Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

A. Shidiq
Shidiq merupakan sifat terpuji yang sangat menonjolkan kejujuran atau kebenaran,
dengan kata lain, shidiq adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Orang yang
memiliki sifat jujur perkataannya selalu dapat dibuktikan dengan perilakunya. Apa yang
dikatakannya sesuai deng yang di praktikkannya.
Sifat shidiq merupakan salah satu dari sifat yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul Allah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:
"Usman bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan pula kepada kami
dari Mansur, dari Abi Wail, dari Abdullah, dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: "Sungguh,
kejujuran itu menunjukkan jalan kebaikan dan kebaikan itu mengantarkan ke surga.
Seseorang dapat dinilai jujur bila ia (benar-benar) mengimplementasikan nilai kejujuran
tersebut. Sebaliknya, kebohongan itu menunjukkan jalan kesesatan dan kesesatan itu
mengantarkan ke neraka. Karenanya, seseorang yang seringkali berbohong, hingga la dicatat
di Sisi Allah SWT sebagai pembohong." (HR. Bukhari: 6094).
B. Amanah
Amanah berasal dari bahasa Arab ‫ياأمون‬-‫أمونة‬-(amuna-ya’munu-amanah) yang berarti jujur
dan dapat di percaya. Dalam pengertian luas amanah mencakupi banyak hal: menyimpan
rahasia orang, menjaga kehormatan orang lain, menjaga dirinya sendiri, menunaikan tugas-
tugas yang diberikan kepadanya dan kepada orang lain. Tugas-tugas yang dipikul kan oleh
Allah kepada manusia, oleh Al-Quran di sebut sebagai amanah taklif. Amanah taklif inilah
yang paling besar dan berat, makhluk Allah yang besar seperti langit, bumi, Matahari, bulan,
bintang, gunung, lautan dan pohon-pohon lainnya tak sanggup memikulnya. Lalu manusia
karena kelebihan yang diberikan Allah kepadanya berupa akal, pikiran, perasaan,kehendak
dan sebagainya. RasullullahSAW bersabda yang artinya: “Tidak (sempurna) iman seseorang
yang tidak amanah, dan tidak (Sempurna) agama orang yang tidak menunaikan janji.”( HR.
Ahmad :3004).
C. Istiqomah
Istiqomah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun
menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Muslim yang istiqomah adalah muslim
yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun.
Perintah untuk beristiqomah dinyatakan dalam Al-Qur’an:

ۤ
َ  ُ‫ي اَنَّ َم ۤا ِا ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ وَّا ِح ٌد فَا ْستَقِ ْي ُم ۤوْ ا اِلَ ْي ِه َوا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬
َ‫ۗ و َو ْي ٌل لِّ ْل ُم ْش ِر ِك ْين‬ َّ َ‫ قُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل‬

"Katakanlah (Muhammad), "Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah
kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi
orang-orang yang menyekutukan-(Nya)," (QS. Fussilat 41: Ayat 6).

D. ‘Iffah
‘Iffah adalah sikap yang dapat menaga seseorang dari melakukan perbuatan-perbuatan
dosa, baik yang dapat dilakukan oleh tangan, lisan atau kemasyhurannya. Orang yang
mempunyai sikap ‘iffah (disebut ‘afif) akan dihormati dan mendapat kepercayaan dari
masyarakat.
E. Mujahadah
Mujahadah adalah mencurahkan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala
yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah SWT, baik hambatan yang bersifat internal
maupun yang eksternal. Apabila seseorang bermujahadah untuk mencari keridhaan Allah
SWT, maka Allah berjanjiakan menunjukan jalan kepadanya untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman:

َ‫َوا لَّ ِذ ْينَ َجاهَ ُدوْ ا فِ ْينَا لَنَ ْه ِديَنَّهُ ْم ُسبُلَنَا ۗ  َواِ َّن هّٰللا َ لَ َم َع ْال ُمحْ ِسنِ ْين‬

“Dan orang-orang yang bermujahadah untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan
ami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami,. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut [29]:69).

F. Syajaah
G. Tawadhu’
H. Malu
I. Sabar
Secara etimologis, sabar (ash-shabr) berasal berarti menahan ‫ص ـبرًا‬ ْ َ‫ص ـبَ َر – ي‬
َ – ‫ص ـبُ ُر‬ َ dar
bahasa Arab dan mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara terminologis sabar berarti
menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah.
Menurut Imam Al-Ghazali, sabar merupakan ciri khas manusia, binatang dan malaikat
tidak memerlukan sifat sabar karena binatang diciptakan tunduk sepenuhnya kepada
hawa nafsu, bahkan hawa nafsu itulah satu-satunya yang mendorong binatang utnuk
bergerak atau diam.
J. Pemaaf
Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap terhadap kesalahan orang lain tanpa
ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas. Dalam bahasa Arab sifat
pemaaf tersebut disebut dengan al-afwu yang secara etimologis berarti kelebihan atau
yang berlebih, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Baqarah (2): 219.
‫َك َما َذا يُ ْنفِقُوْ نَ ەۗ قُ ِل ْال َع ْف ۗ َو‬
‫ويَ ْسـَٔلُوْ ن َـ‬
“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka m: nafkahkan. Katakanlah: “Yang
berlebihan dari keperluan.” (OS. Al-Baqarah (2): 219).
Sifat pemaaf adalah salah satu dari manifestasi ketaqwaan dari Allah SWT sebagaimana
yang dinyatakan dalam firman-Nya:
ۙ ‫ت َوااۡل َ ۡر‬
َ‫ضُ اُ ِع َّد ۡت لِ ۡل ُمتَّقِ ۡي ۙن‬ ُ ‫ارع ُۡۤوا اِ ٰلى َم ۡغفِ َر ٍة ِّم ۡن َّربِّ ُكمۡ َو َجنَّ ٍة ع َۡر‬
ُ ‫ضهَاـ السَّمٰ ٰو‬ ِ ‫َو َس‬
َ‫اسؕ َوهّٰللا ُ ي ُِحبُّ ۡال ُم ۡح ِسنِ ۡين‬ ۡ ۡ ۡ َّ ‫الَّ ِذ ۡينَ ي ُۡنفِقُ ۡونَ فِى ال َّسرَّٓا ِء َوال‬
ِ َّ‫ضرَّٓا ِء َوال ٰك ِظ ِم ۡينَ الغ َۡيظَ َوال َعافِ ۡينَ َع ِن الن‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orangorang yang bertagwa. Yaitu
orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan omarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (OS. Ali Imran (3): 133-134).

Anda mungkin juga menyukai