬
‫صيْك ُ ْم و َن َ ْفس ِ ْ‬
‫الن ّب ِ ِيّ‪ ،‬ي َا أَ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي َ‬
‫ن آم َن ُوا‬ ‫ن الله َ وَم َلَائِكَت َه ُ يُص َُل ّونَ عَلَى َ‬
‫سلَا ِم عَلَى ن َب ِيِّه ِ الـْك َر ِ ْي ِم فَق َالَ‪ِ :‬إ َ ّ‬ ‫أَ م َرك ُ ْم ب َ‬
‫ِالصّ لَاة ِ و َال َ ّ‬ ‫َ‬
‫ل سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ كَمَا ص ََل ّي ْتَ عَلَى سَيِّدِن َا ِإ ب ْر َاهِي ْم َ‬
‫ل عَلَى سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ و َعَلَى آ ِ‬ ‫ص َُل ّوا عَلَيْه ِ وَسَل ِّم ُوا ت َسْلِيم ًا‪ ،‬ا َلل ّٰه ُ َ ّم َ‬
‫ص ِّ‬
‫ل سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ كَمَا ب َارَكْ تَ عَلَى سَيِّدِن َا ِإ ب ْر َاهِي ْم َ و َعَلَى‬
‫ك عَلَى سَيِّدِن َا مُحَم ّدٍ و َعَلَى آ ِ‬
‫ل سَيِّدِن َا ِإ ب ْر َاهِي ْم َ و َب َارِ ْ‬
‫و َعَلَى آ ِ‬
‫ات‬ ‫مجِيْدٌ‪ .‬ا َلل ّٰه ُ َ ّم ا ْغفِر ْ ل ِل ْمُسْل ِم ِي ْنَ و َال ْمُسْل ِم َ ِ‬
‫ات وال ْمُؤْم ِن ِي ْنَ و َال ْمُؤْم ِن َ ِ‬ ‫ل سَيِّدِن َا ِإ ب ْر َاهِي ْم َ‪ ،‬ف ِ ْي الْع َالم َي ِ ْنَ ِإ َن ّ َ‬
‫ك حَمِيْدٌ َ‬ ‫آ ِ‬

‫ْف‬
‫سيُو َ‬ ‫الْأَ حْ يَاء ِ مِنْه ُ ْم و َالْأَ مْو َ ِ‬
‫ات‪ ،‬ا َلل ّٰه ُ َ ّم ادْف َعْ ع ََن ّا ال ْبَلَاء َ و َالْغ َلَاء َ و َال ْو َب َاء َ و َالْف َحْ شَاء َ و َال ْمُن ْك َر َ و َال ْب َ ْغي َ و َال ُ ّ‬

‫ن ال ْمُسْل ِم ِي ْنَ عَا َمّة ً‪ِ ،‬إ َن ّ َ‬


‫ك‬ ‫شد َائ ِد َ و َال ْمِحَنَ‪ ،‬م َا َظه َر َ مِنْهَا وَم َا بَطَنَ‪ ،‬م ِنْ بلََد ِن َا هَذ َا خ َا َ ّ‬
‫صة ً وَم ِنْ بل ُ ْد َا ِ‬ ‫ال ْم ُخْ تَلِف َة َ و َال َ ّ‬

‫ل شَيْء ٍ قَدِيْر ٌ‬
‫‪ ‬عَلَى ك ُ ّ ِ‬
‫ن الف َحْ شَاء ِ و َال ْمُن ْك َر ِ و َالب َغ ِْي‪ ،‬يَعِظُك ُ ْم‬
‫ن و َِإي ْتَاء ِ ذِي الْقُر ْبَى ويَنْهَ ى ع َ ِ‬
‫ل و َالْإحْ سَا ِ‬ ‫عِبَاد َ اللهِ‪ ،‬إ َ ّ‬
‫ن الله َ ي َأْ م ُرُ ب ِالْع َ ْد ِ‬

‫لَع َل ّـك ُ ْم ت َذ َك ّر ُ ْونَ‪ .‬فَاذك ُر ُوا الله َ الْعَظِي ْم َ ي َ ْذكُر ْك ُ ْم وَلَذِك ْر ُ الله ِ أَ كْ ب َر ُ‬

‫‪Nur Rohmad‬‬
‫‪Rohmad, Tim Aswaja NU Center PWNU Jatim, Tinggal di Mojokerto‬‬
Baca naskah khutbah lainnya
Khutbah Jumat: Batal Berangkat Haji, Jangan Bersedih Hati!
Khutbah Jumat: Ibadah Haji, antara Kebutuhan dan Keinginan
Khutbah Idul Adha: Tiga Makna di Balik Ibadah Haji

Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang
memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim
di Indonesia.

TAGS:

Anda mungkin juga menyukai