1.Membaca QS. al-Anfāl [8]: 72; QS. al-Ḥujurāt [49]: 12; QS. al-Ḥujurāt [49]: 10; dan hadis tentang
perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs), prasangka baik (ḥusnuẓ-ẓann), dan persaudaraan
(ukhuwah).Menjelaskan nama-nama Al-Qur’an
2.Menyebutkan makna mufradat Peserta didik dapat membaca QS. alAnfāl [8]: 72; QS. al-Ḥujurāt
[49]: 12; QS. al-Ḥujurāt [49]: 10; dan hadis tentang perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs),
prasangka baik (ḥusnuẓ-ẓann), dan persaudaraan (ukhuwah).
3.Menjelaskan kandungan Peserta didik dapat membaca QS. al-Anfāl [8]: 72; QS. al-Ḥujurāt [49]: 12;
QS. al-Ḥujurāt [49]: 10; dan hadis tentang perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs), prasangka baik
(ḥusnuẓ-ẓann), dan persaudaraan (ukhuwah).
4.Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs), prasangka baik (ḥusnuẓ-ẓann), dan
persaudaraan (ukhuwah).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Peserta didik dapat membaca QS. alAnfāl [8]: 72; QS. al-Ḥujurāt [49]: 12; QS. al-Ḥujurāt [49]: 10; dan hadis
tentang perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs), prasangka baik (ḥusnuẓ-ẓann), dan persaudaraan
(ukhuwah)
2.Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat Peserta didik dapat membaca QS. al-Anfāl [8]: 72; QS.
al-Ḥujurāt [49]: 12; QS. al-Ḥujurāt [49]: 10; dan hadis tentang perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs),
prasangka baik (ḥusnuẓ-ẓann), dan persaudaraan (ukhuwah).
3.Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Peserta didik dapat membaca QS. al-Anfāl [8]: 72; QS. al-
Ḥujurāt [49]: 12; QS. al-Ḥujurāt [49]: 10; dan hadis tentang perilaku kontrol diri (mujāhadatun-nafs),
prasangka baik (ḥusnuẓ-ẓann), dan persaudaraan (ukhuwah)
4.Peserta didik dapat menunjukkan perilaku kontrol diri (mujāhadatunnafs), prasangka baik (ḥusnuẓ-
ẓann), dan persaudaraan (ukhuwah)
QS. Al-Anfāl [8]: 72
Perilaku Mujahadatun-nafs,
Husnuz-zan dan ukhuwah
QS. Al-Anfāl [8]: 72
آو ْواَ ين َ َّللاِ َوالَّ ِذ
َّ س ِبي ِلَ س ِه ْم فِي ِ ُين آ َمنُوا َو َها َج ُروا َو َجا َهدُوا ِبأ َ ْم َوا ِل ِه ْم َوأ َ ْنف َ إِ َّن الَّ ِذ
اج ُروا َما لَ ُك ْم ِم ْن َو َليَتِ ِه ْم ه َ ي م َ ل و وا ُ نم آ نَ ي ذ
ِ َّ ل ا و ۚ ضٍ ع
ْ َ ب ءاَ يلِ وَ أ م ه
ُ ُ
ض ع
ْ َ ب َ
ك ئ
ِ َ َٰ
ل ص ُروا أُو َ ََون
ِ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ْ
علَ َٰى قَ ْو ٍم
َ ص ُر ِإ َّلْ َّين فَعَلَ ْي ُك ُم الن ِ ص ُرو ُك ْم ِفي ال ِد َ ست َ ْن ْ اج ُروا ۚ َو ِإ ِن ا ِ ِم ْن ش َْيءٍ َحت َّ َٰى يُ َه
ير
ٌ ون بَ ِص َ َُّللاُ ِب َما ت َ ْع َمل
َّ ق ۗ َو ٌ بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَ ُه ْم ِميثَا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat
kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama
lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum
berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan
mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
QS. Al-Anfāl [8]: 72
Dalam peristiwa hijrahnya Nabi bersama sahabat ke
Madinah, terdapat tiga golongan;
Yang Tidak Termasuk tidak termasuk dalam keduanya, mereka tetap tinggal di
Dalam Keduanya Mekah yang dikuasai oleh kaum kaϐir.
QS. Al-Anfāl [8]: 72
Kaum Muhājirīn dan kaum Anṣār telah memberikan teladan dalam mujāhadatunnafs. Secara bahasa mujāhadah
artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya jiwa, nafsu, diri. Jadi mujāhadatun-nafs artinya
perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang
melanggar hukum-hukum Allah subḥānahū wa taʻālā. Dalam bahasa Indonesia mujāhadatun-nafs disebut
dengan kontrol diri. Kontrol diri merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.
َّ ص ِل ُحوا بَ ْي َن أ َ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا
َ َّللاَ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُم
ون ْ َ ون ِإ ْخ َوةٌ فَأ
َ ُِإنَّ َما ا ْل ُم ْؤ ِمن
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.
PENJELASAN
Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang mukmin itu bersaudara.
Persaudaraan (ukhuwah) diantara sesama mukmin adalah persaudaraan yang
dilandasi oleh persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah subḥānahū wa
taʻālā. Persaudaraan yang didasari oleh nilai-nilai Islam dikenal dengan istilah
ukhuwah islāmiyyah.
Ukhuwah islāmiyyah mencakup :
• Ukhuwah Dīniyyah, yaitu persaudaraan yang didasari oleh persamaan
agama.
• Ukhuwah Waṭāniyyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan karena satu bangsa
dan keterikatan keturunan.
• Ukhuwah Insāniyyah atau Basyāriyyah, yaitu persaudaraan karena
samasama manusia.
Hadist
Hadist
Terjemahan Hadist
Abū Hurairah berkata; Satu warisan dari Nabi, beliau bersabda: “Jauhilah oleh kalian
prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian
mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian
orang-orang yang bersaudara. Janganlah seorang laki-laki meminang atas pinangan
saudaranya hingga ia menikahinya atau meninggalkannya” (Riwayat al-Bukhārī ).
Penjelasan Hadis
Hadis tersebut di atas menyebutkan mengenai beberapa hal yang harus dihindari
oleh kaum muslimin yaitu; berprasangka terhadap orang lain; mencari-cari
kejelekan orang lain, dan membenci orang lain. Dengan kata lain, kita sebagai
seorang muslim harus bersatu menjalin ukhuwah satu dengan yang lain agar
tercipta ketenangan, kerukunan, dan persatuan umat
Perilaku Orang yang Menerapkan Mujāhadatun-
Nafs, Husnuzzan dan Ukhuwah
persaudaraan (Ukhuwah)
1. Saling mencintai sesama mukmin karena Allah
semata
2. Menghargai perbedaan pendapat dan
pandangan Membantu seorang mukmin yang
mengalami kesulitan
3. Melaksanakan hak dan kewajiban dengan
penuh tanggung jawab.
KUIS
SEASON 1
2. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ṣallāllāhu ‘alaihi wasallam ke Madinah bersama para
sahabatnya, mengakibatkan manusia pada saat itu terkelompok menjadi tiga golongan....yaitu?