Anda di halaman 1dari 11

Serial Khutbah Jumat

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ّلِل ََنم ُده ونَستعِينو ونَست ْغ ِفره ونَعوذُ ِِب َِّ‬


‫ّلِل ِم ْن ُشُروِر أَنْ ُف ِسنَا‬ ‫إِ َّن ْ ِ ِ‬
‫اْلَ ْم َد َّ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُ َ ُ‬
‫ضلِ ْل فَالَ‬ ‫ض َّل لَوُ َوَم ْن يُ ْ‬ ‫اّلِل فَالَ م ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َوم ْن َسيِّئَات أ َْع َمالنَا ‪َ .‬م ْن يَ ْهده َُّ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ى لَوُ ‪.‬‬ ‫ىِ‬
‫اد‬
‫َ َ‬
‫يك لَوُ َوأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫َن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ‬ ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَوَ إِالَّ َّ‬
‫اّلِلُ َو ْح َدهُ الَ َش ِر َ‬
‫َوَر ُسولُوُ ‪.‬‬
‫َص َحابِِو َوَم ْن‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َو َسلّ ْم َوَِب ِرْك َعلَى نَبِيِّنَا ُُمَ َّمد َو َعلَى أَلو َوأ ْ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ان إِ ََل يَ ْوِم ال ِّديْ ِن‬
‫تَبِعهم ِبِِحس ٍ‬
‫َُ ْ ْ َ‬

‫اّلِلَ َح َّق تُ َقاتِِو َوَال ََتُوتُ َّن إَِّال َوأَنْتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬
‫ين آَ َمنُوا اتَّ ُقوا َّ‬‫َ‬
‫َي أَيُّها الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ َ‬
‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِمْن َها‬ ‫سوِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫َّاس اتَّ ُقوا َربَّ ُك ُم الذي َخلَ َق ُك ْم م ْن نَ ْف ٍ َ‬ ‫ََي أَيُّ َها الن ُ‬
‫اّلِلَ الَّ ِذي تَ َساءَلُو َن بِِو‬ ‫ث ِمْن ُه َما ِر َج ًاال َكثِ ًريا َونِ َساءً َواتَّ ُقوا َّ‬ ‫َزْو َج َها َوبَ َّ‬
‫اّلِلَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبًا‬
‫َو ْاْل َْر َح َام إِ َّن َّ‬

‫‪Serial Khutbah Jumat‬‬


‫صلِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َمالَ ُك ْم‬ ‫ي‬
ُْ َ ْ ‫ا‬ ‫يد‬
ً
ِ ‫اّلِل وقُولُوا قَوًال س‬
‫د‬ ََ َّ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
ُ َّ
‫ات‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬
ُ ‫م‬ ‫آ‬
َ
َ َ ‫ين‬ ِ َّ‫َي أَيُّها ال‬
‫ذ‬ َ َ
َّ ‫َويَ ْغ ِفْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َوَم ْن يُ ِط ِع‬
‫اّلِلَ َوَر ُسولَوُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْوًزا َع ِظ ًيما‬
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Demikian cepat waktu berlalu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan kini
tahun pun telah berganti. Hari ini kita telah berada di Jumat pertama tahun 1442
Hijriyah.

Setiap pergantian satuan waktu adalah momentum bagi kita untuk bermuhasabah.
Mengevaluasi diri. Meskipun muhasabah sebenarnya tak harus menunggu. Namun
momentum seperti pergantian tahun ini menjadi sarana yang memudahkan kita
untuk mengevaluasi dengan membandingkan periode waktu tertentu dengan
periode sebelumnya.

Muhasabah adalah keniscayaan bagi orang-orang beriman. Allah Subhanahu wa


Ta’ala berfirman:

ََّ ‫ت لِغَ ٍد َواتَّ ُقوا‬


‫اّلِل‬ ْ ‫َّم‬
‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
َ َ ٌ ْ ََ‫س‬‫ف‬ْ ‫ن‬
َ ‫ر‬‫ظ‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ت‬
َْ‫ل‬‫و‬ ‫اّلِل‬
َّ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
ُ َّ
‫ات‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬
ُ ‫م‬‫آ‬
َ
َ َ ‫ين‬ ِ َّ‫َي أَيُّها ال‬
‫ذ‬ َ َ
‫اّلِلَ َخبِريٌ ِِبَا تَ ْع َملُو َن‬
َّ ‫إِ َّن‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18)

Serial Khutbah Jumat


Muahadah

Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah,


Suatu hari datang serombongan laki-laki menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam di Madinah. Mereka tidak memakai alas kaki. Sebagian di antara mereka
tidak memakai baju, sebagian lagi bajunya compang-camping. Mereka berasal dari
Bani Mudhar.

Melihat mereka, Rasulullah terenyuh. Maka beliau membacakan Surat Al Hasyr


ayat 18 ini lalu memerintahkan para sahabat untuk bersedekah. Saat itu, ada
seorang sahabat yang bergegas bersedekah. Padahal dia bukan orang kaya. Ia
datang dengan membawa kurma dalam genggaman tangannya, sampai tidak muat.

Melihat sahabat ini, sahabat-sahabat lain kemudian bergerak, pulang ke rumah dan
kembali menghadap Rasulullah dengan membawa sedekah. Rasulullah senang
melihat Bani Mudhar terbantu. Lantas beliau bersabda:

ِ ِ
ُ‫َجُر َم ْن َعم َل ِبَا بَ ْع َده‬ ْ ‫َم ْن َس َّن ِِف ا ِإل ْسالَِم ُسنَّةً َح َسنَةً فَلَوُ أ‬
ْ ‫َجُرَىا َوأ‬
‫ُجوِرِى ْم َش ْى ٌء‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ِ ‫ِمن َغ ِري أَ ْن ي ْن ُقص‬
‫م‬
ُ ْ َ َ ْ ْ
Barangsiapa mempelopori kebiasaan yang baik dalam Islam, maka baginya pahala
dan pahala orang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR.
Muslim)

Surat Al Hasyr ayat 18 ini adalah ayat yang memerintahkan kita untuk melakukan
muhasabah. Namun Allah mengawalinya dengan perintah taqwa. Karena taqwa
inilah janji kita. Taqwa inilah manifestasi dari muahadah kita kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.

Serial Khutbah Jumat


Sebelum lahir ke dunia, kita telah diambil janji setia kepada Allah. Kita semua lupa
perjanjian di alam ruh itu, tapi Al Quran mengingatkan kita.

‫ك ِم ْن بَِِن آَ َد َم ِم ْن ظُ ُهوِرِى ْم ذُِّريَّتَ ُه ْم َوأَ ْش َه َد ُى ْم َعلَى‬ َ ‫َوإِ ْذ أ‬


َ ُّ‫َخ َذ َرب‬
‫ت بَِربِّ ُك ْم قَالُوا بَلَى َش ِه ْد ََن أَ ْن تَ ُقولُوا يَ ْوَم الْ ِقيَ َام ِة إِ ََّن ُكنَّا‬ ِ
ُ ‫أَنْ ُفس ِه ْم أَلَ ْس‬
‫ي‬ ِِ
َ ‫َع ْن َى َذا َغافل‬
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (QS. Al A’raf: 172)

Muhasabah

Jamaah Jumat hafidhakumullah,


Kita telah berjanji setia kepada Allah untuk beribadah dan bertaqwa kepada-Nya.
Kita kemudian diingatkan untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dalam
rangka memenuhi muahadah itu, sebagai bekal untuk masa depan.

‫ت لِغَ ٍد‬
ْ ‫َّم‬
َ ‫س َما قَد‬
ٌ ‫َولْتَ ْنظُْر نَ ْف‬
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat); (QS. Al Hasyr: 18)

Serial Khutbah Jumat


Ghadd (‫ )غد‬yang dimaksud dalam ayat ini menurut para mufassir artinya adalah
akhirat. Hari esok kita di akhirat kelak. Masa depan kita di akhirat nanti.

Maka hendaklah kita melakukan muhasabah, mengevaluasi, apa yang telah kita
lakukan untuk akhirat kita. Jika perusahaan membuat laporan tahunan untuk
mengevaluasi perkembangan dan laba rugi, kita yang mengejar akhirat lebih berhak
untuk melakukan muhasabah. Agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, dan
agar tahun depan lebih baik dari tahun ini. Untuk masa depan kita di akhirat nanti.

Cobalah kita luangkan waktu untuk bermuhasabah. Jika tahun ini sholat kita ada
yang bolong, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar
tahun depan sholat lima waktu kita lengkap. Jika tahun ini sholat lima waktu kita
telah lengkap tapi belum berjamaah, kita perlu membuat target, berjanji kepada
Allah, muahadah, agar tahun depan sholat lima waktu kita berjamaah. Jika tahun
ini kita sudah sholat berjamaah tapi sering jadi makmum masbuk, kita perlu
membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan kita tidak
sering lagi menjadi makmum masbuk.

Selain shalat fardhu, kita juga perlu mengevaluasi shalat sunnah kita. Sudahkah kita
mengiringi shalat lima waktu dengan shalat sunnah rawatib. Sudahkah kita
mendirikan qiyamul lail, sholat tahajud. Sudahkah di waktu dhuha kita menunaikan
sholat dhuha.

Demikian pula puasa kita. Jika tahun ini puasa Ramadhan kita ada yang bolong, kita
perlu membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan puasa
Ramadhan kita lengkap.

Demikian pula tilawah kita. Jika tahun ini kita belum bisa tilawah setiap hari, kita
perlu membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan kita
lebih dekat dengan Al Quran dan bisa membacanya setiap hari.

Serial Khutbah Jumat


Demikian pula sedekah kita. Jika tahun ini kita jarang sedekah, kita perlu membuat
target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan kita lebih banyak
bersedekah dan lebih banyak membantu sesama.

Sebab muhasabah itu harus berujung pada perbaikan diri. Peningkatan amal shalih.
Semakin dekat dengan dengan realisasi muahadah kita: balaa syahidnaa.

Muqarabah

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,


Setelah menyerukan muhasabah, Allah mengikutinya dengan kembali menyerukan
taqwa. Wattaqullah. Dan inilah satu-satunya ayat dalam Al Quran yang di dalamnya
ada dua perintah taqwa.

Ini mengisyaratkan bahwa muhasabah itu sangat penting. Dan muhasabah itu
harus membuat kita semakin dekat dengan Allah, muqarabatullah. Wattaqullah.

Karenanya sering kali muhasabah melahirkan target-target baru. Dalam rangka


apa? Agar lebih dekat kepada muahadah terbesar kita, perlu dibuat muahadah
turunannya. Sehingga kita semakin dekat kepada Allah dan semakin bertaqwa.
Wattaqullah.

Muraqabah

Ayat ini kemudian ditutup dengan firman-Nya:

‫اّلِلَ َخبِريٌ ِِبَا تَ ْع َملُو َن‬


َّ ‫إِ َّن‬
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18)

Serial Khutbah Jumat


Khabir (‫ )خبير‬biasa diterjemahkan menjadi Maha Mengetahui. Namun kekhususan
sifat Khabir ini, Allah Maha Mengetahui sekaligus akan mengabarkan di akhirat
nanti. Allah Maha Mengetahui segala yang dikerjakan oleh hamba-Nya dan Allah
akan mengabarkan itu pada yaumul hisab, yaumul mizan.

Apa pun yang kita lakukan. Apakah dalam kesendirian atau di tengah keramaian.
Apakah tersembunyi atau terang-terangan. Allah mengetahui semuanya dan kelak
di akhirat akan ditampilkan-Nya kepada seluruh manusia. Bahkan amalan hati pun
Allah mengetahuinya.

Firman Allah ini mengingatkan kita agar memiliki sikap merasa diawasi oleh Allah.
Muraqabah. Muraqabatullah.

Muraqabah inilah yang akan menjadi kontrol kita. Ketika kita akan melakukan
kemaksiatan atau dosa, melanggar muahadah, menyia-nyiakan muhasabah,
menjauh dari muqarabah, maka muraqabah –merasa diawasi Allah- akan
menghentikannya. Bukankah Allah melihat jika hambaNya bermaksiat? Akhirnya
tidak jadi bermaksiat.

Semoga momentum pergantian tahun hijriyah ini kembali menumbuhkan


semangat muhasabah kita. Muhasabah dalam rangka memenuhi muahadah,
membuat kita memiliki muqarabah dan menguatkan muraqabah.

‫الرِح ُيم‬ ِ ِ َّ ‫استَ ْغ ِفرْو‬ ِ


ُ ‫اّلِلَ الْ َعظْي ِم إنَّوُ ُى َو الْغَ ُف‬
َّ ‫ور‬ ُ ْ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْول َى َذا َو‬

Serial Khutbah Jumat


Khutbah Kedua

‫اْلَ ِّق لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى ال ِّدي ِن‬ ْ ‫ّلِل الَّ ِذي أ َْر َس َل َر ُسولَوُ ِِب ْْلَُدى َوِدي ِن‬ َِِّ ‫اْلم ُد‬
ْ َْ
ِ
،ُ‫يك لَو‬ َ ‫ أَ ْش َه ُد أ ْن ال إلَوَ إال هللاُ َو ْح َدهُ ال َش ِر‬. ‫ُكلّ ِو َولَ ْو َك ِرَه الْ ُم ْش ِرُكو َن‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوَِب ِرْك َعلَى نَبِيِّنَا‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫عب ُده َور ُسولُو‬ ْ ‫أن ُُمَ َّم ًدا‬ َّ ‫أشهد‬ُ ‫و‬
‫ان إِ ََل يَ ْوِم ال ِّديْ ِن‬ٍ ‫ُُم َّم ٍد وعلَى أَلِِو وأَصحابِِو ومن تَبِعهم ِبِِحس‬
َ ْ ْ َُ ْ ََ َ ْ َ ََ َ
‫اّلِلَ َح َّق تُ َقاتِِو َوَال ََتُوتُ َّن إَِّال َوأَنْتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬
َّ ‫ين آَ َمنُوا اتَّ ُقوا‬ ِ َّ
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬
َّ ‫ت لِغَ ٍد َواتَّ ُقوا‬
َ‫اّلِل‬ ْ ‫س َما قَ َّد َم‬ ٌ ‫ف‬ْ ‫ن‬
َ ‫ر‬ُْ‫ظ‬ ‫ن‬
ْ ‫ت‬
َْ‫ل‬‫و‬َ ‫اّلِل‬
ََّ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
ُ َّ
‫ات‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬
ُ ‫م‬
َ ‫آ‬
َ ‫ين‬
َ
ِ َّ‫َي أَيُّها ال‬
‫ذ‬ َ َ
‫اّلِلَ َخبِريٌ ِِبَا تَ ْع َملُو َن‬
َّ ‫إِ َّن‬
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Ketika menjelaskan Surat Al Hasyr ayat 18, Ibnu Katsir mengingatkan sebagaimana
Khalifah Umar bin Khattab mengingatkan:

ِ
َ َ‫َحاسبُوا أَنْ ُف َس ُك ْم قَ ْب َل أَ ْن ُُت‬
‫اسبُوا‬
Hisablah diri kalian sendiri sebelum dihisab Allah. Lakukan muhasabah di dunia ini
sebelum dihisab Allah di akhirat nanti.

Maka marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa memohon ampunan Allah,
keberkahan dan kebaikan dunia serta kebaikan akhirat.

Serial Khutbah Jumat


‫صلُّوا َعلَْي ِو‬ ‫َّب َي أَيُّها الَّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ َّن َّ‬
‫َ َ َ‬‫ا‬‫و‬ ‫ُ‬‫ن‬ ‫م‬‫آ‬
‫َ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫صلُّو َن َعلَى النِ ِّ َ َ‬ ‫اّلِلَ َوَم َالئ َكتَوُ يُ َ‬
‫َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِ ًيما‬
‫لى‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫اَللَّه َّم ص ِل على ُُم َّم ٍد وعلى ِآل ُُم َّم ٍد َكماَ صلَّيت على إِب ر ِ‬
‫اى‬
‫َ ْ َ َ َ َْ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ّ َ َ َ ََ َ‬
‫لى ِآل ُُمَ َّم ٍد‬ ‫َ َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫َحي ٌد ََِمي ٌد اَللَّه َّم ِبَ ِرْك على ُُم َّم ٍ‬
‫د‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ك َِ‬‫َ‬ ‫ن‬
‫َّ‬ ‫آ ِل إِبْر ِاىْيم إِ‬
‫َ َ‬
‫َحْي ٌد ََِمْي ٌد‬
‫ك َِ‬ ‫ِ‬ ‫َكماَ ِبَرْكت على إِب ر ِ‬
‫لى ِآل إِبْ َراىْي َم إِنَّ َ‬‫ع‬ ‫و‬ ‫م‬‫ي‬ ‫اى‬
‫َ َ َ َ َْ ْ َ َ َ‬
‫َ‬

‫َحيَ ِاء‬ ‫ِ ِ‬
‫ي َوالْ ُم ْسل َمات‪ ،‬اْل ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ي َوالْ ُم ْؤمنَات‪َ ،‬والْ ُم ْسلم ْ َ‬
‫ِ ِ ِِ‬
‫اللَّ ُه َّم ا ْغفْر لْل ُم ْؤمن ْ َ‬
‫ُّع ِاء‪َ .‬ربَّنَا ا ْغ ِفْر لَنَا‬ ‫ب الد َ‬ ‫ُ‬ ‫ي‬
‫ْ‬
‫ك ََِسيع قَ ِريب ُِ‬
‫َم‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ات‪ ،‬إِ‬ ‫ِمْن هم واْلَمو ِ‬
‫ُ ْ َ َْ‬
‫ين آَ َمنُوا‬ ‫ان وَال ََتعل ِِف قُلُوبِنا ِغ ِّال لِلَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫وَن ِِبِْإلميَ ِ‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ين‬ ‫ذ‬‫وِِإلخوانِنا الَّ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ َْ َ‬
‫ِ‬ ‫ك رء ٌ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب لَنَا‬ ‫وف َرح ٌيم ‪َ .‬ربَّنَا َال تُِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد إ ْذ َى َديْتَ نَا َوَى ْ‬ ‫َربَّنَا إنَّ َ َ ُ‬
‫اب‬
‫ت الْ َوَّى ُ‬ ‫ك أَنْ َ‬ ‫ك َر َْحَةً إِنَّ َ‬ ‫ِم ْن لَ ُدنْ َ‬

‫‪Serial Khutbah Jumat‬‬


‫َْج ْع َكلِ َمتَ ُه ْم‬‫َعَّز ا ِإلسالَم والْمسلِ ِمي‪ ،‬وو ِح ِد اللَّه َّم ص ُفوفَهم‪ ،‬وأ ِْ‬
‫ْ َ َ ُ ْ ْ َ ََ ّ ُ ُ ْ ُ ْ َ‬
‫اللَّه َّم أ ِ‬
‫ُ‬
‫السالَم واْلَمن لِعِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫باد َك‬ ‫ي‪َ ،‬وا ْكتُب َّ َ َ ْ َ‬ ‫َعلَى اْلَ ِّق‪َ ،‬وا ْكسْر َش ْوَكةَ الظَّالم َ‬
‫السماء وأَخرِج لَنَا ِمن خي ر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫أْ ِ‬
‫ات‬ ‫ْ َ َْ‬ ‫ي‪ .‬اللَّ ُه َّم أَنْ ِزْل َعلَْي نَا م ْن بََرَكات َّ َ َ ْ ْ‬ ‫َْجَع َ‬
‫اْلَالَ ِل َوا ِإل ْكَرِام‬ ‫َرزاقِنَا ََي َذا ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض‪َ ،‬وَِب ِرْك لَنَا ِف ِثَا ِرََن َوُزُرْوعنَا وُك ِّل أ َ‬ ‫اْل َْر ِ‬
‫اب النَّا ِر‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫اآلخرِة حسنةً وقِ‬ ‫‪ .‬ربَّنَا آتِنَا ِف الدُّنْيا حسنَةً وِف ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ ََ َ‬ ‫َ ََ َ‬ ‫َ‬

‫ان َوإِيْتَ ِاء ِذي ال ُقْرََب َويَْن َهى‬ ‫هللا ‪:‬إِ َّن هللا َيْمر ِِبلْع ْد ِل وا ِإلحس ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِعباد ِ‬
‫ََ‬
‫َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر َوالْبَ ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكُرْو َن‬

‫‪Khutbah Jumat lainnya bisa dibaca di Khutbah Jumat 2020‬‬


‫‪Versi PDF bisa didownload di Channel Telegram BersamaDakwah‬‬

‫‪Serial Khutbah Jumat‬‬

Anda mungkin juga menyukai