Anda di halaman 1dari 13

A.

Pengertian Optimis
Dilihat dari segi bahasa optimisme berasal dari bahasa latin yaitu Optima yang berarti
terbaik Menjadi optimis, pada akhirnya berarti satu harapan untuk mendapatkan hasil terbaik dari
situasi tertentu.1[1] Optimis artinya sikap yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi
segala.

Dalil Tentang Optimis



...
Artinya: "Katakanlah:Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. ( QS. Az Zumar: 53)





Artinya:Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf:87)

B. Contoh Perilaku Optimis2[2]

1. Hari itu didalam ulangan pelajaran Akidah Akhlak untuk kelas lima. Beberapa murid tampak
tegang. Lukman, murid pindahan, dari daerah tampak ceria. Ia menganggap ulangan adalah hal
yang biasa. Ia sangat optimis dapat menjawab soal-soal dengan baik, karena ia sudah belajar
dengan tekun dan juga berdoa.
2. Ketika melaksanakan ibadah salat atau ibadah puasa, kita harus optimis bahwa ibadah kita
diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ibadah kita laksanakan dengan baik dan benar sesuai
dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-nya.
3. Dalam hidup, kita membutuhkan makan dan minum. Salah satu cara untuk mendapatkan hal
tersebut adalah bekerja. Dengan bekerja sungguh-sungguh, kita akan mendapatkan hasil yang
lebih baik. Kita harus optimis dengan hasil yang kita peroleh dari pekerjaan kita.

C. Hikmah Memiliki Sikap Optimis:3[3]

1. Merasa tenang dalam melaksanakan sesuatu.


2. Merasa yakin akan kemampuan diri sendiri.
3. Tidak bergantung pada bantuan orang lain
4. Selalu siap dalam menghadapi segala hal, termasuk pekerjaan.
5. Apabila memperoleh keberhasilan, kita merasa bersyukur dan terus bersemangat untuk bekerja
agar hasil yang kita peroleh lebih baik.
6. Apabila mengalami kegagalan, kita bersabar, tidak pernah putus asa, dan tetap optimis. Sikap
orang optimis menjadikan kegagalan itu sebagai pengalaman yang berharga. Ia akan mencari
sebab-sebab kegagalan untuk diperbaiki agar kegagalan tersebut tidak terulang lagi.

D. Akibat Tidak Memiliki Sikap Optimis4[4]

1. Tidak yakin akan kemampuan diri sendiri


2. Ragu-ragu saat melaksanakan sesuatu
3. Apabila mengalami kegagalan, akan mudah putus asa.
E. Pengertian Qanaah
Menurut bahasa qanaah berarti merasa cukup. Sedangkan menurut istilah, qanaah
berarti sikap rela menerima dan merasa cukup atas apa yang telah di berikan Alloh SWT . Rela
menerima apa adanya bukan berarti bermalas-malasan dan hanya menunggu nasib. Rela
menerima dalam hal ini adalah menerima atas hasil usaha, sudah berusaha dengan sungguh-
sungguh, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan keinginan. Orang yang bersifat Qanaah akan
menerima apa adanya berapapun hasil dan nilai nya serta mensyukurinya dengan lapang
dada.5[5]
Orang yang memiliki sifat qanaah pasti tidak memiliki sifat rakus. Ia tidak dengki terhadap apa
yang menjadi milik orang lain.Lawan dari qanaah adalah tamak (rakus). Rasulullah SAW
bersabda:



Artinya: kaya itu bukanlah kaya harta, tetapi kaya jiwa. ( H.R. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW bersabda:
dari Abdillah bin Ummar berkata, Rasulullah S.A.W. bersabda, sungguh beruntung orang-
orang yang masuk Islam, mendapatkan rezeki secukupnya, dan ia merasa cukup dengan apa
yang telah Allah berikan kepadanya. (H.R Muslim)6[6]

Ayat-ayat Al-Quran tentang Qanaah7[7]


Surat Hud ayat 6
.


Artinya : Tiada sesuatu yang melata di bumi melainkan ditangan Allah rezekinya, dan dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya ,Semuanya tertulis dalam
Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)
Surat an-Nisa ayat 32

Artinya: Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.

F. Contoh Perilaku Qanaah : 8[8]


1. selalu ikhlas menerima kenyataan hidup meskipun dengan keadaan yang sederhana

2. Tidak banyak berangan- angan dan berharap ynag melebihi batas kemampuan dan batas yang
ada

3. Selalu berusah dan bekerja untuk memperbaiki nasib kehidupan pada masa yang akan datang.

4. Selalu berserah diri kepada Alloh SWT, baik dalam kehidupan lapang maupun sempit.

5. Tidak bersikap iri kepada nikmat Alloh yang diterima oleh orang lain.

6. Selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT.

7. Berprasangka baik atas keputusan dan takdir Alloh

8. Menjauhkan diri dari sifat tamak, serakah, prasangka kurang baik .

9. Jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan tidak mudah kecewa dan putus
asa.

G. Hikmah Memiliki Sifat Qanaah:9[9]


1. Tetap giat berusaha dan bekerja.
2. Rela menerima apa adanya.
3. Bersabar jika mengalami kegagalan.
4. Bersyukur jika mendapat kebahagiaan
5. Tidak hanya mementingkan harta kekayaan.
6. Terhindar dari sifat tamak (rakus), iri hati, dengki, dan malas
7. Terhindar dari murka Allah.

H. Akibat Tidak Memiliki Sifat Qanaah10[10]


1. Hatinya selslu merasa tidak puas.
2. Selalu mengeluh dan menggerutu bila yang diterima tidak sesuai yang diangan-angankan.
3. Kadang-kadang dalam hatinya terbetik suatu anggapan bahwa Allah itu tidak adil.
4. Selalu menari cara agar apa yang diinginkan itu harus tercapai meski dengan jalan yang tidak
halal.

I. Pengertian Tawakkal
Tawakkal (bahasa Arab: ) atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan.
Menurut istilah tawakal adalah berserah diri kepada Allah, menyerahkan keputusan segala
perkara kepada-Nya.11[11]
Namun perlu diingat bahwa sifat tawakkal itu bukan berarti orang tidak diwajibkan
berikhtiar. Karena orang hidup diwajibkan ikhtiar yaitu berusaha menurut kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Setelah usaha itu dilakukan barulah bertawakal, artinya
menyerahkan segala usaha itu kepada Allah dan bagaimana hasilnya itu semua terserah kepada-
Nya. Sebelum berikhtiar jangan mengatakan dirinya bertawakal karena yang demikian itu adalah
kebohongan atau kemalasan yang bekedok tawakkal.12[12]
Ayat-ayat al-Quran dan Hadits yang Memerintahkan Kita Bertawakkal

(Fa idza azamta fatawakkal alallahi innallaha yuhibbul mutawakkilin)
Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.(QS. Ali Imran : 159)

Artinya: Dan bertawakallah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin
itu harus bertawakal.(QS. Al-Maidah: 11)



Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya.(QS. Al-Furqaan: 58)
Rasulullah SAW bersabda :

) (

(Law annakum tatawakkaluna alallahi haqqa tawakkulihi larazaqakum kama yarzuqu ath-tayra
taghdu himashan wa taruhu bithanan)
Artinya: Jikalau kamu tawwakal kepada allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan
mendapat rezeki seperti rezeki burung-burung yang di waktu pagi pergi dalam keadaan lapar dan
kembali sore dengan perut kenyang (HR. Turmudzy).

J. Contoh Perilaku Tawakkal13[13]

1. Pelajar yang menghadapi ujian sekolah. Tawakkalnya adalah setelah ia belajar maksimal,
menjaga kesehatannya agar dapat ikut ujian dengan baik, dan mengerahkan semua kemampuan
menjawab semua soal ujian. Begitu ia menyerahkan lembar jawaban, maka saat itulah ia
bertawakkal kepada Allah akan hasil dari ujiannya tersebut.
2. Atau seperti seseorang yang tengah sakit. Tawakkalnya adalah setelah ia menjalankan semua
tindakan medis yang dianjurkan, atau mencari berbagai alternatif demi kesembuhannya. Setelah
semua ikhtiar dicukupkan, saat itulah ia serahkan hasilnya kepada Allah SWT.
3. Atau juga seperti seseorang yang ingin naik haji. Tawakkalnya adalah setelah ia menggenapkan
semua ikhtiar untuk itu, seperti menabung, menjaga kesehatan dan mendaftarkan diri kepada
penyelenggara haji. Ketika perjalanan haji dimulai, saat itulah ia menyerahkan nasibnya kepada
Allah, apakah perjalanannya akan lancar, atau malah sebaliknya.

K. Hikmah Memiliki Sifat Tawakkal :14[14]

1. Giat dan bersemangat dalam bekerja.


2. Senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dan berdoa.
3. Bersyukur jika mendapatkan kebahagiaan dan bersabar apabila mengalami kegagalan.
4. Terhindar dari sifat sombong karena keberhasilan itu bukan semata-mata hasil pekerjaan
seseorang, tetapi atas kehendak Allah SWT.
5. Tidak gelisah, tetapi selalu tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

L. Akibat Tidak Memiliki Sifat Tawakkal:15[15]

1. Ragu dan resah dalam menghadapi suatu masalah.


2. Kecil hati dalam setiap menghadapi persoalan yang sulit.
3. Sombong
Dalil-Dalil Tentang Ikhtiar
Alhamdulilah hari ini bisa ketemu lagi sama temen-temen semua, Pada kesempatan hari ini aku
mau berbagi sama kalian mengenai Ikhtiar ,bagi temen-temen semua yang belum mengerti apa
itu ikhtiyar, tanapa berlama-lama, langsung saja kita mulai...

*
11
Artinya : Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ( QS. Ar-Radu 11 )

10 *




Artinya : Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumuah 10

Dalil Tentang Optimis



...
Artinya: "Katakanlah:Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. ( QS. Az Zumar: 53)





Artinya:Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf:87)
Ayat-ayat al-Quran dan Hadits yang Memerintahkan Kita Bertawakkal

(Fa idza azamta fatawakkal alallahi innallaha yuhibbul mutawakkilin)
Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.(QS. Ali Imran : 159)

Artinya: Dan bertawakallah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin
itu harus bertawakal.(QS. Al-Maidah: 11)



Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya.(QS. Al-Furqaan: 58)
Rasulullah SAW bersabda :

) (

(Law annakum tatawakkaluna alallahi haqqa tawakkulihi larazaqakum kama yarzuqu ath-tayra
taghdu himashan wa taruhu bithanan)
Artinya: Jikalau kamu tawwakal kepada allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan
mendapat rezeki seperti rezeki burung-burung yang di waktu pagi pergi dalam keadaan lapar dan
kembali sore dengan perut kenyang (HR. Turmudzy).

HADIS OPTIMIS

Dari Abu Hurairah, ia berkata,


- -



.Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allahdaripada
Mukmin yang lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang Mukmin) itu ada kebaikan, beringinlah (optimistis)
kepada apa-apa yang memberi manfaat...(HR Muslim dari Abu Hurairah)
ALLAH SWT berfirman :



Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang
yang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

(QS li Imrn [3]: 139)

HADIS IKHTIAR

Sabda Rasulullah sebagai berikut


: :


:
.artinya :"Bersemangatlah kamu menempuh aoa yangbermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada
Allah dan janganlah sekali-kali kamu malas. Jika sesuatu menimpamu, janganlah kamu katakan
"Seandainya dahulu aku lakukan ini dan itu niscaya akan demikian dan demikian". Namun
katakanlah,"Inilah takdir Allah, apa yang Ia kehendaki pasti terjadi".

HADIST TAWAKKAL

Dihadits lain Rasulullah bersabda


















Artinya :"Dari Umar Ibn Khattab berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah saw., bersabda. "Sekiranya
kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah SWT., dengan tawakkal yang sebanar-benarnya, sungguh
kalian akan diberi rizki (oleh Allah swt.,) sebagaimana seekor burung diberi rizki, dimana ia pergi pagi
dalamkeadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (H.R. Ahmad, Turmudzi danIbnu
Majah).

Rasulullah SAW bersabda :



) (

(Law annakum tatawakkaluna alallahi haqqa tawakkulihi larazaqakum kama yarzuqu ath-tayra
taghdu himashan wa taruhu bithanan)
Artinya: Jikalau kamu tawwakal kepada allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan
mendapat rezeki seperti rezeki burung-burung yang di waktu pagi pergi dalam keadaan lapar dan
kembali sore dengan perut kenyang (HR. Turmudzy).

Anda mungkin juga menyukai