Pesan Rasulullah saw. yang ditujukan kepada Abu Dzar ra. dan
Mu’adz ini, disebutkan melalui berbagai jalur dan berbagai
kesempatan, di antaranya:
1. Ibnu Abdul Bar meriwayatkan dari Anas ra. bahwa Nabi saw.
mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, lalu beliau bersabda:
“Ya Mu’adz bertakwalah kamu kepada Allah, pergaulilah
manusia dengan akhlak yang terpuji. Jika kamu melihat
kesalahan ikutilah dengan kebaikan. Mu’adz lalu berkata:
“Ya Rasulallah, [ucapan] tidak ada Tuhan selain Allah
termasuk kebaikan?” Rasulullah saw. menjawab: “Kalimat
itu merupakan kebaikan yang paling tinggi derajatnya.”
KANDUNGAN HADITS
1. Manusia adalah khalifah di muka bumi
Pada awalnya pesan ini hanya untuk mereka berdua (Mu’adz bin
Jabal & Abu Dzar ra), kemudian menjadi nasehat dan bimbingan
bagi seluruh umat, karena berisi kebaikan dan manfaat yang
sangat besar di dalamnya. Yang bisa mewujudkan kebahagiaan
manusia di dunia dan akhirat. Pesan yang agung, mencakup
seluruh hak Allah swt. dan hak hamba-Nya.
Taujih yang paling penting bagi kita dalam hadits ini adalah
“Takwa kepada Allah.” Takwa merupakan sumber dari semua
kebaikan dan mencegah segala keburukan. Dengan takwa,
seorang mukmin akan mendapatkan pertolongan Allah swt.
ين ُه ْم حُمْ ِسنُو َن ِ َِّإ َّن اللَّه مع الَّ ِذين َّات َقوا وال
ذ
َ َ ْ َ ََ َ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan
orang-orang yang berbuat kebaikan.” (an-Nahl: 128)
Allah swt. juga menjajikan kepada mereka rizky yang baik dan
jalan keluar dari semua kesulitan,
صْب ُك ْم َسيَِّئةٌ َي ْفَر ُحوا هِب َا َوِإ ْنِ ُِإ ْن مَتْسس ُكم حسنَةٌ تَسْؤ هم وِإ ْن ت
َ ُْ ُ َ َ ْ ْ َ
ُ َصرِب ُوا َوَتَّت ُقوا ال ي
ضُّر ُك ْم َكْي ُد ُه ْم َشْيًئا ْ َت
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih
hati, jika kamu mendapat bencana mereka bergembira. Jika
kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka
sedikitpun tidak mendatangkan kemudlaratan kepadamu.” (Ali
‘Imraan: 120)
ين َيَّت ُقو َن ِ َّورمْح يِت و ِسعت ُك َّل شي ٍء فَسَأ ْكتبها لِل
ذ
َ َ ُُ َ ْ َ ْ َ َ َ ََ
“…dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa… “ (al-
A’raaf: 156)
Banyak sekali ayat dan hadits yang memuat keutamaan takwa dan
betapa besar dampak positif yang akan dipetik. Hal ini tidaklah
mengherankan karena ketakwaan adalah jalan orang-orang
mukmin, juga akhlak para Nabi dan Rasul.
4. Hakekat Takwa
Takwa adalah kata yang singkat namun penuh makna, mencakup
semua yang dibawa oleh Islam; aqidah, ibadah, muamalah, dan
akhlak.
5. Kesempurnaan Takwa
Firman-Nya:
ور ف
ُ غ
َ يززِ ع هَّ
ل ال َّ
ن ِإ اء مل
َ عْل ا ِ
ه ِ
اد بعِ ن ِ
م هَّ
ل ال ى ش ْ خَي اَمَّنِإ
ٌ ٌ َ َ َُُ َ ْ َ َ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-
hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yang memahami).
Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahapengampun.”
(Faathir: 28)
Sabdanya juga:
“Barangsiapa yang menempuh sebuah jalan untuk menuntut
ilmu, maka Allah akan memudahkannya jalan menuju surga.”
(HR Muslim)
Sabdanya juga:
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka
Allah akan memudahkannya dalam memahami ajaran agama.”
(Muttafaq ‘alaih)
Allah befirman:
اح َشةً َْأو ظَلَ ُموا َأْن ُف َس ُه ْم ذَ َكُروا اللَّ َهِ َوالَّ ِذين ِإ َذا َفعلُوا ف
َ َ َ
صُّروا َعلَىِ الذنُوب ِإال اللَّه ومَل ي ُّ ر ِ فَاست ْغ َفروا لِ ُذنُوهِبِم ومن ي ْغ
ف
ُْ َُ َ ُ َ ْ ََ ْ ُ َْ
َما َف َعلُوا َو ُه ْم َي ْعلَ ُمو َن
“Dan [juga] orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah. Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu, sedang mereka
mengetahui.”
(Ali ‘Imraan: 135)
ِ ِّالسي ِ ِ
اتِإ َّن احْلَ َسنَات يُ ْذ نْب َ َّ َئ
ه
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapus
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (Huud: 114)
Firman Allah:
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang
bertaubat, beriman, beramal shalih kemudian tetap di jalan
yang benar.” (Thaaha: 82)
Ini jika dosa besar yang dilakukan tidak berhubungan dengan hak
manusia. Namun jika berhubungan dengan hak orang lain, seperti
mencuri, marah, membunuh dan lainnya maka harus lebih dahulu
mengembalikan hak orang lain yang bersangkutan atau meminta
maaf kepadanya. Jika hak telah dikembalikan atau telah
mendapatkan maaf, maka langkah berikutnya adalah mengharap
kepada Allah agar taubatnya diterima, dosanya diampuni, dan
diganti dengan kebaikan.