Larutan asam dan basa merupakan larutan berkadar keasaman atau kebasaan suatu zat yang
tergantung pada jumlah ion H+(asam) dan OH- (basa) yang terdapat dalam zat dan juga derajat
ionisasi dari zat tersebut.Tingkat keasaman dan kebasaan dinyatakan dengan pH.Pengertian
tentang larutan Asam dan Basa ini sangat diperlukan sebagai landasan pengetahuan untuk
memahami materi ilmu kimia berikutnya yaitu menghitung tingkat keasaman atau kebasaan
suatu zat.
Asam dan basa (alkali) telah dikenal sejak dahulu dan telah sering Kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya Asam Tartrat dalam Buah Anggur, Asam Sitrat dalam jeruk, Asam Asetat
pada Cuka, Asam Sulfat pada Air Aki dan berbagai zat lainnya. Sementara zat basa kita jumpai
pada air kapur, sabun, obat mag, dan beragam zat lainnya.Ada beberpa teori asam basa yang
bisa di bedakan diantaranya di bawah ini :
asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ di mana ion H+
ini akan menjadi satu-satunya ion positif dalam larutan.Sedangkan basa adalah zat yang jika
dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion OH- ini akan menjadi satu-
satunya ion negatif di dalam larutan.
J.N Bronstead dan T.N. Lowry mengemukakan teori lain tentang Asam Basa. Menurut teori ini,
asam adalah zat pemberi proton (donor proton) dan basa adalah zat penerima proton (akseptor
proton). Dari definisi ini maka suatu asam akan membentuk konjugat setelah melepaskan
proton, dan basa juga akan membentuk konjugat setelah menerima proton.Maka dalam teori
asam basa konjugasi ini, dikenal istilah “pasangan asam basa” atau “asam-basa konjugat”
Setelah mengetahui Teori Asam Basa Bronstead Lowry, maka Kita dapat menentukan suatu zat
yang mengandung hidrogen termasuk dalam kelompok zat asam atau basa. Bagaimana dengan
senyawa/zat yang aprotik (tidak mengandung H), bagaimana menentukan sifat asam ataupun
basanya?
Seorang ahli kimia G.N Lewis juga mengemukakan teori tentang asam basa. Menurut teori ini
basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat diberikan
pada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang
dapat menerima pasangan elektron bebas tersebut.
Dalam dunia kimia, asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam juga dapat diartikan zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa.
Contoh asam dalam kehisupan sehari-hari, diantaranya cuka mengandung asam asetat, jeruk
mengandung asam sitrat, anggur mangandung asam tartrat, apel mengandung asam malat,
vitamin C mengandung asam askorbat, dan obat tetes mata mengandung asam borat.
Jika suatu asam dilarutkan hingga hampir seluruh ion H+ dilepaskan maka asam ini disebut
asam kuat. Jika ion H+ yang dilepaskan hanya sebagian kecil saja maka asam ini disebut asam
lemah. Asam kuat dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan asam lemah hampir tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Contoh zat yang termasuk Asam Kuat, diantaranya: asam lambung (asam klorida = HCl), asam
sulfat (H2SO4), asam sulfit (H2SO3), asam bromida (HBr), asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit
(HNO2).
Contoh zat yang termasuk Asam Lemah, diantaranya: asam karbonat (H2CO3), asam asetat
(CH3COOH), asam sulfida (H2S), asam sianida (HCN) dan asam fosfat (H3PO4).
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa
memiliki pH lebih besar dari 7. Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion hidroksil (OH–)
dan ion positif logam (tapi tidak selalu). Oleh karena itu, suatu basa dapat menghantarkan arus
listrik.
Contoh basa yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya seperti obat maag
mengandung magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan aluminium hidroksida (Al(OH)3); sabun
mandi mengandung natrium hidroksida (NaOH); sabun mandi bayi mengandung kalium
hidroksida(KOH); deodorant mengandung aluminium hidroksida (Al(OH)3) dan pembersih lantai
mengandung ammonium hidroksida (NH4OH).
Unsur dan senyawa termasuk ke dalam kelompok zat tunggal, yang artinya tersusun atas satu
jenis zat. Misalnya air, garam, besi, dan gula. Sementara itu, campuran adalah materi yang
tersusun atas dua jenis zat atau lebih.
Sebelum mengetahui perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran, baiknya untuk ketahui
pengertian ketiganya.
Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian terkecil dari unsur disebut dengan
atom. Pengelompokan unsur dibagi menjadi tiga jenis, yaitu logam, semi logam/metaloid, dan
non logam.
Contoh:
Senyawa adalah zat tunggal atau zat murni yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Bagian
terkecil dari senyawa adalah molekul.Pengelompokan senyawa dibagi menjadi dua jenis, yaitu
organik (mengandung karbon) dan anorganik (senyawa buatan dan senyawa alam).Beberapa
contoh senyawa yang ada dalam kehidupan sehari-hari, yaitu natrium klorida (garam dapur),
sukrosa (pemanis gula), asam klorida (pembersih lantai), asam asetat (cuka makan), dan urea
(pupuk).
Campuran
Campuran adalah penggabungan dua jenis zat tunggal atau lebih, tanpa disertai terjadinya
reaksi kimia. Campuran dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Campuran homogen
Campuran homogen, yaitu larutan serba sama yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dan
sangat halus, sehingga susah dibedakan.Contoh campuran homogen adalah di dalam larutan
sirup, terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula. Air disebut pelarut, sedangkan gula
disebut zat pelarut.
Campuran heterogen
Campuran heterogen, yaitu campuran kasar yang memiliki ukuran artikel relatif besar, sehingga
komponen-komponen dalam campuran tersebut dapat dibedakan. Contoh campuran
heterogen adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung dengan air (bentuk padat).
Unsu
1.Jenis zat: Zat murni (tunggal)
Senyawa
1.Jenis zat: Zat murni (tunggal)
Campuran