TAFSIR TARBAWI
Disusun oleh :
Jln. Pasar Ikan Cibaraja, Salajambe, 18/07 Desa. Salajambe, Kec. Cisaat, Kode Pos
43152, Jawa Barat, Indonesia
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barang siapa yang ingin agar kejujuran itu menjadi kebiasaan dan akhlaqnya
ingin menjadi agama dan tabiatnya, maka hendaknya dia mempunyai tujuan jujur
dalam semua ucapan, dan jujur dalam semua perbuatannya. Jika kejujuran itu
sesudah menjadi karakternya, maka yang demikian dia menjadi orang yang paling
jujur.
Kedudukan sifat jujur sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat para nabi,
yakni Nabi Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub, sebagaimana firman Allah :
Artinya: “Dan Kami telah anugrahkan kepada mereka rahmat- Ku dan Kami
telah ciptakan bagi mereka lisan yang jujur, yakni pujian yang baik yang tinggi
nilainya.” ( QS. Maryam : 50 ).
Artinya : “Perhatikan dalam (hal) Ismail yang tersebut dalam Al kitab (yakni
Al Qur’an), sesungguhnya dia adalah jujur dalam janjinya dan dia adalah Rasul dan
Nabi.” (QS. Maryam : 54 ).
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau
“shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta,
Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut
jenis katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda.
Menurut KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati, tidak berbohong (misal dengan
berkata apa adanya), tidak curang (misal dalam permainan, dengan mengikuti aturan
yang berlaku): mereka itulah orang-orang yang jujur dan disegani, tulus, ikhlas.
Dalam beberapa ayat, Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk berlaku jujur.
1
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/arti-dan-makna-kejujuran-dalam-islam.html?m=1 diakses
pada tanggal 29 Oktober 2023
2
Di antaranya pada firman Allah Ta’ala,
َ ﺼﺎِدِﻗﯿ
ﻦ َّ ﻦ َآَﻣُﻨﻮا اَّﺗُﻘﻮا اﻟَّﻠَﮫ َوُﻛﻮُﻧﻮا َﻣَﻊ اﻟ
َ َﯾﺎ َأُّﯾَﮭﺎ اَّﻟِﺬﯾ
ﺧْﯿًﺮا َﻟُﮭﻢ
َ ن
َ ﺻَﺪُﻗﻮا اﻟَّﻠَﮫ َﻟَﻜﺎ
َ َﻓَﻠْﻮ
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu
lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Dalam hadits dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu juga
dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas’ud
menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ﺤَّﺮى
َ ق َوَﯾَﺘ
ُ ﺼُﺪ
ْ ﻞ َﯾ
ُ ﺟ
ُ ل اﻟَّﺮ
ُ ﺠَّﻨِﺔ َوَﻣﺎ َﯾَﺰا
َ ن اْﻟِﺒَّﺮ َﯾْﮭِﺪى ِإَﻟﻰ اْﻟ
َّ ق َﯾْﮭِﺪى ِإَﻟﻰ اْﻟِﺒِّﺮ َوِإ
َ ﺼْﺪ
ِّ ن اﻟ
َّ ق َﻓِﺈ
ِ ﺼْﺪ
ِّ ﻋَﻠْﯿُﻜْﻢ ِﺑاﻟ
َ
ﺠﻮَر َﯾْﮭِﺪى ِإَﻟﻰ
ُ ن اْﻟُﻔ
َّ ﺠﻮِر َوِإ
ُ ب َﯾْﮭِﺪى ِإَﻟﻰ اْﻟُﻔ
َ ن اْﻟَﻜِﺬ
َّ ب َﻓِﺈ
َ ﺻِّﺪﯾًﻘﺎ َوِإَّﯾﺎُﻛْﻢ َواْﻟَﻜِﺬ
ِ ﻋْﻨَﺪ اﻟَّﻠِﮫ
ِ ﺐ
َ ﺣَّﺘﻰ ُﯾْﻜَﺘ
َ ق
َ ﺼْﺪ
ِّ اﻟ
ﻋْﻨَﺪ اﻟَّﻠِﮫ َﻛَّﺬاًﺑﺎ
ِ ﺐ
َ ﺣَّﺘﻰ ُﯾْﻜَﺘ
َ ب
َ ﺤَّﺮى اْﻟَﻜِﺬ
َ ب َوَﯾَﺘ
ُ ﻞ َﯾْﻜِﺬ
ُ ﺟ
ُ ل اﻟَّﺮ
ُ اﻟَّﻨﺎِر َوَﻣﺎ َﯾَﺰا
Begitu pula dalam hadits dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ب ِرﯾَﺒٌﺔ
َ ن اْﻟَﻜِﺬ
َّ ﻃَﻤْﺄِﻧﯿَﻨٌﺔ َوِإ
ُ ق
َ ﺼْﺪ
ِّ ن اﻟ
َّ ﻚ َﻓِﺈ
َ ﻚ ِإَﻟﻰ َﻣﺎ ﻻَ َﯾِﺮﯾُﺒ
َ ع َﻣﺎ َﯾِﺮﯾُﺒ
ْ دَد
3
akan menggelisahkan jiwa.”
Terkhusus lagi, terdapat perintah khusus untuk jujur bagi para pelaku bisnis
karena memang kebiasaan mereka adalah melakukan penipuan dan menempuh
segala cara demi melariskan barang dagangan.
َ ﺻَﺪ
ق َ ﻦ اَّﺗَﻘﻰ اﻟَّﻠَﮫ َوَﺑَّﺮ َو
ِ ﺠﺎًرا ِإﻻَّ َﻣ
َّ ن َﯾْﻮَم اْﻟِﻘَﯿﺎَﻣِﺔ ُﻓ
َ ﺠﺎَر ُﯾْﺒَﻌُﺜﻮ
َّ ن اﻟُّﺘ
َّ ِإ
Begitu sering kita melihat para pedagang berkata, “Barang ini dijamin paling
murah. Jika tidak percaya, silakan bandingkan dengan yang lainnya.” Padahal
sebenarnya, di toko lain masih lebih murah dagangannya dari pedagang tersebut.
Cobalah lihat ketidakjujuran kebanyakan pedagang saat ini. Tidak mau berterus
terang apa adanya.
4
kebaikan. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
ن َﻛَﺘَﻤﺎ َوَﻛَﺬَﺑﺎ
ْ َوِإ، ك َﻟُﮭَﻤﺎ ِﻓﻰ َﺑْﯿِﻌِﮭَﻤﺎ
َ ﺻَﺪَﻗﺎ َوَﺑَّﯿَﻨﺎ ُﺑﻮِر
َ ن
ْ َﻓِﺈ- ﺣَّﺘﻰ َﯾَﺘَﻔَّﺮَﻗﺎ
َ ل
َ َأْو َﻗا- ﺨَﯿﺎِر َﻣﺎ َﻟْﻢ َﯾَﺘَﻔَّﺮَﻗﺎ
ِ ن ِﺑاْﻟ
ِ اْﻟَﺒِّﯿَﻌﺎ
ﺖ َﺑَﺮَﻛُﺔ َﺑْﯿِﻌِﮭَﻤﺎ
ْ ﺤَﻘ
ِ ُﻣ
Dusta adalah dosa dan ‘aib yang amat buruk. Di samping berbagai dalil dari
Al Qur’an dan dan berbagai hadits, umat Islam bersepakat bahwa berdusta itu
haram. Di antara dalil tegas yang menunjukkan haramnya dusta adalah hadits
berikut ini,
ﺧﺎن
َ ﻦ
َ ﻒ َوِإَذا اْﺋُﺘِﻤ
َ ﺧَﻠ
ْ ﻋَﺪ َأ
َ ب َوِإَذا َو
َ ث َﻛَﺬ
َ ﺣَّﺪ
َ ث ِإَذا
ٌ ﺛﻻ
َ َ ﻖ
ِ آَﯾُﺔ اْﻟُﻤَﻨﺎِﻓ
“Tanda orang munafik itu ada tiga, dusta dalam perkataan, menyelisihi janji
jika membuat janji dan khinat terhadap amanah.”
Dari berbagai hadits terlihat jelas bahwa sikap jujur dapat membawa pada
keselamatan, sedangkan sikap dusta membawa pada jurang kehancuran. Di
antara kehancuran yang diperoleh adalah ketika di akhirat kelak. Kita dapat
menyaksikan pada hadits berikut,َ
5
ُ ﻞ ِإَزاَرُه َواْﻟُﻤْﻨِﻔ
ﻖ ُ ﺴِﺒ
ْ اْﻟُﻤ,ن
ُ اْﻟَﻤَّﻨﺎ: ب َأِﻟْﯿٌﻢ
ٌ ﻋَﺬا
َ ﻈُﺮ ِإَﻟْﯿِﮭْﻢ َوَﻟﺎ ُﯾَﺰِّﻛْﯿِﮭْﻢ َوَﻟُﮭْﻢ
ُ َﺛَﻠﺎَﺛٌﺔ َﻟﺎ ُﯾَﻜِّﻠُﻤُﮭُﻢ ﷲُ َﯾْﻮَم اْﻟِﻘَﯿﺎَﻣِﺔ َوَﻟﺎ َﯾْﻨ
ﻒ اْﻟَﻜﺎِذب
ِ ﺤَﻠ
َ ﺳْﻠَﻌَﺘُﮫ ِﺑاْﻟ
ِ
ِ“Tiga (golongan) yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari
Kiamat, tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan mereka
akan mendapatkan siksaan yang pedih, yaitu: orang yang sering mengungkit
pemberiannya kepada orang, orang yang menurunkan celananya melebihi mata
kaki dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah dusta.”
ل » َﻣﺎ
َ ﺻﺎِﺑُﻌُﮫ َﺑَﻠﻻً َﻓَﻘا
َ ﺖ َأ
ْ ﻞ َﯾَﺪُه ِﻓﯿَﮭﺎ َﻓَﻨاَﻟ
َ ﺧ
َ ﻃَﻌﺎٍم َﻓَﺄْد
َ ﺻْﺒَﺮِة
ُ ﻋَﻠﻰ
َ َﻣَّﺮ-ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ- ل اﻟَّﻠِﮫ
َ ﺳﻮ
ُ ن َر
َّ َأ
ُ ﻰ َﯾَﺮاُه اﻟَّﻨﺎ
س ْ ﻄَﻌﺎِم َﻛ
َّ ق اﻟ
َ ﺟَﻌْﻠَﺘُﮫ َﻓْﻮ
َ َل » َأَﻓﻻ
َ َﻗا.ل اﻟَّﻠِﮫ
َ ﺳﻮ
ُ ﺴَﻤﺎُﺀ َﯾﺎ َر
َّ ﺻﺎَﺑْﺘُﮫ اﻟ
َ ل َأ
َ َﻗا.« ﻄَﻌﺎِم
َّ ﺐ اﻟ
َ ﺣ
ِ ﺻﺎ
َ َھَﺬا َﯾﺎ
ﺲ ِﻣِّﻨﻰ
َ ﺶ َﻓَﻠْﯿ
َّ ﻏ
َ ﻦ
ْ » َﻣ
Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (shiddiq) sebagai berikut.
1. Jujur dalam niat atau berkehendak maksudnya adalah tiada dorongan bagi
seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain karena dorongan dari
2
http://tiarahayusman5.blogspot.co.id/2012/11/hadist-tentang-kejujuran.html?m=1 diakses pada tanggal
29 Oktober 2023
6
Allah Swt.
2. Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan berita
yang disampaikan. Setiap orang harus bisa memelihara perkataannya. Ia tidak
berkata kecuali kata-kata yang jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya
dengan selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya,
ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji juga termasuk jujur jenis ini.
3
http://dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-kejujuran.html?m=1 diakses pada
tanggal 29 Oktober 2023
4
https://keluarga.com/2537/pertumbuhan/8-keuntungan-bersikap-jujur-dalam-kehidupan-sehari-hari
diakses pada tanggal 29 Oktober 2023
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat jujur adalah keutamaan dari segala sendi akhlaq yang menjadi dasar
peraturan masyarakat dan tertibnya semua urusan serta menjadikan lancarnya semua
tugas-tugas dengan baik.
Berlaku jujurlah kepada semua orang karena disetiap kejujuran akan tumbuh
satu kepercayaan dari orang tersebut,dan bersikap jujurlah dari sekarang sebelum
semua orang tidak mempercayaimu.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/arti-dan-makna-kejujuran-dalam-
islam.html?m=1 diakses pada tanggal 29 Oktober 2023
http://tiarahayusman5.blogspot.co.id/2012/11/hadist-tentang-kejujuran.html?m=1
diakses pada tanggal 29 Oktober 2023
http://dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-kejujuran.html?m=1
diakses pada tanggal 29 Oktober 2023
https://keluarga.com/2537/pertumbuhan/8-keuntungan-bersikap-jujur-dalam-kehidupan-
sehari-hari diakses pada tanggal 29 Oktober 2023