Anda di halaman 1dari 7

1.

Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan
lisan, dan pembuktian melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga
aspek ini!

Jawab :
Konsep tiga aspek dalam struktur iman — pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan — mencerminkan integrasi antara keyakinan, ujaran, dan tindakan
dalam praktik keimanan Islam. Keterkaitan tiga aspek ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembenaran dalam Hati (Qalb):

• Pembenaran dalam hati mencakup keyakinan yang kuat dan tulus terhadap ajaran-ajaran
Islam. Ini adalah dasar dari iman dan merupakan inti dari keberagaman seorang Muslim.
• Pemahaman dan penerimaan keyakinan ini dalam hati menciptakan fondasi yang solid
untuk iman seseorang. Ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep
dasar Islam, seperti keesaan Allah, kenabian, kitab-kitab-Nya, dan hari kiamat.

2. Ikrar dengan Lisan (Lisan):

• Ikrar dengan lisan merupakan ungkapan atau pengakuan secara terbuka terhadap keyakinan
yang telah ditanamkan dalam hati. Ini terjadi melalui shahadah atau kesaksian iman, di
mana seseorang menyatakan dengan lisan bahwa "Tiada Tuhan selain Allah, dan
Muhammad adalah utusan-Nya."
• Ikrar ini memiliki peran penting dalam memperkuat dan mengukuhkan iman seseorang.
Dengan mengucapkan ikrar ini, seseorang secara terang-terangan menyatakan komitmen
terhadap ajaran Islam dan mengukuhkan ikatan antara hati dan lisan.

3. Pembuktian Melalui Perbuatan (Amal):

• Pembuktian melalui perbuatan adalah manifestasi nyata dari iman dalam tindakan sehari-
hari. Ini mencakup amal perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan menjalankan
ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
• Amal perbuatan yang baik, seperti menjalankan ibadah, berlaku adil, bersedekah, dan
berperilaku baik terhadap sesama, adalah cara nyata untuk membuktikan keimanan.
Perbuatan ini mencerminkan pengaruh iman dalam membentuk karakter dan perilaku
seorang Muslim.

Sumber : https://aceh.pikiran-rakyat.com/news/amp/pr-
2987367861/struktur-iman-ada-tiga-pembenaran-dalam-hati-ikrar-
dengan-lisan-dan-pembuktian-melalui-perbuatan
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!

Jawab :

Berikut ini ciri-ciri orang yang beriman, yaitu :


1. Taat beribadah
Sungguh Allah Swt telah memberikan nikmat yang banyak kepada hambanya,
oleh karena itu hendaknya senantiasa mengabdikan diri dan beribadah kepada
Allah Swt. Allah Swt berfirman:

ْ َ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينََ َءا َمنُوا‬


ََ ‫ٱر َكعُواَ َوٱ ْس ُجدُواَ َوٱ ْعبُدُواَ َربَّ ُك َْم َوٱ ْفعَلُواَ ْٱل َخي‬
ََ‫ْر لَعَلَّ ُك َْم ت ُ ْف ِل ُحون‬

Artinya:َ“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu,


sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan.”َ(QS.َAl-Hajj: 77)

2. Berzikir atau memuji Allah Swt


Allah Swt berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 41:

ً ِ‫ٱَّللَ ِذ ْك ًرا َكث‬


‫يرا‬ َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
۟ ‫وا ٱ ْذ ُك ُر‬

Artinya:َ“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama)


Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”(QS.َAl-Ahzab: 41).

3. Bersyukur
Orangَ yangَ berimanَ kepadaَAllahَ akanَ senantiasaَ bersyukur.َ Bersyukurَ karenaَAllahَ
menciptakanَ umatnyaَ sebagaiَ manusia,َ yaituَ makhlukَ yangَ palingَ sempurnaَ jikaَ
dibandingkanَ denganَ makhlukَ lainnya.َ Ungkapanَ dariَ rasaَ syukurَ adalahَ denganَ
memanfaatkanَ pemberianَ dariَAllahَ tersebut.َ Sepertiَ firmanَAllahَ dalamَ suratَ Ibrahimَ
ayatَ7

َ َ‫عذَابِيَل‬
َ‫شدِيد‬ َ َ‫مَولَئِنَ َكف ََرهُ ْمَإِ َّن‬
َ ‫اينَشكرتمَالزينت ُك‬.

Artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat"(QS. Ibrahim 14:7).

4. Beramal saleh
Hal ini diterangkan dalam firman Allah Quran surah Al-Maidah ayat 9:

َ ‫ت ۙ لَ ُهم َّم ْغ ِف َرةٌ َوأَجْ ٌر‬


‫ع ِظي ٌم‬ ِ ‫ص ِل َح‬ ۟ ُ‫ع ِمل‬
َّ ‫وا ٱل‬ ۟ ُ‫ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
َ ‫وا َو‬ َّ َ‫عد‬
َ ‫َو‬
Artinya:َ “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”َ(QS.َAl-
Maidah: 9)
5. Ikhlas

Orang yang beriman akan selalu ikhlas dalam segala perbuatannya. Ibadah yang dilakukan
semata-mata hanya mengharap rida Allah. Dalam surat Az-Zumar ayat 2 disebutkan,

‫ن‬
َ ‫صاَلهَالدي‬
ً ‫إالَالولناَاليكَالكتابَبالحقَفاعبدَهللاَمخل‬

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan


(membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya"(QS. Az-
Zumar 39:2).

6. Sabar

Selain bersyukur dan ikhlas, ciri-ciri dan sikap orang yang beriman adalah sabar. Sabar
artinya tabah, tahan menghadapi cobaan, menyerah kepada Allah dengan rida dan lapang
dada. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda,

‫الصبرَضياء‬

Artinya: "Bersabar adalah cahaya yang terang-benderang".

7. Amanah

Orang yang beriman senantiasa memelihara anugerah yang diberikan Allah kepadanya.
Anugerah Allah berupa sifat qudrat yang diterimanya sebagai amanah.

8. Sopan Santun dalam Perkataan dan Perbuatan

Orang yang beriman senantiasa berbicara lemah lembut kepada sesama manusia, dan tidak
membeda-bedakan kepada siapa dia berbicara. Ia berusaha agar pembicaraannya disenangi
oleh yang mendengarnya.

Sumber : https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/6-ciri-ciri-orang-
yang-beriman-dan-dalil-al-quran-yang-menyertainya-21a1S67jBCw

https://barisan.co/12-ciri-ciri-orang-beriman-lengkap-dengan-dalinya/

3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya
yang menunjukkan kewajiban menuntut ilmu!

Jawab :
Menuntutَilmuَ merupakanَsebuahَkewajibanَbagiَ setiapَmanusia,َkarenaَdenganَmenuntutَ
ilmuَmanusiaَbisaَmeningkatkanَkemampuanَdirinya.َDenganَmenuntutَilmuَmanusiaَjugaَ
dapatَ mengetahuiَ hal-halَ yangَ sebelumnyaَ tidakَ iaَ ketahui.َ Karenaَ diَ dalamَ agamaَ Islamَ
sudahَdijelaskanَkeutamaanَbagiَparaَpenuntutَilmu.َBerikutَayatَAl-Quranَdanَhadisَyangَ
menunjukanَkewajibanَmenuntutَilmuَbesertaَtafsirnya.َ

1. QS.َAt-Taubahَ[9]:َ122

‫ِين َو ِليُ ْنذ ُِروا قَ ْو َم ُه ْم ِإذَا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم‬ َ ‫َو َما َكانَ ْال ُمؤْ مِ نُونَ ِل َي ْنف ُِروا كَافَّةً ۚ فَلَ ْو ََل نَف ََر مِ ْن ُك ِل ف ِْرقَ ٍة مِ ْن ُه ْم‬
ِ ‫طا ِئفَةٌ ِل َيتَفَقَّ ُهوا ِفي الد‬
َ‫يَحْ ذَ ُرون‬
Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya," (QS. At-Taubah [9]: 122).

Tafsirnya : Tidak semestinya orang-orang mukmin itu berangkat semua ke medan perang,
karena mereka bisa ditumpas habis apabila musuh mereka berhasil mengalahkan mereka.
Semestinya sebagian dari mereka pergi ke medan jihad dan sisanya tinggal di rumah untuk
menemani Rasulullah -ṣallallāhuَ'alaihiَwaَsallam- dan memperdalam ilmu agama melalui
ayat-ayat Al-Qur`ānَdanَketentuan-ketentuan hukum syariat yang mereka dengar dari nabi
-ṣallallāhuَ'alaihiَwaَsallam-, kemudian mereka bisa mengajarkan ilmu yang telah mereka
pelajari kepada kaum mereka setelah kembali ke rumah mereka, agar mereka dapat
menghindari azab dan hukuman Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya. Hal ini terkait dengan pasukan-pasukan yang dikirim
oleh Rasulullah ke berbagai daerah dan beranggotakan sejumlah sahabat pilihan.

Referensi : https://tafsirweb.com/3138-surat-at-taubah-ayat-122.html

2. Berdasarkan hadis

3. ‫ط ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬


َ ‫َّللاُ لَهُ بِ ِه‬ َ ‫س فِي ِه ع ِْل ًما‬
َّ ‫س َّه َل‬ ُ ِ‫ط ِريقًا يَ ْلتَم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َو َم ْن‬

Artinya:َ“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.”َ(HR.َMuslim,َno.َ2699)

Makna hadis diatas yaitu :

1. Denganَmenempuhَjalanَmencariَilmu,َAllahَakanَmemudahkannyaَmasukَsurga.
2. Menuntutَ ilmuَ adalahَ sebabَ seseorangَ mendapatkanَ hidayah.َ Hidayahَ inilahَ yangَ
mengantarkanَseseorangَpadaَsurga.
3. Menuntutَsuatuَilmuَakanَmengantarkanَpadaَilmuَlainnyaَyangَdenganَilmuَtersebutَ
akanَmengantarkanَpadaَsurga.
Sumber : https://rumaysho.com/12363-menuntut-ilmu-jalan-paling-cepat-menuju-surga.html

ُ‫عو لَه‬
ُ ‫ح يَ ْد‬ َ ‫اريَ ٍة أَ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع ِب ِه أَ ْو َولَ ٍد‬
ٍ ‫صا ِل‬ َ ‫ع َملُهُ ِإَلَّ ِم ْن ثَالَثَ ٍة ِإَلَّ ِم ْن‬
ِ ‫صدَقَ ٍة َج‬ َ ُ‫ع ْنه‬ َ َ‫سانُ ا ْنق‬
َ ‫ط َع‬ َ ‫اإل ْن‬
ِ َ‫ِإذَا َمات‬
Artinya:َ“Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal;
dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR
Muslim no. 1631).

Maknanya : Ilmujuga dapat menyelamatkan kita bukan hanya saat masih di dunia,
bahkan ketika ilmu yang kita punya bermanfaat bagi orang lain, maka akan
menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya meski kita berada di liang
lahat (alam kubur).

4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka


banyak kata ilmu ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata
derivasi yang memiliki kesamaan makna dengan ilmu dalam beragam
bentuknya!

Jawab :
Dalamَilmuَlinguistik,َderivasiَadalahَadalah prosesَpembentukanَkataَyangَmenghasilkanَ
leksemَbaru (menghasilkanَkata-kataَyangَberbedaَdariَparadigmaَyangَberbeda);

Al-Qur'an, sebagai kitab suci dalam agama Islam, memberikan apresiasi yang sangat tinggi
terhadap ilmu pengetahuan. Dalam berbagai ayat, Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk
mencari pengetahuan, memahami alam semesta, dan menggunakan akal budi mereka untuk
memahami tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagai hasilnya, banyak kata yang terkait dengan
ilmu dan pengetahuan muncul dalam Al-Qur'an, dan beberapa di antaranya memiliki derivasi
atau bentuk turunan yang menunjukkan kesamaan makna dengan konsep ilmu dalam berbagai
konteks. Berikut contohnya:

1) Ilm (:)‫علم‬, Kata dasar yang paling sering muncul dalam Al-Qur'an adalah "ilm" yang
secara harfiah berarti ilmu atau pengetahuan. Contohnya dapat ditemukan dalam Surah
Al-Mujadila (58:11),

َ‫َّللاُ الَّ ِذيْن‬ ُ ‫َّللاُ لَ ُك ۚ ْم َواِذَا قِ ْي َل ا ْن‬


ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْن‬
‫ش ُز ْوا َي ْرفَ ِع ه‬ ‫ح ه‬ َ ‫س ُح ْوا فِى ْال َمجل ِِس فَا ْف‬
َ ‫س ُح ْوا َي ْف‬
ِ ‫س‬ َّ َ‫يَٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُ َْٰٓوا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَف‬
‫ا َمنُ ْوا‬

١١ - ‫َّللاُ بِ َما ت َ ْع َملُ ْونَ َخبِي ٌْر‬ ٍ ٍۗ ‫مِ ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْالع ِْل َم دَ َرج‬
‫ت َو ه‬

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan."

2) Ma'rifahَ( :)‫َمعرفة‬,َKataَiniَberasalَdariَkataَyangَsamaَdenganَ‘ilm,َyangَmengandungَ
maknaَ pemahamanَ atauَ pengetahuanَ yangَ mendalam.َ Dalamَ konteksَ IsIam,َ ma'rifahَ
mencakupَpengetahuanَtentangَAllahَdanَpemahamanَspiritual.َ
3) Hikmahَ()‫َحكمة‬,َ"Hikmah"َberartiَ"kebijaksanaan"َatauَ"pengetahuanَyangَmendalam."َ
DalamَAl-Qur'an,َ kataَ iniَ dipergunakanَ untukَ merujukَ padaَ pengetahuanَ yangَAllahَ
berikanَ kepadaَ paraَ nabiَ danَ orang-orangَ yangَ bertaqwa.َ Contohnyaَ terdapatَ dalamَ
SurahَAl-Baqarahَayatَ269,َdiَmanaَAllahَmemberikanَhikmahَkepadaَsiapaَyangَDiaَ
kehendaki.
4) Ulumَ (َ )‫ َ َعلوم‬Bentukَ jamakَ dariَ "ilm,"َ "'ulum"َ digunakanَ dalamَ Al-Qur'anَ untukَ
merujukَ padaَ berbagaiَ jenisَ pengetahuanَ atauَ ilmu.َ Sebagaiَ contoh,َ Nabiَ Ibrahimَ
memohonَ kepadaَ Allahَ agarَ mengutusَ seorangَ nabiَ yangَ dapatَ mengajarkanَ 'ulumَ
kepadaَumatnya5.ََ

5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat


(buruk) dari hewan ternak. Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan
demikian? Tuliskan ayat tersebut beserta tafsirnya!

Jawab :
َ‫ْص ُرونَ ِب َها َولَ ُه ْم آذَا ٌن ََل َي ْس َمعُونَ ِب َها ۚ أُولَئِك‬ ً ‫َولَقَدْ ذَ َر ْأنَا ِل َج َهنَّ َم َكث‬
ِ ْ ‫ِيرا مِ نَ ْال ِج ِن َو‬
ِ ‫اإل ْن ِس ۖ لَ ُه ْم قُلُوبٌ ََل َي ْفقَ ُهونَ ِب َها َولَ ُه ْم أ َ ْعيُ ٌن ََل يُب‬
ُ ْ َ ُ
“ َ‫ض ُّل ۚ أولئِكَ هُ ُم الغَافِلون‬ َ َ ‫ك َْاْل َ ْنعَ ِام بَ ْل هُ ْم أ‬

Artinyaَ:َDanَsesungguhnyaَKamiَjadikanَuntukَ(isiَnerakaَJahannam)َkebanyakanَdariَjinَdanَ
manusia,َ merekaَ mempunyaiَ hati,َ tetapiَ tidakَ dipergunakannyaَ untukَ memahamiَ (ayat-ayatَ
Allah)َdanَmerekaَmempunyaiَmataَ(tetapi)َtidakَdipergunakannyaَuntukَmelihatَ(tanda-tandaَ
kekuasaanَ Allah),َ danَ merekaَ mempunyaiَ telingaَ (tetapi)َ tidakَ dipergunakannyaَ untukَ
mendengarَ(ayat-ayatَAllah).َmerekaَituَsebagaiَbinatangَternak,َbahkanَmerekaَlebihَsesatَlagi.َ
merekaَItulahَorang-orangَyangَlalai.”
َQs.َAl-A'rafَ:َ179

TafsirَSuratَAl-A’rafَAyatَ179.َ
Allahَ Swtَ menciptakanَ manusiaَ denganَ potensiَ yangَ sempurnaَ yaituَ dikaruniaَ akal.َ Denganَ
potensiَ akalَ inilahَ dimaksudkanَ agarَ manusiaَ bisaَ berfikirَ danَ memahamiَ apaَ maksudَ tujuanَ
diciptakannyaَdiَmukaَbumiَini.َKarenaَitu,َakalَmestiَdipergunakanَdanَdijagaَdenganَsebaik-
baiknyaَ untukَ menjalankanَ visiَ daَ misinyaَ diَ mukaَ bumiَ yakniَ mengabdiَ danَ menjadiَ
khalifatullah.َAyatَiniَmenyatakanَbahwaَmanusiaَdanَjinَdiberiَolehَAllahَSwtَpotensiَberupaَ
hati/akalَ (Qalbu).َ Namunَ karenaَ akal/hatinyaَ tidakَ digunakanَ untukَ mengerti,َ berfikir,َ danَ
merenungَapaَyangَtersuratَdanَyangَtersirat,َsehinggaَmelanggarَketentuanَyangَdigariskanَolehَ
Allahَ Swt,َ akibatnyaَ merekaَ menjadiَ penghuniَ neraka.َAyatَ iniَ menjadiَ penjelasanَ mengapaَ
seeorangَtidakَmendapatَpetunjukَdanَmengapaَpulaَyangَlainَdisesatkanَAllahَSwt,َayatَiniَjugaَ
berfungsiَsebagaiَancamanَkepadaَmerekaَyangَmengabaikanَtuntunanَpengetahuannya.َManusiaَ
padaَdasarnyaَmakhlukَyangَsempurnaَdanَmulia,َnamunَbisaَberubahَstatusnyaَmenjadiَmakhlukَ
yangَpalingَrendahَdanَhina,َbahkanَlebihَhinaَdaripadaَperilakuَbinatang.َHalَituَterjadi,َkarenaَ
manusiaَmemperturutkanَhawaَnafsunyaَdanَmenghilangkanَakalَatauَnalarَsehatnya.َ

Sumberَ : https://www.bacaanmadani.com/2018/01/kandungan-al-quran-surat-al-araf-
ayat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai