Anda di halaman 1dari 23

PRINSIP-PRINSIP TAUHID

SESUAI DENGAN AL QURAN


DAN HADITS SHAHIH
Pertemuan 6
• Pada zaman Jahiliyyah. Banyak sekali masyarakat Jazirah
Arab yang menyembah berhala. Dan ‘sesuatu’ yang
mereka sembah tersebut memiliki berbagai macam jenis
dan rupa.
• Pada zaman tersebut banyak sekali orang yang memiliki
tuhan mereka masing-masing, yang mana tuhan-tuhan
tersebut dibuat dan diagungkan oleh tangan-tangan
manusia sendiri. Tanpa ada landasan yang benar selain
dari spekulasi dan pandangan yang salah atas hati
manusia.
• Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam diturunkan untuk
membenarkan akhlak para masyarakat Jahiliyyah, beliau
menyebarkan ajaran Tauhid.
Pengertian tauhid
• Tauhid adalah keyakinan bahwa Tuhan penguasa Alam
semesta hanyalah satu, tidak beranak, tidak beristri, tidak
bersaudara. Satu, dan hanya Allah SWT.
• Tauhid adalah dasar dari setiap ajaran yang disampaikan
oleh semua Rasul. Karena tauhid dasarnya adalah
meyakini bahwa Allah itu ada dengan berbagai macam
sifatnya. Ia adalah Tuhan yang esa, tidak beranak dan
tidak diperanakkan.
• Tauhid itu terbagi kedalam 3 jenis. Yaitu tauhid
rububiyyah, uluhiyyah dan al asma was shifat. Pembagian
ini berdasarkan pengkajian terhadap dalil-dalil tentang
tauhid oleh para ulama.
• Tauhid rububiyyah adalah tauhid yang menekankan
keyakinan bahwa Allah yang menciptakan segala apa
yang ada di alam semesta. Pergerakan matahari dan
bulan, pergantian siang dan malam serta apapun yang
terjadi di alam semesta bergerak karena kehendak Allah
SWT.
• Landasan atas tauhid tersebut terdapat pada ayat Al
An’am: 1
• tauhid uluhiyyah. Ini adalah bentuk tauhid dalam
perwujudan amal shalih. Dalam Al Jadid Syarh Kitab
Tauhid dijelaskan bahwa ini adalah mentauhidkan Allah
dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir
maupun batin.
• al-asma was shifat Dalam kitab Syarh Tsalatsatil Ushul,
dijelaskan bahwa cara bertauhid asma wa sifat Allah ialah
dengan menetapkan nama dan sifat Allah sesuai yang
Allah tetapkan bagi diriNya
• Mentauhidkan Allah SWT dengan sepenuh hati memiliki
keutamaan yang luar biasa. Al Ustadz Yazid bin Abdul
Qadir Jawas menjelaskan beberapa keutamaan tauhid.
• akan dihapus dosa-dosanya. Hal ini didasarkan pada
sabda Nabi SAW yang artinya, “…Wahai bani Adam,
seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa
sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak
menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan berikan
kepadamu ampunan sepenuh bumi pula.’”
• mendapatkan petunjuk yang sempurna, dan kelak di
akhirat akan mendapatkan rasa aman. Rujukannya adalah
firman Allah SWT yang artinya,
• “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan
iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah
orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka
mendapat petunjuk. ” QS. Al-An’aam : 82
• dihilangkan kesulitan dan kesedihannya di dunia dan akhirat.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya,
• “…Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi-nya rizki dari arah
yang tidak disangka-sangka…” (QS. Ath-Thalaq : 2-3)
• dijamin masuk surga. Landasannya adalah firman Allah SWT yang
artinya, “Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada
ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah, maka ia
masuk Surga.” (HR. Muslim)
• diberi kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Firman Allah SWT,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Makna Syahadat
• Secara bahasa, Syahadat berarti; pengakuan kesaksian,
pengakuan atas kesaksian iman-islam sebagai rukun
Islam yang pertama
• Syahadat artinya adalah persaksian. Dalam hal ini,
persaksian barulah dianggap sebagai sebuah persaksian
ketika telah mencakup tiga hal :
• Mengilmui dan meyakini kebenaran yang dipersaksikan.
• Mengucapkan dengan lisannya
• Menyampaikan persaksian tersebut kepada yang lain
• Persaksian tidaklah cukup di lisan saja, sebagaimana
yang dilakukan oleh orang-orang munafik yang diancam
oleh Allah dengan adzab neraka. Orang-orang munafik
mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisan, namun
hati mereka tidak membenarkannya. Allah Ta’ala
berfirman (yang artinya): “Apabila orang-orang munafik
datang kepadamu, mereka berkata: “Kami bersaksi
bahwasanya engkau benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah
mengetahui bahwa sesungguhnya engkau benar-benar
Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwasanya orang-
orang munafik itu benar-benar pendusta.” (QS. Al
Munafiquun: 1)
• syahadat ini tidak cukup diyakini dalam hati tanpa
diucapkan. Paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
(Abu Thalib) adalah orang yang dengan segenap
kekuatan, harta benda dan jabatannya telah membantu
dakwah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• Suatu ketika dia pernah mengakui bahwa sebenarnya
ajaran agama yang paling benar adalah agama yang
dibawa keponakannya. Namun, sampai nyawanya sudah
di tenggorokan dia tidak mau mengucapkan dua kalimat
syahadat. Akhirnya dia pun mati dalam keadaan kafir.
Makna Asyhadu alla ilaaha illallah
• Asyhadu alla ilaaha illallah artinya aku bersaksi bahwasanya tidak ada
yang berhak disembah kecuali Allah. Dalam syahadat ini terdapat penafian
(penolakan) sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa sesembahan
yang benar hanya Allah. Adalah sebuah kenyataan bahwasanya di dunia
ini terdapat banyak sesembahan selain Allah. Ada orang yang menyembah
kuburan, pohon, batu, jin, wali, dan lain-lain. Akan tetapi semua
sesembahan tersebut tidak berhak untuk disembah, yang berhak
disembah hanya Allah.

• Allah berfirman (yang artinya): “Yang demikian itu adalah karena


Sesungguhnya Allah Dialah (tuhan) yang haq dan Sesungguhnya segala
sesuatu yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil. Dan
Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al
Hajj: 62). Allah juga berfirman (yang artinya): “Maka barangsiapa yang
ingkar kepada sesembahan selain Allah dan beriman pada Allah, sungguh
dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat.” (QS. Al Baqarah:256)
Makna Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah
• Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah artinya aku
bersaksi bahwasanya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah Rasul Allah. Rasul adalah seseorang yang
diberi wahyu oleh Allah berupa syari’at dan ia
diperintahkan untuk mendakwahkan syari’at tersebut
(Syarah Arba’in an Nawawiyah, Syaikh Al ‘Utsaimin).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi
Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya!
Tidaklah mendengar kenabianku salah seorang dari umat
ini, baik itu Yahudi atau pun Nasrani, lalu ia meninggal
sementara ia tidak beriman dengan apa yang aku bawa,
kecuali ia akan termasuk penduduk neraka” (HR. Muslim)
Kandungan Kalimat La Ilaha Illallah
• Kalimat la ilaha illallah mengandung beberapa makna yang
berhubungan dengan kehidupan manusia (marjie, 2003), yaitu:
1. Tidak ada pencipta selain Allah
2. Tidak ada pemberi rezeki selain Allah
3. Tidak ada pemilik semesta raya dengan segala isinya, baik
benda hidup dan mati termasuk manusia, jin bahkan para
malaikat selain Allah.
4. Tidak ada yang menguasai makhluk-makhluk yang ada di dunia
ini kecuali Allah.
5. Tidak ada yang mengatur hokum dan yang memutuskan suatu
hokum selain Allah.
6. Tidak ada pelindung yang dapat melindungi selain Allah
7. Tidak ada tujuan hidup kecuali untuk mengabdikan diri
sepenuhnya kepada Allah dengan mengharap keridoan-Nya.
Konsekuensi Syahadatan
• Dalam syahadat la ilaha illallah, menurut ulama tauhid
mengandung al nafyu dan al isbat. Al nafyu artinya menolak
segala bentuk tuhan selain Allah, sedangkan al isbat ialah
menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah.
• Adapun dalam syahadat muhammadan Rasulullah mengandung
ifrath dan tafrith. Ifrath adalah istilah yang muncul dari kata
‘abduhu (hambanya / manusia biasa yang berkewajiban untuk
beribadah kepada Allah) yang mengisyaratkan agar manusia lain
– termasuk umat islam- jangan sampai bersikap berlebih-lebihan
atau bahkan sampai mengkultuskan Nabi yang nantinya
mengarah kepada penyembahan terhadap sosok Nabi sebagai
manusia. Sebagaimana firman-Nya: sesungguhnya aku ini
hanya seorang manusia seperti kamu (QS Al-Kahfi: 110)
• afrith adalah istilah yang muncul dari kata Rasuluhu yang
mengisyaratkan bahwa semua manusia tidak boleh
meremehkan Nabi, karena beliau adalah manusia pilihan
Allah yang mendapat tugas mulia sebagai pemberi kabar
gembira dan sebagai pemberi peringatan. Salah satu
contoh sikap meremehkan Nabi adalah bilamana kita
melakukan ibadah yang tidak pernah dicontohkan sama
sekali oleh Rasul, karena dengan demikian kita telah
menumbuhkan sikap tidak percaya terhadap sosok
Muhammad sebagai utusan Allah untuk membimbing
seluruh manusia agar melakukan tata cara ibadah sesuai
dengan kehendak yang memerintahkan untuk diibadahi
(Allah).
Tauhid sebagai landasan bagi semua aspek
kehidupan
• Tauhid dalam pandangan islam merupakan akar yang
melandasi setiap aktivitas manusia. Kekokohan dan
tegaknya tauhid mencerminkan luasnya pandangan,
timbulnya semangat beramal dan lahirnya sikap optimistik.
Sehingga tauhid dapat digambarkan sebagai sumber
segala perbuatan (amal shalih) manusia.
• formulasi tauhid terletak pada realitas sosial. Adapun
bentuknya, tauhid menjadi titik sentral dalam melandasi
dan mendasari aktivitas. Tauhid harus diterjemahkan ke
dalam realitas historis-empiris. Tauhid harusnya dapat
menjawab semua problematika kehidupan modernitas,
dan merupakan senjata pamungkas yang mampu
memberikan alternatif yang lebih anggun dan segar.
• Tujuan tauhid adalah memanusiakan manusia. Itu sebabnya,
dehumanisasi merupakan tantangan tauhid yang harus
dikembalikan kepada tujuan tauhid, yaitu memberikan perubahan
terhadap masyarakat
• Tauhid adalah kewajiban pertama dan terakhir. Rasul
memerintahkan para utusan dakwahnya agar menyampaikan tauhid
terlebih dulu sebelum yang lainnya. Nabi SAW bersabda kepada
Mu’adz bin Jabal ra. “Jadikanlah perkara yang pertama kali kamu
dakwahkan ialah agar mereka mentauhidkan Allah.” (Riwayat
Bukhari dan Muslim). Nabi juga bersabda, “Barang siapa yang
perkataan terakhirnya Laa ilaaha illAllah niscaya masuk surga.”
(Riwayat Abu Dawud, Ahmad dan Hakim)
• Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
syirik, dan Allah mengampuni dosa selain itu bagi orang-orang yang
Dia kehendaki.” (An Nisaa': 116).
Keutamaan Tauhid
• auhid memiliki kedudukan dan keutamaan yang sangat agung
didalam Islam, karena ia merupakan inti dari ajaran Islam.
Diantara keutamaan tauhid adalah:
• Tauhid adalah hikmah diciptakanya jin dan manusia.
• Tauhid adalah sebab diutusnya para rasul Allah dan inti serta
landasan dakwah.
• Tauhid adalah sebab diturunkanya kitab-kitab Allah.
• Tauhid merupakan syarat diterimanya amal seseorang.
• Tauhid merupakan jalan untuk mendapatkan syafa'at Rasulullah.
• Tauhid merupakan jalan keselamatan dari neraka.
• Tauhid adalah sebab diampuninya dosa.
• Tauhid merupakan hak Allah yang menjadi kewajiban para
hamba-Nya.
Manfaat Tauhid
• Membebaskan manusia dari penghambaan serta tunduk
kepada selain Allah, baik benda-benda atau makhluk lainya.
• Semua makhluk adalah ciptaan Allah. Mereka tidak kuasa
untuk menciptakan, bahkan keberadaan mereka karena
diciptakan. Mereka tidak dapat memberi manfaat atau
menolak bahaya terhadap diri mereka sendiri. Mereka tidak
mampu mematikan, menghidupkan, atau membangkitkan.
Tauhid membebaskan manusia dari setiap penghambaan
kecuali kepada Tuhan yang menciptakan manusia. Tauhid
membebaskan pikiran dari berbagai khurafat dan angan-
angan yg keliru, serta membebaskan hati dari tunduk,
menyerah, dan menghinakan diri kepada selain Allah.
• Membentuk kepribadian yg kokoh.
• Tauhid membantu dalam pembentukan kepribadian yg
kokoh. Ia menjadikan hidup dan pengalaman seorang ahli
tauhid begitu istimewa. Arah hidupnya jelas, tidak
mempercayai tuhan kecuali hanya kepada Allah. Kepada-
Nya ia menghadap, baik dalam kesendirian atau ditengah
keramaian orang. Ia berdoa kepada-Nya dalam keadaan
sempit ataupun lapang.
• Tauhid sumber keamanan manusia.
• Sebab tauhid memenuhi hati para ahlinya dengan keamanan
dan ketenangan. Tidak ada rasa takut kecuali kepada Allah.
Tauhid menutup rapat celah-celah kekhawatiran terhadap rizki,
jiwa, dan keluarga. Ketakutan terhadap jin, manusia, kematian,
dan lainya menjadi sirna. Seorang mu'min yang mengesakan
Allah hanya takut kepada satu, yaitu Allah. Karena itu ia merasa
aman ketika manusia ketakutan serta merasa tenang ketika
mereka kalut. Hal ini diisyaratkan oleh al-Qur'an dalam firman-
Nya:
• "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan
iman mereka dengan kedzaliman (syirik) mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.(Qs. al-An'am: 82)
• Tauhid sumber kekuatan jiwa.
• Tauhid memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya,
karena jiwanya penuh harap kepada Allah, percaya dan
tawakkal kepada-Nya, ridha atas qadar (ketentuan)-Nya,
sabar atas musibah-Nya, serta sama sekali tidak
mengharap sesuatu pun kepada makhluk. Ia hanya
mengharap dan meminta kepada-Nya. Jiwanya kokoh
seperti gunung. Bila datang musibah ia segera mengharap
kepada Allah agar dibebaskan darinya. Ia tidak minta
kepada orang-orang mati. Syi'ar dan semboyanya adalah
sabda Rasulullah Saw: "Bila kamu minta maka mintalah
kepada Allah dan bila kamu memohon pertolongan maka
mohonlah pertolongan kepada Allah." (HR. Tirmidzi:)
Urgensi Tauhid
• Tauhid adalah tujuan diciptakannya jin dan manusia ((QS. adz-
Dzariyat: 56)
• Tauhid merupakan inti dakwah para rasul (QS. an-Nahl : 36)
• Tauhid merupakan hal yang pertama diperintahkan oleh Allah kepada
hambaNya sebelum kewajiaban yang lainnya (QS. al-Isra: 23)
• Tauhid adalah hak Allah atas hambaNya
• Tauhid merupakan tugas seorang muslim sepanjang hidupnya
• Tauhid merupakan tugas dan kewajiban seorang muslim selama
hidupnya. Seorang muslim memulai hidupnya dengan tauhid, dan
mengakhirinya dengan tauhid pula. Dan tugasnya di dunia ini adalah
menegakan tauhid dan senantiasa mengajak manusia kepada tauhid.
Karena tauhidlah yang bisa menyatukan orang-orang yang beriman,
dan menghimpun mereka semua di atas kalimat tauhid “laa ilaha
illallah”.

Anda mungkin juga menyukai