Anda di halaman 1dari 12

1

Hakikat Taubat
Ujang Jaenal Mutakin, S.Ag.,MM*

I. Landasan Ayat Qur’an


A. Firman Allah Ta'ala QS. An-Nur: 31

َ‫َوتُوبُوا ِإلَى هَّللا ِ َج ِمي ًعا َأيُّ َها ا ْل ُمْؤ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُحون‬

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang


beriman supaya kamu beruntung."

B. Firman Allah Ta'ala QS. Al-Maidah : 74

ْ َ‫أَفَاَل يَتُوبُونَ ِإلَى هَّللا ِ َوي‬


‫ستَ ْغفِ ُرونَهُ َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

"Maka Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon


ampun kepada-Nya?. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

C. Firman Allah Ta'ala QS. Az-Zumar : 53

‫ين َأ ْس& َرفُوا َعلَى َأ ْنفُ ِس & ِه ْم اَل تَ ْقنَطُ&&وا ِم ْن َرحْ َم& ِة هَّللا ِ ِإ َّن‬
َ ‫ي الَّ ِذ‬
َ ‫قُلْ يَا ِعبَا ِد‬
ِ ‫وب َج ِميعًا ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر الر‬
‫َّحي ُم‬ َ ُ‫هَّللا َ يَ ْغفِ ُر ال ُّذن‬

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri


mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

 Materi Pengajian/Bimbingan Penyuluhan ini pernah di sampaikan di MT Masjid Agung


Nurul Ikhlas Cilegon, MT Al-Iman BBS III, MT Baiturrohman BBS III, MT Al-Hikmah Cigading,
MT Baitul Muhlisin Cigading, MT Al-Mubarok Komplek Sinyar Cilegon, MT Abtadiul
Mubtadi’in Jombang Cilegon, MT Al-Inaroh Jombang Cilegon
* Penyuluh Agama Madya Kota Cilegon
2

II. Pembahasan
A.    Pengertian taubat

·         Jika ditinjau dari segi etimologi, term tobat adalah bentuk masdar dari kata


dasar ‫ توبة‬-‫وب‬RRR‫ يت‬-‫اب‬RRR‫ت‬ tersusun dari akar kata ‫ ب‬-‫ و‬-‫ت‬ Kata ini memiliki arti
asal ‫الرجوع‬ (kembali). Contoh dalam kalimat ‫تاب من ذنبه‬sama dengan kalimat ‫رجع‬
‫عنه‬ , berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.

·         Dalam beberapa kamus bahasa Arab, kata tobat diartikan sebagai al-rujû’ min
al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan dosa”. Di dalam hadist
disebutkan bahwa al-nadmu taubatun “penyesalan itu manifestasi tobat”. Orang
yang bertobat kepada Allah (wa tâba ilâ Allâh) adalah kembali kepada Allah dari
perbuatan maksiat dengan taat kepada-Nya (wa ra’aja ‘an al-ma’siat ilâ al-tâ’at).
Jadi menurut Abu Mansur, asal dari kata tobat adalah kembali kepada Allah.
yakni ketika seorang hamba telah bertobat kepada Allah, maka Allah akan
kembali menerima hamba-Nya dengan pemberian ampunan. Senada dengan
pengertian di atas, Ibrahim Anis, et. al, mendefinisikan tobat sebagai berikut :

‫االعتراف والندم واالقالع والعزم على االّ يعاود االنسان مااقترفه‬


Artinya : “Tobat adalah pengakuan penyesalan, pencabutan
terhadap perbuatan masa lalunya yang kelam), dan itikad manusia
untuk tidak membinasakan (mengulang-ulangi) dosa yang telah
diperbuatnya. Oleh karenanya tobat itu dapat menghilangkan
perbuatan dosa”.
Menurut al-Ashfahany, tobat merupakan upaya meninggalkan perbuatan
dosa dengan cara yang baik. Tobat adalah cara penyesalan yang terbaik. Masih
menurut al-Ashfahany, ia mengklasifikasikan penyesalan menjadi tiga;
adakalanya orang yang menyesal mengatakan “saya tidak melakukan”, atau dia
3

berkata “saya melakukan karena sebab begini”, atau “saya melakukan dan dan
saya berkehendak dan sungguh saya telah mencabutnya”. Tobat secara syara’
adalah menanggalkan perbuatan dosa karena kejelekannya, dan menyesal atas
kealpaannya serta bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruk. 

B.     Syarat taubat
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang bertobat agar
tobatnya diterima Allah awt. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tobat harus dilakukan seketika juga, yaitu setelah sadar bahwa ia telah
berbuat dosa.
2. Tobat harus dilaukan dalam eadaan tidak mempunyai tanggungan hak
orang lain. Contohnya adalah utang. Tobat tidak diterima sebelum utang
tersebut dibayar.
3. Tobat harus merupakan nasuha, yaitu benar-benar menyesal atas kesalahan
yang diperbuat dan bertekat tidak akan mengulangi lagi.
4. Tobat harus desertai pengakuan dan kesadaran bahwa manusia sangat
membutuhkan ampunan dari Allah swt.
5. Tobat harus diikuti dengan perbuatan baik.

C.     Nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah yang memotifasi bertaubat

1. Firman Allah Ta'ala QS. At-Tahrim : 8

‫ ِري‬R‫ت ت َْج‬ َ ‫ى َر ُّب ُك ْم َأنْ يُ َكفِّ َر َع ْن ُك ْم‬R‫َس‬


ٍ ‫ ْد ِخلَ ُك ْم َجنَّا‬Rُ‫يَِّئاتِ ُك ْم َوي‬R‫س‬ َ ‫وحا ع‬
ً ‫ص‬ُ َ‫يَا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا تُوبُوا ِإلَى هَّللا ِ ت َْوبَةً ن‬
َ‫ون‬Rُ‫انِ ِه ْم يَقُول‬R‫ ِدي ِه ْم َوبَِأ ْي َم‬R‫ َعى بَيْنَ َأ ْي‬R‫س‬
ْ َ‫و ُر ُه ْم ي‬Rُ‫ِمنْ ت َْحتِ َها اَأْل ْن َها ُر يَ ْو َم اَل يُ ْخ ِزي هَّللا ُ النَّبِ َّي َوالَّ ِذينَ َآ َمنُوا َم َعهُ ن‬
‫َربَّنَا َأ ْت ِم ْم لَنَا نُو َرنَا َوا ْغفِ ْر لَنَا ِإنَّكَ َعلَى ُك ِّل ش َْي ٍء قَ ِدي ٌر‬

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan


nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
4

mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan


nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya."

2. Firman Allah Ta'ala QS. An-Nur: 31

َ‫َوتُوبُوا ِإلَى هَّللا ِ َج ِمي ًعا َأيُّ َها ا ْل ُمْؤ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُحون‬

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung."

3. Firman Allah Ta'ala QS. Al-Maidah : 74

ْ َ‫َأفَاَل َيتُوبُونَ ِإلَى هَّللا ِ َوي‬


‫ستَ ْغفِ ُرونَهُ َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

"Maka Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun
kepada-Nya?. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

4. Firman Allah Ta'ala QS. Az-Zumar : 53

‫وب َج ِمي ًعا ِإنَّهُ ه َُو ا ْل َغفُو ُر‬ ُّ ‫س ِه ْم اَل تَ ْقنَطُوا ِمنْ َر ْح َم ِة هَّللا ِ ِإنَّ هَّللا َ يَ ْغفِ ُر‬
َ ُ‫الذن‬ ِ ُ‫س َرفُوا َعلَى َأ ْنف‬
ْ ‫ي الَّ ِذينَ َأ‬
َ ‫قُ ْل يَا ِعبَا ِد‬
‫ال َّر ِحي ُم‬

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri


mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

5. Diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallah 'anhu,


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

‫سي ُء اللَّ ْي ِل َحتَّى تَ ْطلُ َع‬ َ ‫سطُ يَ َدهُ بِانَّ َها ِر لِيَت‬
ِ ‫ُوب ُم‬ ُ ‫سي ُء النَّ َها ِر َويَ ْب‬ َ ‫سطُ يَ َدهُ بِاللَّ ْي ِل لِيَت‬
ِ ‫ُوب ُم‬ ُ ‫ِإنَّ هَّللا َ َع َّز َو َج َّل يَ ْب‬
‫س ِمنْ َم ْغ ِربِ َها‬
ُ ‫ش ْم‬
َّ ‫ال‬
5

"Sungguh Allah 'Azza wa Jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari


untuk merima taubat pelaku dosa di siang hari, dan akan membentangkan
tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat pelaku dosa di malam
hari."

Sungguh Allah 'Azza wa Jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari


untuk merima taubat pelaku dosa di siang hari, . .

6. Diriwayatkan Imam muslim dan Ibnu Majah, dari Rifa'ah Al-


Juhni, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ْ ‫سَألَنَّ ِعبَا ِدي َغ ْي ِري َمنْ يَ ْد ُعنِي َأ‬


ْ‫ستَ ِج ْب لَهُ َمن‬ ْ َ‫صفُهُ َأ ْو ثُلُثَاهُ قَا َل اَل ي‬ َ ‫ِإنَّ هَّللا َ يُ ْم ِه ُل َحتَّى ِإ َذا َذه‬
ْ ِ‫َب ِمنْ اللَّ ْي ِل ن‬
ْ َ‫سَأ ْلنِي ُأ ْع ِط ِه َمنْ ي‬
‫ستَ ْغفِ ْرنِي َأ ْغفِ ْر لَهُ َحتَّى يَ ْطلُ َع ا ْلفَ ْج ُر‬ ْ َ‫ي‬

"Sungguh Allah akan memberi tangguh, sehingga berlalu setengah atau


sepertiga malam, lalu berfirman: ((hambaku tidak meminta kepada selain-Ku,
maka siapa saja yang berdoa kepada-Ku pasti kan Ku kabulkan, siapa saja yang
meminta kepadaku pasti kan kupenuhi permintaannya, siapa saja yang
memohon ampun pada-ku pasti kan kuampuni sehingga terbit faja.))."

7. Diriwayatkan Imam Muslim, dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu,


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ِ ‫ُوب ِإلَ ْي ِه ِمنْ َأ َح ِد ُك ْم َكانَ َعلَى َرا ِحلَتِ ِه بَِأ ْر‬


‫ض فَاَل ٍة فَا ْنفَلَتَتْ ِم ْنهُ َو َعلَ ْي َها‬ َ ‫هَّلَل ُ َأ‬
ُ ‫ش ُّد فَ َر ًحا بِت َْوبَ ِة َع ْب ِد ِه ِحينَ يَت‬
‫احلَتِ ِه فَبَ ْينَا ُه َو َك َذلِكَ ِإ َذا ُه َو بِ َها‬ َ ِ‫اضطَ َج َع فِي ِظلِّ َها قَ ْد َأي‬
ِ ‫س ِمنْ َر‬ ْ َ‫س ِم ْن َها فََأتَى ش ََج َرةً ف‬
َ ِ‫ش َرابُهُ فََأي‬
َ ‫طَ َعا ُمهُ َو‬
ِ ْ‫ح اللَّ ُه َّم َأ ْنتَ َع ْب ِدي َوَأنَا َر ُّب َك َأ ْخطََأ ِمن‬
ِ ‫ش َّد ِة ا ْلفَ َر‬
‫ح‬ ِ ْ‫قَاِئ َمةً ِع ْن َدهُ فََأ َخ َذ ِب ِخطَا ِم َها ثُ َّم قَا َل ِمن‬
ِ ‫ش َّد ِة ا ْلفَ َر‬

"Sungguh Allah sangat gembira dengan taubat hambanya ketika bertaubat


kepada-Nya, melebihi senangnya seorang hamba yang bepergian dengan
kendaraannya di sebuah negeri yang gersang, lalu kendaraannya tadi hilang,
6

padahal bekal makan dan minumnya berada di atasnya, lalu ia patah harapan
untuk mendapatkannya, lalu ia berteduh di bawah pohon dengan diliputi
kekecewaan. Ketika seperti itu, tiba-tiba kendaraannya berdiri di sampingnya,
lalu ia pegang tali kendalinya, kemudian berkata dengan gembiranya : "Ya
Allah, Engkau adalah hambaku sedangkan akku adalah tuhan-Mu!! Dia telah
melakukan kesalahan karena terlalu gembira."

Sebenarnya ia ingin berkata: "Ya Allah, Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu"
tapi, lidahnya terbalik seperti di atas karena kegembiraan yang luar biasa. Maka
Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraannya.

8. Diriwayatkan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu,


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

َّ ‫لَ ْو َأ ْخطَْأتُ ْم َحتَّى تَ ْبلُ َغ َخطَايَا ُك ْم ال‬


َ ‫س َما َء ثُ َّم تُ ْبتُ ْم لَت‬
‫َاب َعلَ ْي ُك ْم‬

"Seandainya kalian semua melakukan kesalahan (dosa), sehingga dosa kalian


mencapai setinggi langit, kemudian kalian bertaubat pasti Allah akan
mengampuni kalian." (Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam al Shahihah:
2/604)

9. Diriwayatkan Ibnu Majah, dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu,


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

َ‫ُك ُّل بَنِي آ َد َم َخطَّا ٌء َو َخ ْي ُر ا ْل َخطَّاِئينَ التَّ َّوابُون‬

"Setiap anak Adam pasti memiliki kesalahan, dan sebaik-baik orang yang
bersalah adalah mereka yang mau bertaubat." (Dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani dalam al Misykah dan shahih sunan Ibni Majah).
D.    Dosa  yang wajib bertaubat
7

Kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain, diantaranya seperti
hal-hal berikut.
1) Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan memberi makan
orang miskin, memakan harta dengan mencampuradukkan yang hak dengan
yang bathil dan mencintai harta yang berlebihan (lihat QS Al Fajr: 15-20)
2) Bakhil, merasa tidak cukup dan mendustakan pahala yang baik (lihat QS Al
Lail : 1-13)
3) Mengumpat, mencela, prasangka dan olok-olok (lihat QS Al humazah : 1, dan
Al Hujurat : 11-13)
4) Tidak melaksanakan rukun Islam, terutama mendirikan salat
E.     Hukum Taubat

Hukum taubat ada dua macam:


Pertama, wajib. Yaitu bertaubat dari meninggalkan kewajiban atau melakukan
keharaman.
Kedua, sunnah. Yaitu bertaubat dari meninggalkan perkara sunnah atau
melakukan perkara yang makruh.
Orang yang bertaubat dari yang pertama termasuk abrar muqtasidin. Adapun
yang bertaubat dari keduanya termasuk sabiqin muqarrabin. Sedangkan orang
yang tidak melakukan taubat yang pertama bisa menjadi dzalim, fasik bahkan
kafir.
Firman Allah Ta'ala:

‫ِإ ْذ ِن‬Rِ‫ت ب‬ِ ‫ا ْل َخ ْي َرا‬Rِ‫ق ب‬ َ ‫ ٌد َو ِم ْن ُه ْم‬R‫َص‬


ٌ ِ ‫ا ب‬R ‫س‬ ِ ‫اصطَفَ ْينَا ِمنْ ِعبَا ِدنَا فَ ِم ْن ُه ْم ظَالِ ٌم لِنَ ْف‬
ِ ‫س ِه َو ِم ْن ُه ْم ُم ْقت‬ َ ‫ثُ َّم َأ ْو َر ْثنَا ا ْل ِكت‬
ْ َ‫َاب الَّ ِذين‬
ْ َ‫هَّللا ِ َذلِكَ ُه َو ا ْلف‬
‫ض ُل ا ْل َكبِي ُر‬
"Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di
antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri
mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka
ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian
itu adalah karunia yang amat besar." (Faafhir: 32).
F.     Syarat Taubat
8

Syarat taubat jika dirincikan ada tujuh macam:

Pertama, Ikhlas untuk Allah. Yaitu ia melakukan taubat karena takut kepada


Allah dan hanya mengharapkan pahala dari-Nya.
Kedua, Taubatnya sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.
Taubat termasuk ibadah yang bersifat khusus yang bisa diketahui caranya hanya
melalui Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

‫س َعلَ ْي ِه َأ ْم ُرنَا فَ ُه َو َر ٌّد‬


َ ‫َمنْ َع ِم َل َع َماًل لَ ْي‬

"Barangsiapa yang melakukan suatu amalan ibadah yang tidak ada perintah dari
kami, maka ia tertolak." (HR. Muslim, no. 2747)

Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Orang yang beramal tidak mengharap wajah


Allah, maka orang itu tidak mendapat pahala. Seperti itu juga semua perbuatan
yang tidak sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya akan tertolak. Dan setiap
orang yang mengadakan perkara-perkara baru dalam urusan dien yang tidak
diizinkan oleh Allah dan Rasul-Nya bukan termasuk bagian dien (Islam)."

Imam Ats-Tsauri rahimahullah berkata: "Para fuqaha' berkata: tidaklah tegak


suatu ucapan kecuali dengan amal, dan tidak syah suatu amal kecuali dengan niat,
dan tidak tegak suatu ucapan, amal dan niat kecuali dengan as-Sunnah." (Al-
Ibanatul Kubra, karya Ibnu Baththah: 1/333)

“Taubat termasuk ibadah yang bersifat khusus yang bisa diketahui caranya hanya
melalui Al-Qur'an dan As-Sunnah”

Ketiga, Harus meninggalkan dosa yang dilakukannya.


9

Taubat tidak mungkin dengan tetap melaksanakan dosa yang ia bertaubat darinya.
Orang yang bertaubat tapi tetap melaksanakan dosa tersebut berarti ia telah
berdusta dan menghina Allah 'Azza wa Jalla.
Keempat, Menyesali perbuatan dosa.
Kalau ia tidak menyesalinya, hal itu sebagai bukti bahwa ia ridla dengan
perbuatan dosa tersebut dan pasti akan selalu melakukannya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ٌ‫ة‬RRRَ‫النَّ َد ُم ت َْوب‬ "Menyesal adalah
(inti) taubat." (Ibnu Majah : 4252, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Menyesal adalah berangan-angan, seandainya kesempatan itu datang lagi, ia pasti
akan melaksanakan kewajiban yang telah ditinggalkan, tidak akan berbuat dosa,
akan istiqamah terhadap perintah Allah dan senantiasa taat kepada-Nya.
Kelima, Bertekad tidak akan mengulangi dosa itu selama-lamanya.
Kalau seandainya ia sengaja melakukan dosa tersebut, maka taubatnya batal, ia
harus bertekad lagi untuk tidak mengulanginya. Tapi, barangsiapa yang tergoda
oleh syetan setelah itu, lalu terjerumus melakukan dosa tersebut, ia harus
bertaubat lagi, sedangkan taubatnya yang pertama tetap sah.
Dari Uqbah bin Amir radliyallah 'anhu, ada seorang laki-laki datang kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu berkata: "Wahai Rasulullah, salah seorang
kami melakukan dosa."
Beliau berkata: "Dicatat sebagai dosa (ia berdosa)."
Ia berkata: "Kemudian ia minta ampun dan bertaubat."
eliau berkata: "Diampuni dosanya dan diterima taubatnya."
Ia berkata: "Lalu ia mengulanginya lagi dan melakukan dosa?"
Beliau berkata: "Dicatat sebagai dosa (ia berdosa)."
Ia berkata: "Kemudian ia minta ampun dan bertaubat."
10

Beliau berkata: "Diampuni dosanya dan diterima taubatnya, dan Allah tidak akan
bosan (mengampuni dan menerima taubat) sampai kalian bosan (minta ampun dan
bertaubat)." (HR. At-Thabrani dan Imam Al-Haitsami dengan isnad yang hasan)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang diriwayatkan dari Rabb-
nya 'Azza wa Jalla, Allah berfirman: "Hamba-Ku telah berbuat dosa." Lalu ia
berkata: 'Ya Allah ampuni dosaku!' Lalu Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman:
"Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu ia tahu, bahwa ia mempunyai Tuhan yang
akan mengampuni dosa dan menghukum dengan dosa tersebut."
Kemudian ia kembali lagi berbuat dosa dan berkata: "Ya Allah ampuni dosaku!"
maka Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: "Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu ia
tahu bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukum
dengan dosa tersebut."
Kemudian ia kembali lagi berbuat dosa dan berkata: "Ya Allah ampuni dosaku!"
maka Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: "Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu ia
tahu, bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukum
dengan dosa tersebut. Berbuat-lah sesukamu, Aku telah mengampuni dosamu."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Keenam, Mengembalikan hak kepada pemiliknya jika berkaitan dengan hak
adami. Seperti mencuri, menipu dan lainnya, maka ia harus mengembalikan hak
itu kepada pemiliknya, kecuali kelau setelah itu ia mengikhlaskan untuknya.
Ketujuh, Taubat dilakukan pada waktu yang tepat/masyru', yaitu sebelum dua hal:
a.       Sebelum nyawa berada di kerongkongan. Ia yakin akan segera mati sehingga
tidak punya pilihan lain kecuali itu, seperti Fir'aun, dikisahkan dalam QS. Yunus:
91-92.

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

ْ‫ِإ َّن هَّللا َ يَ ْقبَ ُل تَوْ بَةَ ْال َع ْب ِد َما لَ ْم يُغَرْ ِغر‬
11

"Sesungguhnya Allah tetap menerima taubat seorang hamba selama ruh


(nyawa)nya belum di tenggorokan." (HR. At-Tirmidzi, hadits hasan)

b.      Sebelum Matahari terbit dari barat. Rasulullah shallallahu 'alaihi


wasallambersabda:

ٍ ‫لجنَّ ِة ثَ َمانِيَةُ َأ ْب َوا‬


:‫ب‬ َ ِ‫س ِمنْ َم ْغ ِربِ َها ل‬ َّ ‫اب َم ْفت ُْو ٌح لِلت َّْوبَ ِة َحتَّى تَ ْطلُ َع ال‬
ُ ‫ش ْم‬ ٌ َ‫ َوب‬، ٌ‫س ْب َعةٌ ُم َغلَّقَة‬
َ

"Surga memiliki delapan pintu; tujuh buahnya tertutup, dan ada satu buah yang
terbuka untuk taubat sehingga matahari terbit dari barat." (HR. Ath-Thabrani,
dicatat oleh Imam Al-Mundziri dalam Taghib Wa Tarhib dengan isnad hasan.
Namun hadits ini didha'ifkan oleh Syaikh Al Albani dalam dza'if al Targhib wa al
Tarhib)

"Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan
menerima taubatnya." (al Hadits).

G.    Syarat diterimanya taubat yaitu:

1.     Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah,
bukan karena lainnya.

2.    Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.

3.    Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.

4.    Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi


perbuatan dosa tersebut.

5.    Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan
terhadap hakNya.
12

6.    Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya
tersebut.
7.    Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya.
Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima
taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi,
hasan).

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.remajaislam.com/gaya-muda/cinta/199-3-syarat-taubat-dari-
pacaran.html

2. http://www.satumedia.info/2012/08/sebuah-taubat-yang-sempurna.html

3. http://hbis.wordpress.com/2007/11/23/tobat-dan-raja%E2%80%99/

4. http://jokosiswanto77.blogspot.com/2010/06/taubat-dan-raja.html

5. http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/13/pengertian-taubat-dan-
raja%E2%80%99/

Anda mungkin juga menyukai