Pada dasarnya Islam mengatur kehidupan bermasyarakat baik dari skala terbesar
sampai terkecil. Berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat sejatinya, Islam sudah
mengajarkan bagaimana berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Sebagaimana
yang terkandung dalam surat An - Nahl : 125 dan surat Al - Ahzab : 70-71.
Dalil Berbicara yang baik.
An – Nahl: 125
ۗ
َ نُ اِ َّن َربَّكَ ه.الَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس.ِم ب.ُْع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْله
َ و اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن.ُ
َّل ع َْن.ض ُ اُ ْد
ََسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين
Artinya:”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Tafsir Ibnu Katsir
. أن يدعو الخلق إلى هللا ) بالحكمة- صلى هللا عليه وسلم- (يقول تعالى آمرا رسوله محمدا
وهو ما أنزله عليه من الكتاب والسنة: قال ابن جرير
. بما فيه من الزواجر والوقائع بالناس ذكرهم بها ؛ ليحذروا بأس هللا تعالى: ( والموعظة الحسنة ) أي
فليكن بالوجه الحسن برفق ولين وحسن، من احتاج منهم إلى مناظرة وجدال: ( وجادلهم بالتي هي أحسن ) أي: وقوله
] فأمره تعالى46 : ( وال تجادلوا أهل الكتاب إال بالتي هي أحسن إال الذين ظلموا منهم ) [ العنكبوت: كما قال، خطاب
( فقوال له قوال لينا لعله يتذكر أو: حين بعثهما إلى فرعون فقال- عليهما السالم- كما أمر موسى وهارون، بلين الجانب
.. ] 44 : يخشى ) [ طه
Allah ta’ala berfirman memerintahkan kepada Rasululllah Saw, agar menyeru ciptaan
kepada Allah ta’ala dengan hikmah. Ibnu Jarir berpendapat: Hikmah adalah hal – hal yang
Allah turunkan dari Al – Qur’an dan Hadis.
Nasihat yang baik yaitu berupa peringatan – peringatan dan kejadian – kejadian sesama
mansia diingatkan dengan demikian. Untuk memperingatkan mereka kebesaran kekuasaan
Allah.
Dan Debatilah dengan cara yang baik yaitu memerlukan bantahan dan perdebatan mereka.
Maka berdebat dengan wajah yang baik, ucapan yang lembut dan baik dalam berbicara.
Al - Ahzab:70-71
{ بالحم ل على طاع ة اهلل { ن ارا وقوده ا الن اس } الكف ار } ي ا أيه ا ال ذين آمن وا ق وا أنفس كم وأهليكم
{ والحج ارة } كأص نامهم منه ا يع ني أنه ا مفرط ة الح رارة تتق د بم ا ذك ر ال كن ار ال دنيا تتق د ب الحطب
ونحوه { عليها مالئكة } خزنتها عدتهم تسعة عشر كما سيأتي في المدثر { غالظ } من غلظ القلب
{ شداد } في البطش { ال يعصون اهلل ما أمرهم } بدل من الجاللة أي ال يعصون أمر اهلل { ويفعلون ما
يؤمرون } تأكيد واآلية تخويف للمؤمنين عن االرتداد وللمنافقين المؤمنين بألسنتهم دون قلوبهم
(Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian) dengan
mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan kepada Allah (dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia) orang-orang kafir (dan batu) seperti berhala-berhala yang mereka
sembah adalah sebagian dari bahan bakar neraka itu. Atau dengan kata lain api neraka itu
sangat panas, sehingga hal-hal tersebut dapat terbakar. Berbeda halnya dengan api di dunia,
karena api di dunia dinyalakan dengan kayu dan lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat)
yakni, juru kunci neraka itu adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas
malaikat, sebagaimana yang akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang kasar)
lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi, yakni kasar hatinya (yang keras)
sangat keras hantamannya (mereka tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang telah
diperintahkan-Nya kepada mereka) lafal maa amarahum berkedudukan sebagai badal dari
lafal Allah. Atau dengan kata lain, malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak pernah
mendurhakai perintah Allah (dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) lafaz
ayat ini berkedudukan menjadi badal dari lafal yang sebelumnya. Dalam ayat ini terkandung
ancaman bagi orang-orang mukmin supaya jangan murtad; dan juga ayat ini merupakan
ancaman pula bagi orang-orang munafik yaitu, mereka yang mengaku beriman dengan
lisannya tetapi hati mereka masih tetap kafir.