Anda di halaman 1dari 140

MENELADANI KEPEMIMPINAN ISLAM

DI TENGAH GEJOLAK PERADABAN

Asep Setiawan, S.Th.I.,


M.Ud.
‫‪HADIS; LIMA FASE ZAMAN UMAT ISLAM‬‬

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم تَ ُكو ُن‬ ‫َ‬


‫ول اللَّ ِ‬
‫ه‬ ‫ال َر ُس ُ‬ ‫ال ُح َذ ْي َفةُ قَ َ‬ ‫َف َق َ‬
‫اء أَ ْن‬ ‫ش‬ ‫ا‬‫ذ‬‫َ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ف‬‫َ‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ث‬
‫ُ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ت‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫َ‬
‫الن ُُّب َّوةُ ْ َ َ َ ُ َ‬
‫أ‬ ‫اهلل‬ ‫اء‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ي‬‫ف‬‫ِ‬
‫ََ‬ ‫َْ َُ‬
‫اء‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن َ َ ٌ َ َ ْ َ ِ ُ َّ َ َ ُ ُ َ َ َ‬
‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ت‬‫ف‬ ‫ة‬ ‫و‬ ‫ُّب‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫اج‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ة‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫خ‬
‫اء اهللُ أَ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن‬ ‫َ‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫َ‬ ‫ِ‬
‫اهللُ أَ ْن تَ ُكو َن ثُ َّم َي ْرَفعُ َها إ‬
‫اء‬
‫َ‬ ‫ش‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ا‬‫ه‬‫َ‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ر‬‫ْ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ث‬
‫ُ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫و‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ُ‬‫اهلل‬ ‫اء‬
‫َ‬ ‫ش‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ن‬‫ُ‬ ‫و‬‫ك‬‫ُ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ًّ‬
‫اض‬ ‫ُم ْل ًكا َع‬
‫اء اهللُ أَ ْن‬‫أَ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن ُم ْل ًكا َج ْب ِريَّةً َفتَ ُكو ُن َما َش َ‬
‫اء أَ ْن َي ْرَف َع َها ثُ َّم تَ ُكو ُن ِخالَفَةً َعلَى‬ ‫َ‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫َ‬ ‫ِ‬
‫تَ ُكو َن ثُ َّم َي ْرَفعُ َها إ‬
‫ت ﴿رواه أحمد﴾‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ث‬ ‫ِ‬
‫ة‬
‫ْ َ ِ ُ َّ ُ َّ َ َ َ‬‫و‬ ‫ُّب‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫اج‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ِ‬
HADIS; LIMA FASE ZAMAN UMAT ISLAM
“Akan datang kepada kalian (1) masa kenabian, dan atas
kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan
menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu,
akan datang masa (2) kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah;
dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah
menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu,
akan datang kepada kalian, masa (3) raja menggigit (raja yang
dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu,
Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah
itu, akan datang masa (4)raja diktator (pemaksa); dan atas
kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan
menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian,
datanglah masa (5) khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah
yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. 
[HR. Imam Ahmad]
‫وةبـنلـاـ‬ ‫الـ‬
‫خـفة‬
‫لـا‬ ‫الـكمـ‬ ‫الـكمـ‬ ‫الـ‬
‫خـفة‬
‫لـا‬
‫عـضـ‬ ‫ّـأ‬ ‫جـ‬
‫ّـة يرـب‬

‫‪632 M‬‬ ‫‪661 M‬‬ ‫‪1924 M‬‬


DI AKHIR ZAMAN, UMAT ISLAM DIPIMPIN
OLEH PENOLAK KEBENARAN, PENYERU
KEMUNGKARAN

 Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬


bersabda:

َ ‫ُون َما تُن ْ ِك ُر‬


‫ون َفل َيْ َس‬ َ ‫اء يَأ ْ ُم ُرونَك ُْم ِب َماال َ تَ ْع ِرف‬
َ ‫ُون َويَفْ َعل‬ ُ
ُ ‫عل َيْك ُْم أ َم َر‬
َ ‫ُون‬
ُ ‫«سيَك‬ َ
»‫اع ٌة‬ َ ‫الِؤل َ ِئ َك‬
َ ‫عل َيْك ُْم َط‬

“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang


memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian
ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa
yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini
tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah)
DI AKHIR ZAMAN, UMAT ISLAM DIPIMPIN OLEH
PENGUASA YANG MEMERINTAH DENGAN
MENGANCAM KEHIDUPAN DAN MATA
PENCAHARIAN
 Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda:
َ ُ‫عل َيْك ُْم أ َ ِئ ّـََّم ٌة يَ ْملِك ُْو َن ِر َقابَك ُْم َوي‬
َ ُ‫ح ِّ ّـِدثُ ْونَك ُْم َفيَك ِْذب‬
‫ َويَ ْع َمل ُْو َن‬،‫ون‬ َ ‫ُون‬
ُ ‫«سيَك‬ َ
‫الح ّـََّق‬
َ ‫اع ُط ْو ُه ُم‬ْ ،‫ح ُه ْم َوتُ َص ِّ ّـِدق ُْوا ك َِذبَ ُه ْم‬
َ ْ‫ح ِّ ّـِسنُوا َق ِبي‬
َ ُ‫ ال يَ ْر َض ْو َن ِمنْك ُْم َحَتّـَّى ت‬،‫ون‬ َ ‫َفيُ ِسي ُؤ‬
»‫َما َر ُضوا ِب ِه‬
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam
kehidupan kalian. Mereka berbicara (benjanji) kepada kalian,
kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan
pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka
tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji)
keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan
mereka, serta kalian memberi pada mereka hak yang mereka
senangi.” (HR. Thabrani).
DI AKHIR ZAMAN, UMAT ISLAM DIPIMPIN OLEH
PENGUASA YANG MENGANGKAT PEJABAT YANG
JAHAT DAN MENGABAIKAN SYARIAT

 Dari Abu Hurairah ra yang berkata bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬


bersabda:

،‫اء ك َ َذبَ ٌة‬ ُ ِ ‫آخ ِر ال ّـََّزم‬


ِ ‫ُون ِفي‬
ُ ‫ َو ُفقَ َه‬،‫ َوق َُضا ٌة َخ َون َ ٌة‬،‫اء َف َسقَ ٌة‬
ُ ‫ َو ُو َز َر‬،‫اء َظل ََم ٌة‬
ُ ‫انأ َم َر‬ َ ُ ‫« يَك‬
»‫ع ِريفًا َوال ُش ْر ِطًيّـًّا‬َ ‫َف َم ْن أ َ ْد َر َك ِمنْك ُْم َذ ِل َك ال ّـََّز َم َن َفال يَك ُون َ ّـََّنل َُه ْم َجا ِبيًا َوال‬

“Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-


wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para
hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’)
pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang
mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan
menjadi pemungut cukai, pegawai kanan, dan polisI.”
(HR. Thabrani).
DI AKHIR ZAMAN, UMAT ISLAM DIPIMPIN OLEH
PENGUASA YANG KEJAM (DIKTATOR)

Dari Abu Layla al-Asy’ari bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ و ِإ ْنأ ُ ِم ُروا‬،‫َق َْم يُ ْع ُطوا‬


‫الح ّـَّ ل‬
َ ‫وإن ُس ِئل ُوا‬ ْ ،‫استُ ْر ِح ُموا ل َْم يَ ْر َح ُموا‬ْ ‫إن‬
ْ ‫اء‬
ُ ََ‫ر‬ ‫م‬ ُ ‫«وسيَلي أ‬
َ
َّ‫على َشي ٍء ِإَال ّـ‬ َ ‫ح ِمل ُوك ُْم‬ ْ َ‫خاف ُْون َ ُه ْم َويَتَ َف ّـََّر َق َمألُك ُْم َحتى ال َ ي‬
َ َ‫وست‬
َ ،‫وفأنْك َُروا‬
َ ِ ‫بالم ْعر‬
ُ َ
‫ح ُضروا ل َُه ْم‬ ْ َ‫اء وال ت‬
ً ‫ع َط‬ َ ‫خ ُذوا ل َُه ْم‬ ُ ٌّ ‫الح ِّ ّـِقأ َ ْنال َ اٌتّـ‬
َ ْ ،ً‫عل َيْ ِه َط ْوعا ً َوك َْرها‬
‫ادنَى‬ َ ‫احتُ ِملْتُ ْم‬ ْ
»َ‫الًمال‬
ًّ ‫في ّـ‬
“Dan berikutnya adalah para pemimpin jika mereka diminta untuk mengasihani
(rakyat), mereka tidak mengasihani; jika mereka diminta untuk menunaikan hak
(rakyat), mereka tidak memberikannya; dan jika mereka disuruh berlaku baik
(adil), mereka menolak. Mereka akan membuat hidup kalian dalam ketakutan;
dan memecah-belah tokoh-tokoh kalian. Sehingga mereka tidak membebani
kalian dengan suatu beban, kecuali mereka membebani kalian dengan paksa,
baik kalian suka atau tidak. Serendah-rendahnya hak kalian, adalah kalian tidak
mengambil pemberian mereka, dan tidak kalian tidak menghadiri pertemuan
mereka.” (HR. Thabrani).
DI AKHIR ZAMAN, UMAT ISLAM DIPIMPIN OLEH
PENGUASA YANG SESAT

 Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

َ ‫الم َضِلِّ ّـ‬


»‫ين‬ ِ ‫لى أ ُ ّـََّم‬
ُ ‫تي ِإَال ّـَّ األ َ ِئ ّـََّم َة‬ َ ‫ع‬َ ‫اف‬ َ َ ‫« ِإ ِِّن ّـيال َ أ‬
ُ ‫خ‬

“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku,


kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR. Ibnu Hibban).

Sufyan as-Tsauri menggambarkan mereka dengan


mengatakan: “Tidaklah kalian menjumpai para pemimpin
sesat, kecuali kalian mengingkari mereka dengan hati, agar
amal kalian tidak sia-sia.”
DI AKHIR ZAMAN, UMAT ISLAM DIPIMPIN
OLEH ORANG YANG JAHAT DAN ZALIM

Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra. bahwa


Rasulullah SAW bersabda:
"Akan turun kepada umatku di akhir zaman
nanti cobaan yang dahsyat dari pemimpin
mereka. Belum pernah terdengar cobaan
yang lebih dahsyat darinya sehingga bumi
yang luas itu terasa sempit bagi mereka
kerana bumi dipenuhi dengan kejahatan dan
kezaliman. Seorang mukmin tidak
mendapatkan tempat berpindah dari
kezaliman itu…..”(HR Hakim)
Terbimbing Akhlaqul Kariemah
Wahyu

Mencintai & Revolusioner


Dicintai
Shidiq

Amanah

Tabligh

Fathanah
PEMIMPIN >> IMAM
TAUHID DALU
!!!
 Pilihlah pemimpin muslim yang islami
 Jangan pilih non muslim

‫آمنُوا ل َا تَتَّ ِخذُوا ِبطَان َ ًة ِم ْن ُدو ِنك ُ ْم ل َا يَأْل ُونَك ُ ْم‬ َ ‫ين‬ َ ‫يَاأَيُّ َها ال َّ ِذ‬
‫اء ِم ْن أَف َْوا ِه ِه ْم َو َما‬
ُ ‫تال َْب ْغ َض‬ ِ ‫اعنِتُّ ْم قَ ْد بَ َد‬ َ ‫خ َبال ًا َو ُّدوا َم‬ َ
َ ‫ات إِ ْن ُكنْتُ ْم تَ ْع ِقل‬
‫ُون‬ ِ َ‫خ ِفي ُص ُد ُور ُه ْم أ َ ْك َب ُر قَ ْد َبيَّن َّا لَك ُ ُم ال ْآي‬ ْ ُ‫ت‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil
menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai
apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu
memahaminya.” (Q.S. Ali Imran (3): 118)

 Q.S. An-Nisa’ (4): 144


 Q.S. Al-Maidah (5): 51, 57
 Q.S. Ali Imran (3): 28
Makkah Penanaman
Aqidah

Madinah Penataan
Hukum

Ibadah,
Jinayah,
Siyasah
Pem-
Pem- Qadha’iyah,
bangunan
bangunan Mu’amalah/
umat
umat Syahsyiyah
PRINSIP TANGGUNG
JAWAB

S E T I A P K I TA A D A L A H P E M I M P I N , YA N G
A K A N D I M I N TA I P E R TA N G G U N G J AWA B A N
Hukuman bagi pemimpin yang menipu
rakyat

ِ ‫عبْ ٍد يَ ْستَ ْر ِع‬


‫يه‬ َ ‫ول َما ِم ْن‬ ُ ُ‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم يَق‬ َ ‫ولالل َّ ِه َصلَّى الل َّ ُه‬
َ ‫ت َر ُس‬ُ ‫ِإ ِن ّي َس ِم ْع‬
َ ‫اشلِ َر ِعيَّ ِت ِه ِإلَّا َح َّر َم الل َّ ُه‬
‫عل َيْ ِه ال َْجن َّ َة‬ ٌّ ‫غ‬
َ ‫وت َو ُه َو‬ُ ‫وتيَ ْو َم يَ ُم‬ ُ ‫الل َّ ُه َر ِعيَّ ًة يَ ُم‬

Abu ja’la (ma’qil) bin jasar r.a berkata: saya telah


mendengar rasulullah saw bersabda:
“Tiada seorang yang diamanati oleh allah memimpin
rakyat kemudian ketika ia mati ia masih menipu
rakyatnya, melainkan pasti allah mengharamkan baginya
surga.”
(H.R. Buhari, Muslim)
Shidiq

Amanah

Tabligh

Fathanah
P I N A N D U N
I M S Y I
KEPEM AFA’ AL-RA
- K H U L
AL

Hidup &
Berkarya

Islam
Contoh Tata Menyebar
Contoh Kelola
Tata Laku Administrasi
Politik
1. ABU BAKAR AL-SHIDDIQ (632-634 M / 11-13 H)

 Kebesaran jiwanya tampak dari pidatonya saat dilantik


menjadi khalifah.
 Poin Pidato Abu Bakar As-Shiddiq:

‫ّأما بعد أيها النــاس! فإنّي قد وليت عليكم ولســت بخيركم‬ 

 “Wahai manusia, aku telah diserahi kekuasaan untuk


mengurus kalian, padahal aku bukanlah orang terbaik dari
kalian.”  TAWADHU’
ABU BAKAR AL-SHIDDIQ

‫أحسنت أعينوني وإن أسأت فقـومـون‬


ُ ‫فإن‬ 

 “Untuk itu, jika aku melakukan kebaikan,


maka bantulah aku, jika aku berbuat salah,
maka ingatkanlah aku.”  TERBUKA
AKAN KRITIK
ABU BAKAR AL-SHIDDIQ

‫ الصـدق أمـانة والكذب خيانة‬

 “Kejujuran adalah amanah, adapun


dusta adalah khianat.”  JUJUR
DAN AMANAH
ABU BAKAR AL-SHIDDIQ

َ ‫قوي عندي حتّى أ ِز‬


،‫يح علّته إن شــاء اهلل‬ ّ ‫والضعيف منكم‬ 
‫والقوي فيكم ضعيف حتّى آ ُخذ منه الح ّق إن شــاء اهلل‬
ّ
 “Orang lemah di antara kalian adalah orang kuat di
sisiku hingga aku berikan haknya insya Allah, dan
orang kuat di antara kalian adalah orang lemah di
sisiku hingga aku mengambil haknya darinya insya
Allah.”  PEDULI KEPADA KAUM LEMAH
ABU BAKAR AL-SHIDDIQ

‫ فإذا عصيت اهلل ورس ـ ــوله‬,‫أطيعوني مـا أطعت اهلل ورســوله‬ 


‫فال ط ــاعة لي عليكم‬
 “Taatlah kalian kepadaku selama aku masih taat
kepada Allah dan RasulNya. Jika aku bermaksiat
kepada Allah dan RasulNya, maka bagi kalian
tidak ada ketaatan kepadaku”  TUNDUK PADA
ALLAH DAN ROSULULLAH
‫‪PIDATO ABU BAKAR AL-SHIDDIQ‬‬

‫ّأما بعد أيها النــاس! فإنّي قد وليت عليكم ولســت بخيركم فإن‬
‫أحسنت أعينوني وإن أسأت فقـومـوني‪ ,‬الصـدق أمـانة والكذب‬ ‫ُ‬
‫يح علّته إن شــاء اهلل‪,‬‬ ‫ِ‬
‫قوي عندي حتّى أ َ‬
‫ز‬ ‫خيانة‪ ,‬والضعيف منكم ّ‬
‫والقوي فيكم ضعيف حتّى آ ُخذ منه الح ّق إن شــاء اهلل‪ ,‬اليدع‬ ‫ّ‬
‫بالذل واليُشيع قـوم‬
‫قـوم الجهـاد في سبـيل اهلل إالّ ضربهم اهلل ّ‬
‫عمهم اهلل بالبالء‪ .‬أطيعوني مـا أطعت اهلل‬ ‫ط الفــاحشةَ إالّ ّ‬
‫قّ‬
‫ورســوله‪ ,‬فإذا عصيت اهلل ورس ـ ــوله فال ط ــاعة لي عليكم قومــوا‬
‫إلى صالتكم يرحمكــم اهلل‬
 Tipe kepemimpinannya bersifat sentralistik namun
mengedepankan musyawarah.
 Sederhana gaya hidupnya, low profile & bersikap lemah
lembut
 Pemberani dan tegas (self confident) dalam menumpas
ketidakadilan, misalnya memerangi orang yang Islam
yang tidak mau membayar zakat,
Nilai Kepemimpinan Abu Bakar:
 Bijaksana, Lemah Lembut
 Tawadhu’, Low Profile, Self Confident
 Sentralistik namun Demokratis
 Terbuka akan Kritik
 Peduli kepada kesejahteraan rakyat
2. UMAR IBN AL-KHATTHAB (634-644 M / 12-23 H)

 Umar dikenal sebagai “al-faruq” karena ketegasannya


dalam memimpin dan membrantas kebathilan
 Pemimpin yang demokratis, inklusif, transparan, adaptis
dan dinamis.
 Menciptakan Penanggalan Hijriyah
 Mendirikan baitul mal, dewan hisbah
 Membuat mata uang, dll.
 Umar tidak akan makan daging dan minyak samin
sebelum kaum muslimin memakannya: “merakyat,
sederhana”
KEPEMIMPINAN UMAR IBN AL-
KHATTHAB (634-644)

al-faruq amirul mu’minin tidak pandang bulu

belas kasih Mengutamakan kepentingan rakyat Mau mendengar


KEPEMIMPINAN UMAR IBN AL-
KHATTHAB (634-644)

Menolak Fasilitas Negara Sederhana Gaya Hidup Memperluas Syiar

Administrator Ulung Menciptakan


Positive Thinker
Penanggalan Hijriyah
3. UTSMAN IBN AFFAN (644-656 M / 23-35 H)

 Pemimpin yg familiar dan humanis


 Dianggap nepotis karena pada masa kepemimpinannya, banyak
jabatan yang dipegang oleh keluarganya.
 Permasalahan sedemikian kompleks, demonstrasi dan
pemberontakan tidak dapat dikendalikan, hingga Utsman terbunuh
 Mengkodifikasi Mushaf al-Qur’an dan Menyamaratakan bacaan
sesuai dgn mushaf utsmani

Nilai Kepemimpinan Utsman bin Affan:


Jujur
Berhati lembut
Dermawan
KEPEMIMPINAN UTSMAN IBN
AFFAN (644-656)

Perluasan Wilayah Pembangunan Pembukuan Mushaf


Bendungan Al-Qur’an

Pengaturan Irigasi Pembangunan Infrastuktur


4. ALI IBN ABI THALIB (656-661 M / 35-40 H)

 Pemimpin yg pemberani, cerdas, pandai dan seorang orator ulung.


 Penggagas Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu)
 Restrukturisasi administrasi
 Memfungsikan kembali baitul maal
 Disibukkan dg kasus terbunuhnya utsman ibn affan, Abdullah ibn saba sang
provokator
Nilai Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib:
 Cerdas
 Pemberani
 Manajer yang baik
Perkataan Ali :
“Sesuatu yang benar tetapi tidak diatur dengan baik, akan
dikalahkan oleh suatu kebathilan yang diatur dengan baik.”
KEPEMIMPINAN ALI IBN ABI
THALIB (656-661)

Penggagas Tata Bahasa Arab


Cerdas&Pandai Pemberani (Ilmu Nahwu)

Restrukturisasi Penggantian Pengembalian


Administrasi Gubernur Tanah Negara
‫‪Thank You‬‬
‫‪Syukran‬‬
‫والنجاح‬
‫بالتوفيقوالنجاح‬
‫التمنياتبالتوفيق‬
‫أطيبالتمنيات‬
‫معمعأطيب‬

‫‪TOWARDS A BETTER FUTURE‬‬


“GAGASAN / IDE POLITIK MASA
KEKHALIFAHAN ISLAM”
Gagasan / ide politik pada masa kekhalifahan Islam diawali dari peristiwa hijrahnya umat Islam dari
Mekah ke Madinah (Yatsrib), yang dihiasi dengan perjuangan Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam.
Pada masa Nabi Muhammad, gagasan / ide politik tercantum dalam Piagam Madinah yang memiliki 3 bagian dan
68 poin. Piagam Madinah ini kemudian membuat kota Madinah memiliki perpolitikan yang cukup stabil dan
dipandang sebagai negara kota yang berdaulat. Setelah Nabi Muhammad wafat, gagasan / ide politik pada masa
kekhalifahan mengalami sedikit perubahan dan memunculkan berbagai pandangan.
Berikut adalah gagasan / ide politik yang dikemukakan oleh para Khalifah maupun ahli :

A. Abu Bakar Al- Siddiq

Gagasan / ide politik pada masa kekhalifahan ini masih mengimplementasikan modal kekuasaan bersifat sentralistik,
dimana kekuasaan legislatif eksekutif dan yudikatif berada ditangan Khalifah namun belum terlembagakan karena belum adanya
Pemerintahan Daerah. Dan juga belum terjadi distribusi kekuasaan karena dinamika perpolitikan saat itu masih dalam tahap-tahap
pembinaan dan pembenahan. Namun dalam pemerintahan kekhalifahan Abu Bakar justru selalu memprioritaskan sahabat-sahabat
nabi untuk bermusyawarah dan mengambil kebijakan terhadap lembaga persoalan yang menyangkut kepentingan orang banyak.

Terlepas dari segala kekurangan yang ada, pada dasarnya terdapat tiga hal gagasan / ide dalam politik, yaitu :
 Penguatan dasar-dasar politik negara
 Perluasan wilayah kekuasaan
 Penyatuan bangsa Arab dibawah satu koordinasi kepemimpinan Abu Bakar negara menjadi besar meliputi Semenanjung
Arab.
B. Umar bin Khattab

Dalam mengelola wilayah kekuasaan yang luas, Umar bin Khattab mulai mengatur administrasi dan birokrasi
pemerintahan sebagai langkah dan kebijakan yang diambilnya dalam menata perpolitikan. Kebijakan yang dilakukan Umar pada
prinsipnya adalah upaya konsolidasi wilayah Arab dan penyatuan suku-suku Arab dalam sebuah nation state. Prinsip-Prinsip Politik
menurut Umar bin Khattab adalah :

 Musyawarah
Merupakan prinsip utama dalam pemerintahan Umar bin Khattab. Di abad modern dan kontemporer musyawarah atau
konsultasi menjadi prinsip utama dalam sistem pemerintahan yang berdasarkan demokrasi.

 Menegakan Keadilan dan Persamaan Hak


Penegakkan keadilan dan persamaan hak di antara sesama warga merupakan prinsip yang diberlakukan oleh
Khalifah Umar dalam rangkaterciptanya umat yang damai, aman, dan sejahtera.

 Persamaan dan Kebebasan


Umar bin Khattab salah seorang sahabat Nabi yang memiliki nama besar dalam sepanjang sejarah peradaban Islam
setelah Abu Bakar. Kebesarannya diukur dari tingkat keberhasilanya dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai seorang
negarawan yang adil dan bijaksana maupun sebagai seorang pemimpin yang sukses dalam membangun sebuah negara besar yang
ditegakan di atas prisnsip-prinsip keadilan, persamaan dan persaudaraan sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah.
C. Utsman bin Affan

Sumbangan terbesar dari Khalifah Utsman kepada umat Islam sampai hari ini adalah penyeragaman tulisan dan bacaan al-
Qur`an, sehingga tidak terjadi perbedaan dalam hal tulisan dan bacaan al-Qur`an antara daerah yang satu daerah-daerah yang lain.
Beberapa kebijakan politik Utsman yang lain dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Menciptakan Keamanan di Wilayah Kekuasaan.
Pada tahun pertama kekhalifahan Utsman, disibukkan dengan pengendalian pemberontakan di wilayah bekas kekuasaan Persia
dan Romawi. Dimana semua gerakan separatis dan pemberontakan itu dihadapi oleh kekuatan Tentara Islam dibawah komando
Panglima Perang yang juga Gubernur Mesir, Amr bin `Ash, sehingga Mesir seluruhnya kembali ke pangkuan Khilafah Islam.
2. Tunjangan Sosial dan Kontroversi Distribusi Kekayaan
Utsman kemudian mengeluarkan kebijakan baru agar tunjangan sosial kepada para veteran perang Badar, isteri- isteri dan
keluarga Nabi, kaum Muhajirin dan Anshar, serta kaum fakir miskin dan seluruh penduduk.

Pada masa kekhalifahaan Utsman ini gagasan / ide politik tidak stabil dan dipengaruhi oleh keadaan yang ada, sehingga
kemudian timbulah beberapa gagasan politik yang dianggap tidak populis dan tidak menyejahterakan masyarakat.
D. Ali bin Abi Thalib

Pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib diawali dengan demonstran yang mendesak agar Ali bersedia diangkat menjadi
Khalifah menggantikan Utsman. Yang menangguhkan pembaiatan kepada Ali dan menyatakan menunggu perkembangan dan situasi
politik, di antara mereka adalah Sa`ad bin Abi Waqqas, Abdullah bin Umar, Shuhayb bin Abi Sinan, Zayd bin Thabit, Muhammad
bin Abi Salamah, Usamah bin Zayd, Sulaiman bin Salamah bin Raqs. Kebijakan pertama yang diambil Khalifah Ali adalah
menertibkan para pejabat yang dinilainya bermasalah. Hal ini dilakukan melalui pemberhentian pejabat lama dan mengangkat pejabat
baru di beberapa wilayah

Berikut adalah beberapa kebijakan politik sebagai gagasan / ide politik di masa kekhalifahan Ali :
1. Restrukturisasi Para Pejabat dan Gubernur
2. Reformasi Birokrasi Kepegawaian, Pengadilan dan Ketentaraan
3. Penghematan dan Pengelolaan Pendapatan Negara
4. Mengatasi Kelompok Oposisi dan Para Pemberontak
E. Ibnu Abu Rabi’

Melalui bukunya yaitu Sulukal-Malik Fiy Tadbir al-Mamalik, Ibnu Abi Rabi’ memberikan gagasan / ide politiknya yaitu negara ada
karena Allah yang menciptakan manusia dengan sifat yang membutuhkan orang lain. Kemudian dalam bentuk pemerintahan, ia memiliki
mendukung penegakan model monarchi atau kerajaan dengan alasan agar perpolitikan di suatu negara tidak kacau akibat terlalu banyak
pemimpin. Sehingga akan lebih baik apabila suatu negara hanya memiliki satu pemimpin dengan hak istimewa, yang menurutnya telah
ditentukan secara kodrat oleh Allah. Dalam gagasannya ia juga menyampaikan empat pilar negara yang harus ada di suatu negara yaitu
kepala negara, keadilan (arkan al-daulah), rakyat, dan pengelolaan (mentadbir) negara.

F. Al-Farabi

Dalam gagasannya, ia menjadikan politik sebagai ilmu yang sangat penting dimana ilmu lainnya hanya melayani ilmu politik. Al-
Farabi kemudian menghubungkan hakikat akhlak dengan gagasan politiknya, sehingga keduanya saling mempengaruhi. Kemudian untuk
kriteria negara sehat menurutnya yaitu negara yang segala aspeknya dapat bekerja sempurna, ia mengibaratkan negara sebagai tubuh
manusia yang utuh dan sehat. Pada intinya gagasan / ide politik dari Al- Farabi, negara ideal adalah negara yang harus dipimpin oleh
kepala negara yang berkualitas baik dan memiliki masyarakat yang sejahtera dalam hidupnya (al-sa’dah).
G. Al-Mawardi

Gagasan / ide Al-Mawardi banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang saat itu mengalami kekacauan, sehingga banyak gagasan /
idenya yang dibuat sebagai solusi untuk mengatasi kekacauan politik. Ia menyampaikan enam pilar pokok negara yaitu agama yang
diamalkan, penguasa yang berwibawa, keadilan yang merata, keamanan yang merat, kesuburan tanah yang berkesinambungan, dan
harapan kelangsungan hidup. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus selalu ada untuk mengelola dan mengatur
kehidupan masyarakatnya (tidak boleh lalai). Kemudian terkait sistem pemilihan pemimpin, ia membedakannya dengan dua cara yaitu
dipilih oleh lembaga ahli dan sistem pewarisan kepada kerabat.

H. Al-Ghazali

Politik (al-Siyasah) yang dimaksud al-Ghazali adalah tindakan dan upaya memperbaiki kondisi manusia untuk diarahkan ke jalan
yang benar dalam rangka memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat. Ditegaskan pula bahwa profesi politik sangat penting karena
politik berkaitan dengan bagaimana mengelola kehidupan orang banyak dengan perbedaan keinginan dan kepentingan serta bagaimana
menciptakan keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan. Oleh karena itu, al-Ghazali berpendapat bahwa profesi politik hanya satu
tingkat dibawah politik ke-Nabian.
I. Ibnu Taimiyah

Pemikiran politik Ibnu Taimiyah berlandaskan agama dan berasaskan syariah. Keseluruhan pemikiran politik Ibnu Taimiyah
dibangun berdasarkan teori amanah. Dengan tertanamnya sikap amanah pada setiap individu muslim maka dengan sendirinya akan
berpengaruh lahirnya sikap positif, misalnya disiplin dan memenaj waktu dan kerja. Oleh karena itu amanah menjadi dasar yang
sangat penting dalam membangun pemerintahan yang aman, tentram, dan sejahtera.

J. Ibnu Khaldun

Ibnu khaldun menegaskan bahwa politik yang dibangun di atas pertimbangan akal pemikiran terdapat dua
orientasi, yaitu
1. Menjaga kemaslahatan dan kepentingan masyarakat secara umum dalam rangka memastikan stabilitas politik.
2. Menjaga dan memelihara kepentingan penguasa.
Terkait pandangan tersebut dapat ditegaskan bahwa otoritas kekuasaan merupakan warisan dari seorang Nabi, maka kebijakan
politik yang diberlakukan berdasarkan syariat Allah yang mengacu kepada dasar-dasar kaidah yang turun dari
langit.

Selain itu terdapat gagasan / ide politik islam secara umum diantaranya adalah dari Ibn Rusyd, Ibn Miskawaih, Ibn Sina,
Ibn Bajah, Ibn Tufail, dan Ibn Khaldun yang pada intinya mengaitkan politik dengan moralitas publik.
Daftar Pustaka

Aly, Sirojuddin. 2017. Pemikiran Politik Islam : Sejarah, Praktik, dan Gagasan. Jakarta
: Program Studi Ilmu Politik Fisip UIN Syarif Hidayatullah. 273-556.
Rusydi, Ibnu. 2015. Filsafat Politik Islam : Sebuah Pengantar. Jurnal Pendidikan dan Studi Islam.
1 (1). 117-121.
KEPEMIMPINAN
RASULULLAH

.
Kepemimpinan Muhammadiyah
 Kepemimpinan Muhammadiyah haruslah sebuah
kepemimpinan yang tanggap kepada kemanusiaan dan
hubungannya dengan lingkungannya. Di samping itu ia
menampilkan dan mendudukan pergerakan Muhammadiyah
di abad ini, dalam kedudukan yang mengatasi zamannya.

 Jati diri Muhammadiyah terletak di dalam kesinambungan


dengan kepemimpinan Islam yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah Muhammad SAW.
Rasulullah SAW Sebagai Pemimpin
 Pemimpin Bisnis
Beliau melarang menyembunyikan cacat barang yang
diperdagangkan, gharar, dan tindakan lain yang tidak baik dalam
berekonomi.

 Pemimpin Keluarga
Seorang ayah yang baik bagi anak-anaknya dan suami yang baik
bagi istri-istrinya.

 Pemimpin Dakwah
Disiplin, memberikan teladan, dan komunikasi yang efektif.
Rasulullah SAW Sebagai Pemimpin
 Pemimpin Sosial-Politik
 Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar
 Konstitusi Madinah
 Kesetaraan Bagi Semua Warga
 Persoalan Pendidikan
 Perjanjian Hudaibiyah

 Pemimpin Sistem Pendidikan Holistik


Masjid Quba’ merupakan masjid pertama yang dijadikan
Rasulullah SAW sebagai institusi pendidikan.
Rasulullah SAW Sebagai Pemimpin
 Pemimpin Hukum  Pemimpin Militer
 Legislasi  Bermusyawarah dalam
menentukan taktik militer
 Lembaga Peradilan
 Mengalahkan musuh tanpa
 Penegakan hukum dan lembaga-
pertempuran
lembaga terkait
 Meminimalisir jumlah korban
 Masyarakat Hukum
 Tidak mudah marah
Rasulullah SAW Sebagai Pemimpin
 Pendelegasian Kepemimpinan  Selalu waspada
Pasukan
 Tidak segan turun ke bawah
 Membawa tradisi baru tujuan
 Memberi pujian dan bersikap
peperangan
adil terhadap pasukan
 Komunikasi militer yang jelas
dan tegas
PEMIMPIN TERBESAR

Nabi Besar Muhammad SAW telah berhasil membimbing bangsa


Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri
yang merdeka dan berdaulat. Bangsa Arab adalah bangsa yang
selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang
mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari
benua Afrika sampai Asia.
PEMIMPIN TERBESAR

 Dalam waktu 23 tahun, dengan biaya kurang dari satu persen untuk
biaya yang dipergunakan untuk revolusi Perancis, dan dengan
korban kurang dari seribu orang telah menghasilkan tiga karya besar
yang belum pernah dicapai oleh pemimpin yang manapun di seluruh
dunia sejak Nabi Adam AS. sampai sekarang.
 Tiga karya besar tersebut adalah; 1) Mengesakan Tuhan, 2)
Kesatuan Umat, dan 3) Kesatuan Pemerintahan
Bagaimana cara Nabi Muhammad
SAW berpikir?
 Menomorsatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih
orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar
lainnya
 Mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan
 Mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa
ditunda
 Mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri
 Memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah
untuk umatnya
 Mendahulukan tujuan akhirat daripada maksud duniawi
lima kunci sukses Rasulullah SAW dalam
hal kepemimpinan
 Nabi Muhammad SAW selalu dibimbing oleh wahyu, secara
teknis dengan membaca Alquran dan Hadis.
 Meskipun bertugas sebagai utusan Allah SWT, Nabi
Muhammad SAW tetap diperintahkan untuk bermusyawarah.
 Ucapan dan tindakan Nabi Muhammad SAW selalu konsisten.
 Pemimpin harus senantiasa memiliki rasa yang sama dengan
rakyatnya.
 Pemimpin harus bisa tenang dalam menghadapi setiap kondisi.
TERIMA KASIH

33:21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri


teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
SUMBER
 http://klikkabar.com/2015/12/26/ini-5-kunci-sukses-nabi-muha
mmad-dalam-memimpin/
 http://wasitoaq.blogspot.co.id/2013/02/kepemimpinan-masa-d
epan-muhammadiyah.html
 Antonio, Muhammad Syafii. Muhammad SAW The Super
Leader Super Manager, 2015, Jakarta: ProLM Centre &
Tazkia Publishing
KHULAFAUR RASYIDIN
PENGERTIAN KHULAFAUR
RASYIDIN (menurut bahasa)
 Berasal dari kata :
 al-Khulafa’ jamak dari al-khalifah artinya pengganti
 al-Rasyidun jamak dari al-Rasyid artinya yang mendapat petunjuk
 Khulafaur Rasyidin artinya para pengganti yang mendapat petunjuk
PENGERTIAN KHULAFAUR RASYIDIN
(menurut istilah)

 Pemimpin-pemimpin umat Islam pengganti Rasulullah yang terdiri dari Abu Bakar
as-Sidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib
Rasulullah Saw meninggal pada :
12 Rabiul Awal 11 H
8 Juni 632 M
SITUASI POLITIK UMAT ISLAM
TIDAK STABIL
 Umat Islam kehilangan figur seorang pemimpin
 Rasulullah tidak mewariskan siapa penggantinya
 Beberapa kelompok merasa berhak memimpin negara Islam menggantikan Rasulullah
SAW
KELOMPOK YANG MENGAKU BERHAK
MENJADI PEMIMPIN PENGGANTI RASULULLAH

 Kelompok Muhajirin mencalonkan Abu Bakar as-Sidiq karena pernah menggantikan


Rasulullah menjadi imam shalat
 Kelompok Anshar mencalonkan Sa’ad bin Ubadah karena dia mewakili masyarakat
Madinah yang membantu Rasulullah sehingga Islam bisa berkembang
 Keluarga Dekat Rasulullah mencalonkan Ali bin Abi Thalib karena keluarga dekat
Rasul (menantu dan sepupu Rasulullah SAW)
Akhirnya yang terpilih adalah Abu Bakar
as-Shidiq
Sesuai dengan pertimbangan yang diberikan oleh Umar bin Khatab yang
mengatakan bahwa pemimpin pengganti Rasulullah SAW adalah dari kaum
Quraisy sesuai apa yang pernah disabdakan Rasulullah sewaktu masih hidup.
PRESTASI
KHULAFAUR RASYIDIN
KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ
KEBIJAKAN PENTING KHALIFAH ABU
BAKAR AS-SHIDDIQ

 Memerangi Kaum Murtad


 Kodifikasi (Pembukuan) al-Qur’an
 Perluasan Wilayah Negara Islam
A. MEMERANGI KAUM MURTAD

 Murtad = keluar dari agama Islam


 Tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar
 Menolak membayar zakat
 Beberapa kelompok kembali menganut tradisi dan agama sebelumnya (Paganisme)
 Meninggalnya Rasulullah SAW sebagai alasan Pemurtadan dan Pembangkangan
 Gerakan Pemmurtadan (riddah) ini dipelopori oleh kepala-kepala suku
TINDAKAN ABU BAKAR DALAM
MEMERANGI KEMURTADAN

 Mengajak kelompok yang murtad dengan cara persuasif (damai)


 Jika mereka memilih perang ketimbang kembali kepada Islam, Umat Islam akan
menghadapinya
MUNCULNYA NABI PALSU

► Dilatarbelakangi oleh rasa iri thd keberhasilan Nabi Muhammad


membangun masyarakat baru
► ASWAD AL-ANSI (suku Badui di Yaman)
► TULAIHAH BIN KHUWAILID AL-ASADI (Bani Asad, Bani
Ghathafan dan Bani Amir)
► MALIK BIN NUWAIRAH (Bani Yarbu’ dan Bani Tamim)
► MUSAILAMAH AL-KAZAB (Bani Hanifah di Yamamah)
► Dalam mengatasi munculnya nabi palsu ini banyak terjadi peperangan
B. KODIFIKASI AL-QUR’AN
 Kodifikasi ialah Kegiatan pengumpulan lembaran-lembaran (mushhaf) yang berisi
tulisan ayat-ayat al-Qur’an yang ditulis oleh para sahabat Rasulullah SAW di media
kulit binatang, pelepah kurma, tulang dsb.
 Kodifikasi dilakukan atas dasar usulan Umar bin Khatab dengan pertimbangan
sebagai alat bantu untuk mendokumentasikan ayat-ayat al-Qur’an dan banyak para
penghafal al-Qur’an yang meninggal
 Koordinator kegiatan kodifikasi ini ialah Zaid bin Tsabit
 HASIL PENGUMPULAN MUSHHAF INI DISIMPAN OLEH ABU BAKAR AS-
SHIDDIQ
 DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN SAAT ITU
 SETELAH ABU BAKAR MENINGGAL DISIMPAN OLEH HAFSAH BINTI UMAR
C. PERLUASAN WILAYAH ISLAM

 Perluasan wilayah pada abad ke-7 sampai abad ke-19 dianggap sebagai hal yang wajar
sebagai tindakan politik
 Perluasan wilayah yang dilakukan oleh umat Islam pada abad ke-7 ini tidak bisa
disamakan dengan perluasan wilayah yang dilakukan oleh suatu negara saat ini
3 STRATEGI POLITIK PERLUASAN
WILAYAH ISLAM

 Menganjurkan masuk Islam dengan jaminan perlindungan harta dan jiwa


 Jika tidak masuk Islam, membayar jizyah (pajak) jiwa dan harta akan
dijamin perlindungannya
 Jika menentang akan diperangi
WILAYAH YANG MENJADI TARGET PERLUASAN
WILAYAH adalah Wilayah yang dikuasai oleh Kekaisaran Persia dan
Byzantium (Romawi)

Persia → Irak, Suriah (Syam) bagian Barat, Utara Jazirah Arab,

perluasan ke wilayah ini dipimpin oleh Khalid bin Walid dan Musanna bin
Harisah

Byzantium → Damaskus oleh Yazid bin Abu Sufyan


Palestina oleh Amru bin As
Yordania oleh Syurahbil bin Hasanah
Hims oleh Abu Ubaidah bin Jarrah
KHALIFAH UMAR BIN
KHATTAB
SEKILAS TENTANG KEHIDUPAN
UMAR BIN KHATTAB
► Sebelum Masuk Islam termasuk orang yang paling memusuhi Islam sejajar dengan
Umar bin Hisyam (Abu Jahal)
► Termasuk golongan orang yang awal masuk Islam
► Nama besar Umar memberikan pengaruh terhadap proses dakwah Rasulullah SAW
 Umar termasuk orang yang kritis
terhadap keputusan Rasulullah SAW
 Tegas terhadap perkara yang benar dan
salah
 Mempersatukan konflik pergantian
kepemimpinan setelah Nabi Muhammad
SAW meninggal
 Penasehat utama Abu Bakar as-Shiddiq
PRESTASI PENTING
UMAR BIN KHATTAB
1. PERLUASAN WILAYAH
2. PENATAAN ADMINSTRASI DAN
KEUANGAN PEMERINTAHAN
3. PENETAPAN KALENDER HIJRIYAH
A. PERLUASAN WILAYAH
 Pada masa Umar disebut Futuhat al-Islamiyah karena pada masa ini terjadi
keberhasilan perluasan wilayah :
 Suriah yang memiliki kota penting kekuatan Byzantium (Damaskus, Yordania,
Yerusalem, Hims dan Antiokia)
 Persia
 Mesir
 Afrika Utara
 Armenia
 Eropa Timur
 Umar membagi wilayah-wilayah yang sudah
dikuasai menjadi beberapa provinsi,
 Sa’ad bin Abi Waqqas menjadi gubernur Kuffah
 Amru bin Ash menjadi gubernur Mesir
 Mu’awiyah bin Abi Sufyan menjadi gubernur di
Damaskus
B. MENATA ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
PEMERINTAHAN
 Pembentukan
 Baitul Mal sebagai lembaga yang mengurusi keuangan negara
 Dewan Perang lembaga administrasi ketentaraan
 Penggajian pertama bagi pegawai pemerintah
 Santunan yang diberikan kepada seluruh rakyat berdasarkan lamanya memeluk
ISlam
C. PENETAPAN KALENDER HIJRIYAH

 Awal penghitungan tahun hijriyah berdasarkan hijrah Rasul ke Madinah


 Hijrah adalah simbol titik balik kemenangan Islam
 Hijrah menandai pembagian surah-surah al-Qur’an
 Hijrah menandai dua periode dakwah
KHALIFAH UTSMAN BIN
AFFAN
A. KODIFIKASI MUSHAF AL-QUR’AN
B. RENOVASI MASJID NABAWI
C. PEMBENTUKAN ANGKATAN LAUT
D. PERLUASAN WILAYAH
SEKILAS TENTANG UTSMAN BIN AFFAN

 Utsman terpilih menjadi khalifah berdasarkan tim yang dibentuk oleh Umar
untuk memilih pemimpin penggantinya yang terdiri dari :
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqqas
A. KODIFIKASI MUSHAF AL-QUR’AN

 Dilatarbelakangi oleh perbedaan pembelajaran al-Quran karena pengaruh luasnya wilayah


Islam
 Utsman membentuk panitia penyusun mushaf al-Qur’an yang terdiri dari Abdullah bin
Zubair dan Abdurrahman bin Haris dengan koordinator Zaid bin Tsabit
 Panitia ini menyalin tulisan ayat al-Qur’an ke dalam bentuk buku yang disebut mushaf
 Mempergunakan dialek Quraisy
 Hasil mushaf diperbanyak 5 kitab, yang asli
tetap di Madinah, yang 4 kitab dikirim ke
Makkah, Suriah, Basrah dan Kuffah
 Naskah asli disebut Mushaf al-Imam atau
Mushaf Utsmani
B. RENOVASI MASJID
NABAWI
MASJID NABAWI MULAI DIBANGUN PADA MASA
UMAR DAN DIPERLUAS PADA MASA UTSMAN
C. PEMBENTUKAN ANGKATAN LAUT

 Pada masa Utsman wilayah kekuasaan negara Islam sudah mencapai : Afrika, Ciprus dan
Konstantinopel
 Pembentukan angkatan laut didasarkan pada wilayah negara Islam yang memiliki daerah
kelautan dan atas usul Muawiyah bin Abu Sufyan
D. PERLUASAN WILAYAH
MELIPUTI AZERBAIJAN DAN ARMENIA
KHALIFAH ALI BIN ABI
THALIB
PERISTIWA YANG TERJADI SETELAH
PEMERINTAHAN KHALIFAH UTSMAN BERAKHIR

 Terjadi fitnah di dalam kalangan umat Islam di Basrah, Mesir dan Kufah
 Provokator : Abdullah bin Saba’
 Implikasi fitnah : Muncul kelompok yang memberontak dan menuntut Khalifah Utsman
mundur
 Akhirnya khalifah Utsman meninggal dibunuh dalam keadaan berpuasa dan membaca al-
Qur’an
 Sekelompok umat Islam menghendaki Ali bin Abi Thalib yang menggantikan
kekhalifahan Utsman, tetapi Muawiyah bin Abu Sufyan menolak
 Muawiyah menuntut pembunuhan Utsman diusut, tetapi kelompok Ali bin Abi
Thalib menginginkan pergantian kepemimpinan dulu baru mengusut pembunuhan
Utsman, Hal inilah yang memicu perpecahan di kalangan umat Islam.
 Akhirnya Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi Khalifah menggantikan Utsman bin
Affan meski ada kelompok yang menentang
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KHALIFAH
ALI BIN ABI THALIB
A. Pergantian pejabat yang tidak memiliki integritas
 Banyak pejabat yang diangkat karena kedekatannya dengan Khalifah Utsman
 Hal ini mengakibatkan kebencian terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib semakin
bertambah
B. Membenahi Keuangan Negara
Ali bin Abi Thalib membersihkan keuangan negara yang dimanfaatkan secara
nepotis
C. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
Menambahkan tanda baca pada tulisan Arab untuk mengurangi
kesalahan cara membaca
Dengan koordinatornya Abu Aswad ad-Duali Khalifah Ali memerintahkan
untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu
D. Bidang Pembangunan
Pembangunan kota Kufah sebagai pusat kajian ilmu agama dan ilmu
pengetahuan
IBRAH KEPEMIMPINAN KHULAFAUR
RASYIDIN: HAL-HAL YANG HARUS KITA
JADIKAN TELADAN

1. Dari Abu Bakar :


- Tegas dan teguh memegang kebenaran
- Memberantas gerakan yang telah
menyalahi Islam
 2. Dari Umar:
- Mengenalkan nilai-nilai demokrasi dalam Islam
- Mengutamakan kepentingan rakyat
- Pejabat dipilih berdasar kecakapannya
- Pemimpin menerima kritikan dari rakyat
 3. Dari Utsman:
- Lemah lembut, mementingkan tindakan damai (persuasif)
- Memerhatikan kepentingan rakyat
 4. Dari Ali:
- Disiplin, tegas, dan keras membela kebenaran
- Mementingkan keputusan yang telah disepakati
- Mengutamakan kebenaran
GAYA KEPEMIMPINAN KHULAFAUR
RASYIDIN: KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
 Abu Bakar : lembut dan tegas
 Umar : Cerdas, tegas, mementingkan rakyatnya
 Utsman : Saleh, penyantun, sabar
 Ali : Tegas, mengutamakan kebenaran
Assalamualaikum
WR.WB
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib mengakibatkan lahirnya kekuasan
yang berpola Dinasti atau kerajaan. Pola kepemimpinan sebelumnya (khalifah Ali)
yang masih menerapkan pola keteladanan Nabi Muhammad, yaitu pemilihan khalifah
dengan proses musyawarah akan terasa berbeda ketika memasuki pola kepemimpinan
dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya

B.RumusanMasalah
1.    Bagaimana sejarah berdirinya Dinasti Umayyah?
2.    Bagaimana sistem pemerintahan Dinasti Umayyah?
3.    Apa saja kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Umayyah?
4.    Apa faktor penyebab kemunduran Dinasti Umayyah?
 
PEMBAHASAN

1.    Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah.


a.    Kelahiran Dinasti Umayyah
Nama daulah Umayyah berasal dari nama
Umayyah Ibn ‘Abdi Syams Ibn ‘Abdi Manaf,
yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah
Quraisy pada zaman jahiliyah.  Bani Umayyah
baru masuk agama Islam setelah mereka tidak
menemukan jalan lain selain memasukinya,
yaitu ketika Nabi Muhammad bersama beribu-
ribu pengikutnya yang benar-benar percaya
terhadap kerasulan dan kepemimpinan beliau
menyerbu masuk ke dalam kota Makkah.
Memasuki tahun ke 40 H/660 M, banyak sekali
pertikaian politik dikalangan ummat Islam,
puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah
Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu Muljam,
2.    Sistem Pemerintahan Dinasti Umayyah

Untuk mengamankan tahtanya dan memperluas batas


wilayah Islam, Muawiyah sangat mengandalkan orang-
orang Suriah yang kebanyakan terisi dari bangsa Yaman
dan mengenyampingkan umat Islam pendatang dari
Hijaz. Para sejarawan mengatakan bahwa orang-orang
Suriah itu sangat menjunjung tinggi kesetian terhadap
khalifah Bani ini.
Sebagai organisator militer, Muawiyah adalah yang
paling unggul diantara rekan-rekan se-zamannya. Ia
mencetak bahan mentah yang berupa pasukan Suriah
menjadi satu kekuatan  militer Islam yang terorganisir
dan berdisiplin tinggi. Ia menghapus sistem
pemerintahan yang tradisional, pemerintahan yang
berdasarkan kesukuan dan mengadopsi kerangka
pemerintahan Bizantium, ia membangun sebuah Negara
yang stabil dan terorganisir.
Ketika berkuasa, Muawiyah telah banyak melakukan
perubahan besar dan menonjol di dalam pemerintahan
negeri waktu itu.
seorang jenderal terkenal dengan nama Sa’d
ibn Abi Waqqas membawa 4000 pasukan
b. Perkembangan dinasti Umayyah
mengepung al-Husein yang hanya
Meskipun ummat Islam telah bersatu dalam
didampingi 200 orang. Al-Hasan pun tidak
satu kepemimpinan, kekhalifahan Muawiyah
selamat dalam pembantaian tersebut.
yang diperoleh melalui kekerasan, diplomasi
dan tipu daya, dan tidak dengan pemilihan
atau suara terbanyak telah melahirkan
golongan-golongan oposisi yang pada
akhirnya nanti akan menjadi sebab
kehancuran Dinasti tersebut.
Adik laki-laki al-Hasan, Husein yang pada
masa pemerintahan Muawiyah hidup tenang
di Madinah tidak mau mengakui pengganti
Muawiyah yaitu Yazid. Ia pergi ke Kuffah
untuk memenuhi seruan penduduk Irak yang
akan menobatkannya sebagai khalifah pada
tahun 680 M. Namun pada 10 Muharram 61
H (10 oktober 680)
4.    Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Dinasti Umayyah
1.    Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku arab Utara (Irak) yang
disebut Mudariyah dan suku arab Selatan (Suriah) Himyariyah,

2.    Ketidak puasan sejumlah pemeluk Islam non Arab.


3.    Konfllik-konflik politik yang melatar belakangi terbentuknya daulah Umayyah.

Menurut Yatim Badri, secara garis besar faktor-faktor yang


menyebabkan kemunduran yang berujung pada kehancuran Dinasti Bani
Umayyah adalah:
1.    Perebutan kekuasaan antara anggota keluarga istana,
2.    Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa
dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali.
3.    Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis
antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani
Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam,
4.    Lemahnya pemerintahan Daulah Bani Umayyah juga
disebabkan oleh sikap hidup mewah dilingkungan istana
sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban
berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan
5.    Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani
Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori  oleh
keturunan Al-Abbas Ibn Abd Al-Muthalib.
PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH
Awal Mula Terbentuknya Pemerintahan Bani
Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah didirikan secara revolusioner dengan menggulingkan
kekuasaan dinasti Umayyah.
beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pembentukan dinasti ini.
Diantaranya adalah :
1. Meningkatnya kekecewaan kelompok Mawalli terhadap dinasti Bani
Umayyah
2. Pecahnya persatuan antarsuku-suku bangsa arab
3. Timbulnya kekecewaan masyarakat dan keinginan mereka memiliki
pemimpin yang kharismatik
Pola dan Sistem Kepemimpinan Bani
Abbasiyah
Masa Pemerntahan Abbasiyah dibagi menjadi lima periode yaitu
1. Periode I (132 -232 H )
Pola kepemimpinan masih terpengaruh Persia yang pertama
2. Periode II (232 – 334 H )
Pola kemimpinan terpaguruh oleh beberapa bangsa Turki
3. Periode III (334-447 H)
Pola kepemimpinan terpengaruh oleh Persia II
4. Periode IV (447-590 H)
Pola kepemimpinan terpengaruh oleh Turki II
5. Periode V (490-656 H)
Pola kepemimpinan tidak terpegaruh olehdinasti lain , tetapi kekuasaan hanya berlaku efektif apabila berlaku di
sekitar Kota Baghdad.
Dari lima pola kepemimpinan, Bani Abbasiyah semuanya mencerminkan sistem monarki, dalam
pemerintahan tersebut kemauan Negara ditemtuka oleh masing –masing individu dan penunjukkan
kepala negara berdasrkan warisan atau keturunan
Karakteristik Kepemimpinan Bani Abbasiyah

 Dinasti abbasiyah bercorak Arab, tetapi juga terpengaruh oleh sistem model
kerajaan persia dan turki
 Kepemimpinan dinasti abbasiyah lebih menekankan pembinaan peradaban dan
kebudayaan islam daripada perluasan wilayah
 Sistem pergantian kepala negara ditentukan melalui kepala negara sebelumnya,
buka atas pilihan rakyat.
 Terbentuknya tentara-tentara profesional yang sebelumnya tidak pernah ada.
Perkembangan Peradaban Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah yang berkuasa sejak tahun 132-656 H/ 750-


1258 M, merupakan dinasti Islam yang paling berhasil dalam
mengembangkan peradaban Islam.
Abdul Abbas As-Shaffah adalah khalifah pertama setelah ia
menerima wasiat dari abangnya. berhasil menciptakan pemikiran
kreatif dan menghasilkan karya yang monumental dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan, peradaban Islam, sosial budaya, dan
sebagainya, tidak pernah lepas dari kebijakan-kebijakan khalifah dan
peran para tokoh.
Perkembangan Peradaban Dinasti Abbasiyah

1. Kemajuan dalam Bidang Sosial Budaya.


2. Perkembangan dan Kemajuan Bahasa dan Sastra.
3. Perkembangan Seni Musik.
4. Kemajuan dalam Bidang Pendidikan.
5. Kemajuan Bani Abbasiyah dalam Ilmu Pengetahuan.
6. Kemajuan Ilmu Pengetahuan Agama pada Masa Dinasti Bani
Abbasiyah
Kebijakan Sosial dan Politik

Dengan berdirinya kekuasaan dinasti Abbasiyah terjadilah beberapa


perubahan sosial politik.
Perubahan yang paling menonjol adalah tampilnya kelompok
Mawalli, khususnya Persia-Irak. Mereka menduduki peran dan posisi
penting dalam pemerintahan menggantikan kedudukan bangsawan
Arab
1. Menurut janji Jurzi Zaidah, masyarakat terdiri dari dua kelompok, yaitu:
Kelompok khusus dan Kelompok umum.
2. Kerajaan Islam daulah Abbasiyah tersusun dari beberapa unsur bangsa yang
berbeda-beda (bangsa Mesir, Syam, jazirah Arab, Iraq, Persia, Turki
3. Perkawinan campur dan melahirkan anak dari unsur campur darah.
4. Terjadinya pertukaran pendapat, cerita, pikiran, sehingga muncul kebudayaan
baru.
5. Perbudakan
Sistem Ekonomi

Pada awal masa kepemimpinan bani abbasiyah perbendaharaan Negara penuh dan berlimpah
ruah, uang yang masuk lebih banyak dari pada uang pengeluaran. Pada masa ini yang menjadi
khlaifah adalah Al-Mansur. Keberhasilan dalam bidang ekonomi di dukung oleh sektor:
1. Pertanian, Khalifah membela dan menghormati kaum tani
2. Perindustrian, Khalifah menganjurkan untuk beramai-ramai membangun industri
3. Perdagangan, Para pedagang memperdagangkan hasil dari pertanian dan industri tersebut
ke wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain. Perdagangan barang tambang juga
sangat gencar, yaitu tambang emas dari Nubia dan Sudan Barat sehingga meningkatkan
perekonomiannya
Penyebab Hancurnya Dinasti Abbasiyah

Faktor Internal
Faktor Eksternal

 Disintegrasi negara-negara bagian


 Perang salib
 Ketergantungan khalifah Abbasiyah
 Serangan tentara mongol
kepada tentara bayaran
 Ketidakmampuan para khalifah dalam
mengendalikan pemerintahan
 Konflik internal keluarga istana
 Tampilnya dominasi militer
 Permasalahan keuangan
 Berdirinya dinasti dinasti kecil
 Fanatisme keagamaan
Kerajaan turki ustmani
a. PERKEMBANGAN TURKI USMANI

1. Sekilas tentang Asia Kecil


Akhir dari perluasan sejarah islam di syam utara adalah di perbatasan asia kecil. Wilayah asia kecil
menjadi daerah perbatasan antara kaum muslimin dengan orang-orang Byzantium (nasrani). Asia kecil
menjadi daerah perebutan antara kaum muslimin dengan orangporang Byzantium, keadaan ini terbukti
setelah datangnya masa pemerintahan bani saljuk.
Pada 1071 dalam perang “milaz kurd” Bani saljuk berhasil memasuki wilayah asia kecil dan mengusir
orang-orang romawi dan berhasil melenyapkan kekuasaan Byzantium di asia kecil. Kemenangan Bani saljuk
menguasai wilayah asia kecil di dukung oleh orang-orang turki utsmani, dan mereka diizinkan mendiami
wilayah asia kecil oleh bani saljuk, sebagai imbalan jasa atas bantuan mereka dalam perang melawan
Byzantium.
2. Asal usul turki ustmani

Bangsa turki utsmani berasal dari keluarga qabay, salah satu kabilah al-Ghaz al-turki, yang mendiami daerah Turkistan.
Sulaiman adalah pemimpin yang membawa kabilahnya ke asia kecil seusai perang Milaz kurd. Di tengah perjalanan sulaiman
meninggal dunia, di perbatasan Halb. Rombangan ini bingung kemudian rombongan ini terpecah menjadi dua kelompok yang
kembali pulang dan kelompok yang terus melanjutkan perjalanan.

Kelompok yang melanjutkan perjalanannya ini memilih putra sulaiman, Arthogrol sebagai pemimpin mereka. Sampai di asia
kecil, rombongan arthogrol mengabdikan diri pada sultan Alauddin II. Saat itusedang terjadi peperangan dengan Byzantium, maka
arthogrol beserta rombongannya membantu pasukan tentara alauddin . Mereka memenangkan peperangan. Atas jasanya
arthogrol beserta rombongannya oleh sultan alauddin, ia di hadiahkan sebidang tanah di asia kecil yang berbatasan dengan
Byzantium dan ini di biarkan saja oleh sultan Alauddin. Arthogrol terus membina wilayahnya dan daerah barunya, dan memilih
kota syukud sebagai ibukotanya. Tahun 1258 M, arthogrol di karuniai seorang putra yang di beri nama utsman. Utsman
mendapat didikan militer oleh ayahnya sendiri. Utsman inilah yang kemudian berhasil mendirikan daulat utsman yang besar.
3. Ustman
Tahun 1258 M, Arthogrol meninggal dunia dan atas persetujuan alauddin putra arthogrol, Utsman naik tahta. Ia
diperbolehkan oleh sultan alaudin untuk mencetak uang sendiri dengan memakai namanya di samping nama sultan
saljuk. . Ia kemudian menjadi seorang gubenur yang asangat penting di kesultanan saljuk. Utsman berhasil
menaklukkan kota qurah hishar, milik imperium romawi timur dan menjadikan kota ini sebagai ibukota baru
pemerintahan Utsmani.

4. Pemerintahan Ustman

Pada 699 H Atau 1299 M, Daulat saljuk lenyap di taklukan oleh pasukan tentara mongol dan pada tahun ini juga
sultan alauddin meninggal dunia. Utsman kemudian memproklamirkan kemerdekaan wilayahnya dengan nama
“kesultanan utsmani”,yang di ambil dari namanya sendiri, utsman. . Seluruh bekas kesultanan saljuk menjadi wilayah
kekuasaan utsmani dan seluruh muslimin menyatakan tunduk, patuh dan memohon perlindungan kepadanya dari
kekejaman mongol.
Ketika expansi tentara mongol terhadap daulat bani saljuk berakhir, utmani mengambil kesempatan untuk
melakukan perluasan dan penaklukan wilayahnya, karena gelombang pertama ekspansi mongol yang di pimpin
jengiskhan dan hulagu, tidak menimbulkan dampak negative yang berate bagi turki utsmani.
5. Perluasan Turki Ustmani Di Asia Kecil
Setelah utsman wafat (1326 M), Urkhan naik tahta. Tahun pertama masa pemerintahannya, ia berhasil
menaklukkan kota Broessa dan tahun 1327 berhasil menduduki kota azmir dan thawashanly (1330). Untuk
menaklukkan kota Ankara yang di bawah pimpinan panglima sulaiman untuk menyerang Ankara dan berhasil di
kuasai. Masa urkhan terbentuk tentara inkisyariyyah atau jennissaries (tentara baru).

6. Daulat turki utsmani merambah ke eropa

Sultan urkhan wafat pada 1359 M dan di gantikan oleh putranya , yaitu Murad I. kebijakannya adalah:
a. Mengkonsolidasi keamanan dalam negri
b. Memadamkan pemberontakan di asia kecil
c. Menaklukkan Balkan
d. Tahun 1362 M menaklukkan kota adrianopel, dan tahun 1366 M, Kota ini di jadikan ibukota pemerintahan utsmani.
e. Menguasai Macedonia, shopia, salonia, dan seluruh wilayah utaraYunani
Tahun 1389, sultan Murad I wafat di tikam serdadu Serbia, yang pura-pura mati saat perang di qaushah. Tentara utsman dengan sekutu
Kristen, saat Murad memberikan pasukan musuh, ia berhasil mengalahkan pasukan Kristen ini. Tahun 1389 setelah wafatnya sultan Murad I
maka di pilihlah Bayazid I bin murad sebagai penggantinya. Bayazid menuntut kematian ayahnya dengan menangkap Raja Serbia dan
membunuhnya bersama para pembatunya. Tahun 1390 M, Ala syahr jatuh ke tangan turki. Maka berakhirlah kekuasaan Byzantium di seluruh
asia kecil. Bayazid I, oleh penguasa mesir di beri gelar “khalifah” sebagai penguasa bekas imperium romawi timur.
7. Ekspansi mongol menghadang perluasan
wilayah utsmani
Ekspansi mongol yang di pimpin oleh timurlenk mengancam kedaulatan turki utsmani yang ingin
mengembalikan imperium jengiskhan dan hulagu. Sultan bayazid menyadari bahaya ini, kemudian ia mengadakan
latihan ekstra ketat dan menaklukkan daerah-daerah yang berbatasan dengan asia kecil yang di kuasai oleh para amir.
Tahun 1440 M, Perang awal terjadi di daerah siwas. Dan pasukan mongol unggul. Tahun 1402 M, perang antara
mongol tentara utsmani di jantung kota abad, dalam perang ini tentara turki utsmani mengalami kegagalan
mempertahankan kota Ankara karena semangat tempur tentara turki utsmani lemah di sebabkan karena orang-orang
mongol telah masuk agama islam dan menuntut tentara utsman bertempurdengan sesame agama tidak baik.

8. Daulah turki utsmani di bawah kekuasaan mongol

Daulah turki utsmani di bawah kekuasaan mongol ini tidak lama berlangsung, karena setelah timurlenk meninggal
dunia, 1405 M, kekuasaan mongol menjadi lemah dan terpecah-pecah, dan daerah kekuasaan yang jauh letaknya seperti
asia kecil dapat memisahkan dan lepas dari kekuasaan mongol.
9. Perselisishan Antara Amir Ustman

Terjadi perebutan kekuasaan antara para putra Bayazid setelah kedaulatan turki utsmani di
kembalikan dari pemerintahan mongol. Perebutan iyu terjadi antara empat orang bersaudara
yaitu Muhamad chilby, Isa, sulaiman, dan musa.
Sulaiman berhasil mengatasi persengketaan ini, tapi kemudian tergeser dan diganti oleh
musa. Sulaiman berhasil meloloskan diri, tapi di bunuh oleh para petani (1410). Sementara itu
antara isa dan Muhammad chilby terjadi perebutan, dan Muhammad berhasil mengalahkan isa.
Kemudian Muhammad berhasil membunuh musa tahun 1413 M. Lalu Muhammad chilby naik tahta
dan menjadi sultan utsmani.
Sultan Muhammad chilbymenata kembali dan mengembalikan kekuasaan yang hilang selama
pendudukan mongol tartar. Tahun 1421 M Sultan muhammadmeninggal dunia di kota adrianopel,
kemudian murad II naik tahta. Ia adalah sebagai peletak dasar keamanan dan perbaikan dalam
tubuh daulah turki utsmani. Tahun 1430 M, ia berhasil menduduki Salonika dan novembor 1441
M, Sultan murad II berhasil menguasai bosnia dan Serbia, dan sampailah daulah turki utsmani
pad azan keemasannya.
B. Zaman keemasan turki utsmani

1. Penaklukan Konstatinopel
Penaklukan konstantinopel terjadi pada 1453 M, oleh tentara utsmani masa pemerintahan sultan Muhammad II atau Sultan
Muhammad al faith. Penaklukkan konstantinopel ini terjadi karena kaisar Byzantium, konstanti IX telah mengancan sultan Muhammad
II yaitu: “bahwa bila mana sultan Muhammad tidak melipatgandakan pajak tahunan yang biasa di berikan ayahnya, Murad II , Kepada
pemerintah Byzantium sebagai imbalan atas perlindungan Byzantium kepada pangeran urkan, cucu sulaiman, maka Byzantium tidak
segan-segan akan menghasut dan membantu urkhan agar menuntut kursi ke khalifahan.” Dengan takluknya konstsntinopel ke tangan
turki utsmani ini maka berakhir dan lenyaplah imperium Byzantium.
2. Setelah penaklukan konstantinopel
Turki utsmani berhasil menaklukan semenanjung Maura, Serbia, Albania, dan Italian, yang tidak sempat menduduki Italian,
karena ia meninggal, pada 1418 M. Meningalnya sultan Muhammad II, lalu ia berwasiat agar jammun sebagai sultan pengganti.
Jammun putranya yang terkecil, pengangkatan jammun ini mendapat tantangan dari bayazid II putra sulung. Bayazid berhasil
menggeser jammun dan menjadikannya sultan.
Bayazid di akhir pemerintahannya mengangkat ahmad sebagai putra mahkota, tapi di tolak oleh putranya yang kedua salim. Salim
berhasil naik tahta yaitu dengan meracuni ayahnya hingga meninggal. Sultan salim berambisi untuk melebarkan sayap kesultanannya di
asia, tapi mendapatkan halangan dari mesir dan Syria,sebelum menguasai Persia.
4. Penaklukan Syria dan mesir
Turki utsmani menyerang mamalik di marj dabiq pada 1516 M, dan pasukan tentara utsmani
berhasil memukul pasukan tentara mamalik Mesir dan sultan mamalik dalam pertempuran tersebut mati
terbunuh. Dengan demikian maka Syria dapat di taklukkan dan melanjutkan pertempuran dengan sultan
mamalik yang baru, thouman bey. Perang ini dikenal dengan nama “al Ridaniyyah” yang terjadi di pintu
gerbang kota kairo tahun 1517 M. Pihak utsmani mengalami kemenangan.
5. Penaklukkan pada masa sultan sulaiman di eropa dan asia
Masa sultan sulaiman al Qanuni atau sultan sulaiman agung, Turki utsmani mencapai zaman
keemasannya. Pada masa ini, willayah imperium turki utsmani terbentang meliputi wilayah yang sangat
luas, baik di eropa maupun di benua asia dan benua afrika. Masa sulaiman agung , belgrado dan pulau
Rhodes dapat di duduki, yakni dalam tahun 1552 M. Tahun 1526 M, utsmani berhasil menduduki
budafes (Hongaria).
a.Pengepungan wina
Pengepungan wina dilakukan berulang kali, yaitu pada 1529 M, 32 M, dan 1683 M. Atas persekutuan antara jerman
dan tandla, Turki utsmani berhasil menduduki wina yang di pimpin oleh perdana mentri umar mustapa.
b.Penaklukan irak
Penaklukan irak terjadi pada 1534 M. Karena terjadi pertentangan dalam menganut madzhab di irak.
c.Penaklukan afrika utara dan Negara-negara Abad lainnya
Tahun 1518, berhasil menguasai Aljazair, atas perantaraan khairudin barbarosa, dan pada tahun 1551 M pasukan turki
utsmani di bawah pimpinan sinan pasya berhasil menduduki taroblus, dan dapat mengusir pasukan Kristen malta yang di
pimpin oleh yohana. Maka seluruh afrika utara kecuali maroko menjadi wilayah turki utsmani.
Pada pertengahan abd ke-16, di bawah pimpinan laksamana ferry Rais mengadakan ekspansi di sepanjang pantai arab
selatan dan timur, dan berhasil menduduki kota aden (1538 M) dan ke yaman dapat mengusai kota san`a (1547 M) serta
kota Masqat tahun 1551 M. wilayah turki utsmani begitu luas terbentang dari budafes di pinggir sungai thouna kea swan
dekat hulu sungai nil dan dari sungai euprat dan pedalaman iran sampai Bab Al Mandel di selatan Jazirah Arab.
Pada paruh kedua dari abad ke-16 gerakan ekspansi utsmani ini berhenti karena terjadi perebutan kekuasaan di antara
para putra sultan sulaiman. Sesudah itu, turki utsmani menjadi ajang penyerbuan pihak musuh dan pihak turki hanya
bersifat difensif sampai akhirnya dibuat tak berdaya menghadapi pihak musuh tersebut. Sehingga berbagai wilayah
imperium turki utsmani sedikit demi sedikit melepaskan ikatannya dengan turki utsmani. Turki kemudian mendapat julukan
“The sickman of Europe”.
C. Kemajuan-Kemajuan Turki Usmani

1.Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan


Untuk pertama kalinya Kerajaan Usmani mulai mengorganisasi taktik, strategi tempur dan kekuatan
militer dengan baik dan teratur. Sejak kepemimpinan Ertoghul sampai Orkhan adalah masa pembentukan
kekuatan militer. Perang dengan Bizantium merupakan awal didirikannya pusat pendidikan dan pelatihan
militer, sehingga terbentuklah kesatuan militer yang disebut dengan Jenissari atau Inkisyariah . Selain itu
kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang
dibantu oleh Perdana Menteri yang membawahi Gubernur. Gubernur mengepalai daerah tingakat I. Di
bawahnya terdapat beberapa bupati. Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan
Sulaiman I dibuatlah UU yang diberi nama Multaqa Al-Abhur , yang menjadi pegangan hukum bagi
kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19. Karena jasanya ini, di ujung namanya di
tambah gelar al-Qanuni (Badri Yatim, 2000:134-135).
2. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan Turki Usmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan diantaranya adalah kebudayaan
Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran-ajaran tentang etika dan tata
krama dalam istana rajaraja. Organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak diserap dari Bizantium. Dan ajaran tentang
prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf diambil dari Arab (Binnaz Toprak, 1981:60).
Dalam bidang Ilmu Pengetahuan di Turki Usmani tidak begitu menonjol karena mereka lebih memfokuskan pada
kegiatan militernya, sehingga dalam khasanah Intelektual Islam tidak ada Ilmuan yang terkemuka dari Turki Usmani .
3. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik. Masyarakat di
golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum
yang berlaku. Oleh karena itru, ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami kemajuan di Turki Usmani. Para
Mufti menjadi pejabat tertinggi dalam urusan agama dan beliau mempunyai wewenang dalam memberi fatwa resmi
terhadap problem keagamaan yang terjadi dalam masyarakat.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Usmani tersebut tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan
yang dimilikinya, antara lain:
3. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik. Masyarakat di
golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum
yang berlaku. Oleh karena itru, ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami kemajuan di Turki Usmani. Para
Mufti menjadi pejabat tertinggi dalam urusan agama dan beliau mempunyai wewenang dalam memberi fatwa resmi
terhadap problem keagamaan yang terjadi dalam masyarakat.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Usmani tersebut tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan
yang dimilikinya, antara lain:
 Mereka adalah bangsa yang penuh semangat, berjiwa besar dan giat.
 Mereka memiliki kekuatan militer yang besar.
 Mereka menghuni tempat yang sangat strategis, yaitu Constantinopel yang berada
pada tititk temu antara Asia dan Eropa.
 Disamping itu keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan olah para penguasa Turki Usmani
sangatlah baik, serta terjalinnya hubungan yang baik dengan rakyat kecil, sehingga hal ini pun juga mendukung
dalam memajukan dan mempertahankan kerajaan Turki Usmani.
d. Kemunduran Kerajaan Turki Usmani

Kemunduran Turki Usmani terjadi setelah wafatnya Sulaiman Al-Qonuni. Hal ini disebabkan karena banyaknya
kekacauan yang terjadi setelah Sultan Sulaiman meninggal diantaranya perebutan kekuasaan antara putera beliau
sendiri. Para pengganti Sulaiman sebagian besar orang yang lemah dan mempunyai sifat dan kepribadian yang buruk.
Juga karena melemahnya semangat perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan kekalahan dalam mengahadapi
beberapa peperangan. Ekonomi semakin memburuk dan system pemerintahan tidak berjalan semestinya. Selain faktor
diatas, ada juga faktor-faktor yang menyebabkan kerajaan Usmani mengalami kemunduran, diantaranya adalah :
1.Wilayah Kekuasaan yang Sangat Luas
Perluasan wilayah yang begitu cepat yang terjadi pada kerajaan Usmani, menyebabkan
pemerintahan merasa kesulitan dalam melakukan administrasi pemerintahan, terutama pasca pemerintahan Sultan
Sulaiman. Sehingga administrasi pemerintahan kerajaan Usmani tidak beres. Tampaknya penguasa Turki Usmani hanya
mengadakan ekspansi, tanpa mengabaikan penataan sistem pemerintahan. Hal ini menyebabkan wilayah-wilayah yang
jauh dari pusat mudah direbut oleh musuh dan sebagian berusaha melepaskan diri.
2. Heterogenitas Penduduk
Sebagai kerajaan besar, yang merupakan hasil ekspansi dari berbagai kerajaan, mencakup Asia
kecil, Armenia, Irak, Siria dan negara lain, maka di kerajaan Turki terjadi heterogenitas penduduk.
Dari banyaknya dan beragamnya penduduk, maka jelaslah administrasi yang dibutuhkan juga harus
memadai dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Akan tetapi kerajaan Usmani pasca Sulaiman
tidak memiliki administrasi pemerintahan yang bagus di tambah lagi dengan pemimpinpemimpin yang
berkuasa sangat lemah dan mempunyai perangai yang jelek.
3. Kelemahan para Penguasa
Setelah sultan Sulaiman wafat, maka terjadilah pergantian penguasa. Penguasa-penguasa tersebut
memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang lemah akibatnya pemerintahan menjadi kacau dan susah
teratasi.
4. Budaya Pungli
Budaya ini telah meraja lela yang mengakibatkan dekadensi moral terutama dikalangan pejabat
yang sedang memperebutkan kekuasaan (jabatan).
5. Pemberontakan Tentara Jenissari
Pemberontakan Jenissari terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M dan 1826 M. Pada
masa belakangan pihak Jenissari tidak lagi menerapkan prinsip seleksi dan prestasi, keberadaannya didominasi oleh
keturunan dan golongan tertentu yang mengakibatkan adanya pemberontakan-pemberontakan.
6. Merosotnya Ekonomi
Akibat peperangan yang terjadi secara terus menerus maka biaya pun semakin membengkak, sementara belanja
negara pun sangat besar, sehingga perekonomian kerajaan Turki pun merosot.
7. Terjadinya Stagnasi dalam Lapangan Ilmu dan Teknologi
Ilmu dan Teknologi selalu berjalan beriringan sehingga keduanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Keraajan
usmani kurang berhasil dalam pengembagan Ilmu dan Teknologi ini karena hanya mengutamakan pengembangan
militernya. Kemajuan militer yang tidak diimbangi dengan kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan kerajaan Usmani
tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai