TAUHID
DISUSUN OLEH
WAHYU RINALDI MAJID (105821113019)
FAKULTAS TEKNIK
ELEKTRO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR IS
BAB 1 PENDAHULAN
A. Latar Beakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
C. Hakikat Tauhid
F. Perusak Tauhid
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian tauhid
2. Mengetahui hakikat tauhid
3. Mengetahui macam-macam tauhid
4. Mengetahui aplikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengetahui fungsi dan hikmah tauhid
6. Mengetahui perusak tauhid
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian tauhid?
2. Bagaimana hakikat tauhid?
3. Sebutkan macam-macam tauhid?
4. Bagaimana aplikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari?
5. Apa fungsi dan hikmah tauhid?
6. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan rusaknya tauhid?
BAB 2
ISI
A. Pengertian Tauhid
Karena hanya Allah yang menciptakan maka hanya Allah pula yang
berhak untuk disembah. Allah ta’alaberfirman (yang
artinya), “Wahai umat manusia, sembahlah Rabb kalian, yaitu yang
telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-
mudahan kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 21)
1. Tauhid rububiyah
2. Tauhid uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam ibadah, seperti
berdoa, bernadzar, berkurban, shalat, puasa, zakat, haji dan
semisalnya. Allah Ta’ala berfirman
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang” (Q.S. Al-Baqarah : 163)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Maka hendaklah
apa yang kamu dakwahkan kepada mereka pertama kali adalah syahadat
bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah” (Mutafaqqun
‘Alaih). Dalam riwayat Imam Bukhari, “Sampai mereka mentauhidkan
Allah”.
4.Tauhid Ubudiyah
Yang dimaksud dengan ubudiyah adalah hal penyembahan kepada Allah.
Tidak ada yang lain yang berhak disembah kecuali hanya Allah yang
wajib disembah (dipuja), tanpa sekutu dalam pemujaan-Nya.
Allah berfirman ;
“ iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in(u) ”
hanya kepada Engkau-lah (Allah) kami menyembah dan hanya kepada
Engkau-lah kami memohon pertolongan. (Quran surat Al-Fatihah: 5).
Konsep tauhid dalam pandangan yang lebih luas, tidak cukup hanya
dengan membenarkan bahwaAllah adalah Tuhan Yang Mahaesa. Pada
hakekatnya, tauhid memerlukan manifestasi dalam realitakehidupan.
Jika tauhid diartikan sebagai pengesaan Tuhan, maka salah
satu aplikasi sosialnya adalah tidak adanya peramal dan dukun, artinya
kita hanya percaya bahwa hanya Allah yang dapatmemberi pertolongan. Aplikasi
inilah yang saat ini kita lihat telah terkikis oleh modernitas denganadanya
dukun dan peramal yang tampil di televisi.Selain itu, makna dan hakekat
fokus pada satu dalam ajaran tauhid dapat pula
diimplementasikandalam kehidupan sehari hari dengan secara serius
melaksanakan amanah, tidak boleh menduakankewajiban terkait
kepentingan umat dengan mendahulukan kepentingan pribadi. Contoh
aktualdalam masyarakat adalah adanya pekerjaan ganda yang
sesungguhnya tidak dapat dilaksanakandengan baik dalam waktu yang
bersamaan. Seorang guru yang notabene PNS, saat ini ada saja yangmencari
pekerjaan lain seperti pengusaha, wiraswasta, pimpinan proyek, dan sebagainya
sehinggaseringkali mengurangi waktu untuk melaksanakan tugas utama
yaitu mendidik murid murid mereka. Dapat dikatakan orang yang seperti
itu telah menyekutukan kewajiban utama merekadengan kepentingan yang
bersifat pribadi dan materi. Tauhid juga dapat dimaknai sebagai
kesetiaan dan ketaatan kita terhadap Tuhan. Artinya, kita tidak cukup
bertauhid tanpa melakukan ibadah ibadah yang diperintahkan
dalam lingkup spiritualmaupun sosial. Sholat, puasa, dan zakat, masih
belum bisa dikatakan sempurna jika tidak dibarengidengan kepekaan terhadap
lingkungan sekitar dan manusia lainnya. Oleh karena itu, sesuai
dengan hakekat manusia sebagai Zoon Politicon yang menurut Plato adalah
mahluk sosial, maka haruslah memiliki kesadaran akan fenomena ketimpangan
sosial dalam masyarakat. Hal ini mengandung artibahwa tauhid tak cukup hanya
menjadi pajangan hati, tanpa implikasi sosial yang berarti. Seharusnya, dengan
implementasi tauhid dalam kehidupan sehari hari maka seorang muslim tidak
cukup hanya menjalankan tauhid dengan meyakini bahwa Allah Yang Maha Esa,
melainkan juga harus mempraktikkan nilai nilai tauhid ke dalam realitas sosial
secara benar, menjalankanperintah-Nya dan peka terhadap urusan
kemanusiaan, sehingga tercipta keseimbangan antaraibadah dan perilaku
sosial. Hal inilah yang disebut sebagai amal shalih. Disamping segala hal
yang berkaitan dengan kepribadian dan karakter manusia yang
telahdisebutkan diatas, tauhid juga mendasari kesatuan gerakan umat
Islam. Dengan penanaman tauhid yang benar dalam niat yang lurus dan tujuan
yang satu maka tauhid akan terwujud sebagai kesatuanumat Islam. Tak ada
arogansi gerakan yang mengatasnamakan golongan taupun lembaga. Dengan
penguatan dan kesatuan niat serta tujuan, maka tidak akan kita
dapati fenomena revolusi pemikiranakibat pengaruh dari agresi
yahudi, zionisme, maupun freemansory. Dapat kita simpulkan, ketika
tauhid telah diimplementasikan dalam setiap karakter dan kepribadian umat
muslim, maka kesatuanniat dan tujuan akan terpatri dalam jiwa umat dan
membentuk satu gerakan perjuangan Islam.
Pada bagian ini akan dibahas tentang fungsi dan manfaat dari
ilmu tauhid ini dalam kehidupan manusia. Namun, oleh karena
keterbatasan pengetahuan dan sumber yang penulis dapatkan, maka
bahasan tentang bagian sangat minim.
“Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-
Ku”(al-Dzariyat:56)
“Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami
mohon pertolongan”(al-Fatihah:5)
“Katakanlah, “Dialah Allah yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu..”(al-Ikhlas:1-2)
Dari empat poin yang diatas dapat dipahami bahwa tauhid selain
bermanfaat bagi hal-hal batin, juga bermanfaat bagi hal-hal lahir.
Sehingga dari poin tersebut sangat jelas manfaatnya bagi kehidupan
manusia.
F. Perusak Tauhid
} ُيْلُقوَن الَّس ْمَع َو َأْكَثُر ُهْم َك اِذ ُبوَن، َتنزُل َع َلى ُك ِّل َأَّفاٍك َأِثيٍم، {َهْل ُأَنِّبُئُك ْم َع َلى َم ْن َتنزُل الَّشَياِط يُن
“Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-
syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak
berbuat jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan
tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri
berita dari langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan
kebanyakan mereka adalah para pendusta” (QS asy-Syu’araa’:221-
223).
}{َو َك َذ ِلَك َجَع ْلَنا ِلُك ِّل َنِبٍّي َع ُدًّو ا َش َياِط يَن اِإْل ْنِس َو اْلِج ِّن ُيوِح ي َبْعُضُهْم ِإَلى َبْع ٍض ُزْخ ُرَف اْلَقْو ِل ُغ ُروًرا
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin,
sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-
perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (QS al-An’aam:112).
} {َفَم ْن َيْكُفْر ِبالَّطاُغ وِت َو ُيْؤ ِم ْن ِباِهَّلل َفَقِد اْسَتْمَس َك ِباْلُعْر َوِة اْلُو ْثَقى ال اْنِفَص اَم َلَها َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم
“Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah
(semata-mata), maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat (dan) tidak akan putus (kalimat tauhid Laa
ilaaha illallah). Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS
al-Baqarah:256).
Rasulullah . bersabda :
Rasulullah bersabda :
Umar bin Khaththab R.A. berkata ketika akan mencium hajar aswad :
Naudzubillah.
9) Terdapat larangan untuk mendirikan bangunan diatas kuburan, atau
dengan membangun kubah-kubah serta masjid-masjid diatasnya dan atau
dengan mengkapurnya, hal ini dalam rangka melindungi tauhid sesorang.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA