0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perilaku adil, jujur, sabar, syukur, qanaah, dan pemaaf dalam pergaulan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi dari setiap perilaku tersebut beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti saat menghadapi ujian, kuliah, atau ospek.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perilaku adil, jujur, sabar, syukur, qanaah, dan pemaaf dalam pergaulan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi dari setiap perilaku tersebut beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti saat menghadapi ujian, kuliah, atau ospek.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan perilaku adil, jujur, sabar, syukur, qanaah, dan pemaaf dalam pergaulan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi dari setiap perilaku tersebut beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti saat menghadapi ujian, kuliah, atau ospek.
Kata adil secara bahasa artinya sama berat, tidak berat
sebelah, atau tidak memihak. Secara istilah, adil diartikan dengan sikap menempatkan sesuatu pada tempatnya. Contohnya pengertian adil yang dijelaskan dalam firman Allah sebagai berikut. Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu . . . . (Q.S. an-Nisa-’ [4]:135) Ada banyak contoh peranan sikap adil dalam kehidupan modern yang seringkali kita tidak menyadarinya saat melakukan peranan tersebut. Misalnya saja waktu SMA dulu saat ada pemilihan ketua osis. Jika memang calon tersebut dapat dipercaya dan benar-benar bertanggung jawab terhadap visi dan misinya maka kita patut untuk memilihnya.Tidak harus memandang strata sosial dari calon ketua osis tersebut. JUJUR
Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan
atau diperbuat dengan kenyataan yang ada. Kejujuran berarti berkata atau berbuat sesuatu dengan sebenar-benarnya, tidak ada unsur kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran adakalanya dalam hal ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan َ يَاَأيُّهَا الَّ ِذ ين َءا َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِي
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan hendaklah kalian beserta orang- orang yang jujur. ” (Q.S. At Taubah: 119) Kita harus sabar dalam menahan diri dari kemaksiatan. Kemaksiatan sering muncul sebagai kenikmatan dunia dan tidak jarang kita tergoda untuk mencicipinya. Padahal di balik maksiat itu terdapat bahaya yang mengancam kebaikan kita sebagai manusia. Oleh karena itu, Allah Swt. melarang kita berbuat maksiat. Di sinilah kesabaran diperlukan. Contoh peranan sikap jujur dalam kehidupan kita misalnya waktu sedang mengerjakan ujian di perkuliahan, kita harus mengerjakannya dengan jujur tanpa melakukan contekan ataupun kecurangan-kecurangan lainnya. Misalnya juga saat kuliah tapi datang terlambat karena bangun kesiangan, kita harus mengutarakan alasan kita datang terlambat yang sebenarnya kepada dosen yang bersangkutan. SABAR
Sabar artinya menahan diri dalam menanggung suatu
penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak dingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. Menurut al-Gazali, sabar berarti suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya adalah atas dorongan ajaran agama. Kesabaran mutlak diperlukan dalam meng-hadapi kehidupan di dunia ين َّ الصال ِة ِإنَّ الل َّ َه َم َع َ الصا ِب ِر َّ استَ ِعينُوا ِب َّ الص ْب ِر َو ْ آمنُوا َ يَا َأي ُّ َها ال َّ ِذ َ ين
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs Al Baqarah : 153) SYUKUR
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat
akan segala nikmat-Nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan. “Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (Qs. Al Baqarah: 152)
ون َ يَا َأ ُّيهَا الَّ ِذ ِ ين آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172] Mengamalkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain adalah bentuk mensyukuri nikmat ilmu. Menafkahkan harta di jalan Allah adalah bentuk mensyukuri nikmat harta. Mengonsumsi makanan untuk menyehatkan tubuh dan tidak membuangnya adalah bentuk mensyukuri nikmat makanan QANAAH
Qanaah merupakan sikap rela menerima atau merasa
cukup dengan apa yang didapat serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kekurangan yang berlebih- lebihan. Sikap qanaah terkait erat dengan sikap syukur kepada Allah Swt. Perbedaannya sikap qanaah lebih menekankan rasa rela menerima ketentuan Allah swt, sementara syukur lebih menekankan rasa terima kasih dan harapan kepada Allah Swt. Kedua sikap ini berjalan beriringan dalam setiap kejadian. Artinya ;"Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya ni'mat dari Kami ia berkata:"Sesungguhnya aku diberi ni'mat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui" (Q.S Azumar; 49) Misalnya dalam masalah rezeki. Perbedaan dalam masalah rezeki menuntut setiap orang untuk melatih sikap qanaah dan sekaligus syukur. Bagi mereka yang berlapang rezeki, sikap qanaah ditunjukkan dengan hidup sederhana dan bersyukur dengan cara berbagi karunia Allah Swt. kepada saudara yang masih kekurangan. Bagi mereka yang bersempit rezeki, sikap qanaah muncul dengan rasa rela menerima keadaan yang diberikan Allah Swt. Dan bersyukur dengan berusaha lebih keras lagi menyongsong karunia-Nya. PEMAAF
Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada
orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya. َتْ موات َوالَْأ ْر ُض ُأ ِع ّد ُ الس َّ ع ْر ُض َهاَ عوٓا۟ ِإل َى َم ْغ ِف َر ٍة ِّمن َّر ِّبك ُ ْم َو َجن ّ ٍَة ُ َو َسا ِر ع ِنَ ين َ ين ال َْغيْظ َ َوال َْعا ِف ِ الض َّرٓا ِء َوال َ ْكظ ِم َّ ون ِفى َّ الس ّ َرٓا ِء َو َ ُين يُن ِفقَ ين ال َّ ِذ َ لِل ُْمتَّ ِق َ ِب ال ُْم ْح ِسن ين ُ َّ الن ّ َِاس ۗ َوالل. ُّ ـه ي ُ ِح “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (Ali Imran: 133-134)
“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,
serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. “(Q.S. Al-A’raff: 199) Contoh peranan pemaaf dalam kehidupan saat ini misalnya saja waktu ospek jurusan kita selalu dimarahi senior meski kita berbuat benar sekalipun, namun kita tidak patut untuk menyimpan dendam kepada senior-senior tersebut dan memaafkan segala perbuatan para senior kepada kita karena bagaimanapun juga segala sesuatu pasti ada hikmahnya, mungkin dengan begitu kita jadi bisa menyiapkan mental saat masuk di dunia kerja kelak dimana saat atasan kita memarahi kita karna hasil dari pekerjaan kita yang tidak sesuai dengan kehendak atasan.