Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ammar muiz

Nim :

Kelas : TP A

Pendahuluan 6

Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik

Definisi Senyawa Organik :

Senyawa organik adalah senyawa molekuler dimana molekul utamanya mengandung


karbon (kecuali karbonat dan karbida). Contoh senyawa organik yang paling mudah kita
kenal diantaranya adalah:

Monosakarida, disakarida, polisakarida (karbohidrat dalam bentuk gula)

Asam amino (Protein)

Gliseril tristearat (lemak)

CH₄ (Metana)

C₂H₅OH (Etanol)

Definisi Senyawa Anorganik :


Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mempunyai ikatan karbon – hidrogen (C – H)
atau dengan kata lain semua senyawa diluar senyawa organik. Kebanyakan senyawa
anorganik dihasilkan oleh proses alam contohnya seperti air dan mineral. Silahkan lihat
pembahasan lengkapnya disini mengenai contoh senyawa anorganik.

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik :


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa senyawa dibagi ke dalam dua jenis
berdasarkan asal pembentukannya. Yang pertama adalah senyawa organik yang terbentuk
dari molekul utama mengandung karbon (biasanya ada dalam tubuh makhluk hidup).
Sedangkan senyawa anorganik adalah senyawa yang umumnya dihasilkan oleh reaksi antar
komponen abiotik (benda mati) yang dibantu oleh proses alam. Lihat disini mengenai
contoh komponen abiotik.

Perlu diketahui bahwa saat ini senyawa organik jumlahnya jauh lebih besar (banyak)
dibandingkan dengan senyawa anorganik. Salah satu latar belakang dibedakannya senyawa
menjadi organik dan anorganik adalah agar ada batasan jelas klasifikasi jenis senyawa,
karena bukan hal yang tidak mungkin dikemudian hari akan muncul senyawa-senyawa baru
lainnya.

Untuk lebih mengetahui lebih lengkap tentang perbedaan kedua senyawa ini, berikut ini
adalah penjelasan tentang perbedaan senyawa organik dan anorganik.

1. Asal Terbentuknya Senyawa Organik dan Anorganik


Perbedaan pertama yang membedakan antara senyawa organik dan anorganik adalah asal
terbentuknya senyawa tersebut. Pada umumnya (walaupun tidak semuanya), senyawa
organik terbentuk atau berasal dari reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup, misalnya
pembentukan lemak, protein, karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan ataupun proses
fotosintesis pada tumbuhan.

Sedangkan senyawa anorganik pada umumnya terbentuk dari alam atau bermula dari
proses reaksi kimia antar komponen abiotik. Sebagai contoh air dan mineral, yang mana air
adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul H2O apabila di alam bereaksi dengan
unsur ataupun senyawa lain maka bisa membentuk mineral.

2. Titik Didih dan Titik Senyawa Organik dan Anorganik


Selanjutnya, yang membedakan antara senyawa organik dan anorganik adalah titik didih
dan titik lelehnya. Senyawa anorganik memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif lebih
tinggi dibandingkan senyawa organik.

3. Sifat Senyawa Organik dan Anorganik


Terakhir perbedaan antara senyawa organik dan anorganik adalah dari sifat kedua senyawa
tersebut. Sifat senyawa organik yaitu mudah larut dalam pelarut organik (selain air), akan
tetapi tidak larut jika pelarutnya adalah air. Sedangkan sifat senyawa anorganik adalah
kebalikannya yaitu umumnya tidak larut dalam pelarut organik, tetapi mudah larut dalam
air.

Selain itu dari aspek reaksi dengan oksigen, senyawa organik memiliki sifat yang cenderung
mudah terbakar karena unsur pembentuknya yang kebanyakan berupa karbon. Sedangkan
senyawa anorganik relatif tidak mudah terbakar karena hanya sedikit bahkan tidak
mengandung unsur karbon.

Jika hal diatas dirangkum, dapat terlihat bahwa sebenarnya point utama perbedaan antara
kedua jenis senyawa ini berada pada perbedaan sifat-sifatnya. Untuk lebih memudahkan,
perbedaan antara senyawa organik dan senyawa organik ini bisa dikelompokkan seperti
dalam tabel berikut ini:

Karakteristik Senyawa Organik

1. Umumnya berasal dari reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup


2. Titik didih dan titik leleh senyawa organik adalah rendah
3. Unsur utama senyawa organik adalah unsur karbon
4. Senyawa organik larut dalam pelarut organik
5. Senyawa organik tidak larut dalam air
6. Senyawa organik relatif lebih mudah terbakar
7. Jenis ikatan kimianya adalah ikatan kovalen
8. Tidak menghantarkan arus listrik
9. Senyawa organik mudah menguap

Karakteristik Senyawa Anorganik

1. Umumnya berasal dari reaksi antar komponen abiotik yang dibantu oleh proses alam
2. Titik didih dan titik leleh senyawa anorganik adalah tinggi
3. Tidak semua senyawa anorganik memiliki unsur karbon di dalamnya
4. Senyawa anorganik tidak larut dalam pelarut organik
5. Senyawa anorganik larut dalam air
6. Senyawa anorganik memiliki sifat yang tidak mudah terbakar
7. Jenis ikatan kimianya adalah ikatan ionik
8. Bisa menghantarkan arus listrik
9. Senyawa anorganik sulit untuk untuk menguap

tabel diatas sudah sangat menjelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik.
Dari sini juga dapat terlihat bahwa kenyataannya Bumi kita ini tersusun bukan hanya dari
unsur saja, tetapi akan selalu dinamis membentuk senyawa yang terdiri atas beberapa unsur
yang saling berikatan dan menghasilkan sifat yang berbeda dari unsur utamanya.

Anda mungkin juga menyukai