KHUTBAH PERTAMA
ي ُُمَ َّم ٍدَ ,و َشَّر األ ُُموِر ُُْم َد ََث ُُتَاَ ,وُك َّل ُُْم َدثٍَة بِ ْد َعةَ ,وُك َّل يث كِتاب َِّ
اّلِلَ ,و َخ ْ َري ا ْْلَْد ِي َه ْد ُ اْلَد َ ُ
فَِإ َّن خري ْ ِ ِ
َ َْ
ضالَلٍَة ِِف النَّا ِر ٍ
بِ ْد َعة َ
ضالَلَةَ ,وُك ُّل َ
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Merupakan sebuah tanda akan keberkahan yang ada pada suatu bangsa, ketika di
dalam bangsa tersebut ada orang-orang yang Allah Ta’ala pilih menjadi seorang yang
alim, paham dan pandai tentang ajaran Islam yang benar, serta terus menerus
menyampaikan dan mengajarkan tentang Islam kepada masyarakat dengan adil dan
hikmah.
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Keberadaan para ulama akan terus menjadi sebuah keberkahan bagi suatu bangsa,
disebabkan karena merekalah yang akan terus menerus mengajarkan dan menebarkan
kebaikan, mengajarkan dan menebarkan ilmu, serta menjadi pembuka pintu-pintu
hidayah dan kebenaran kepada manusia. Nabi kita Sallallahu Alaihi Wassallam dalam
satu sabda beliau, dimana beliau mengatakan,
Keberadaan para ulama akan terus menjadi kebaikan bagi suatu bangsa, karena
mereka adalah pewaris dan pelanjut dakwah dan perjuangan nabi kita Muhammad
Sallallahu Alaihi Wassallam, sebab nabi Muhammad ketika meninggal dunia tidak
meninggalkan harta benda, namun beliau meninggalkan ilmu agama. Beliau Sallallahu
Alaihi Wassallam bersabda,
Pertama : Para ulama adalah wali Allah, yaitu orang-orang yang sangat dicintai
dan dekat kepada Allah, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah al-Mujadilah ayat
yang ke 11,
ٍ اّلِل الَّ ِذين آمنُوا ِمْن ُكم والَّ ِذين أُوتُوا الْعِْلم درج
ات َ ََ َ َ َْ َ َ َُّ يَْرفَ ِع
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Kedua : Para ulama adalah, orang-orang yang Allah Ta’ala perintahkan kepada
orang-orang beriman untuk taat dan patuh pada kebenaran yang mereka ajarkan dan
sampaikan, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah An-Nisa’ ayat yang ke 59,
yang menyeru kepada orang-orang beriman untuk dengar dan taat kepada ulil amri,
yang para ulama adalah bagian dari pada ulil amri tersebut, Allah berfirman,
Ketiga : Para ulama, mereka adalah orang-orang yang Allah Ta’ala telah
mempersaksikan, bahwa mereka adalah orang-orang yang paling memiliki rasa takut
kepada Allah untuk berbuat maksiat, dan yang paling takut akan azab dan siksa Allah,
sebagaimana hal tersebut terdapat dalam firman Allah dalam surah Fatir ayat yang ke
28, Allah berfirman,
Keempat : Para ulama adalah, orang-orang yang telah Allah perintahkan kepada
orang-orang beriman untuk bertanya kepada mereka tentang perkara-perkara agama
beserta ajarannya yang tidak mereka ketahui, sebagaimana firman Allah dalam surah
An-Nahl ayat yang 43,
ِ فَاسأَلوا أَهل
الذ ْك ِر إِ ْن ُكْن تُ ْم ال تَ ْعلَ ُمو َن َْ ْ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, yaitu para
ulama, jika kamu tidak mengetahui”.
Kelima : Para ulama adalah, orang-orang yang Allah perintahkan kepada orang-
orang beriman, ketika mereka bersilang pendapat atau berselisih, untuk bertanya dan
kembali kepada mereka, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisa’ ayat yang
83,
ِ َّ ِ ِ ِ الرس
ِ ول َوإِ ََل أ ِ ِِ ِ ْ وإِ َذا جاءهم أَمر ِمن ْاألَم ِن أَ ِو
َ ُوِل ْاأل َْم ِر مْن ُه ْم لَ َعل َمهُ الذ
ين ُ َّ اْلَْوف أَ َذاعُوا به َولَْو َرُّدوهُ إ ََل ْ َ ْ ْ َُ َ َ
يَ ْستَ ْنبِطُونَهُ ِمْن ُه ْم
“Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri dari para ulama
di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan
dapat mengetahuinya dari mereka”.
Demikian agung dan mulianya kedudukan para ulama, sehingga banyak ayat dan
hadis nabi Sallallahu Alaihi Wassallam yang menjelaskan akan kedudukan dan
kemuliaan mereka. Semoga jamaah Jum’at yang berbahagia, Allah menjadikan kita
sebagai hamba-hamba-Nya, yang menghormati dan mencintai para ulama, Amiin Yaa
Rabbal Aalamin.
أَقُ ْو ُل قَ ْوِ ِْل َه َذا.اْلَ ِكْي ِم ِ ونَ َفع ِِن وإِ ََّي ُكم ِِبَا فِي ِه ِمن اْآلَي ِت و،آن الْع ِظي ِم ِ
ْ الذ ْك ِر َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ َِب َرَك هللاُ ِ ِْل َولَ ُك ْم ِِف الْ ُق ْر
استَ ْغ ِف ُرْوهُ إِنهُ ُه َو الْغَ ُف ْوُر الرِحْي ِم ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ وأ
َ ْ َستَ ْغف ُر هللاَ الْ َعظْي َم ِ ِْل َولَ ُك ْم َول َسائ ِر الْ ُم ْسلم
ْ َْي َوالْ ُم ْسل َمات ف ْ َ
KHUTBAH KEDUA
وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له، والشكر له على توفيقه وامتنانه،اْلمد هلل على إحسانه
اللهم صل وسلم وِبرك، وأشهد أن سيدان ونبينا ُممداً عبده ورسوله الداعي إَل رضوانه،تعظيماً لشأنه
عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
َِ ِاّلِل
َجيعاً َوال تَ َفَّرقُوا َّ ص ُموا ِِبَْب ِل
ِ َو ْاعت
َ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai”.
Karena begitu mulianya para ulama, sehingga Allah, para malaikat-Nya, sampai
semut di dalam lubangnya, dan ikan yang berada di dalam lautan, semuanya bersalawat
dan mendoakan kebaikan kepada mereka, Nabi Sallallahu Alaihi Wassallam bersabada,
Sebagai penutup dari khutbah yang mulia ini, marilah kita berdoa kepada Allah,
untuk selalu diberikan keistiqomahan pada agama dan ajaran-Nya, dan tidak lupa pula
untuk selalu berdoa kepada Allah, agar para pemimpin dan ulama bangsa ini selalu
mendapatkan bimbingan dan tuntunan yang lurus dari Allah Ta’ala.