Anda di halaman 1dari 10

7 Syarat Diterimanya Dua Kalimat

Syahadat
1. Ilmu (‫ا لعلم‬
Maksudnya adalah ilmu tentang makna kalimat syahadat
yang mengandung peniadaan dan penetapan, yang
menghilangkan kebodohan tentang hal tersebut.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
‫ت َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ْم‬ِ ‫ين َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
َ ‫ك َولِ ْل ُمْؤ ِم ِن‬
َ ِ‫فَا ْعلَ ْم َأنَّهُ ال ِإلَهَ ِإال هَّللا ُ َوا ْستَ ْغفِرْ لِ َذ ْنب‬
‫َو َم ْث َوا ُك ْم‬
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
(Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan
bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-
laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad:19)
2. Yakin (‫ا ليقين‬
Maksudnya adalah keyakinan yang menghilangkan keraguan, sehingga
setiap orang yang mengucapkan kalimat syahadat yakin dengan apa
yang dikandung oleh kalimat tersebut secara pasti. Karena
sesungguhnya keimanan itu tidak akan bermanfaat kecuali dengan ilmu
yang yakin, bukan prasangka, maka bagaimana jika keraguan masuk
kepadanya? (Tentu lebih tidak bisa diterima-pent.)
Allah ‘azza wa jalla berfirman,

ِ ‫ين آ َمنُوا بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه ثُ َّم لَ ْم يَرْ تَابُوا َو َجاهَ ُدوا بَِأ ْم َوالِ ِه ْم َوَأ ْنفُ ِس ِه ْم فِي َسبِي‬
ِ ‫ل هَّللا‬ َ ُ‫ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمن‬
َ ‫ون الَّ ِذ‬
َ ُ‫ك هُ ُم الصَّا ِدق‬
‫ون‬ َ ‫ُأولَِئ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu
dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,
mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurot:15)
3. Menerima (‫ا لقبول‬
Maksudnya adalah menerima apa yang terkandung dari kalimat
syahadat tersebut dengan hati dan lisannya.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,

ِ ‫ت النَّ ِع‬
‫يم‬ ِ ‫ون فِي َجنَّا‬ َ ‫ق َم ْعلُو ٌم فَ َوا ِكهُ َوهُ ْم ُم ْك َر ُم‬ ٌ ‫ك لَهُ ْم ِر ْز‬َ ‫ين ُأولَِئ‬
َ ‫ص‬ِ َ‫إال ِعبَا َد هَّللا ِ ْال ُم ْخل‬
“…kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu. Yaitu buah-buahan. Dan
mereka adalah orang-orang yang dimuliakan. Di dalam surga-surga
yang penuh nikmat.” (QS. Shoffat:40-43)
ٍ ‫َم ْن َجا َء بِ ْال َح َسنَ ِة فَلَهُ َخ ْي ٌر ِم ْنهَا َوهُ ْم ِم ْن فَ َز‬
َ ُ‫ع يَ ْو َمِئ ٍذ آ ِمن‬
‫ون‬
“Barang siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh
(balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah
orang-orang yang aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada
hari itu.” (QS. An-Naml:89)
4. Taat/patuh (‫ا النقياد‬
Maksudnya adalah kepatuhan terhadap apa yang dikandung oleh
kalimat syahadat dan tidak menyelisihinya.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
‫ُون‬
َ ‫صر‬ َ ‫َوَأنِيبُوا ِإلَى َربِّ ُك ْم َوَأ ْسلِ ُموا لَهُ ِم ْن قَب ِْل َأ ْن يَْأتِيَ ُك ُم ْال َع َذابُ ثُ َّم ال تُ ْن‬
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-
Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat
ditolong (lagi).” (QS. Az-Zumar:54)
َ ‫َو َم ْن َأحْ َس ُن ِدينًا ِم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َواتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب َْرا ِهي َم َح ِنيفًا َواتَّ َخ َذ هَّللا ُ ِإ ْب َرا ِهي َم‬
‫خلِيال‬
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan
kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisaa:125)
5. Jujur (‫ا لصدق‬
Yakni kejujuran yang menolak kedustaan, maksudnya adalah
mengucapkan kalimat syahadat dengan jujur dari hati dan
lisannya.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,

َ ُ‫ب النَّاسُ َأ ْن يُ ْت َر ُكوا َأ ْن يَقُولُوا آ َمنَّا َوهُ ْم ال يُ ْفتَن‬


َ ‫ون َولَقَ ْد فَتَنَّا الَّ ِذ‬
‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم‬ َ ‫الم َأ َح ِس‬
‫ين‬َ ِ‫ص َدقُوا َولَيَ ْعلَ َم َّن ْال َكا ِذب‬ َ ‫ين‬َ ‫فَلَيَ ْعلَ َم َّن هَّللا ُ الَّ ِذ‬
“Alif laam miim Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang
mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut:1-3)
6. Ikhlas (‫ا إلخالص‬
Maksud ikhlas adalah memurnikan amal dengan niat yang benar
dari segala bentuk kesyirikan.
Allah ‘azza wa jalla berfirman:
‫ز ْلفَى ِإ َّن‬
ُ ِ ‫ين اتَّ َخ ُذوا ِم ْن ُدونِ ِه َأ ْو ِليَا َء َما نَ ْعبُ ُدهُ ْم ِإال لِيُقَرِّ بُونَا ِإلَى هَّللا‬
َ ‫ين ْال َخالِصُ َوالَّ ِذ‬
ُ ‫َأال هَّلِل ِ ال ِّد‬
‫ون ِإ َّن هَّللا َ ال يَ ْه ِدي َم ْن هُ َو َكا ِذبٌ َكفَّا ٌر‬ َ ُ‫هَّللا َ يَحْ ُك ُم بَ ْينَهُ ْم فِي َما هُ ْم فِي ِه يَ ْختَلِف‬
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari
syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah
(berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang
apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak
menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS Az-
Zumar:3)
َ‫ين ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا الصَّالةَ َويُْؤ تُوا ال َّز َكاة‬
َ ‫ين لَهُ ال ِّد‬
َ ‫ص‬ِ ِ‫َو َما ُأ ِمرُوا ِإال لِيَ ْعبُ ُدوا هَّللا َ ُم ْخل‬
‫ين ْالقَيِّ َم ِة‬ َ ‫َو َذ ِل‬
ُ ‫ك ِد‬
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Baiyinah:5)
Dalam Shohih Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu,
dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda:
‫أسعد الناس بشفاعتي من قال ال إله إال هللا خالصا من قلبه أو نفسه‬
“Manusia yang paling bahagia dengan syafaatku adalah
mereka yang mengucapkan laa ilaha illallaah ikhlas dari hati
atau jiwanya.”
7. Cinta (‫ا لمحبة‬
 Maksudnya adalah mencintai kalimat syahadat dan apa yang dituntut dan
dikandungnya, mencintai orang-orang yang mengamalkan kandungannya,
mencintai orang yang teguh menjaga syarat-syaratnya, dan membenci
pembatalnya.
 Allah berfirman,
 ‫حبًّا هَّلِل ِ َولَ ْو يَ َرى‬
ُ ‫ش ُّد‬َ ‫ين آ َمنُوا َأ‬َ ‫س َمنْ يَتَّ ِخ ُذ ِمنْ ُدو ِن هَّللا ِ َأ ْن َدا ًدا يُ ِحبُّونَ ُه ْم َك ُح ِّب هَّللا ِ َوالَّ ِذ‬
ِ )‫َو ِم َن النَّا‬
‫ب‬ َ ‫ظلَ ُموا ِإ ْذ يَ َر ْو َن ا ْل َع َذ‬
َ َ ‫اب َأنَّ ا ْلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِمي ًعا َوَأنَّ هَّللا‬
ِ ‫ش ِدي ُد ا ْل َع َذا‬ َ ‫ين‬ َ ‫الَّ ِذ‬
 “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada
Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-baqarah:165)

Anda mungkin juga menyukai