َّث النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا َوَأ َّولُه َُّن نَ ْقضا ً ْال ُح ْك ُم َ َض َّن ُع َرى اِإل ْسالَ ِم عُرْ َوةً عُرْ َوةً فَ ُكلَّ َما ا ْنتَق
ْ ض
َ ت عُرْ َوةٌ تَ َشب َ َلَيُ ْنق
ُصالَة
َّ آخ ُرهُ َّن ال
ِ َو
“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia
bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya,
dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad 5: 251)
ت َأ ْي َمانُ ُك ْم
ْ صالَةَ َو َما َملَ َك
َّ ال, َصالَة
َّ ال
“Jagalah shalat, jagalah shalat dan budak-budak kalian” (HR. Ahmad : 290).
َّ س َشهَا َد ِة َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ َوِإقَ ِام ال
صالَ ِة َوِإيتَا ِء ال َّز َكا ِة َو َح ِّج ٍ بُنِ َى اِإل ْسالَ ُم َعلَى َخ ْم
ان
َ ض َ ص ْو ِم َر َم ِ ْالبَ ْي
َ ت َو
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4)
naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, -pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.”
(HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
8. Shalat diwajibkan tanpa perantara Jibril ‘alaihis salam. Tetapi Nabi
Muhammad SAW sendiri yang langsung mendapatkan perintah shalat ketika
beliau melakukan Isra’ dan Mi’raj.
Awalnya shalat diwajibkan sebanyak 50 shalat. Ini menunjukkan bahwa Allah
amat menyukai ibadah shalat tersebut. Kemudian Allah memperingan bagi
hamba-Nya hingga menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Akan tetapi, tetap
saja shalat tersebut dihitung dalam timbangan sebanyak 50 shalat, walaupun
dalam amalan hanyalah 5 waktu. Ini sudah menunjukkan mulianya
kedudukan shalat.
ين هُ ْمَ ) َوالَّ ِذ3( ُون َ ْرض ِ ين هُ ْم َع ِن اللَّ ْغ ِو ُمعَ ) َوالَّ ِذ2( ُونَ اشع ِ صاَل تِ ِه ْم َخَ ين هُ ْم فِي َ ) الَّ ِذ1( ون َ ُقَ ْد َأ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمن
ت َأ ْي َمانُهُ ْم فَِإنَّهُ ْم َغ ْي ُرْ اج ِه ْم َأ ْو َما َملَ َك
ِ ) ِإاَّل َعلَى َأ ْز َو5( ون َ ُُوج ِه ْم َحافِظِ ين هُ ْم لِفُر َ ) َوالَّ ِذ4( ون َ ُاعل
ِ َلِل َّز َكا ِة ف
)8( ون َ ين هُ ْم َأِل َمانَاتِ ِه ْم َو َع ْه ِد ِه ْم َرا ُع َ ) َوالَّ ِذ7( ون َ ك فَُأولَِئ
َ ك هُ ُم ْال َعا ُد َ ِ) فَ َم ِن ا ْبتَ َغى َو َرا َء َذل6( ين َ َملُو ِم
)9( ون َ ُصلَ َواتِ ِه ْم يُ َحافِظَ ين هُ ْم َعلَى َ َوالَّ ِذ
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan
dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau
budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al
Mu’minun: 1-9).
ك َو ْال َعاقِبَةُ لِلتَّ ْق َوى َ ُصاَل ِة َواصْ طَبِرْ َعلَ ْيهَا اَل نَ ْسَأل
َ ُك ِر ْزقًا نَحْ ُن نَرْ ُزق َ ََوْأ ُمرْ َأ ْهل
َّ ك بِال
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang
memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang
bertakwa.” (QS. Thaha: 132).
12. Siapa yang tertidur atau lupa dari shalat, maka hendaklah ia
mengqodhonya. Ini sudah menunjukkan kemuliaan shalat lima
waktu karena mesti diganti.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,