Anda di halaman 1dari 8

Bi>\ati> Jannati> (Lingkunganku Surgaku)

Pada dasarnya Islam mengatur kehidupan bermasyarakat baik dari skala terbesar
sampai terkecil. Berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat sejatinya, Islam sudah
mengajarkan bagaimana berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Sebagaimana
yang terkandung dalam surat An - Nahl : 125 dan surat Al - Ahzab : 70-71.
Dalil Berbicara yang baik.
An – Nahl: 125
ۗ
َ ‫نُ اِ َّن َربَّكَ ه‬.‫الَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس‬.ِ‫م ب‬.ُْ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْله‬
َ ‫و اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬.ُ
‫ َّل ع َْن‬.‫ض‬ ُ ‫اُ ْد‬
َ‫َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
Artinya:”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Tafsir Ibnu Katsir
. ‫ أن يدعو الخلق إلى هللا ) بالحكمة‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫(يقول تعالى آمرا رسوله محمدا‬
‫ وهو ما أنزله عليه من الكتاب والسنة‬: ‫قال ابن جرير‬
. ‫ بما فيه من الزواجر والوقائع بالناس ذكرهم بها ؛ ليحذروا بأس هللا تعالى‬: ‫( والموعظة الحسنة ) أي‬
‫ فليكن بالوجه الحسن برفق ولين وحسن‬، ‫ من احتاج منهم إلى مناظرة وجدال‬: ‫ ( وجادلهم بالتي هي أحسن ) أي‬: ‫وقوله‬
‫ ] فأمره تعالى‬46 : ‫ ( وال تجادلوا أهل الكتاب إال بالتي هي أحسن إال الذين ظلموا منهم ) [ العنكبوت‬: ‫ كما قال‬، ‫خطاب‬
‫ ( فقوال له قوال لينا لعله يتذكر أو‬: ‫ حين بعثهما إلى فرعون فقال‬- ‫ عليهما السالم‬- ‫ كما أمر موسى وهارون‬، ‫بلين الجانب‬
.. ] 44 : ‫يخشى ) [ طه‬
Allah ta’ala berfirman memerintahkan kepada Rasululllah Saw, agar menyeru ciptaan
kepada Allah ta’ala dengan hikmah. Ibnu Jarir berpendapat: Hikmah adalah hal – hal yang
Allah turunkan dari Al – Qur’an dan Hadis.
Nasihat yang baik yaitu berupa peringatan – peringatan dan kejadian – kejadian sesama
mansia diingatkan dengan demikian. Untuk memperingatkan mereka kebesaran kekuasaan
Allah.
Dan Debatilah dengan cara yang baik yaitu memerlukan bantahan dan perdebatan mereka.
Maka berdebat dengan wajah yang baik, ucapan yang lembut dan baik dalam berbicara.

Al - Ahzab:70-71

َ ‫ ِع هَّللا‬.‫وبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط‬..ُ‫رْ لَ ُك ْم ُذن‬..ِ‫الَ ُك ْم َويَ ْغف‬..‫لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َم‬.‫ُص‬


ْ ‫ ي‬. ‫ ِديدًا‬.‫وْ اًل َس‬..َ‫ ق‬.‫وا‬..ُ‫وا هَّللا َ َوقُول‬..ُ‫وا اتَّق‬..ُ‫ا الَّ ِذينَ َآ َمن‬..َ‫ا َأيُّه‬..َ‫ي‬
‫َظي ًما‬ِ ‫َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar.
1. Taqwa
Poin pertama dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah perintah taqwa.

َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا‬


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah..  (QS. Al Ahzab: 70)
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengawali ayat ini dengan yaa ayyuhal ladziina aamanuu. Allah
menyeru hamba-hamba-Nya yang beriman. Dan jika sebuah ayat dimulai dengan seruan yaa
ayyuhal ladziina aamanuu pasti setelahnya akan ada salah satu dari tiga hal. Pertama,
perintah yang wajib dikerjakan. Kedua, larangan yang wajib dijauhi. Ketiga, berita penting
yang harus diperhatikan.
Ayat ini masuk golongan pertama. Setelah seruan kepada orang beriman ada perintah yang
wajib dikerjakan. Yakni perintah taqwa. Ittaqullah. Bertaqwalah kepada Allah.
Ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya. Ayat sebelumnya melarang
orang-orang beriman menyakiti Rasulullah. Maka Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir
Al Munir menafsirkan ayat ini: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah
dan takutlah kalian melakukan perbuatan yang Allah benci, apalagi perbuatan menyakiti
Nabi.”
2. Berkata Jujur
Poin kedua dari Surat Al Ahzab ayat 70 adalah perintah berkata yang benar dan jujur.
‫َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬
..dan katakanlah perkataan yang benar.  (QS. Al Ahzab: 70)
Ibnu Katsir menjelaskan, qaulan sadiidaa atau qaulun sadiid adalah perkataan yang benar,
yang jujur, tidak bengkok, tidak pula menyimpang. Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili
menjelaskan, qaulan sadiidaa atau qaulun sadiid adalah perkataan yang benar dan tepat.
Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman tetap bertaqwa kepada-Nya
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar, yang jujur, tidak bengkok, tidak
pula menyimpang.
“Di antara sikap hidup karena iman dan taqwa adalah jika berkata-kata pilihlah kata-kata
yang tepat. Dalam kata yang tepat itu terkandunglah perkataan yang benar. Jangan berbelit-
belit. Jangan yang dimaksud lain, tetapi yang dipakai lain pula,” tulis Buya Hamka
dalam Tafsir Al Azhar.
“Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bertaqwalah kalian kepada
Allah dalam segala urusan dengan menjauhi kemaksiatan, berkomitmen kepada perintah-Nya
serta beribadah seakan-akan melihat-Nya,” terang Syaikh Wahbah Az Zuhaili. “Juga
ucapkanlah perkataan yang benar dan haq menyangkut semua urusan kalian,
termasuk kalimat tauhid dan kalimat thayyibah. Termasuk mendamaikan di antara manusia.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan perintah taqwa dan jujur ini dalam sabda
beliau:
ً‫ِإ َّن هَّللا َ َع َّز َو َج َّل يَْأ ُم ُرنِى َأ ْن آ ُم َر ُك ْم َأ ْن تَتَّقُوا هَّللا َ تَ َعالَى َوَأ ْن تَقُولُوا قَوْ الً َس ِديدا‬

Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkanku agar aku memerintahkan kepada


kalian untuk bertaqwa kepada Allah Ta’ala dan mengatakan perkataan yang benar. (HR.
Ahmad)
3. Buah Ketaqwaan dan Kejujuran
Poin ketiga dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah buah ketaqwaan dan kejujuran.
‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم‬
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-
dosamu.. (QS. Al Ahzab: 71)
Jika orang yang beriman berlaku taqwa dan berkata jujur, Allah menjanjikan dua hal;
perbaikan amal dan ampunan atas dosa.
Ibnu Katsir menjelaskan, Allah memperbaiki amal artinya Allah memberikan taufik untuk
mengerjakan amal-amal shalih.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menafsirkan lebih luas. “Yushlih lakum a’maalakum artinya
niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi kalian taufiq untuk berbuat amal-amal
shalih atau memperbaiki amal-amal kalian dengan menerimanya, memberikan pahala dan
apresiasi atas amal-amal kalian.”
“Allah memberikan ampunan bagi orang-orang yang berkata baik dan beramal shalih,” terang
Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran. “Juga menghapus dosa-dosa yang tidak
mungkin seorang pun dari anak Adam yang bersalah selamat dan terbebas dari padanya. Dan
tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka daripadanya melainkan ampunan dan
penghapusan dosa.”
4. Hakikat Kemenangan
Poin keempat dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah hakikat kemenangan.
‫َو َم ْن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا َع ِظي ًما‬
..Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar. (QS. Al Ahzab: 71)
Orang-orang yang taat kepada Allah –bertaqwa dan jujur- akan mendapatkan kemenangan
yang besar. “Karena ia dihindarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga yang penuh
kenikmatan,” tulis Ibnu Katsir.
Inilah hakikat kemenangan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
َ ِ‫ت تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا اَأْل ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَا َويُ َكفِّ َر َع ْنهُ ْم َسيَِّئاتِ ِه ْم َو َكانَ َذل‬
ِ ‫ك ِع ْن َد هَّللا ِ فَوْ ًزا ع‬
‫َظي ًما‬ ِ ‫ين َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
ٍ ‫ت َجنَّا‬ .َ ِ‫لِيُ ْد ِخ َل ْال ُمْؤ ِمن‬
supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi
kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah kemenangan yang besar di sisi
Allah. (QS. Fath: 5)
َ‫َأصْ َحابُ ْال َجنَّ ِة هُ ُم ْالفَاِئ ُزون‬
penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. Al Hasyr:
20)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, faqod faaza fauzan ‘adhiima artinya sungguh dia
benar-benar berhasil menggapai tujuan yang diinginkan, dengan hidup di dunia sebagai orang
yang terpuji dan di akhirat sebagai orang yang bahagia.
“Ketaatan itu sendiri sebenarnya adalah kemenangan tersendiri. Ia merupakan sikap
istiqomah di atas manhaj Allah dan beristiqomah di atas manhaj Allah merupakan ketenangan
dan kedamaian,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
Hadis Shahih
ْ ‫يرًا أو‬..‫ل خ‬.‫ «من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليق‬:ً‫ مرفوعا‬-‫رضي هللا عنه‬- ‫عن أبي هريرة‬
‫ؤمن باهلل‬.‫ان ي‬..‫ ومن ك‬،‫ ُمت‬.‫ليص‬
َ ‫ ومن كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم‬،‫واليوم اآلخر فليُ ْك ِرم جا َره‬
‫ متفق عليه‬.»‫ض ْيفَه‬
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Siapa beriman kepada Allah dan
hari Akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam; siapa beriman kepada Allah dan
hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tetangganya; dan siapa beriman kepada Allah
dan hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya!" Muttafaq Alaihi
Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari (Ibnu Hajar Asqalani)
‫فتح الباري بشرح صحيح البخاري‬
،‫ماعيل‬..‫دثنا إس‬..‫ " ح‬:‫ة‬..‫ وقوله في الطريق الثاني‬،) ‫ ( من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم ضيفه‬:‫ حديث أبي شريح‬:‫أحدها‬
‫ أن المرء إذا أراد أن‬:‫ ومعنى الحديث‬، ‫ ( أو ليصمت ) ضبطه النووي بضم الميم‬:‫ وقوله‬.‫ بإسناده‬:‫ يعني‬،" ‫ مثله‬،‫أنبأنا مالك‬
‫المة‬..‫ا فالس‬..‫ان مباح‬..‫ وإن ك‬،‫ فإن علم أنه ال يترتب عليه مفسدة وال يجر إلى محرم وال مكروه فليتكلم‬،‫يتكلم فليفكر قبل كالمه‬
‫ب‬..‫ " ومن حس‬:‫ان‬..‫ححه ابن حب‬..‫ذي ص‬..‫ل ال‬..‫ديث أبي ذر الطوي‬..‫ وفي ح‬،‫روه‬..‫في السكوت؛ لئال يجر المباح إلى المحرم والمك‬
" ‫كالمه من عمله قل كالمه إال فيما يعنيه‬
Makna (Hendaknya ia berkata yang baik) adalah Jika seseorang ingin berbicara, Maka ia
berpikir dahulu sebelum mengucapkannya, jika seseorang tahu bahwa itu tidak
mengakibatkan kerusakan / menyakiti dan tidak mengarah kepada hal yang diharamkan atau
makruh, Maka silahkan berbicara, dan jika itu diperbolehkan, maka keselamatan untuk tetap
diam, agar tidak mengarahkan dari ucapan yang mubah kepada ucapan yang haram dan
makruh. Pada hadis Abu Dzarr at – Tuwaili yang di Shahihkan Ibnu Hibban sebagai berikut:
Barangsiapa yang mempertimbangkan ucapannya dari/berupa perbuatannya, maka sedikitlah
ucapannya pada yang dimaksud.
Kitab al-Minhaj Syarah Shahih Muslim (Imam Nawawi)
، ‫ معنى الحديث أن من التزم شرائع اإلسالم لزمه إكرام جاره وضيفه‬: ‫قال القاضي عياض رحمه هللا‬
Seorang Qadhi: Iyadh Rahimahullah berkata: Makna orang yang menghormati tamu dan
tetangganya adalah orang yang menjalankan syari’at – syariat Islam dengan memuliakan
tetangga dan tamunya.
Syarah Hadis Islamic/content
"Man kāna yu`minu billāhi" (siapa yang beriman kepada Allah) Ini adalah kalimat syarat,
jawabannya, "Fal yaqul khairan aw liyaṣmut" (hendaklah ia berkata yang baik atau diam).
Maksud redaksi hadis ini adalah anjuran dan motivasi untuk berkata yang baik atau
diam, seakan-akan beliau berkata: Jika engkau beriman kepada Allah dan hari Akhir maka
katakanlah yang baik atau diam. "Fal yaqul khairan" (hendaklah ia berkata yang baik)
Seperti mengatakan ucapan yang pada dasarnya bukan termasuk kebaikan, namun dia
mengucapkannya untuk membuat teman-teman duduknya bergembira, maka ini adalah
suatu kebaikan karena dapat menimbulkan keramahan, menghilangkan ketegangan, dan
tercapainya kasih sayang. "aw liyaṣmut" yakni diam.
Wa Man kāna yu`minu billāhi wal yaumil ākhiri fal yukrim jārahu" (dan siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya) yakni tetangganya di
rumah, dan zahir hadisnya mencakup tetangganya di tempat berdagang, seperti tetanggamu
di toko misalnya, namun makna yang pertama lebih jelas yakni tetangga di rumah, dan
setiap kali tetangga itu dekat darimu maka haknya lebih besar. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa
sallam- memutlakkan kata memuliakan, dengan sabdanya,
(dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia memuliakn
tamunya), tamu adalah orang yang singgah di rumahmu, seperti seorang musafir yang
singgah di rumahmu. Maka dia adalah tamu yang wajib dimuliakan dengan sesuatu yang
dianggap sebagai bentuk pemuliaan. Sebagian ahli ilmu -raḥimahumullāh- mengatakan,
Sesungguhnya pemuliaan tamu itu jika berada di desa-desa atau kota-kota kecil. Adapun di
kota-kota besar maka tidak wajib, karena di sini terdapat banyak restoran dan hotel yang
bisa didatanginya. Namun di desa-desa kecil maka manusia butuh tempat untuk
menaunginya. Akan tetapi, zahir hadis tersebut umum yakni: "fal yukrim ḍaifahu" “maka
hendaklah memuliakan tamunya.”
Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tertata dan terjaga dengan baik dan harmonis.
Termasuk dalam aspek keluarga. keluarga akan terbina dengan baik. Baik hubungan antara
suami istri, pemenuhan hak dan kewajiban, maupun cara mendidik anak. Pendidikan anak
dimulai dari keluarga. Betul, karena kedua orang tualah yang mewarnai kepribadian Sanga
anak.
Sebagai orang tua yang baik, perlu menjadikan diri sebagai suri tauladan bagi anak -
anaknya. Karena dengan inilah, sang anak meniru dan mengikuti apa yang dilakukan bapak
ibunya. Maka pengaruh dari orang tua, merupakan pengaruh yang sangat besar bagi
kehidupan sang anak. Proses peniruan biasanya terjadi pada usia 4 thn. Hal ini didasarkan
pada beberapa buku psikologi perkembangan.
At - Tahriim: 6

ُ ‫دَا ٌد اَل يَع‬.‫ ةٌ ِغاَل ظٌ ِش‬.‫ا َماَل ِئ َك‬..َ‫ارةُ َعلَ ْيه‬


َ‫ون‬.‫ْص‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َج‬
َ‫هَّللا َ َما َأ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما يُْؤ َمرُون‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
‫ َوقًى‬، ‫ يقى‬- ‫َوقَى‬
adalah memelihara , melindungi , menjaga , menaungi
Tafsir Ibnu Katsir:
‫وهم‬..‫ول أدب‬..‫ارا" يق‬..‫كم وأهليكم ن‬..‫قال سفيان الثوري عن منصور عن رجل عن علي رضي هللا عنه في قوله تعالى "قوا أنفس‬
‫ذكر‬..‫روا أهليكم بال‬..‫ة هللا وأم‬..‫وعلموهم وقال علي بن أبي طلحة عن ابن عباس "قوا أنفسكم وأهليكم نارا" يقول اعملوا بطاع‬
.‫ينجيكم هللا من النار‬
‫اهم عن‬..‫ة هللا وتنه‬..‫أمرهم بطاع‬..‫ادة ت‬..‫ال قت‬..‫وقال مجاهد "قوا أنفسكم وأهليكم نارا" قال اتقوا هللا وأوصوا أهليكم بتقوى هللا وق‬
‫معصية هللا وأن تقوم عليهم بأمر هللا وتأمرهم به وتساعدهم عليه‬
Sufyan Ats – Tsaury berkata dari Mansur, dari Rojul dari Ali Ra dalam firman Allah ta’ala
yaitu: Ajarkanlah oleh kalian adab kepada mereka, dan ajarkanlah ilmu kepada mereka.
Ali bin Abi Thalhah berkata: Makna (peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka)
kerjakanlah oleh kalian dengan mena’ati Allah dan kalian perintahkan keluarga kalian dengan
mengingat atau menyebut Allah, agar Allah menyelamatkan dari Neraka.
‫ده‬..‫وفي معنى هذه اآلية الحديث الذي رواه أحمد وأبو داود والترمذي من حديث عبدالملك بن الربيع بن سبرة عن أبيه عن ج‬
‫ذا‬..‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم "مروا الصبي بالصالة إذا بلغ سبع سنين فإذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليها" ه‬:‫قال‬
‫ول هللا‬.‫ده عن رس‬.‫ه عن ج‬.‫عيب عن أبي‬.‫لفظ أبي داود وقال الترمذي هذا حديث حسن وروى أبو داود من حديث عمرو بن ش‬
‫تمر علي‬..‫و مس‬.‫غ وه‬..‫ادة لكي يبل‬..‫ه على العب‬..‫ا ل‬..‫ك تمرين‬..‫صلى هللا عليه وسلم مثل ذلك قال الفقهاء وهكذا في الصوم ليكون ذل‬
.‫العبادة والطاعة ومجانبة المعاصي وترك المنكر وهللا الموفق‬
‫نام‬..‫وقوله تعالى "وقودها الناس والحجارة" وقودها أي حطبها الذي يلقي فيه جثث بني آدم "والحجارة" قيل المراد بها األص‬
.‫التي تعبد‬

{ ‫بالحم ل على طاع ة اهلل { ن ارا وقوده ا الن اس } الكف ار } ي ا أيه ا ال ذين آمن وا ق وا أنفس كم وأهليكم‬
‫{ والحج ارة } كأص نامهم منه ا يع ني أنه ا مفرط ة الح رارة تتق د بم ا ذك ر ال كن ار ال دنيا تتق د ب الحطب‬
‫ونحوه { عليها مالئكة } خزنتها عدتهم تسعة عشر كما سيأتي في المدثر { غالظ } من غلظ القلب‬
‫{ شداد } في البطش { ال يعصون اهلل ما أمرهم } بدل من الجاللة أي ال يعصون أمر اهلل { ويفعلون ما‬
‫يؤمرون } تأكيد واآلية تخويف للمؤمنين عن االرتداد وللمنافقين المؤمنين بألسنتهم دون قلوبهم‬

(Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian) dengan
mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan kepada Allah (dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia) orang-orang kafir (dan batu) seperti berhala-berhala yang mereka
sembah adalah sebagian dari bahan bakar neraka itu. Atau dengan kata lain api neraka itu
sangat panas, sehingga hal-hal tersebut dapat terbakar. Berbeda halnya dengan api di dunia,
karena api di dunia dinyalakan dengan kayu dan lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat)
yakni, juru kunci neraka itu adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas
malaikat, sebagaimana yang akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang kasar)
lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi, yakni kasar hatinya (yang keras)
sangat keras hantamannya (mereka tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang telah
diperintahkan-Nya kepada mereka) lafal maa amarahum berkedudukan sebagai badal dari
lafal Allah. Atau dengan kata lain, malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak pernah
mendurhakai perintah Allah (dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) lafaz
ayat ini berkedudukan menjadi badal dari lafal yang sebelumnya. Dalam ayat ini terkandung
ancaman bagi orang-orang mukmin supaya jangan murtad; dan juga ayat ini merupakan
ancaman pula bagi orang-orang munafik yaitu, mereka yang mengaku beriman dengan
lisannya tetapi hati mereka masih tetap kafir.

58:‫ الصفحة رقم‬،5: ‫الجزء رقم‬


ْ ِ‫د يُولَ ُد َعلَى ْالف‬.ٍ ‫ " ُكلُّ َموْ لُو‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ُ‫ فََأبَ َواه‬،‫ط َر ِة‬ َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل‬، 4714
،ِ ‫ول هَّللا‬
َ .‫ا َر ُس‬..َ‫ ي‬: ‫الُوا‬..َ‫ ق‬." ‫ ْدعَا َء ؟‬.‫لْ ت ُِحسُّ ِم ْن َج‬..َ‫ ه‬، ‫ا َء‬..‫ َك َما تَنَاتَ ُج اِإْل بِ ُل ِم ْن بَ ِهي َم ٍة َج ْم َع‬،‫يُهَ ِّودَانِ ِه َويُنَص َِّرانِ ِه‬
." َ‫ " هَّللا ُ َأ ْعلَ ُم بِ َما َكانُوا عَا ِملِين‬: ‫ص ِغي ٌر ؟ قَا َل‬ َ ‫وت َوهُ َو‬ ُ ‫َأفَ َرَأيْتَ َم ْن يَ ُم‬
‫ صحيح‬:‫حكم الحديث‬
dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Setiap bayi dilahirkan dalam
keadaan fitrah, maka kedua orang tuannya-lah yang menjadikan ia Yahudi atau Nasrani.
Sebagaimana unta melahirkan anaknya yang sehat, apakah kamu melihatnya memiliki aib?"
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang meninggal saat
masih kecil?" Beliau menjawab, "Allah lebih tahu dengan yang mereka lakukan." HR. Abu
Daud

‫ شرح سنن أبي داود‬.‫عون المعبود‬


،‫يرة‬..‫وال كث‬..‫الفطرة على أق‬..‫راد ب‬..‫لف في الم‬..‫ف الس‬..‫رة) اختل‬..‫ (يولد على الفط‬.‫ من بني آدم‬:‫(كل مولود) أي‬
)‫ه‬..‫ (يهودان‬.‫لف‬..‫ عند عامة الس‬.‫ وهو المعروف‬:‫ قال ابن عبد البر‬.‫وأشهر األقوال أن المراد بالفطرة اإلسالم‬
‫اتج‬.‫ (كما تن‬. ‫ يعلمانه النصرانية ويجعالنه نصرانيا‬:‫ (وينصرانه) أي‬.‫ يعلمانه اليهودية ويجعالنه يهوديا‬:‫أي‬
.‫ سليمة األعضاء كاملتها‬:‫ (جمعاء) أي‬.‫ تلد‬:‫اإلبل) أي‬
(Setiap yang dilahirkan) yaitu dari keturunan Bani Adam.
(Dilahirkan atas fitrahnya) Ulama terdahulu berbeda pendapat yang dimaksud dengan fitrah.
Adapun pendapat paling masyhur adalah bahwa makna fitrah adalah Islam. Ibnu Abdil Barr
berpendapat: Pendapat ini yang diketahui semua orang secara umum pada dahulu.
(Menjadikan anakny Yahudi) mengajarkannya faham Yahudi dan menjadikanny seorang
Yahudi. Nasrani : sama.
(Seperti unta yang melahirkan): penggambaran dilahirkannya anak
Sehat: Selamat anggota badannya secara menyeluruh.

80:‫ الصفحة رقم‬،5: ‫لجزء رقم‬


‫ر هَّللا ُ َع َّز‬.ُ ُ‫ " ثَاَل ثَةٌ اَل يَ ْنظ‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ال‬ َ َ‫ ع َْن َأبِي ِه ق‬، ِ ‫ ع َْن َسالِ ِم ب ِْن َع ْب ِد هَّللا‬2562
ُّ ‫ا‬..‫ ْال َع‬: َ‫ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّة‬.َ‫ةٌ اَل ي‬.َ‫ َوثَاَل ث‬.‫ُّوث‬
‫ق‬ ُ ‫ َّدي‬.‫ َوال‬،ُ‫ة‬.َ‫رْ َأةُ ْال ُمت ََر ِّجل‬..‫ َو ْال َم‬،‫ ِه‬.‫ق لِ َوالِ َد ْي‬
ُّ ‫ا‬..‫ ْال َع‬: ‫ ِة‬.‫وْ َم ْالقِيَا َم‬..َ‫ َّل ِإلَ ْي ِه ْم ي‬.‫َو َج‬
." ‫ َو ْال َمنَّانُ بِ َما َأ ْعطَى‬،‫ َو ْال ُم ْد ِمنُ َعلَى ْالخَ ْم ِر‬،‫لِ َوالِ َد ْي ِه‬
‫ حسن صحيح‬:‫حكم الحديث‬
dari Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Tiga
golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat; anak yang durhaka
kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan Dayyuts, yaitu seorang yang
merelakan keluarganya berbuat kekejian. Dan tiga golongan mereka tidak akan masuk
surga; anak yang durhaka kepada orang tua, pecandu khamer, dan orang yang selalu
menyebut-nyebut pemberiannya." HR. Nasa'i

‫حاشية السندي على النسائي‬


( .‫ باآلخرة قطعا‬.‫قوله ( ال ينظر هللا ) أي نظر رحمة أوال وإال فال يغيب أحد عن نظره والمؤمن مرحوم‬
‫ا‬..‫ فأم‬.‫العاق لوالديه ) المقصر في أداء الحقوق إليهما ( المترجلة ) التي تتشبه بالرجال في زيهم وهيئاتهم‬
‫ة ) ال‬..‫دخلون الجن‬..‫ه ( ال ي‬..‫ه على أهل‬..‫يرة ل‬..‫ذي ال غ‬..‫و ال‬..‫ ) وه‬.‫ديوث‬..‫ود ( وال‬..‫رأي فمحم‬..‫في العلم وال‬
‫يستحقون الدخول ابتداء ( والمدمن الخمر ) أي المديم شربه الذي مات بال توبة‬
Kitab Hasyiatus Sanadi, Syarah Sunan Nasa'i
Sabda Rasulullah Saw (Allah tidak akan melihat mereka) yaitu melihat dengan kasih sayang
yang utama, maka tidak ada seorangpun yang luput dari penglihatan Allah, dan adapun orang
mukmin disayangi di akhirat secara pasti.
Sabda Rasulullah Saw (Anak yang durhaka) yaitu anak - anak yang mengurangi pemenuhan
hak - hak kedua orangtuanya.
Sabda Rasulullah Saw (perempuan yang menyerupai laki-laki) yang menyerupai laki-laki
dalam menghias diri nya, rupa bentuknya, dan keilmuan dan juga pemikirannya.
Sabda Rasulullah Saw: Dayyuts yaitu tidak ada kepedulian atas keluarganya.
(Tidak masuk surga) mereka tidak berhak masuk pertama.
(Pencandu Khamr)yaitu yang terus menerus minum khamar yang wafat dalam kondisi belum
bertaubat.

Anda mungkin juga menyukai