Anda di halaman 1dari 21

Mengembangkan Perilaku Adil,

Jujur, Sabar, Syukur, Qona’ah, dan


Pemaaf Dalam Pergaulan
Kelompok 7

 Amri Gosa Pratama 160903102029


 Angga Baha’uddin Elfasa 160903102031
 Siti Maufirah 161810101010
 Putri Rahma Nugiezta 161810101013
 Annisa Ayu Nadzira 161810101018
 Rahmawati Awwaliyah Putri 161810101029
ADIL

Kata adil secara bahasa artinya sama berat, tidak berat


sebelah, atau tidak memihak. Secara istilah, adil diartikan
dengan sikap menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Contohnya pengertian adil yang dijelaskan dalam firman
Allah sebagai berikut.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun
terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan
kaum kerabatmu . . . . (Q.S. an-Nisa-’ [4]:135)
Ada banyak contoh peranan sikap adil dalam
kehidupan modern yang seringkali kita tidak
menyadarinya saat melakukan peranan tersebut.
Misalnya saja waktu SMA dulu saat ada pemilihan
ketua osis. Jika memang calon tersebut dapat
dipercaya dan benar-benar bertanggung jawab
terhadap visi dan misinya maka kita patut untuk
memilihnya.Tidak harus memandang strata sosial
dari calon ketua osis tersebut.
JUJUR

Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan


atau diperbuat dengan kenyataan yang ada.
Kejujuran berarti berkata atau berbuat sesuatu dengan
sebenar-benarnya, tidak ada unsur kebohongan atau
manipulasi didalamnya. Kejujuran adakalanya dalam hal
ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan
َ ‫يَاَأيُّهَا الَّ ِذ‬
‫ين َءا َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِي‬

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu


kepada Allah dan hendaklah kalian beserta orang-
orang yang jujur. ” (Q.S. At Taubah: 119)
Kita harus sabar dalam menahan diri dari
kemaksiatan. Kemaksiatan sering muncul sebagai
kenikmatan dunia dan tidak jarang kita tergoda
untuk mencicipinya. Padahal di balik maksiat itu
terdapat bahaya yang mengancam kebaikan kita
sebagai manusia. Oleh karena itu, Allah Swt.
melarang kita berbuat maksiat. Di sinilah kesabaran
diperlukan.
Contoh peranan sikap jujur dalam kehidupan kita
misalnya waktu sedang mengerjakan ujian di
perkuliahan, kita harus mengerjakannya dengan
jujur tanpa melakukan contekan ataupun
kecurangan-kecurangan lainnya. Misalnya juga saat
kuliah tapi datang terlambat karena bangun
kesiangan, kita harus mengutarakan alasan kita
datang terlambat yang sebenarnya kepada dosen
yang bersangkutan.
SABAR

Sabar artinya menahan diri dalam menanggung suatu


penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak
dingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang
disenangi. Menurut al-Gazali, sabar berarti suatu kondisi
mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya
adalah atas dorongan ajaran agama. Kesabaran mutlak
diperlukan dalam meng-hadapi kehidupan di dunia
‫ين‬ َّ ‫الصال ِة ِإنَّ الل َّ َه َم َع‬
َ ‫الصا ِب ِر‬ َّ ‫استَ ِعينُوا ِب‬
َّ ‫الص ْب ِر َو‬ ْ ‫آمنُوا‬ َ ‫يَا َأي ُّ َها ال َّ ِذ‬
َ ‫ين‬

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar


dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs Al
Baqarah : 153)
SYUKUR

Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat


akan segala nikmat-Nya. Menurut bahasa adalah suatu
sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik
diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati
maupun dilaksanakan melalui perbuatan.
“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian.
Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.”
(Qs. Al Baqarah: 152)

َ ‫ت َما َر َز ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُكرُوا هَّلِل ِ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُ ُد‬


‫ون‬ َ ‫يَا َأ ُّيهَا الَّ ِذ‬
ِ ‫ين آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا‬
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki
yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan
bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya
kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]
Mengamalkan ilmu dan mengajarkannya kepada
orang lain adalah bentuk mensyukuri nikmat ilmu.
Menafkahkan harta di jalan Allah adalah bentuk
mensyukuri nikmat harta. Mengonsumsi makanan
untuk menyehatkan tubuh dan tidak membuangnya
adalah bentuk mensyukuri nikmat makanan
QANAAH

Qanaah merupakan sikap rela menerima atau merasa


cukup dengan apa yang didapat serta menjauhkan diri dari
sifat tidak puas dan merasa kekurangan yang berlebih-
lebihan. Sikap qanaah terkait erat dengan sikap syukur
kepada Allah Swt. Perbedaannya sikap qanaah lebih
menekankan rasa rela menerima ketentuan Allah swt,
sementara syukur lebih menekankan rasa terima kasih dan
harapan kepada Allah Swt. Kedua sikap ini berjalan
beriringan dalam setiap kejadian.
Artinya ;"Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia
menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan
kepadanya ni'mat dari Kami ia berkata:"Sesungguhnya
aku diberi ni'mat itu hanyalah karena kepintaranku".
Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka
itu tidak mengetahui" (Q.S Azumar; 49)
Misalnya dalam masalah rezeki. Perbedaan dalam
masalah rezeki menuntut setiap orang untuk melatih sikap
qanaah dan sekaligus syukur. Bagi mereka yang berlapang
rezeki, sikap qanaah ditunjukkan dengan hidup sederhana
dan bersyukur dengan cara berbagi karunia Allah Swt.
kepada saudara yang masih kekurangan. Bagi mereka
yang bersempit rezeki, sikap qanaah muncul dengan rasa
rela menerima keadaan yang diberikan Allah Swt. Dan
bersyukur dengan berusaha lebih keras lagi menyongsong
karunia-Nya.
PEMAAF

Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada


orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan
kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan
keinginan untuk membalasnya.
‫َت‬ْ ‫موات َوالَْأ ْر ُض ُأ ِع ّد‬
ُ ‫الس‬
َّ ‫ع ْر ُض َها‬َ ‫عوٓا۟ ِإل َى َم ْغ ِف َر ٍة ِّمن َّر ِّبك ُ ْم َو َجن ّ ٍَة‬
ُ ‫َو َسا ِر‬
‫ع ِن‬َ ‫ين‬ َ ‫ين ال َْغيْظ َ َوال َْعا ِف‬ ِ ‫الض َّرٓا ِء َوال‬
َ ‫ْكظ ِم‬ َّ ‫ون ِفى‬
َّ ‫الس ّ َرٓا ِء َو‬ َ ُ‫ين يُن ِفق‬َ ‫ين ال َّ ِذ‬
َ ‫لِل ُْمتَّ ِق‬
َ ِ‫ب ال ُْم ْح ِسن‬
‫ين‬ ُ َّ ‫الن ّ َِاس ۗ َوالل‬.
ُّ ‫ـه ي ُ ِح‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (Ali Imran: 133-134)

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,


serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. “(Q.S. Al-A’raff:
199)
Contoh peranan pemaaf dalam kehidupan saat ini misalnya
saja waktu ospek jurusan kita selalu dimarahi senior
meski kita berbuat benar sekalipun, namun kita tidak
patut untuk menyimpan dendam kepada senior-senior
tersebut dan memaafkan segala perbuatan para senior
kepada kita karena bagaimanapun juga segala sesuatu
pasti ada hikmahnya, mungkin dengan begitu kita jadi
bisa menyiapkan mental saat masuk di dunia kerja kelak
dimana saat atasan kita memarahi kita karna hasil dari
pekerjaan kita yang tidak sesuai dengan kehendak atasan.

Anda mungkin juga menyukai