Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 3

KARAKTER ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG FITRAH DAN TAUHID

DIAH AYU FIKRIAH


YASINTA RAHMA
HULILATUL ROHMAH
RANGGA EVEREST
SYAFIRA YUNISTIKA
AHMAD UBAYDILLAH
PENGERTIAN FITRAH

1. Fitrah berarti kondisi penciptaan manusia yang cenderung menerima kebenaran


2. Fitrah dalam arti potensi dasar manusia sebagai alat untuk mengabdi dan
ma’rifatullah. Sebagaimana firman Allah surat yasin ayat 22:
َ ‫َو َما لِ َي ال َأ ْعبُ ُد الَّ ِذي فَطَ َرنِي َوِإلَ ْي ِه تُرْ َجع‬
‫ُون‬
“Mengapa aku tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku”
3. Fitrah dalam arti ketetapan atau kejadian asal manusia mengenai kebahagiaan dan
kesesatannya.
4. Fitrah dalam arti tabiat alami manusia
Manusia lahir dengan membawa tabi’at (perwatakan) yang berbeda- beda. Watak
tersebut dapat berupa jiwa pada anak atau hati sanubari yang dapat mengantarkan
untuk sampai pada ma’rifatullah. Sebelum usia baligh, anak belum bisa membedakan
antara iman dan kafir, karena wujud fitrah terdapat dalam qalb yang dapat
mengantarkan pada pengenalan nilai kebenaran tanpa terhalang apa pun.
CARA MEMPERTAHANKAN FITRAH

Dengan jalan Muraqabah


Dengan jalan Mu’ahadah
Dengan jalan Muhasabah
Dengan jalan Mua’qabah
Dengan jalan Mujahadah
Dengan jalan Muraqabah
Jiwa yang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT sehingga ia selalu
takut berbuat segala sesuatu yang menimbulkan kemarahannya.Al
Mujaadillah ayat 7.tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada
pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah
keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan
Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang
kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama
mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah
mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.
Dengan jalan Mu’ahadah
Mengingat dan mengokohkan kembali perjanjian kita dengan Allah
SWT di alam ruh. Di sana sebelum kita menjadi janin yang diletakkan
di dalam rahim ibu kita dan ditiupkan ruh, kita sudah dimintai
kesaksian oleh Allah, “Bukankah Aku ini Rabbmu?” Mereka
menjawab: “Benar (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi”.(QS.
7:172). Allah juga mengingatkan dalam surat Al Baqarah:83 dan
(ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan
kamu selalu berpaling.
Dengan jalan Muhasabah
Jiwa yang selalu memperhitungkan dan mempertimbangkan segala
amalannya dalam perspektif kehidupan akhirat. Melakukan
muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas kebaikan dan keburukan
yang telah ia kerjakan, meneliti kebaikan dan keburukan yang ia
miliki, agar ia tidak terperanjat kaget dengan sesuatu yang tidak
pernah ia bayangkan sebelumnya pada hari kiamat.
Dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : “Orang
cerdas (berakal) ialah orang yang menghisab dirinya dan berbuat
untuk setelah kematian. Dan, orang yang lemah ialah orang yang
mengikutkan dirinya kepada hawa nafsunya dan berangan-angan
kepada Allah.” (At-Tirmidzi)
Dengan jalan Mua’qabah
Selain mengingat perjanjian (mu’ahadah), sadar akan pengawasan (muraqabah)
dan sibuk mengkalkulasi diri, kita pun perlu meneladani para sahabat dan
salafus-shaleh dalam meng’iqab (menghukum/menjatuhi sanksi atas diri
mereka sendiri). Dengan kata lain jiwa yang selalu menghukum dirinya apabila
terlanjur khilaf berbuat Maksiyat (salah). Allah SWT telah memberikan
petunjuk kepada kita seperti terlihat dalam surat  Al Hajj:78. dan berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai
kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam
(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.
Dengan jalan Mujahadah
Jiwa yang selalu sungguh-sungguh dalam beramal ibadah. Mujahadah
adalah upaya keras untuk bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah
kepada Allah, menjauhi segala yang dilarang Allah dan mengerjakan
apa saja yang diperintahkan-Nya.
Setiap anak manusia yang dilahirkan ia dalam keadaan fitroh ( Islam )
maka orang tuanyalah yang menjadikan yahudi, nasroni atau majusi.  
Salah satu benteng pertahanan yang paling kuat adalah keimanan. Jika
keimanan seseorang menjadi benteng yang kokoh, ia tidak dapat
mudah digoyah sehingga fitrah dirinya terus bersemi dan terpatri
sampai kapan pun selama keimanan itu tetap ada. Jika goyah imannya
karena pengaruh dan godaan atau sama sekali tidak ada imannya,
fitrah dirinya juga akan hilang begitu saja.
PENGERTIAN TAUHID

Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu


esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-
perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi
Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.
 Tauhid Sebagai Kewajiban Terbesar
 Tauhid merupakan materi dakwah pertama para Rasul.
 Tauhid merupakan terminal pertama dan langkah terawal bagi mereka-
mereka yang ingin menempuh jalan kepada Allah.
MACAM-MACAM TAUHID

Tauhid Rububiyah
Rububiyah berasal dari kata Rabb, dari sisi bahasa berarti tuan dan pemilik. Dikatakan Rabb ad-Dar
berarti tuan rumah Secara etimologi yaitu menumbuhkan, mengembangkan, sedangkan secara
terminology berarti keyakinan bahwa Allah swt. Adalah Tuhan Pencipta semua makhluk dan alam
semesta.
Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah artinya mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan tidak
ada tuhan lain selain Dia. Pengakuan dan keyakinan bahwa Allah swt adalah satu-satunya Dzat yang
berhak disembah yang direalisasikan dalam bentuk ibadah.
Tauhid Ubudiyah
Suatu keyakinan bahwa Allah swt, merupakan Yuhan yang patut disembah, ditaati, dipuja dan
diagungkan. menghambakan diri dengan keikhlasan tanpa disertai penyimpangan dan penyesatan.
Sehingga beliau juga menyebutkan mengenai perincian dari hakikat tauhid bahwa, “ tidaklah disebut
bertauhid hingga mengakui bahwa tiada tuhan selain allah. Dan juga mengakui bahwa dialah ilah yang
sesungguhnya bagi hamba. Lalu menyerukan peribadatan hanya kepada allah tanpa disertai
penyelewengan.
KEUTAMAAN TAUHID

 Tauhid adalah penopang utama yang memberikan semangat


dalam melakukan ketaatan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa.
 Orang-orang yang bertauhid akan mendapatkan ketenangan dan
petunjuk
KESIMPULAN

    Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan
Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa
oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari
kehidupan manusia.Fitrah berarti
kesucian dalam jasmani dan rohani. Tauhid berarti mengesakan Allah
dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan
(memurnikan) peribadahanhanya kepada-Nya, meninggalkan
penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma'ul Husna
(Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang Tinggi)
bagi-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai