Anda di halaman 1dari 5

MEMBUDAYAKAN POLA HIDUP SEDERHANA DAN

MENYANTUNI DUAFA

Nama kelompok:
-Aulia Maulida
-Aulia Widi Astuti
-Mariatul Qibtiyah
-Naina Meyshifa
Allah Swt. memerintahkan kepada umat-Nya agar menerapkan hidup sederhana dan tidak
boros serta gemar menyantuni kaum duafa. Banyak ayat-ayat-Nya yang mempertegas
perintah tersebut. Di antaranya adalah surah al-Furqan ayat 67.Berkenaan dengan ayat
tersebut jelas bahwa kita dianjurkan untuk memerapkan pola hidup sederhana dan
memberikan harta yang dicintai kepada orang yang berhak menerimanya.

A. Surah al-Furqan ayat 67 tentang Kesederhanaan

1. Lafal surah al-Furqan ayat 67


‫ﻚ َﻗَﻮاًﻣﺎ‬
َ ‫ﻦ ٰذِﻟ‬
َ ‫ن َﺑْﻴ‬
َ ‫ﻢ َﻳْﻘُﺘُﺮْوا َوَﻛﺎ‬
ْ ‫ﺴِﺮُﻓْﻮا َوَﻟ‬
ْ ‫ﻢ ُﻳ‬
ْ ‫ﻦ ِاَذٓا َاْﻧَﻔُﻘْﻮا َﻟ‬
َ ‫َواَّﻟِﺬْﻳ‬
Artinya: "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih lebihan,
dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian"(Q.S.al-Furqan : 67)

2. Kandungan Surah al-Furqan Ayat 67

Surah al-Furqan terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Dinamai al-
Furqan (pembeda) karena terdapat lafal al-Furqan pada ayat pertama surah al-Furqan. Yang
dimaksud dengan al-Furqan dalam ayat tersebut adalah Al-Quran. Al-Quran dikatakan sebagai
al-Furqan karena mampu membedakan antara yang hak dengan yang batil.

Surah al-Furqan ayat 67 menegaskan perintah berlaku bijak dalam membelanjakan


harta,tidak terlalu royal yang menimbulkan sifat hedonis dan tidak terlalu pelit yang juga
memberikan kesan egois. Tetapi secara makro ayat ini mengajarkan untuk menerapkan pola
hidup sederhana.

3. Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Surah al-Furqan Ayat 67


a. Membelanjakan harta nya sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan
b. Tidak bersifat boros dan kikir namun di tengah-tengah nya
c. Menerapkan pola hidup sederhana

B. Surah Al-Qashash Ayat 79-82 tentang Kisah Qarun

1. Lafal surah al-Qashash Ayat 79-82

‫ن ِاَّﻧﻪٗ َﻟُﺬْو‬ ُۙ ‫ﻲ َﻗﺎُرْو‬ َ ‫ﻞ َﻣٓﺎ ُاْوِﺗ‬ َ ‫ﺖ َﻟَﻨﺎ ِﻣْﺜ‬ َ ‫ﺤٰﻴﻮَة اﻟُّﺪْﻧَﻴﺎ ٰﻳَﻠْﻴ‬ َ ‫ن اْﻟ‬َ ‫ﻦ ُﻳِﺮْﻳُﺪْو‬َ ‫ل اَّﻟِﺬْﻳ‬ َ ‫ﻲ ِزْﻳَﻨِﺘٖﻪ َۗﻗا‬ ْ ‫ﻋٰﻠﻰ َﻗْﻮِﻣٖﻪ ِﻓ‬ َ ‫ج‬ َ ‫ﺨَﺮ‬ َ ‫َﻓ‬
‫ﺤﺎ َۚوَﻟﺎ ُﻳَﻠّٰﻘﯩَﻬٓﺎ ِاَّﻟﺎ‬ ً ‫ﺻاِﻟ‬َ ‫ﻞ‬ َ ‫ﻋِﻤ‬َ ‫ﻦ َو‬ َ ‫ﻦ ٰاَﻣ‬ ْ ‫ﺧْﻴٌﺮ ِّﻟَﻤ‬ َ ‫ب اﻟّٰﻠِﻪ‬ ُ ‫ﻢ َﺛَﻮا‬ ْ ‫ﻢ َوْﻳَﻠُﻜ‬ َ ‫ﻦ ُاْوُﺗﻮا اْﻟِﻌْﻠ‬ َ ‫ل اَّﻟِﺬْﻳ‬ َ ‫(َوَﻗا‬٧٩)‫ﻢ‬ ٍ ‫ﻈْﻴ‬ِ ‫ﻋ‬ َ ‫ﻆ‬ ٍّ ‫ﺣ‬ َ
َ ‫ن ِﻣ‬
‫ﻦ‬ َ ‫ن اﻟّٰﻠِﻪ َۖوَﻣﺎ َﻛﺎ‬ ِ ‫ﻦ ُدْو‬ ْ ‫ﺼُﺮْوَﻧٗﻪ ِﻣ‬ ُ ‫ﻦ ِﻓَﺌٍﺔ َّﻳْﻨ‬ ْ ‫ن َﻟٗﻪ ِﻣ‬ َ ‫ض َۗﻓَﻤﺎ َﻛﺎ‬ َ ‫ﺴْﻔَﻨﺎ ِﺑٖﻪ َوِﺑَﺪاِرِه اْﻟَﺎْر‬ َ ‫ﺨ‬َ ‫(َﻓ‬٨٠)‫ن‬ َ ‫ﺼِﺒُﺮْو‬ ّٰ ‫اﻟ‬
‫ﻋَﺒﺎِدٖه‬ ِ ‫ﻦ‬ ْ ‫ﺸۤﺎُء ِﻣ‬ َ ‫ﻦ َّﻳ‬ْ ‫ق ِﻟَﻤ‬َ ‫ﻂ اﻟِّﺮْز‬ ُ ‫ﺴ‬ ُ ‫ن اﻟّٰﻠَﻪ َﻳْﺒ‬ َّ ‫ن َوْﻳَﻜَﺎ‬ َ ‫ﺲ َﻳُﻘْﻮُﻟْﻮ‬ِ ‫ﻦ َﺗَﻤَّﻨْﻮا َﻣَﻜﺎَﻧٗﻪ ِﺑاْﻟَﺎْﻣ‬ َ ‫ﺢ اَّﻟِﺬْﻳ‬ َ ‫ﺻَﺒ‬ ْ ‫(َوَا‬٨١)‫ﻦ‬ َ ‫ﺼِﺮْﻳ‬ ِ ‫اْﻟُﻤْﻨَﺘ‬
٨٢)‫ن‬ َ ‫ﺢ اْﻟٰﻜِﻔُﺮْو‬ ُ ‫ﻒ ِﺑَﻨﺎ َۗوْﻳَﻜَﺎَّﻧٗﻪ َﻟﺎ ُﻳْﻔِﻠ‬ َ ‫ﺴ‬ َ ‫ﺨ‬َ ‫ﻋَﻠْﻴَﻨﺎ َﻟ‬َ ‫ﻦ اﻟّٰﻠُﻪ‬ َّ ‫ن َّﻣ‬ ْ ‫)َوَﻳْﻘِﺪُۚر َﻟْﻮَﻟٓﺎ َا‬
Artinya:
79. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya . Berkatalah orang -
orang yang menghendaki kehidupan dunia : "seandainya kita mempunyai seperti apa yang
telah diberikan kepada Karun ; sesungguhnya ia benar - benar mempunyai keberuntungan
yang besar".
80. Dan berkatalah orang - orang yang dianugerahi ilmu : " Kecelakaan yang besarlah
bagimu , pahala Allah adalah lebih baik bagi orang - orang yang beriman dan beramal saleh ,
dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang - orang yang sabar".
81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi . Maka tidak ada
baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah dan tiadalah ia termasuk
orang - orang ( yang dapat ) membela ( dirinya ). 82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin
mencita-citakan kedudukan Karun itu. Berkata: "Aduhai. Benarlah Allah melapangkan rezeki
bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya ; kalau Allah
tidak melimpahkan karunia - Nya atas kita benar - benar Dia telah membenamkan kita ( pula ).
82. Dan jadilah orang - orang yang kemarin mencita - citakan kedudukan Karun itu.
Berkata: "Aduhai.benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari
hamba - hamba - Nya dan menyempitkannya ; kalau Allah tidak melimpahkan karunia - Nya
atas kita benar - benar Dia telah membenamkan kita ( pula ) . Aduhai benarlah , tidak
beruntung orang - orang yang mengingkari ( nikmat Allah )."

2. Kandungan Surah al - Qashash Ayat 79-82

Surah al - Qashash merupakan surah yang ke - 28 dalam urutan mushaf Al - Qur'an . Surah al
- Qashash terdiri atas 88 ayat dan termasuk golongan surah makiyyah . Dinamai dengan al -
Qashash ( cerita ) karena terdapat lafal al - Qashash pada ayat 25. Surah al - Qashash disebut
juga dengan Surah Musa . Karena Surah al - Qashash merupakan surah yang paling lengkap
memuat cerita Nabi Musa a.s.
Surah al - Qashash ayat 79-82 menegaskan kisah Qarun dengan segala kemegahannya .
Dikisahkan bahwa Qarun memiliki segalanya , kekayaan yang melimpah , suara yang sangat
merdu dan wajah yang tampan , dan semua orang mengetahui hal ihwalnya . Meskipun
demikian karena kesombongannya , Qarun senang sekali memamerkan kekayaannya .
Sehingga suatu ketika , sebagaimana yang disebutkan di ayat 79 , Qarun berjalan di tengah
khalayak ramai dengan membawa serta kekayaan dan perhiasan - perhiasannya , termasuk
pelayan - pelayannya yang cantik dan kuda kuda yang jumlahnya sangat banyak . Hal itulah
yang memukau sebagian manusia . Saat melihat kebesaran Qarun sebagian manusia yang
terpedaya dengan kemewahan dunia berangan - angan memliki kekayaan sebagaimana yang
dimiliki Qarun . Namun sebagian manusia yang kuat imannya . tidak tergoda oleh kemegahan
yang dimiliki Qarun . Bagi mereka pahala dan rida Allah lebih dari segalanya . Mereka
bersabar atas segala yang diberikan Allah kepada mereka . Pada saat Allah menenggelamkan
Qarun beserta semua hartanya , dan tidak ada orang yang menolongnya , maka sebagian
manusia menjadi tersadar akan kebesaran Allah . Bahwa Allah lah yang memberi rezeki .
Manusia tidak diperbolehkan sombong , karena harta hanya titipan sang pemilik , Allah .
Kapan saja Dia berkehendak untuk mengambil , tidak satupun yang bisa menghalangi .

3. Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Surah al-Qashash Ayat 79-82


Perilaku yang mencerminkan pemahaman Surah al - Qashash ayat 79-82 adalah sebagai
berikut .
a . Memiliki keimanan yang teguh dan kuat .
b . Tidak terpercaya oleh kemewahan dunia.
c. Tidak bersikap sombong karena kaya.
d. Menyadari bahwa semua harta yang kita miliki hanya titipan dari Allah Swt ..
e. Mensyukuri nikmat Allah dan mempergunakannya untuk hal - hal yang diridai - Nya .
C. Hadist riwayat Bukhari dari Hakim bin Hizam Keutamaan Memberi dari pada Menerima

1.Lafal Hadist

‫ﻒ ُﻳِﻌَّﻔُﻪ‬
ْ ‫ﺴَﺘْﻌِﻔ‬
ْ ‫ﻦ َﻳ‬
ْ ‫ َوَﻣ‬، ‫ﻏًﻨﻰ‬
ِ ‫ﻇْﻬِﺮ‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﺼَﺪَﻗِﺔ‬
َّ ‫ﺧْﻴُﺮ اﻟ‬
َ ‫ َو‬، ‫ل‬
ُ ‫ﻦ َﺗُﻌﻮ‬
ْ ‫ َواْﺑَﺪْأ ِﺑَﻤ‬، ‫ﺴْﻔَﻠﻰ‬ُّ ‫ﻦ اﻟَﻴﺪِ اﻟ‬ َ ‫ﺧْﻴٌﺮ ِﻣ‬ َ ‫اﻟَﻴﺪُ اﻟُﻌْﻠَﻴﺎ‬
‫ﻦ ُﻳﻐِْﻨِﻪ اﻟَّﻠُﻪ‬ِ ‫ﺴَﺘْﻐ‬
ْ ‫ﻦ َﻳ‬ْ ‫ َوَﻣ‬، ‫اﻟﻠَُّﻪ‬

Artinya : "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah . Dan mulailah dari
orang yang menjadi tanggunganmu . Dan sebaik - sebaiknya sedekah adalah yang
dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya . Dan barangsiapa menjaga
kehormatan dirinya , maka Allah akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa
cukup , maka Allah akan memberikan kecukupan baginya."

2. Kandungan Hadis

Hadis di atas mengajarkan prinsip yang ideal bagi setiap muslim , yakni hidup
berkecukupan dan gemar bersedekah . Dengan bersedekah berarti kita memiliki sifat
dermawan yaitu suka memberi bantuan atau pertolongan kepada orang yang lemah
atau tidak mampu . Sebab orang yang suka memberi lebih baik daripada orang yang
yang meminta sebagaimana hadis , " Tangan di atas lebih baik daripada tangan di
bawah" . Maksud tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah yakni orang
yang memberi lebih baik daripada orang yang menerima . Karena pemberi berada di
atas penerima , maka tangan dialah yang lebih tinggi .

Anda mungkin juga menyukai