Pengertian Tauhid
Tauhid (Arab : )توحيدdilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”,
mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah; mengesakan Allah atau
mengiktikadkan bahwa Allah SWT itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid
ialah kalimat “La Illaha Illallah” yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah.
Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT sendiri didalam surat Al-baqarah:163
yang artinya :
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
1. DR. Abdul Aziz, tauhid adalah mempercayai bahwa Allah SWT adalah satu-
satunya pencipta, pemelihara, penguasa, dan pengatur Alam Semesta.
2. Prof. Dr. M. Yusuf Musa, tauhid adalah keyakinan tentang adanya Allah Yang
Maha Esa, yang tidak ada satu pun yang menyamai-Nya dalam Zat, Sifat
atau perbuatan-perbuatan-Nya.
3. Shalih Fauzan bin Abdullah al Fauzan, tauhid adalah mengesakan Allah SWT
dari semua makhluk-Nya dengan penuh penghayatan, dan keikhlasan
beribadah kepada-Nya, meninggalkan peribadatan selain kepada-Nya,
menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen
dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya,
2. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah adalah mengiktikadkan bahwa hanya Allah saja
yang berhak dipuja dan dipuji. Memuja dan memuji selain Allah serta sikap ingin
dipuji maupun dipuja, baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi
(dalam hati) adalah perbuatan syirik. Sebagaimana firman Allah dalam suratnya,
“Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami mohon
pertolongan”. (Al-Fatihah, 1:5)
“Hai sekalian manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan
orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.” (QS.
Al Baqarah: 21)
Maksudnya adalah kita mengesakan Alloh dalam segala macam ibadah yang kita
lakukan. Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta,
takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan
dari kesemua ibadah itu hanya kepada Alloh semata. Tauhid inilah yang merupakan
inti dakwah para rosul dan merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin
Quraisy.
Kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika tujuan dari berbagai macam ibadah hanya
ditujukan untuk Alloh semata. Oleh karena pengingkaran inilah maka mereka
dikafirkan oleh Alloh dan Rosul-Nya walaupun mereka mengakui bahwa Alloh
adalah satu-satunya Pencipta alam semesta.
maksud dari kata menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Alloh dalam segala
macam bentuk ibadah sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas rodhiyallohu
‘anhu, seorang sahabat dan ahli tafsir. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa
tujuan penciptaan jin dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Alloh
saja. Tidaklah mereka diciptakan untuk menghabiskan waktu kalian untuk bermain-
main dan bersenang-senang belaka. Sebagaimana firman Alloh,
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara
keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu
permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki
berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17).
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-
Mu’minun: 115)
Selain itu, tauhid juga adalah tujuan diutusnya beberapa rasul ke muka bumi, dalam
hal ini Allah berfirman,
“Dan sungguh Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
‘Sembahlah Alloh, dan jauhilah Thaghut itu’.” (An-Nahl: 36).
Makna dari ayat ini adalah bahwa para Rosul mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi
terakhir Nabi kita Muhammad shollallohu alaihi wa sallam diutus oleh Alloh untuk
mengajak kaumnya untuk beribadah hanya kepada Alloh semata dan tidak
memepersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Maka pertanyaan bagi kita
sekarang adalah “Sudahkah kita memenuhi seruan Rosul kita Muhammad
shollallohu alaihi wa sallam untuk beribadah hanya kepada Alloh semata? ataukah
kita bersikap acuh tak acuh terhadap seruan Rosululloh ini?”
Selain itu tauhid merupakan perintah Alloh yang paling utama dan pertama, Alloh
berfirman,
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa: 36).
Dalam ayat ini Alloh menyebutkan hal-hal yang Dia perintahkan. Dan hal pertama
yang Dia perintahkan adalah untuk menyembahNya dan tidak menyekutukanNya.
Perintah ini didahulukan daripada berbuat baik kepada orang tua serta manusia-
manusia pada umumnya. Maka sangatlah aneh jika seseorang bersikap sangat baik
terhadap sesama manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak Tuhannya
terutama hak beribadah hanya kepada Alloh semata.
Tauhid tidak sempurna kecuali dengan beribadah hanya kepada Allah SWT semata,
tiada sekutu bagi-Nya dan menjauhi thaghut, seperti firman Allah SWT :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu’, maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul).”(QS. An-Nahl 36)
Berikut adalah dalil-dalil Al Qur’an Tentang Keutamaan & Keagungan Tauhid,
Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa berfirman:
“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan” (QS At Taubah: 31)
Dari semua dalil-dalil Al-qur’an di atas, maka jelas sekali bahwa konsep tauhid
merupakan landasan paling fundamnental dalam kehidupan seorang muslim yang
sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan ajaran-ajaran Islam lainnya.
Sedangkan Thaghut adalah setiap perkara yang hamba melewati batas dengannya
berupa sesembahan seperti berhala, atau yang diikuti seperti peramal dan para
ulama jahat, atau yang ditaati seperti para pemimpin atau pemuka masyarakat yang
ingkar kepada Allah SWT.
Thaghut itu sangat banyak dan intinya ada lima:
1. Iblis (semoga Allah SWT melindungi kita darinya)
2. Siapa yang disembah sedangkan dia ridha
3. Siapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya
4. Siapa yang mengaku mengetahui yang gaib
5. Siapa yang berhukum kepada selain hukum Allah SWT.
2.5 Hal yang Merusak Sikap Tauhid dan Penerapan Tauhid dalam Kehidupan