Anda di halaman 1dari 4

Shalat dalam Islam

1. Shalat adalah tiang Islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali


dengan shalat.
Dalam hadits Mu’adz disebutkan,

َّ ‫َرْأسُ اَأل ْم ِر اِإل ْسالَ ُم َو َع ُمو ُدهُ ال‬


‫صالَةُ َو ِذرْ َوةُ َسنَا ِم ِه ْال ِجهَا ُد‬
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya
adalah jihad” (HR. Tirmidzi no. 2616)

2. Shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan


seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya.
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda,

” ‫ت فَقَ ْد‬ ْ ‫ت فَقَ ْد َأ ْفلَ َح َوَأ ْن َج َح َوِإ ْن فَ َس َد‬


ْ ‫صلَ َح‬َ ‫صاَل تُهُ فَِإ ْن‬َ ‫ِإ َّن َأ َّو َل َما ي َُحا َسبُ بِ ِه ال َع ْب ُد يَ ْو َم القِيَا َم ِة ِم ْن َع َملِ ِه‬
‫ع؟‬ ٍ ‫ انَظَر ُْوا هَلْ لِ َع ْب ِدي ِم ْن تَطَ ُّو‬: ‫ك َوتَ َعالَى‬ َ َ‫ال الرَّبُّ تَب‬
َ ‫ار‬ َ َ‫ْضتِ ِه َش ْي ٌء ق‬ َ ‫ص ِم ْن فَ ِري‬ َ َ‫اب َو َخ َس َر فَِإ ِن ا ْنتَق‬
َ ‫َخ‬
َ ِ‫ ” ثُ َّم ال َّز َكاةُ ِم ْث ُل َذل‬: ‫ َوفِي ِر َوايَ ٍة‬. ” ‫ك‬
‫ك ثُ َّم‬ َ ِ‫ْض ِة ثُ َّم يَ ُك ْو ُن َساِئ ُر َع َملِ ِه َعلَى َذل‬
َ ‫ص ِم َن الفَ ِري‬ َ َ‫فَيُ ْك َم ُل ِبهَا َما ا ْنتَق‬
َ ِ‫ب َذل‬
‫ك‬ َ ‫ ” تُْؤ َخ ُذ اَأل ْع َما ُل َح َس‬.
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat
adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan
dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika
ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala 
mengatakan,  ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat
sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya
yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu.
Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864,
Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386)

3. Perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah shalat.


Dari Abu Umamah Al Bahili, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

‫َّث النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا َوَأ َّولُه َُّن نَ ْقضا ً ْال ُح ْك ُم‬ َ َ‫ض َّن ُع َرى اِإل ْسالَ ِم عُرْ َوةً عُرْ َوةً فَ ُكلَّ َما ا ْنتَق‬
ْ ‫ض‬
َ ‫ت عُرْ َوةٌ تَ َشب‬ َ َ‫لَيُ ْنق‬
ُ‫صالَة‬
َّ ‫آخ ُرهُ َّن ال‬
ِ ‫َو‬
“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia
bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya,
dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad 5: 251)

Disampaikan oleh Jannus Tambunan, NBM.1.045.742 (HP. 081262623414) Halaman 1


Hadits ini jelas menyatakan bahwa ketika tali Islam yang pertama sudah putus
dalam diri seseorang, yaitu ia tidak berhukum pada hukum Islam, ia masih bisa
disebut Islam. Di sini Nabi tidak mengatakan bahwa ketika tali pertama putus,
maka kafirlah ia. Bahkan masih ada tali-tali yang lain hingga yang terakhir
adalah shalatnya.

ُ‫صالَة‬ ِ ‫اس اَأل َمانَةُ َو‬


َّ ‫آخ ُر َما يَ ْبقَى ِم ْن ِد ْينِ ِه ْم ال‬ ِ َّ‫َأ َّو ُل َما يَرْ فَ ُع ِم َن الن‬
“Yang pertama kali diangkat dari diri seseorang adalah amanat dan yang terakhir
tersisa adalah shalat.” (HR. Al Hakim, At Tirmidzi).

4. Shalat adalah akhir wasiat Nabi SAW.


Ummu Salamah ra mengatakan bahwa di antara wasiat terakhir Rasulullah SAW,

‫ت َأ ْي َمانُ ُك ْم‬
ْ ‫صالَةَ َو َما َملَ َك‬
َّ ‫ال‬, َ‫صالَة‬
َّ ‫ال‬
“Jagalah shalat, jagalah shalat dan budak-budak kalian” (HR. Ahmad : 290).

5. Allah memuji orang yang mengerjakan shalat.


َّ ‫ان يَْأ ُم ُر َأ ْهلَهُ بِال‬
‫صاَل ِة‬ َ ‫ق ْال َو ْع ِد َو َك‬
َ ‫) َو َك‬54( ‫ان َر ُسواًل نَبِيًّا‬ َ ‫صا ِد‬ َ ‫يل ِإنَّهُ َك‬
َ ‫ان‬ ِ ‫ب ِإ ْس َم‬
َ ‫اع‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِي ْال ِكتَا‬
)55( ‫ضيًّا‬ ِ ْ‫ان ِع ْن َد َربِّ ِه َمر‬
َ ‫َوال َّز َكا ِة َو َك‬
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia
adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan
menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya. ” (QS.
Maryam: 54-55).

6. Allah mencela orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam


menunaikan shalat.

‫ف يَ ْلقَ ْو َن َغيًّا‬ ِ ‫صاَل ةَ َواتَّبَعُوا ال َّشهَ َوا‬


َ ‫ت فَ َس ْو‬ َ ‫ف َأ‬
َّ ‫ضا ُعوا ال‬ ٌ ‫ف ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم َخ ْل‬
َ َ‫فَ َخل‬
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan.” (QS. Maryam: 59).

َ ‫اس َواَل يَ ْذ ُكر‬


‫ُون‬ َ َّ‫ون الن‬ َّ ‫ون هَّللا َ َوهُ َو َخا ِد ُعهُ ْم َوِإ َذا قَا ُموا ِإلَى ال‬
َ ‫صاَل ِة قَا ُموا ُك َسالَى ي َُرا ُء‬ َ ِ‫ِإ َّن ْال ُمنَافِق‬
َ ‫ين ي َُخا ِد ُع‬
‫هَّللا َ ِإاَّل قَلِياًل‬
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa’: 142).

Disampaikan oleh Jannus Tambunan, NBM.1.045.742 (HP. 081262623414) Halaman 2


7. Rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat
adalah shalat.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra, Rasulullah SAW bersabda,

َّ ‫س َشهَا َد ِة َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ َوِإقَ ِام ال‬
‫صالَ ِة َوِإيتَا ِء ال َّز َكا ِة َو َح ِّج‬ ٍ ‫بُنِ َى اِإل ْسالَ ُم َعلَى َخ ْم‬
‫ان‬
َ ‫ض‬ َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ ِ ‫ْالبَ ْي‬
َ ‫ت َو‬
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4)
naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, -pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” 
(HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
8. Shalat diwajibkan tanpa perantara Jibril ‘alaihis salam. Tetapi Nabi
Muhammad SAW sendiri yang langsung mendapatkan perintah shalat ketika
beliau melakukan Isra’ dan Mi’raj.
Awalnya shalat diwajibkan sebanyak 50 shalat. Ini menunjukkan bahwa Allah
amat menyukai ibadah shalat tersebut. Kemudian Allah memperingan bagi
hamba-Nya hingga menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Akan tetapi, tetap
saja shalat tersebut dihitung dalam timbangan sebanyak 50 shalat, walaupun
dalam amalan hanyalah 5 waktu. Ini sudah menunjukkan mulianya
kedudukan shalat.

9. Allah membuka amalan seorang muslim dengan shalat dan


mengakhirinya pula dengan shalat. Ini juga yang menunjukkan
ditekankannya amalan shalat.

‫ين هُ ْم‬َ ‫) َوالَّ ِذ‬3( ‫ُون‬ َ ‫ْرض‬ ِ ‫ين هُ ْم َع ِن اللَّ ْغ ِو ُمع‬َ ‫) َوالَّ ِذ‬2( ‫ُون‬َ ‫اشع‬ ِ ‫صاَل تِ ِه ْم َخ‬َ ‫ين هُ ْم فِي‬ َ ‫) الَّ ِذ‬1( ‫ون‬ َ ُ‫قَ ْد َأ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمن‬
‫ت َأ ْي َمانُهُ ْم فَِإنَّهُ ْم َغ ْي ُر‬ْ ‫اج ِه ْم َأ ْو َما َملَ َك‬
ِ ‫) ِإاَّل َعلَى َأ ْز َو‬5( ‫ون‬ َ ُ‫ُوج ِه ْم َحافِظ‬ِ ‫ين هُ ْم لِفُر‬ َ ‫) َوالَّ ِذ‬4( ‫ون‬ َ ُ‫اعل‬
ِ َ‫لِل َّز َكا ِة ف‬
)8( ‫ون‬ َ ‫ين هُ ْم َأِل َمانَاتِ ِه ْم َو َع ْه ِد ِه ْم َرا ُع‬ َ ‫) َوالَّ ِذ‬7( ‫ون‬ َ ‫ك فَُأولَِئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال َعا ُد‬ َ ِ‫) فَ َم ِن ا ْبتَ َغى َو َرا َء َذل‬6( ‫ين‬ َ ‫َملُو ِم‬
)9( ‫ون‬ َ ُ‫صلَ َواتِ ِه ْم يُ َحافِظ‬َ ‫ين هُ ْم َعلَى‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan
dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau
budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al
Mu’minun: 1-9).

Disampaikan oleh Jannus Tambunan, NBM.1.045.742 (HP. 081262623414) Halaman 3


10. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya
untuk memerintahkan keluarga mereka supaya menunaikan shalat.

‫ك َو ْال َعاقِبَةُ لِلتَّ ْق َوى‬ َ ُ‫صاَل ِة َواصْ طَبِرْ َعلَ ْيهَا اَل نَ ْسَأل‬
َ ُ‫ك ِر ْزقًا نَحْ ُن نَرْ ُزق‬ َ َ‫َوْأ ُمرْ َأ ْهل‬
َّ ‫ك بِال‬
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang
memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang
bertakwa.” (QS. Thaha: 132).

11. Semenjak anak-anak sudah diperintahkan shalat dan boleh


dipukul jika tidak shalat pada waktu berumur 10 tahun. Perintah
shalat ini tidak ditemukan pada amalan lainnya, sekaligus hal ini
menunjukkan mulianya ibadah shalat.
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya ra, beliau meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda,

َ ِ‫ين َواضْ ِربُوهُ ْم َعلَ ْيهَا َوهُ ْم َأ ْبنَا ُء َع ْش ِر ِسن‬


‫ين َوفَ ِّرقُوا بَ ْينَهُ ْم فِى‬ َ ِ‫صالَ ِة َوهُ ْم َأ ْبنَا ُء َسب ِْع ِسن‬
َّ ‫ُمرُوا َأ ْوالَ َد ُك ْم بِال‬
‫ضا ِج ِع‬َ ‫ْال َم‬
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur
7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10
tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka“. (HR. Abu Daud no. 495).

12. Siapa yang tertidur atau lupa dari shalat, maka hendaklah ia
mengqodhonya. Ini sudah menunjukkan kemuliaan shalat lima
waktu karena mesti diganti.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,

َ ِ‫ارةَ لَهَا ِإالَّ َذل‬


‫ك‬ َ ‫صالَةً فَ ْلي‬
َ َّ‫ الَ َكف‬، ‫ُصلِّ ِإ َذا َذ َك َرهَا‬ َ ‫َم ْن نَ ِس َى‬
“Barangsiapa yang lupa shalat, hendaklah ia shalat ketika ia ingat. Tidak ada
kewajiban baginya selain itu.” (HR. Bukhari no. 597 dan Muslim no. 684).
Dalam riwayat Muslim disebutkan,

َ ‫صالَةً َأ ْو نَا َم َع ْنهَا فَ َكفَّا َرتُهَا َأ ْن ي‬


‫ُصلِّيَهَا ِإ َذا َذ َك َرهَا‬ َ ‫َم ْن نَ ِس َى‬
“Barangsiapa yang lupa shalat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia shalat
ketika ia ingat.” (HR. Muslim no. 684).

Disampaikan oleh Jannus Tambunan, NBM.1.045.742 (HP. 081262623414) Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai