KHUTBAH PERTAMA
ضانَ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ علَي ِمنَّتِ ِه ِبإ ِ ْك َما ِل َر َم َ ش ْك ُر لَهُ َ ان َو َمكا َ ٍن َوال ًّ ق ِفي ُك ِل زَ َم ٍ حمد ُ ِهللِ ْال َم ْعب ُْو ِد ْال َح ِ
ْال ْ
ِ .إلَـهَ ِإالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ
س ْولُهُ
ان ِإلَى َي ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة
س ٍ علَى آ ِل ِه َو َ
ص ْح ِب ِه َو َم ْن ت َ ِبعَ ُه ْم بِإ ِ ْح َ علَى نَ ِب ِينَا ُم َح َّم ٍد َو َ س ِل ْم َ
ص ِل َو َ اَللَّ ُه َّم َ
ار َك َوتَعَالَى
ْث قَا َل تَبَ َ ِعبَادَ هللاِ أ ُ ْو ِ
ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِت َ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل َحي ُ
الر ِجي ِْم
ان َّ
ط ِ أَ ُ
ع ْوذ ُ بِاهللِ ِمنَ ال َّ
ش ْي َ
يَا أَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن ِإالَّ َوأَ ْنت ُ ْم ُّم ْس ِل ُم ْونَ
ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِث ً
يرا احدَةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َو َب َّاس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍس َو ِ
يَا أَيُّ َها النَّ ُ
علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا ام إِ َّن َّ
َّللاَ َكانَ َ َّللاَ الَّذِي ت َ َ
سا َءلُونَ بِ ِه َو ْاْل َ ْر َح َ سا ًء َواتَّقُوا َّ
َونِ َ
Artinya: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka
pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-
Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.“ (QS Al Ahzab ayat : 36)
KETAATAN kepada Allah subhanahu wa ta’ala. tentu tidak hanya sebatas pada hukum-
hukum ibadah ritual saja, melainkan menaati seluruh syariah Islam yang mulia. Tentu kita yakin
bahwa seluruh aturan hukum Islamyang berasal dari Sang Maha Pencipta ini pasti merupakan
solusi bagi problematika umat manusia dan pasti mendatangkan maslahat
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan,
dan janganlah kalianmengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata
bagi kalian” (QS Al-Baqarah ayat : 208).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat ini dan berkata, Artinya: “Allah Subhanhu Wa
Ta'ala memerintah para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya serta membenarkan Rasul-Nya
untuk mengambil seluruh ajaran dan syariah (Islam), melaksanakan seluruh perintah-Nya dan
meninggalkan seluruh larangan-Nya sesuai kemampuan mereka.”(Tafsir Ibn Katsir 1/565).
Patut diingat, ketaatan total terhadap syariah secara kaffah itu merupakan konsekuensi
keimanan. Hal ini didasarkan pada banyak dalil al-Quran maupun Hadits. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman :
Artinya: “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad (dengan Islam), melainkan sebagai
rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya ayat : 107)
Apakah rahmat itu ? Yaitu meraih seluruh kebaikan-kebaikan dan mencegah seluruh
keburukan. Jikalau Islam yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu alaihi wassallam itu
dikatakan sebagai rahmatan lil ‘alamin maka ketaatan kita kepada syariat dan risalah itu pasti
akan mendatangkan kebaikan dan keselamatan.
Ayat ini dengan jelas menafikan keimanan seseorang hingga dia mau menerima ajaran
yang dibawa Rasulullah shollallahu alaihi wassallam, dan menjadikan syariah subhanahu wa
ta’ala sebagai hakim dalam semua urusannya, disertai dengan sikap tunduk dan pasrah terhadap
keputusan tersebut. Artinya, keimanan meniscayakan ketaatan pada syariah secara kaffah.
Artinya: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia akan
mendapatkan kemenangan yang agung” (QS. Al Ahzab ayat : 71).
Risalah Islam adalah risalah Allah yang sudah ditetapkan sesuai dengan ukuran-ukuran dari Dzat
Yang Maha Mengetahui. Tugas kita adalah mengikuti risalah itu demi keseimbangan dan
kebaikan kita semua.
َونَ َف َع ِني َو ِإيَّا ُك ْم ِب َمافِ ْي ِه ِمن اآليَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا،آن اْل َع ِظي ِْم
ِ ار َك هللا ِلي َولَ ُك ْم ِفى اْلقُ ْر َ َب
َّ َوأَقُ ْو ُل َق ْو ِلي َهذَا فَأ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظي َْم ِإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر،س ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم
الر ِحيْم َّ َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َو ِإنَّهُ ُه َو ال
KHUTBAH KEDUA: