Anda di halaman 1dari 28

URGENSI IBADAH DAN

HIKMAHNYA

By Ahmad Sunali, Lc, M.E.Sy


081298597681
Kata ibadah berasal dari kata a’bada
yang secara etimologi berarti “taat,
tunduk, merendahkan diri dan
menghambakan diri.
Secara terminologis, “Ibadah adalah
nama yang mencakup segala sesuatu
yang disukai Allah dan yang diridlai-
Nya, baik berupa perkataan maupun
perbuatan, baik terang- terangan
maupun diam- diam.”
Ibadah terbagi menjadi dua macam:
1. Ibadah khossoh (mahdhah ) ibadah yang
ketentuannya pasti, yakni ibadah yang ketentuan
dan pelaksanaan nya telah ditetapkan oleh nash
dan merupakan inti ibadah kepada Allah SWT.
seperti shalat, puasa, zakat dan haji
2. Ibadah ‘ammah (Ghoiru mahdhoh), yakni semua
perbuatan yang dicintai Allah yg dilaksanakan
dengan niat yang ikhlas. seperti berjihad,
berdakwah, bekerja mencari nafkah, membantu
kepada orang yang membutuhkan dll.
syarat diterimanya ibadah :
1. Ikhlas, artinya ibadah yang dikerjakan semata- mata karena
ketaatan kita kepada Allah SWT .
ُ ‫الز َكاةَ َوذَ ِل َك د‬
‫ِين‬ ‫صينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَاء َويُ ِقي ُموا ال ا‬
‫ص ََلةَ َويُؤْ تُوا ا‬ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا ِإ اَّل ِليَ ْعبُدُوا ا‬
ِ ‫َّللاَ ُم ْخ ِل‬
“ ]‫ْالقَ ِي َم ِة‬
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus.” (Al-Bayyinah : 5).
2. Ikhlas dan Ittiba’ (untuk Ibadah Khossoh ) yaitu kesesuaian syarat,
rukun dan tidak ada yang membatalkan dengan dalil-dalil naqli.
)‫من عمل عمال ليس عليه أمرنا فهو رد (رواه مسلم‬
Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak ada “
perintahnya dari kami, maka perbuatan tersebut tertolak” (HR.
Muslim).
IBADAH Shalat
• Bahasa : Doa
• Istilah
– serangkaian ucapan dan gerakan yang tertentu
yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam lengkap syarat2 dan rukun2nya dan tidak
ada yang membatalkannya
Keutamaan Shalat
1- Shalat adalah sebaik-baik amalan setelah dua kalimat syahadat.
Ada hadits muttafaqun ‘alaih sebagai berikut,
.» ‫ قَا َل قُ ْلتُ ث ُ هم أَى قَا َل « بِ ُّر ْال َوا ِل َدي ِْن‬.» ‫صالَة ُ ِل َو ْقتِ َها‬
‫ض ُل قَا َل « ال ه‬ َ ‫ى ْالعَ َم ِل أ َ ْف‬ُّ َ ‫ أ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ِ ‫سو َل ه‬ ُ ‫سأ َ ْلتُ َر‬
َ ‫َّللا ب ِْن َم ْسعُو ٍد قَا َل‬ َ ‫ع ْن‬
ِ ‫ع ْب ِد ه‬ َ
.» ِ‫َّللا‬
‫سبِي ِل ه‬ ْ َ ُ
َ ‫قَا َل قُلتُ ث هم أى قَا َل « ال ِج َها ُد فِى‬ْ
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
amalan apakah yang paling afdhol?” Jawab beliau, “Shalat pada waktunya.” Lalu aku bertanya lagi, “Terus
apa?” “Berbakti pada orang tua“, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Lalu apa lagi”, aku bertanya
kembali. “Jihad di jalan Allah“, jawab beliau. (HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85)
2- Shalat lima waktu mencuci dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ قَا َل « فَ َذلِكَ ِمثْ ُل‬. ‫ش ْيئًا‬ َ ‫ قَالُوا الَ يُ ْب ِقى ِم ْن َد َرنِ ِه‬. » ‫ َما تَقُو ُل َذلِكَ يُ ْب ِقى ِم ْن َد َرنِ ِه‬، ‫سا‬ ً ‫ يَ ْغت َ ِس ُل فِي ِه ُك هل يَ ْو ٍم خ َْم‬، ‫ب أ َ َح ِد ُك ْم‬
ِ ‫أ َ َرأ َ ْيت ُ ْم لَ ْو أ َ هن نَ َه ًرا بِبَا‬
» ‫طايَا‬ َ ‫َّللاُ بِ َها ْال َخ‬
‫ يَ ْم ُحو ه‬، ‫ت ْالخ َْم ِس‬ ِ ‫صلَ َوا‬‫ال ه‬
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari
air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab,
“Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu,
dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
‫س ُن َو َما يُ ْب ِقى َذلِكَ ِمنَ الد َهر ِن‬ َ ‫ قَا َل قَا َل ْال َح‬.» ‫ت‬ ٍ ‫س َم هرا‬ َ ‫ب أ َ َح ِد ُك ْم يَ ْغت َ ِس ُل ِم ْنهُ ُك هل يَ ْو ٍم خ َْم‬
ِ ‫علَى بَا‬ َ ‫ار غ َْم ٍر‬ ٍ ‫ت ْالخ َْم ِس َك َمث َ ِل نَ َه ٍر َج‬ ِ ‫صلَ َوا‬ ‫َمث َ ُل ال ه‬
“Permisalan shalat yang lima waktu itu seperti sebuah suangi yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah
salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.” Al Hasan berkata, “Tentu tidak
tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).” (HR. Muslim no. 668).
Dua hadits di atas menerangkan tentang keutamaan shalat lima waktu di mana dari shalat tersebut bisa diraih
pengampunan dosa. Namun hal itu dengan syarat, shalat tersebut dikerjakan dengan sempurna memenuhi
syarat, rukun, dan aturan-aturannya. Dari shalat tersebut bisa menghapuskan dosa kecil -menurut jumhur
ulama-, sedangkan dosa besar mesti dengan taubat. Lihat Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhis Sholihin karya
Syaikh Musthofa Al Bugho dkk, hal. 409.
Keutamaan Shalat
3- Shalat lima waktu menghapuskan dosa
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫َب ْال َكبَائِ َر‬ َ ‫ضانَ ُم َك ِف َرات َما بَ ْينَ ُه هن إِ َذا اجْ تَن‬ َ ‫ان إِلَى َر َم‬
ُ ‫ض‬َ ‫س َو ْال ُج ُمعَةُ إِلَى ْال ُج ُمعَ ِة َو َر َم‬ ُ ‫صلَ َواتُ ْالخ َْم‬ ‫ال ه‬
“Di antara shalat yang lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat lainnya, di antara Ramadhan
yang satu dan Ramadhan lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya selama seseorang
menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233).
4- Shalat adalah cahaya di dunia dan akhirat
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫علَ ْي َها لَ ْم َي ُك ْن لَهُ نُور َوالَ ب ُْرهَان َوالَ نَ َجاة َو َكانَ َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َم َع‬ ْ ‫َت لَهُ نُورا ً َوب ُْرهَانا ً َونَ َجاة ً َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َو َم ْن لَ ْم يُ َحا ِف‬
َ ‫ظ‬ ْ ‫علَ ْي َها َكان‬ َ َ‫َم ْن َحاف‬
َ ‫ظ‬
ٍ‫ع ْونَ َوهَا َمانَ َوأُبَ ِى ب ِْن َخلَف‬ َ ‫ارونَ َوفِ ْر‬ُ َ‫ق‬
“Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat.
Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat
keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (HR.
Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
(Diriwayatkan Al-Bukhari (657) dan Muslim (651).)

َ َ‫ فَ َكأَنه َما ق‬,‫ع ٍة‬


‫ام‬ َ ‫صلهى ْال ِعشَا َء فِي َج َما‬
َ ‫ َم ْن‬:‫سله َم يَقُو ُل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللا‬ ِ ‫سو َل ه‬
َ ‫َّللا‬ َ :‫ع ْنهُ قال‬
ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ َ ُ‫َّللا‬
‫ي ه‬ َ ‫ض‬ َ ‫عثْ َمانَ ب ِْن‬
ِ ‫عفهانَ َر‬ ُ ‫ع ْن‬
َ
‫صلهى الله ْي َل ُكلهُه‬ َ
َ ‫ فَ َكأنه َما‬,‫ع ٍة‬
َ ‫ص ْب َح فِي َج َما‬ ‫ه‬
ُّ ‫صلى ال‬ ‫ه‬
َ ‫ َو َم ْن‬,‫ف الل ْي ِل‬ َ ‫ص‬
ْ ِ‫ن‬

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiallhu 'anhu berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
shalat Isya’ berjama’ah, maka seakan-akan ia shalat separuh malam. Dan barangsiapa shalat Shubuh
berjama’ah, maka seakan-akan ia shalatsemalam suntuk.”
H.R.Muslim
Syarat-syarat Shalat
• Syarat Wajib
1. Beragama Islam
2. Baligh
3. Berakal
• Syarat Sah
1. Tahu Waktu Shalat Sudah Masuk
2. Suci dari Hadats Besar dan Kecil
3. Suci Dari Najis (Badan, Pakaian dan Tempat)
4. Menutup Aurat
5. Menghadap ke Kiblat
RUKUN SHALAT
Gerakan / Bacaan Hanafi Malik Syafi`i Hambali
1. Niat x   x
2. Takbiratul-ihram    
3. Berdiri    
4. Membaca Al-Fatihah    
5. Ruku`    
6. I`tidal (bangun dari ruku`) x   
7. Sujud    
8. Duduk Antara Dua Sujud x   
9. Duduk Tasyahhud Akhir    
10. Membaca Tasyahhud Akhir x   
11. Membaca Shalawat x   
12. Salam x   
13. Tertib x   
14. Tuma`ninah x  x 
Sunnah-sunnah Shalat
• Mengangkat Tangan Takbiratul Ihram
• Posisi Tangan
– Di bawah Pusar
– Antara Pusar dan Dada
• Melihat ke Tempat sujud
• Doa Istiftah
• Mengucapkan Amin
• Merenggangkan Kedua Tumit
• Membaca Ayat Quran
• Takbir Antara Rukun
• Doa Duduk Antara Dua Sujud
• Bertasyahhud awal
• Meletakkan Tangan di Paha
• Shalawat Nabi Pada
• Tasyahhud Awal
• Doa Sesuadah Shalawat
• Menoleh ke Kanan Kiri
• Melirihkan Salam Kedua
• Menunggu Imam Selesai Salam
• Khusyu` dan Tadabbur
Waktu Shalat Yang Diharamkan
1. Setelah Shalat Shubuh
Kecuali ada hajat :
• Qadha sunnah qabliyah shubuh
• Shalat jenazah
2. Saat Matahari Terbit
3. Waktu Istiwa‘
• Matahari tepat di atas kepala
4. Setelah Melakukan Shalat Ashar
Kecuali ada hajat :
• Shalat jenazah
5. Saat Terbenam Matahari
KEUTAMAAN SHALAT KHUSU’ :

Dari ‘Utsman bin ‘Affan, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ع َها ِإاله‬
َ ‫ع َها َو ُر ُكو‬ َ ‫شو‬ ُ ‫ضو َء َها َو ُخ‬ ُ ‫صالَة َم ْكتُوبَة فَيُ ْح ِس ُن ُو‬ َ ُ‫ض ُره‬ ُ ‫ئ ُم ْس ِل ٍم ت َ ْح‬
ٍ ‫َما ِم ِن ْام ِر‬
ُ‫يرة ً َو َذ ِل َك ال هد ْه َر ُكلهه‬
َ ‫ت َك ِب‬ ِ ‫ارة ً ِل َما قَ ْبلَ َها ِمنَ الذُّنُو‬
ِ ْ‫ب َما لَ ْم يُؤ‬ َ ‫َت َكفه‬
ْ ‫َكان‬

“Tidaklah seorang muslim ketika waktunya shalat wajib, lalu ia


membaguskan wudhunya, ia khusyu’ dalam shalatnya, dan
menyempurnakan ruku’, melaikankan itu menjadi penghapus
dosa-dosa sebelumnya selama tidak dilakukannya dosa besar,
dan itu setiap masa semuanya.” (HR. Muslim no. 228).
Ciri-ciri orang-orang yang sholatnya khusyu:

1. Sangat menjaga waktunya, dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan


sia-sia apa lagi maksiat. Jadi orang-orang yang menyia-nyiakan waktu suka
berbuat maksiat berarti sholatnya belum berkualitas atau belum khusyu.

2. Niatnya ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian atau penghargaan, dipuji


atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci sama saja.

3. Cinta kebersihan karena sebelum sholat, orang harus wudhu terlebih


dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadast.

4. Tertib dan disiplin, karena sholat sudah diatur waktunya.

5. Selalu tenang dan tuma`ninah, tuma`ninah merupakan kombinasi antara


tenang dan konsentrasi.

6. Tawadhu dan rendah hati, tawadhu merupakan akhlaknya Rasulullah.

7. Tercegah dari perbuatan keji dan munkar, orang lain aman dari keburukan
dan kejelekannya.
Bahaya meninggalkan shalat :
Allah Ta’ala berfirman,

‫صا ِل ًحا‬ َ ‫اب َوآ َ َمنَ َو‬


َ ‫ع ِم َل‬ َ َ‫ف يَ ْلقَ ْون‬
َ َ ‫غياا ِإ هال َم ْن ت‬ َ َ‫ت ف‬
َ ‫س ْو‬ ‫ص َالة َ َواتهبَعُوا ال ه‬
ِ ‫ش َه َوا‬ ‫عوا ال ه‬ َ َ ‫ف ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم خ َْلف أ‬
ُ ‫ضا‬ َ َ‫فَ َخل‬
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al
ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam :
59-60)

‫الر ُج ِل َوبَيْنَ ال ِش ْر ِك َو ْال ُك ْف ِر‬


‫ يَقُو ُل «إِ هن بَيْنَ ه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ َ :‫َع ْن َجابِر ي رضي هللا عنه َقُو ُل‬
‫س ِم ْعتُ النهبِ ه‬
»ِ‫صالَة‬ ‫ت َ ْر َك ال ه‬

Artinya: "Jabir radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku telah mendengar


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya jarak antara
seseorang dengan kseyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat". HR.
Muslim.

»‫صَاَةُ ََ ََ ْن َ َ َر َك َها ََقَ ْد َكفَ َر‬


‫ «ا ْلعَ ْه ُد اله ِذ ى بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُه ُم ال ه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع َْن بُ َر ْي َدةَ رضي هللا عنه قَا َل‬
ِ ‫سو ُل ه‬

Artinya: "Buraidah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa: "Rasulullah shallallahu


'alaihi wasallambersabda: "Perjanjian yang ada antara kami dan mereka adalah
perkara shalat, siapa yang meninggalkannya maka sungguh ia telah kafir". HR.
Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di shahih Tirmidzi, no. 2621.
menu puasa

‫ن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬


)‫( متفق علبه‬
Artinya : “ Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan
penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah
KEUTAMAAN Subhanahu Wa Ta’ala, niscaya akan diampuni dosanya yang
telah lalu”.( Mutafaq Alaih )

ِ ‫الصيَا ُم ُجنهة يَ ْست َ ِج ُّن بِ َها ا ْل َع ْب ُد ِمنَ النه‬


‫ار‬ ِ ‫ِإنه َما‬
“Puasa adalah perisai yang dapat melindungi
seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad
PUASA dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani
dalam Shohihul Jami’)

َ ‫ قال رسو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم " َم ْن أ ْف‬:‫عن أبي ُه َري َْرة َ قا َل‬
َ ‫ط َر يَ ْوما ً ِم ْن َر َم‬
َ‫ضان‬
BAHAYA ‫ ذكره البخاري معلقا‬. "ُ‫صا َمه‬ َ ‫إن‬ْ ‫صيَا ُم الد ْه ِر ُكل ِه و‬
ِ ‫ض ِه‬ ٍ ‫غي ِْر ِعله ٍة وال َم َر‬
ِ ‫ض لَ ْم يَ ْق‬ ْ
َ ‫من‬
TIDAK Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa
MENUNAIK Sallam bersabda, "Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa)
AN PUASA sehari di bulan Ramadlan tanpa adanya alasan ('udzur) ataupun
sakit, maka seluruh puasa yang dilakukannya selama setahun
WAJIB tidak 0
menu puasa

harus sejak malam puasa wajib


niat
tidak harus puasa sunnah

RUKUN
sengaja makan minum
PUASA
sengaja muntah

jima’ walau tanpa inzal

imsak sengaja keluar mani

haidh

nifas

murtad
menu puasa

mengakhirkan sahur

mempercepat ifthar

tidak bicara kotor


SUNNAH DALAM
baca quran
BERPUASA
infaq

tidak bersyahwat mubah

memberi ifthar
menu puasa

idul fithr

idul adha

HARI HARAM
BERPUASA 11-12-13 dzulhijjah

hari jumat saja

hari syak (meragukan)


KEUTAMAAN HAJI
‫ والحج المبرور ليس له جزاء إال الجنة )رواه البخاري‬، ‫العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما‬
(‫ومسلم والترمذي وغيرهم‬

“Dari umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus di antara keduanya,


dan haji mabrur tidak ada pahala baginya kecuali surga.” (HR.Bukhari,
Muslim, Tirmidzi dll)

niat

wukuf di arafah qadha’

RUKUN
tawaf LUPUT
HAJI

sa’i dam

tahallul
Z A K A T

PENGHASILAN

ZAKAT
MODAL/MAAL

FITRAH
Al Baqarah Ayat Ke : 267

َ‫س ْبت ُ ْم َو ِم هما أَ ْخ َر ْجنَا لَ ُكم ِمن‬


َ ‫ت َما َك‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الهذِينَ آ َمنُوا أَن ِفقُوا ِمن‬
ِ ‫طيِبَا‬
ُ ‫آخذِي ِه ِإ هال أَن ت ُ ْغ ِم‬
‫ضوا‬ ِ ‫يث ِم ْنهُ تُن ِفقُونَ َولَ ْستُم ِب‬َ ‫ض ۖ َو َال تَيَ هم ُموا ْال َخ ِب‬ِ ‫ْاْل َ ْر‬
‫غنِي َح ِميد‬ َ ‫فِي ِه ۚ َوا ْعلَ ُموا أ َ هن ه‬
َ ‫َّللا‬
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di
ZAKAT jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-
baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
PENGHASILAN bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.
Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
Al -Anfaal ayat ke : 4

ZAKAT ‫الهذِينَ يُ ِقي ُمونَ ال ه‬


َ‫ص َالةَ َو ِم هما َرزَ ْقنَا ُه ْم يُن ِفقُون‬
Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan
MAAL
kepada mereka.

ُ‫َّللا‬
‫ي ه‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬ ُ ‫ع ْن اب ِْن‬ َ ‫ع ْن نَافِ ٍع‬ َ ‫ف أ َ ْخبَ َرنَا َما ِلك‬ َ ‫س‬ُ ‫َّللا ب ُْن يُو‬ َ ‫َح هدثَنَا‬
ِ ‫ع ْب ُد ه‬
‫ع ْن ُه َما‬
َ
‫عا ِم ْن تَ ْم ٍر أَ ْو‬ ً ‫صا‬
َ ‫ط ِر‬ ْ ‫ض زَ َكاةَ ْال ِف‬َ ‫سله َم فَ َر‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ِ ‫سو َل ه‬ُ ‫أ َ هن َر‬
ZAKAT
َ‫ع ْب ٍد َذ َك ٍر أَ ْو أ ُ ْنثَى ِم ْن ْال ُم ْس ِل ِمين‬
َ ‫علَى ُك ِل ُح ٍر أَ ْو‬ َ ‫ير‬ٍ ‫ش ِع‬ َ ‫عا ِم ْن‬ ً ‫صا‬
َ
Ibnu ‘Umar ra berkata bahwa Rasulullah shallallahu
FITRAH
‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fithri satu sha’ dari
kurma atau sha’ dari gandum bagi setiap orang yang
merdeka maupun hamba sahaya (budak), laki-laki
maupun perempuan dari kaum Muslimin.
BAHAYA TIDAK MENUNAIKAN ZAKAT
‫ب م َ ِل ِيم‬ ِ َ‫َّللا ََب‬
ِ ‫ه ْمر ُه ْم بِعَ َذا‬ َ ‫ضةَ َو ََل يُ ْن ِفقُونَ َها َِي‬
ِ ‫سبِي ِل ه‬ َ ‫ون الذه َه‬
‫ب َوا ْل ِف ه‬ َ ‫ۗ َوالهذ‬
َ ‫ِين يَ ْكنِ ُز‬

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih,

ِ ُ‫ور ُه ْم ۖ ٰ َه َذا ََا َكنَ ْزَ ُ ْم ِِل َ ْنف‬


‫س ُك ْم ََذُوقُوا ََا ُك ْنَ ُ ْم‬ ُ ‫علَ ْي َها َِي نَ ِار َج َهنه َم َََ ُ ْك َو ٰ ى بِ َها ِجبَا ُه ُه ْم َو ُجنُوبُ ُه ْم َو‬
ُ ‫ظ ُه‬ َ ‫يَ ْو َم يُحْ ََ ٰى‬
‫ون‬َ ‫َ َ ْكنِ ُز‬

pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".
(Q.S 9 : 34-35)
BAHAYA TIDAK MENUNAIKAN ZAKAT

َ ‫ۗ َو َو ْي ٌل ِل ْل َُه ِْر ِك‬


‫ين‬
Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya),

َ ‫الزكَاةَ َو ُه ْم بِ ْاْل ِخ َر ِة ُه ْم كَاَِ ُر‬


‫ون‬ ‫ون ه‬ َ ‫الهذ‬
َ ُ َ‫ِين ََل يُ ْؤ‬
(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya
(kehidupan) akhirat. (Q.S 41:5-6)
Karakter ahli ibadah (Ibadurrahman)

1.Tawadhu'(RendahHati) (QS 25 : 63)


2. Lemah lembut (QS 25 : 63)
3. Rajin sholat malam (QS 25 : 64).
4.Takut akan siksa neraka (QS 25 : 65-
66)
5. Ekonomis Dalam Pengeluaran dan
Tidak Boros (QS 25 : 67)
Hikmah Ibadah :
1. meningkatnya keimanan (QS 8 : 2)
2. Semakin kuat penyerahan diri kepada Allah
(Islam) (QS 33 : 22)
3. Memiliki sikap Ihsan dalam beribadah
4. Mempunyai sikap Ikhbat (tunduk) (QS 22 :
54)
5. Selalu tawakkal (QS 9 : 129)
6. Tumbuh rasa Mahabbah(rasa cinta)
7. Memiliki sikap Roja(mengharap
rahmat Allah) (QS 2 : 218)
8. Selalu bertaubat (QS 3 : 147)
9. Selalu berdoa (QS 32 : 15-16)
10. Khusu’ (QS 17 : 107 – 109

Anda mungkin juga menyukai