MENYANTUNI DUAFA
Nama kelompok:
-Aulia Maulida
-Aulia Widi Astuti
-Mariatul Qibtiyah
-Naina Meyshifa
Allah Swt. memerintahkan kepada umat-Nya agar menerapkan hidup sederhana dan tidak
boros serta gemar menyantuni kaum duafa. Banyak ayat-ayat-Nya yang mempertegas
perintah tersebut. Di antaranya adalah surah al-Furqan ayat 67.Berkenaan dengan ayat
tersebut jelas bahwa kita dianjurkan untuk memerapkan pola hidup sederhana dan
memberikan harta yang dicintai kepada orang yang berhak menerimanya.
Surah al-Furqan terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Dinamai al-
Furqan (pembeda) karena terdapat lafal al-Furqan pada ayat pertama surah al-Furqan. Yang
dimaksud dengan al-Furqan dalam ayat tersebut adalah Al-Quran. Al-Quran dikatakan sebagai
al-Furqan karena mampu membedakan antara yang hak dengan yang batil.
ن ِاَّﻧﻪٗ َﻟُﺬْو ُۙ ﻲ َﻗﺎُرْو َ ﻞ َﻣٓﺎ ُاْوِﺗ َ ﺖ َﻟَﻨﺎ ِﻣْﺜ َ ﺤٰﻴﻮَة اﻟُّﺪْﻧَﻴﺎ ٰﻳَﻠْﻴ َ ن اْﻟَ ﻦ ُﻳِﺮْﻳُﺪْوَ ل اَّﻟِﺬْﻳ َ ﻲ ِزْﻳَﻨِﺘٖﻪ َۗﻗا ْ ﻋٰﻠﻰ َﻗْﻮِﻣٖﻪ ِﻓ َ ج َ ﺨَﺮ َ َﻓ
ﺤﺎ َۚوَﻟﺎ ُﻳَﻠّٰﻘﯩَﻬٓﺎ ِاَّﻟﺎ ً ﺻاِﻟَ ﻞ َ ﻋِﻤَ ﻦ َو َ ﻦ ٰاَﻣ ْ ﺧْﻴٌﺮ ِّﻟَﻤ َ ب اﻟّٰﻠِﻪ ُ ﻢ َﺛَﻮا ْ ﻢ َوْﻳَﻠُﻜ َ ﻦ ُاْوُﺗﻮا اْﻟِﻌْﻠ َ ل اَّﻟِﺬْﻳ َ (َوَﻗا٧٩)ﻢ ٍ ﻈْﻴِ ﻋ َ ﻆ ٍّ ﺣ َ
َ ن ِﻣ
ﻦ َ ن اﻟّٰﻠِﻪ َۖوَﻣﺎ َﻛﺎ ِ ﻦ ُدْو ْ ﺼُﺮْوَﻧٗﻪ ِﻣ ُ ﻦ ِﻓَﺌٍﺔ َّﻳْﻨ ْ ن َﻟٗﻪ ِﻣ َ ض َۗﻓَﻤﺎ َﻛﺎ َ ﺴْﻔَﻨﺎ ِﺑٖﻪ َوِﺑَﺪاِرِه اْﻟَﺎْر َ ﺨَ (َﻓ٨٠)ن َ ﺼِﺒُﺮْو ّٰ اﻟ
ﻋَﺒﺎِدٖه ِ ﻦ ْ ﺸۤﺎُء ِﻣ َ ﻦ َّﻳْ ق ِﻟَﻤَ ﻂ اﻟِّﺮْز ُ ﺴ ُ ن اﻟّٰﻠَﻪ َﻳْﺒ َّ ن َوْﻳَﻜَﺎ َ ﺲ َﻳُﻘْﻮُﻟْﻮِ ﻦ َﺗَﻤَّﻨْﻮا َﻣَﻜﺎَﻧٗﻪ ِﺑاْﻟَﺎْﻣ َ ﺢ اَّﻟِﺬْﻳ َ ﺻَﺒ ْ (َوَا٨١)ﻦ َ ﺼِﺮْﻳ ِ اْﻟُﻤْﻨَﺘ
٨٢)ن َ ﺢ اْﻟٰﻜِﻔُﺮْو ُ ﻒ ِﺑَﻨﺎ َۗوْﻳَﻜَﺎَّﻧٗﻪ َﻟﺎ ُﻳْﻔِﻠ َ ﺴ َ ﺨَ ﻋَﻠْﻴَﻨﺎ َﻟَ ﻦ اﻟّٰﻠُﻪ َّ ن َّﻣ ْ )َوَﻳْﻘِﺪُۚر َﻟْﻮَﻟٓﺎ َا
Artinya:
79. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya . Berkatalah orang -
orang yang menghendaki kehidupan dunia : "seandainya kita mempunyai seperti apa yang
telah diberikan kepada Karun ; sesungguhnya ia benar - benar mempunyai keberuntungan
yang besar".
80. Dan berkatalah orang - orang yang dianugerahi ilmu : " Kecelakaan yang besarlah
bagimu , pahala Allah adalah lebih baik bagi orang - orang yang beriman dan beramal saleh ,
dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang - orang yang sabar".
81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi . Maka tidak ada
baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah dan tiadalah ia termasuk
orang - orang ( yang dapat ) membela ( dirinya ). 82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin
mencita-citakan kedudukan Karun itu. Berkata: "Aduhai. Benarlah Allah melapangkan rezeki
bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya ; kalau Allah
tidak melimpahkan karunia - Nya atas kita benar - benar Dia telah membenamkan kita ( pula ).
82. Dan jadilah orang - orang yang kemarin mencita - citakan kedudukan Karun itu.
Berkata: "Aduhai.benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari
hamba - hamba - Nya dan menyempitkannya ; kalau Allah tidak melimpahkan karunia - Nya
atas kita benar - benar Dia telah membenamkan kita ( pula ) . Aduhai benarlah , tidak
beruntung orang - orang yang mengingkari ( nikmat Allah )."
Surah al - Qashash merupakan surah yang ke - 28 dalam urutan mushaf Al - Qur'an . Surah al
- Qashash terdiri atas 88 ayat dan termasuk golongan surah makiyyah . Dinamai dengan al -
Qashash ( cerita ) karena terdapat lafal al - Qashash pada ayat 25. Surah al - Qashash disebut
juga dengan Surah Musa . Karena Surah al - Qashash merupakan surah yang paling lengkap
memuat cerita Nabi Musa a.s.
Surah al - Qashash ayat 79-82 menegaskan kisah Qarun dengan segala kemegahannya .
Dikisahkan bahwa Qarun memiliki segalanya , kekayaan yang melimpah , suara yang sangat
merdu dan wajah yang tampan , dan semua orang mengetahui hal ihwalnya . Meskipun
demikian karena kesombongannya , Qarun senang sekali memamerkan kekayaannya .
Sehingga suatu ketika , sebagaimana yang disebutkan di ayat 79 , Qarun berjalan di tengah
khalayak ramai dengan membawa serta kekayaan dan perhiasan - perhiasannya , termasuk
pelayan - pelayannya yang cantik dan kuda kuda yang jumlahnya sangat banyak . Hal itulah
yang memukau sebagian manusia . Saat melihat kebesaran Qarun sebagian manusia yang
terpedaya dengan kemewahan dunia berangan - angan memliki kekayaan sebagaimana yang
dimiliki Qarun . Namun sebagian manusia yang kuat imannya . tidak tergoda oleh kemegahan
yang dimiliki Qarun . Bagi mereka pahala dan rida Allah lebih dari segalanya . Mereka
bersabar atas segala yang diberikan Allah kepada mereka . Pada saat Allah menenggelamkan
Qarun beserta semua hartanya , dan tidak ada orang yang menolongnya , maka sebagian
manusia menjadi tersadar akan kebesaran Allah . Bahwa Allah lah yang memberi rezeki .
Manusia tidak diperbolehkan sombong , karena harta hanya titipan sang pemilik , Allah .
Kapan saja Dia berkehendak untuk mengambil , tidak satupun yang bisa menghalangi .
1.Lafal Hadist
ﻒ ُﻳِﻌَّﻔُﻪ
ْ ﺴَﺘْﻌِﻔ
ْ ﻦ َﻳ
ْ َوَﻣ، ﻏًﻨﻰ
ِ ﻇْﻬِﺮ
َ ﻦ
ْ ﻋ
َ ﺼَﺪَﻗِﺔ
َّ ﺧْﻴُﺮ اﻟ
َ َو، ل
ُ ﻦ َﺗُﻌﻮ
ْ َواْﺑَﺪْأ ِﺑَﻤ، ﺴْﻔَﻠﻰُّ ﻦ اﻟَﻴﺪِ اﻟ َ ﺧْﻴٌﺮ ِﻣ َ اﻟَﻴﺪُ اﻟُﻌْﻠَﻴﺎ
ﻦ ُﻳﻐِْﻨِﻪ اﻟَّﻠُﻪِ ﺴَﺘْﻐ
ْ ﻦ َﻳْ َوَﻣ، اﻟﻠَُّﻪ
Artinya : "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah . Dan mulailah dari
orang yang menjadi tanggunganmu . Dan sebaik - sebaiknya sedekah adalah yang
dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya . Dan barangsiapa menjaga
kehormatan dirinya , maka Allah akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa
cukup , maka Allah akan memberikan kecukupan baginya."
2. Kandungan Hadis
Hadis di atas mengajarkan prinsip yang ideal bagi setiap muslim , yakni hidup
berkecukupan dan gemar bersedekah . Dengan bersedekah berarti kita memiliki sifat
dermawan yaitu suka memberi bantuan atau pertolongan kepada orang yang lemah
atau tidak mampu . Sebab orang yang suka memberi lebih baik daripada orang yang
yang meminta sebagaimana hadis , " Tangan di atas lebih baik daripada tangan di
bawah" . Maksud tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah yakni orang
yang memberi lebih baik daripada orang yang menerima . Karena pemberi berada di
atas penerima , maka tangan dialah yang lebih tinggi .