KHUTBAH PERTAMA
Sebuah karunia yang agung, nikmat yang besar, keberuntungan yang tinggi, ketika Allah Ta’ala
memberikan kepada bangsa ini kekayaan yang melimpah ruah, tanah yang subur, alam yang indah,
harta benda yang tak terhitung, manusia-manusia yang berakhlak dan bermoral, dan beragam
kekayaaan dan corak keindahan alam lainnya.
Dengan segala karunia yang Allah berikan kepada bangsa Indonesia, yang pada hakikatnya
adalah untuk kemaslahatan dan kebaikan bangsa ini, maka kewajiban menjaga akan karunia dan
memeliharanya menjadi tanggung jawab setiap individu, apatah lagi bila dia adalah seorang muslim.
Sehingga jamaah Jum’at yang berbahagia, bukanlah sesuatu yang Allah ridhoi, dan bukanlah
sesuatu yang Allah cintai, ketika ada manusia dari bangsa ini yang melakukan kerusakan atau
kejahatan, baik dalam bentuk perbuatan, ataukah dalam bentuk ucapan atas karunia dan nikmat yang
beragam dan bermacam-macam tersebut.
Allah Ta’ala dalam al-Qur’an, dengan sangat jelas melarang segala bentuk perbuatan yang
memberi dampak kerusakan pada alam dan manusia, sebagaimana dalam firman-Nya dalam surah al-
A’raf ayat yang ke 85,
ِِ ِ ِ ِض ب ع َد إ ِ
َ ص َالح َها ? ذَل ُك ْم َخ ْريٌ لَ ُك ْم إِ ْن ُك ْن تُ ْم ُم ْؤمن
ي ْ ْ َ ِ َوَال تُ ْفس ُدوا ِِف ْاأل َْر
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”
Teruslah menjadi penyeru dalam perbaikan, teruslah berjuang untuk perbaikan, dan jadilah
manusia yang berada pada barisan orang-orang yang melakukan perbaikan, karena barisan ini,
pekerjaan ini, tugas ini, merupakan kerja dan tugas manusia-manusia mulia dari para nabi-nabi Allah.
Bacalah dalam al-Qur’an, bagaimana para Nabi Allah terus menyeru kepada kaumnya, kepada
bangsanya untuk melakukan perbaikan dan meninggalkan kerusakan.
Dengarkanlah baik-baik, seruan dan ajakan kepada perbaikan yang disampaikan oleh para
nabi-nabi Allah kepada kaumnya ;
Pertama : Seruan dan ajakan perbaikan Nabi Saleh kepada kaummya, yang kemudian Allah
abadikan seruan tersebut dalam al-Qur’an surah al-Syu’ara ayat yang ke 150-152, Nabi Saleh
mengatakan kepada kaumnya,
ين ِ ِ ِ اّلِل وارجوا الْي وم ْاْل ِخر وَال تَعث وا ِِف ْاألَر
َ ض ُم ْفسد ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ََّ ْاعبُ ُدوا
“Wahai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu
berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan”
Ketiga : Seruan Nabi Musa kepada bani Israil untuk tidak melakukan kerusakan di muka bumi,
sebagaimana yang Allah abadikan seruan tersebut dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat yang ke 60,
Nabi Musa menyeru dan mengatakan,
Keempat : Seruan Nabi Musa secara khusus kepada Qorun, sebagaiamana yang Allah
nyatakan dan abadikan dalam firman-Nya surah al-Qasas ayat yang ke 77, Nabi Musa mengatakan
kepada Qorun,
Demikianlah seruan dan ajakan perbaikan oleh para nabi-nabi Allah kepada kaumnya, ajakan
yang begitu mulia, ajakan yang begitu agung, ajakan yang akan membawa manusia kepada
kebahagiaan hidup dan ketentraman bangsa. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai manusia-
manusia yang senantiasa menyeru kepada perbaikan dan kebaikan, Amiin Yaa Rabbal Alamiin.
ِ أَقُو ُل قَوِِل ه َذا وأ.الذ ْك ِر ا ْْلكِي ِم
ِ تو ِ ْ ونَ َفع ِِن وإِ ََّي ُكم ِِبَا فِي ِه ِمن ا،آن الْع ِظي ِم ِ
ََستَ ْغف ُر هللا
ْ َ َْْ ْ ْ َ َ ْلَي َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ ِل َولَ ُك ْم ِِف الْ ُق ْر ْ ِ َُِب َرَك هللا
استَ ْغ ِف ُرْوهُ إِنهُ ُه َو الْغَ ُف ْوُر الرِحْي ِم ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ْ ِل َولَ ُك ْم َول َسائ ِر الْ ُم ْسلم
ْ َي َوالْ ُم ْسل َمات ف ْ ِ الْ َعظْي َم
KHUTBAH KEDUA
، وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له تعظيماً لشأنه، والشكر له على توفيقه وامتنانه،اْلمد هلل على إحسانه
اللهم صل وسلم وِبرك عليه وعلى آله وأصحابه،وأشهد أن سيدان ونبينا ُممداً عبده ورسوله الداعي إىل رضوانه
وإخوانه
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Sifat suka melakukan perbaikan, apatah lagi perbaikan untuk umat dan bangsa, adalah
merupakan sebuah karunia yang agung yang Allah Ta’ala berikan kepada seorang manusia. Di antara
kemuliaan tersebut jamaah Jum’at yang berbahagia adalah, orang yang senantiasa melakukan
perbuatan perbaikan, maka Allah Ta’ala akan menghadirkan dalam dirinya ketenangan hidup, dan
menjauhkannya darinya rasa sedih dan rasa takut dalam meniti kehidupan dunia. Allah Ta’ala
berfirman dalam al-Qur’an surah surah al-An’am ayat yang ke 48,
Dan sebagai penutup jamaah yang berbahagia, bahwa Allah Ta’ala tidak akan menghancurkan
dan membinasakan suatu bangsa, ketika di dalam bangsa tersebut masih ada orang-orang yang terus
melakukan dan menyeru kepada perbaikan, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah Hud ayat
yang ke 117,