Pengertian Optimis
Dilihat dari segi bahasa optimisme berasal dari bahasa latin yaitu Optima yang berarti
terbaik Menjadi optimis, pada akhirnya berarti satu harapan untuk mendapatkan hasil terbaik dari
situasi tertentu.1[1] Optimis artinya sikap yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi
segala.
Artinya:Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf:87)
1. Hari itu didalam ulangan pelajaran Akidah Akhlak untuk kelas lima. Beberapa murid tampak
tegang. Lukman, murid pindahan, dari daerah tampak ceria. Ia menganggap ulangan adalah hal
yang biasa. Ia sangat optimis dapat menjawab soal-soal dengan baik, karena ia sudah belajar
dengan tekun dan juga berdoa.
2. Ketika melaksanakan ibadah salat atau ibadah puasa, kita harus optimis bahwa ibadah kita
diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ibadah kita laksanakan dengan baik dan benar sesuai
dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-nya.
3. Dalam hidup, kita membutuhkan makan dan minum. Salah satu cara untuk mendapatkan hal
tersebut adalah bekerja. Dengan bekerja sungguh-sungguh, kita akan mendapatkan hasil yang
lebih baik. Kita harus optimis dengan hasil yang kita peroleh dari pekerjaan kita.
Artinya: Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
2. Tidak banyak berangan- angan dan berharap ynag melebihi batas kemampuan dan batas yang
ada
3. Selalu berusah dan bekerja untuk memperbaiki nasib kehidupan pada masa yang akan datang.
4. Selalu berserah diri kepada Alloh SWT, baik dalam kehidupan lapang maupun sempit.
5. Tidak bersikap iri kepada nikmat Alloh yang diterima oleh orang lain.
6. Selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT.
9. Jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan tidak mudah kecewa dan putus
asa.
I. Pengertian Tawakkal
Tawakkal (bahasa Arab: ) atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan.
Menurut istilah tawakal adalah berserah diri kepada Allah, menyerahkan keputusan segala
perkara kepada-Nya.11[11]
Namun perlu diingat bahwa sifat tawakkal itu bukan berarti orang tidak diwajibkan
berikhtiar. Karena orang hidup diwajibkan ikhtiar yaitu berusaha menurut kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Setelah usaha itu dilakukan barulah bertawakal, artinya
menyerahkan segala usaha itu kepada Allah dan bagaimana hasilnya itu semua terserah kepada-
Nya. Sebelum berikhtiar jangan mengatakan dirinya bertawakal karena yang demikian itu adalah
kebohongan atau kemalasan yang bekedok tawakkal.12[12]
Ayat-ayat al-Quran dan Hadits yang Memerintahkan Kita Bertawakkal
(Fa idza azamta fatawakkal alallahi innallaha yuhibbul mutawakkilin)
Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.(QS. Ali Imran : 159)
Artinya: Dan bertawakallah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin
itu harus bertawakal.(QS. Al-Maidah: 11)
Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya.(QS. Al-Furqaan: 58)
Rasulullah SAW bersabda :
) (
(Law annakum tatawakkaluna alallahi haqqa tawakkulihi larazaqakum kama yarzuqu ath-tayra
taghdu himashan wa taruhu bithanan)
Artinya: Jikalau kamu tawwakal kepada allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan
mendapat rezeki seperti rezeki burung-burung yang di waktu pagi pergi dalam keadaan lapar dan
kembali sore dengan perut kenyang (HR. Turmudzy).
1. Pelajar yang menghadapi ujian sekolah. Tawakkalnya adalah setelah ia belajar maksimal,
menjaga kesehatannya agar dapat ikut ujian dengan baik, dan mengerahkan semua kemampuan
menjawab semua soal ujian. Begitu ia menyerahkan lembar jawaban, maka saat itulah ia
bertawakkal kepada Allah akan hasil dari ujiannya tersebut.
2. Atau seperti seseorang yang tengah sakit. Tawakkalnya adalah setelah ia menjalankan semua
tindakan medis yang dianjurkan, atau mencari berbagai alternatif demi kesembuhannya. Setelah
semua ikhtiar dicukupkan, saat itulah ia serahkan hasilnya kepada Allah SWT.
3. Atau juga seperti seseorang yang ingin naik haji. Tawakkalnya adalah setelah ia menggenapkan
semua ikhtiar untuk itu, seperti menabung, menjaga kesehatan dan mendaftarkan diri kepada
penyelenggara haji. Ketika perjalanan haji dimulai, saat itulah ia menyerahkan nasibnya kepada
Allah, apakah perjalanannya akan lancar, atau malah sebaliknya.
*
11
Artinya : Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ( QS. Ar-Radu 11 )
10 *
Artinya : Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumuah 10
Artinya:Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf:87)
Ayat-ayat al-Quran dan Hadits yang Memerintahkan Kita Bertawakkal
(Fa idza azamta fatawakkal alallahi innallaha yuhibbul mutawakkilin)
Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.(QS. Ali Imran : 159)
Artinya: Dan bertawakallah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin
itu harus bertawakal.(QS. Al-Maidah: 11)
Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya.(QS. Al-Furqaan: 58)
Rasulullah SAW bersabda :
) (
(Law annakum tatawakkaluna alallahi haqqa tawakkulihi larazaqakum kama yarzuqu ath-tayra
taghdu himashan wa taruhu bithanan)
Artinya: Jikalau kamu tawwakal kepada allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan
mendapat rezeki seperti rezeki burung-burung yang di waktu pagi pergi dalam keadaan lapar dan
kembali sore dengan perut kenyang (HR. Turmudzy).
HADIS OPTIMIS
- -
.Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allahdaripada
Mukmin yang lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang Mukmin) itu ada kebaikan, beringinlah (optimistis)
kepada apa-apa yang memberi manfaat...(HR Muslim dari Abu Hurairah)
ALLAH SWT berfirman :
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang
yang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
HADIS IKHTIAR
: :
:
.artinya :"Bersemangatlah kamu menempuh aoa yangbermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada
Allah dan janganlah sekali-kali kamu malas. Jika sesuatu menimpamu, janganlah kamu katakan
"Seandainya dahulu aku lakukan ini dan itu niscaya akan demikian dan demikian". Namun
katakanlah,"Inilah takdir Allah, apa yang Ia kehendaki pasti terjadi".
HADIST TAWAKKAL
Artinya :"Dari Umar Ibn Khattab berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah saw., bersabda. "Sekiranya
kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah SWT., dengan tawakkal yang sebanar-benarnya, sungguh
kalian akan diberi rizki (oleh Allah swt.,) sebagaimana seekor burung diberi rizki, dimana ia pergi pagi
dalamkeadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (H.R. Ahmad, Turmudzi danIbnu
Majah).
) (
(Law annakum tatawakkaluna alallahi haqqa tawakkulihi larazaqakum kama yarzuqu ath-tayra
taghdu himashan wa taruhu bithanan)
Artinya: Jikalau kamu tawwakal kepada allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan
mendapat rezeki seperti rezeki burung-burung yang di waktu pagi pergi dalam keadaan lapar dan
kembali sore dengan perut kenyang (HR. Turmudzy).