Anda di halaman 1dari 19

‫اجلواب الكايف‬

‫ملن سأل عن نظام احلكم يف اإلسالم‬

Konsep Baku

Irfan Abu Naveed, M.Pd.I Irfan Abu Naveed, M.Pd.I


Yuana Ryan Tresna, M.Ag. www.irfanabunaveed.net
irfanabunaveed@gmail.com
Kaidah Ilmiah dalam Islam
Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi’i (w. 204 H) Imam Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H) menegaskan:

َ َ
menegaskan:
َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ً َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ْ ََُُْ
َّ ‫ئ حلَّ َّو‬
‫ال‬ َّْ ‫ف ْش‬َّ ِ ‫نْ يقو َّل‬ َّ ‫اظَّ أنَّ ليسَّ الحدَّ أبدا ْأ‬ ِ ‫إل أل َّف‬ َّ ‫و ْْجل َّة اْل ِدل َِّة الَّش ْ ِعي َِّة تر ِج َّع‬
ُ َ َ َُ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ُّ َ َ
َّ ‫ن ِجه َِّة َال ِعل َِّم و ِجه ََّة ال ْ ِعل َِّم اخل‬
َّ ِ ‫ب‬
‫ف‬ َّ ‫ْحرم ِإالَّ َ ِم‬ َّ
ِ‫ا‬ ِ َّ
‫ب‬ ‫ن‬ ‫ت‬
ِ ‫س‬ ‫اال‬
ِ ‫و‬ َّ
‫اع‬ ِ ‫اإلْج‬
ِ ‫و‬ َّ
‫ة‬ِ ‫ن‬ ‫الس‬‫و‬ َّ
‫اب‬ ِ ‫ت‬ ‫ك‬
ِ ‫ال‬
َ ْ َ ْ ْ َ ُّ ْ َ
َّ ِ ‫اإلْج‬
َّ ِ ‫اع أ َّو ال ِقي‬
‫اس‬ ِ ‫ابَّ أ َّو السن َِّة أ َّو‬ ِ ‫كت‬ ِ ‫ ال‬Keseluruhan dalil-dalil syariah merujuk pada
ragam ungkapan yang tercantum dalam al-Kitâb
Seseorang tidak boleh menyatakan selama- (al-Qur’an), al-Sunnah (al-Hadits), Ijma’ dan
lamanya suatu perkara itu halal dan haram Istinbâth (Qiyas).
kecuali didasarkan pada ilmu. Ilmu yang
dimaksud adalah informasi dari al-Kitab (al- Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali
Quran), al-Sunnah, Ijma’ atau Qiyas. al-Thusi, Al-Mustashfâ fî ‘Ilm al-Ushûl, Ed:
Muhammad bin Sulaiman al-Asyqar, Beirut:
Abu Abdullah Muhammad bin Idris al-Syafi’i, Al- Mu’assasat al-Risalah, cet. I, 1417 H/1997, juz II, hlm.
Risâlah, Ed: Rif’at Fauzi, Mesir: Dar al-Wafa’, cet. I, 298
1422 H/2001, hlm. 16.
Adab Baku Urusan Kakus
dalam Islam

Tidak Ada Adab Baku


Mengurus Negara?
ْ ُ َ َْ ُ ْٰ ََْ ٌ ٰ
Allah berfirman:
ََّ‫خ َّرج‬ ‫ـت‬ ‫ل‬ َّ ‫ك‬ ‫َل‬ ‫ا‬ َّ‫ه‬ ‫ْل‬ ‫ز‬‫ن‬ ‫َّا‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ك‬ َّ ٰ
‫الر‬
ِ ِ ِ ِ ۗ
ْ ُّ َ ٰ ُ ُّ َ َ
َّۗ‫تَّ ِالَّاْلو ِر‬ ِ ‫اْلاسَّ ِمنَّالظلم‬
ْ َ ْ َ ٰ ْ ِّ َ ْ
َّ‫اَِّالع ِزي ِز‬ ِ ‫َِّص‬ ِ ‫بِاِذ ِنَّرب ِهمَّ ِال‬
ْ‫اْلَمي‬ْ
}١{َّ‫ِ ِد‬
"Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan
kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan
manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-
benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju
jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji."
(QS. Ibrahim [14]: 1)
Nabi ‫ ﷺ‬bersabda: Paradigma
Islam

“Wahai umat manusia, sesungguhnya aku


telah meninggalkan bagi kalian apa-apa yang
jika kalian berpegang teguh pada keduanya,
maka tidak akan tersesat selama-lamanya
yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.”
(HR. Al-Hakim dan al-Baihaqi dari Ibn ’Abbas r.a.)
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

Pentingnya Kedudukan Penguasa


dalam Islam:

Tanggung Jawab al-Imam (dengan


alif lam ta’rif, bermakna spesifik
yakni Khalifah), disebutkan secara
khusus setelah penyebutannya
secara umum (kullukum),
menunjukkan pentingnya
kedudukan Khalifah dalam Islam. “Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan
Adanya tanggung jawab ri’ayah setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban
dalam hadits ini, menujukkan atas pihak yang dipimpinnya, penguasa yang
adanya konsepsi baku siyasah memimpin rakyat banyak dia akan dimintai
berikut institusinya dalam Islam. pertanggungjawaban atas rakyatnya.”
(HR. Al-Bukhârî, Muslim)
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

Kewajiban Menegakkan Sunnah


Khashah dalam Imamah

Lafal sunnati dan sunnah yang


dinisbatkan pada lafal khulafa’
(jamak dari Khalifah),
menunjukkan adanya sunnah
khusus kepemimpinan (imamah)
dalam Islam. Karena sunnah “Hendaklah kalian berdiri di atas sunnahku, dan
berkonotasi thariqah (metode), sunnah para khalifah al-râsyidîn al-mahdiyyîn
menunjukkan metode dan cara, setelahku (khalifah empat yang mendapatkan
sedangkan khulafa’ adalah symbol petunjuk), gigitlah oleh kalian hal tersebut
pemimpin dalam Islam.
dengan geraham yang kuat.”
(HR. Ahmad, Ibn Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi)
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

Penyifatan al-khulafâ’ dengan sifat al-râsyidîn, karena


mereka mengetahui kebenaran, dan menghukumi
manusia dengannya, karena lafal al-rasyid adalah antonim
dari al-ghâwi. Istilah al-ghâwi yakni orang yang
mengetahui kebenaran namun amal perbuatannya
bertolak belakang dengannya. Sabda baginda ‫ ﷺ‬al-
mahdiyyîn, yakni bahwa Allah Swt menunjuki mereka
pada jalan kebenaran, tidak tersesat darinya.
Ibn Rajab al-Hanbali, Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam, Beirut: Mu’assasat al-
Risâlah, cet. VIII, 1419 H, juz II, hlm. 126
Dari Abu Umamah al-Bahili r.a., ia berkata: Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda:

Imamah Bagian dari Ikatan Islam

Lafal ural Islam, menunjukkan


bahwa ia bagian dari ajaran Islam.
Jika persoalan al-hukm
(pemerintahan) dinilai sebagai
bagian dari ural Islam (ikatan
Islam) dan disandingkan dengan
shalat, maka jelas itu Ikatan-ikatan Islam akan terburai satu per satu,
menunjukkan adanya konsepsi setiap kali satu ikatan terburai orang-orang
baku pemerintahan dalam Islam. bergantungan pada ikatan selanjutnya. Yang
Jika tidak ada konsepsi baku, pertama kali terburai adalah al-hukm
maka tidak mungkin digolongkan
sebagai ikatan Islam.
(kekuasaan/pemerintahan) dan yang terakhir
adalah shalat.” (HR. Ahmad, Ibn Hibban, al-Hakim)
Al-Hafizh al-Qurthubi menegaskan:

Dan bahwa ia (al-Imâmah) merupakan fondasi dari


fondasi-fondasi agama ini dimana dengannya tegak
fondasi kaum Muslim, dan segala puji bagi Allah.
Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân,
juz I, hlm. 264

Al-Rukn: jamaknya adalah arkân dan arkan, yakni sisi yang kokoh dari
sesuatu (pilar atau fondasi). Misalnya arkân al-ka’bah: yakni tempat
pertemuan antara dua dinding di dalamnya (yakni fondasinya).
Prof. Dr. Muhammad Rawwas Qal’ah Ji, Mu’jam Lughat al-Fuqahâ’,
hlm. 226
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

“Kemudian akan tegak Khilafah di atas manhaj


kenabian.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar)

Al-Imam al-Mulla Ali al-Qari (w. 1014 H) :

“(Di atas manhaj kenabian) yakni metodenya baik


yang tersurat maupun tersirat”

Nuruddin al-Mulla ‘Ali al-Qari, Mirqât al-Mafâtîh Syarh


Misykât al-Mashâbîh, Beirut: Dâr al-Fikr, cet. I, 1422 H, juz
VIII, hlm. 3376.
‫اخلالفة من أصول أركان الدين‬
‫من تراث علمائنا‬
Al-Hafizh al-Suyuthi (w. 911 H):
َُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ
َّ*َّ‫نب ِِنَّكماََّكنتَّأوائِلنا‬
ْ‫َّف َع َّلُوا‬
َ َ َْ َُ ََْ َْ
‫َّونفعلَّ ِمثلَّما‬،‫تب ِِن‬
“Kami membangun sebagaimana
generasi pendahulu kami
membangun *Dan kami berbuat
sebagaimana mereka telah
berbuat.”

Abdurrahman bin Abu Bakr Jalaluddin


al-Suyuthi, Al-Asybâh wa al-Nazhâ’ir, juz
I, hlm. 6
• Syaikh Prof. Dr. Al-Sayyid Taqiyuddin al-Sayyid:
Memoar
Maka berdasarkan sebab-sebab tersebut, kami
Sanksi jajaran ulama al-Azhar berdasarkan ijma’
Atas (konsensus) dua puluh empat ulama dari Hay’at Kibâr
Ali Abdul al-’Ulamâ’ (Perkumpulan Para Ulama Besar),
menghukum Syaikh ’Ali Abdul Raziq yang merupakan
Raziq salah seorang ulama Universitas al-Azhar dan hakim
syar’i di Mahkamah Syar’iyyah dengan
mengeluarkannya dari jajaran ulama (yakni
dikeluarkan dari jabatan al-Azhar dan Kehakiman).
Sanksi hukuman ini ditetapkan di Dâr al-Idârah al-
’Âmah li al-Ma’âhid al-Dîniyyah, pada Hari Rabu, 22
Muharram 1344 H (12 Agustus 1925 M).
• Prof. Dr. al-Sayyid Taqiyuddin al-Sayyid, Radd Hay’at Kibâr al-‘Ulamâ’ ‘alâ
Kitâb al-Islâm wa Ushûl al-Hukm li ‘Ali ‘Abd al-Raziq, Ed: Dr. Ali Ahmad
al-Khathib, Majallat al-Azhar, Rabi’ al-Awwal 1414 H, hlm. 46.

Anda mungkin juga menyukai