Aqidah
2/11/2007 | 21 Shawwal 1428 H | Hits: 12.622
Oleh: Tim dakwatuna.com
Dan tauhid yang murni tidak akan bisa dicapai tanpa menghindar dari menyembah
thaghuut. Allah berfirman, Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu,
barangsiapa yang ingkar kepada thaghuut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah (2):
256]
Allah bangga dengan orang-orang beriman yang menjauhi thaghuut. Dan orangorang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada
Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hambahamba-Ku. [QS. Az-Zumar (39): 17]
Bentuk syirik yang ketujuh adalah menyembah hawa nafsu. Hawa nafsu adalah
kecendrungan untuk melakukan keburukan. Seseorang yang menuhankan hawa
nafsu, mengutamakan keinginan nafsunya di atas cintanya kepada Allah. Dengan
demikian ia telah mentaati hawa nafsunya dan menyembahnya. Allah berfirman,
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? [QS. Al-Furqaan
(25): 43]
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya, dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? [QS. AlJatsiyah (45): 23]
Macam-macam Syirik
Ada dua macam syirik, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Masing-masing dari kedua
macam ini mempunyai dua dimesi: zhahir (tampak) dan khafiy (tersembunyi).
Syirik besar (asy-syirkul akbar) adalah tindakan menyekutukan Allah dengan
makhlukNya. Dikatakan syirik besar karena pelakunya tidak akan diampuni dosanya
dan tidak akan masuk surga. Allah berfirman, Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia; dan Dia mengampuni
dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya. [QS. An-Nisaa' (4): 116]
Syirik besar ini dibagi dua dimensi: zhahir dan kafiy. Contoh syirik besat yang zhahir
adalah seperti menyembah bintang, matahari, bulan, patung-patung, batu-batu,
pohon-pohon besar, dan manusia (seperti menyembah Firun, raja-raja, Budha, Isa
bin Maryam, malaikat, jin dan Setan). Sementara yang khafiy bisa dicontohkan
seperti meminta kepada orang-orang yang sudah mati dengan keyakinan bahwa
mereka bisa memenuhi apa yang mereka yakini, atau menjadikan seseorang
sebagai pembuat hukum, menghalalkan dan mengharamkan seperti yang
seharusnya menjadi hak Allah swt.
Adapun syirik kecil (asy-syirkul ashghar) adalah suatu tindakan yang mengarah
kepada syirik, tetapi belum sampai ke tingkat keluar dari tauhid, hanya saja
mengurangi kemurniannya. Syirik kecil juga dua dimensi: dzahir dan khafiy.
Yang zhahir bisa berupa lafal (pernyataan) dan perbuatan.
Contoh yang berupa lafal adalah bersumpah dengan nama selain Allah dan
mengarah ke syirik seperti demi Nabi, demi Kabah, demi kakek dan nenek. Dalam
sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda, Man halafa bighairillahi faqad kafara wa
asyraka (siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia kafir dan musyrik).
(HR. Turmidzi nomor 1535). Termasuk lafal yang mengarah ke syirik pernyataan,
Kalau tidak karena Allah dan si fulan niscaya ini tidak akan terjadi. Contoh yang
lain adalah memberikan nama anak dengan Abdul Kabah dan lain sebagainya.
Adapun contoh syirik kecil zhahir yang berupa perbuatan seperti mengalungkan
jimat dengan keyakinan bahwa itu bisa menyelamatkan dari mara bahaya.
Syirik kecil yang khafiy biasanya berupa niat atau keinginan, seperti riya dan
sumah. Yaitu melakukan tindak ketaatan kepada Allah dengan niat ingin dipuji
orang. Seperti menegakkan shalat dengan tampak khusyu karena sedang di
samping calon mertua. Seseorang berbuat seperti itu dengan harapan supaya dipuji
sebagai orang shalih. Padahal di saat sendirian, shalatnya tidak demikian. Riya
adalah termasuk dosa hati yang sangat berbahaya. Karena itu, Islam sangat
memperhatikan sebab perbuatan hati adalah faktor yang menentukan bagi baik
tidaknya perbuatan zhahir.
Allah berfirman, Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia
tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat,
lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari
apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir. [QS. Al-Baqarah (2): 264]
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda, Man sammaa sammallahu
bihii, waman yaraaii yaraaillahu bihii (siapa yang menampakkan amalnya dengan
maksud riya Allah akan menyingkapnya di hari Kiamat, dan siapa yang
menunjukkan amal shalihnya dengan maksud ingin dipuji orang, Allah mengeluarkan
rahasia tersebut di hari Kiamat). (HR. Bukhari 11/288 dan Muslim nomor 2987)
Bahaya-bahaya Syirik
Perbuatan syirik sangat berbahaya. Berikut ini beberapa bahaya yang akan
menimpa orang-orang pelaku syirik.
Pertama, syirik adalah kezhaliman yang nyata. Allah berfirman, Innasy syirka
ladzlumun adziim (sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kezaliman yang besar). [QS. Luqman (31): 13]. Mengapa disebut kezhaliman yang
besar? Sebab dengan berbuat syirik seseorang telah menjadikan dirinya sebagai
hamba makhluk yang sama dengan dirinya yang tidak berdaya apa-apa.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/11/295/hal-hal-yang-membatalkansyahadat-bagian-1/#ixzz1sLEvG6Ti
Untuk semua saudara-saudariku:
Maaf, saya tak kafirkan banyak orang tp saya cuma ingatkan saja sesama insan
agar HATI-HATI 10 HAL PEMBATAL SYAHADAT
kenapa saya angkat tulisan ni? karena banyak orang di luar sana yang bilang Quran
sudah tak sesuai zaman & 35% ayatnya perlu kena tukar ayat baru yang sesuai dengan
zaman ni
lagi banyak orang bilang SEMUA AGAMA BENAR, SEMUA AGAMA BAIK, SMUA AGAMA
BAGUS, SEMUA AGAMA SAMA benar kah smua agama sama? Benarkah ajaran Tuhan itu
3 tapi 1 itu benar?
Allah telah mewajibkan bagi seluruh hambanya untuk masuk ke dalam Islam dan
berpegang teguh dengan ajaran-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang menyimpang
darinya. Ia juga telah mengutus Muhammad untuk berdakwah terhadap hal tersebut, dan
juga telah mengabarkan bahwa barang siapa yang mengikutinya maka dia telah
mendapatkan hidayah, namun barang siapa yang menolak dakwahnya maka ia telah
tersesat. Dan Allah telah memperingatkan dalam banyak ayat-ayat Al-quran tentang halhal yang menyebabkan segala jenis kesyirikan, kemurtadan dan kekafiran.
Para ulama telah menerangkan dan membahas hukum seorang muslim yang murtad dari
agamanya dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab yang membatalkan
keislamannya, yang menyebabkan darah dan hartanya menjadi halal dan Ia dinyatakan
keluar dari Islam. Namun yang lebih berbahaya dan sering terjadi adalah 10 hal yang
dapat membatalkan keislaman yang disebutkan oleh Syeik Muhammad Bin Abdul Wahab
serta ulama lainnya. Dan saya akan menjelaskan secara singkat akan hal ini, agar kita
berhati-hati dan mengingatkan orang lain dengn harapan agar kita selamat dari hal-hal
tersebut.
1. Syirik dalam beribadah kepada Allah. Firman Allah,
sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia,
dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa yang di kehendaki-Nya. (Qs.4
An Nisaa: 116).
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan padanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-
Karena itu, insyaflah wahai saudara-saudariku, mari, perbaharui syahadat kita dengan
shalat 5 waktu, karena Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Alhamdulillah karena
ALLAH telah menjadikan umatku sering mengucapkan syahadat.
Hal lain yang perlu diketahui bahwa membatasi kelahiran dengan kondom, suntik, atau
medik lainnya ialah salah satu cara mereka para Kristen agar perkembangan umat Islam
terhambat, sementara mereka banyak-banyak berkembang biak sebanyak-banyaknya.
6. Siapa yang memperolok-olok salah satu ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Atau
memperolok-olok pahala dan siksaan yang diperoleh maka ia juga kafir. Dan dalil yang
menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah,
Katakanlah wahai (Muhammad), Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kalian selalu berolok-olok? tidak usah kalian minta maaf, karena kalian kafir sesudah
beriman. (At Taubah: 65-66)
Bila ada seorang yang mengakui Islam tapi dia bergurau dengan Quran & berkata: GITU
AJA KOK REPOT, SAYA KAN CUMA BERCANDA. maka silahkan lihat Firman-firman ALLAH
dibawah ini:
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan
disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (18
Kahfi: 106)
Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu
dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.
(Qs. 45 Jaatsiyah:9)
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, tentulah mereka akan manjawab,
Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah:
Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? (Qs.9
Taubah:65)
Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang
batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka
menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olokolokan. (Qs.18 Kahfi:56)
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan
Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
(Qs.31 Luqman:6)
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olokolokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak
dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.
(Qs.45 Jaatsiyah:35)
Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka)
dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka,
karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi
syafaat selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun,
niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang
dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang
mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (Qs.6 Anam:70)
Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan
kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan
mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
(sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (Qs.7 Araaf:51)
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan
yang bathil. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. (Qs.86 Thaariq:13-14)
7. Perbuatan sihir dengan segala bentuknya. Maka barang siapa yang melakukan
perbuatan ini dan meridhainya, maka ia telah kafir. Sebagaimana firman Allah,
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir
(mengerjakan syihir).
Mereka mengajarkan syihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan,
Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kalian kafir. Maka
mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya.
Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudlarat dengan sihirnya kepada seorangpun
kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudlarat
kepadanya dan tidak memberi manfaat.
Kita kemudian berlindung kepada Allah dari segala sesuatu yang dapat mendatangkan
kemurkaan dan adzabnya yang sangat pedih. Sholawat dan salam semoga selalu
terlimpah atas manusia terbaik, Muhammad serta atas para kerabat dan sahabatnya.
Mari, sekali lagi kita perbaharui Syahadat kita. Mari kita sama tegakkan shalat 5 waktu
berjamaah di masjid. Rasulullah Muhammad SAW tak pernah perintah kita shalat 5 waktu
seorang saja di rumah masing-masing.
Kita shalat seorang saja, maka belum tentu shalat kita diterima, tapi bila kita banyak
berjamaah sekali, insya ALLAH diterima semua.
Bila kita tegakkan shalat 5 waktu berjamaah, maknanya dalam 1 hari saja kita minimal
mengucap 9x syahadat secara berjamaah disaksikan & di doaakn para Malaikat di
masjid/surau.
MEMAHAMI ASSYAHADATAIN
Muqadimah
Syahadat merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, yang akan menentukan
perjalanan kehidupannya. Dengan syahadat, orientasi duniawi (baca; materiil) akan berubah
menjadi orientasi ukhrawi yang secara langsung atau tidak dapat merubah tujuan dan perjalanan
hidup seseorang. Dan dengan syahadat ini pulalah, Rasulullah SAW mengubah kondisi masyarakat
Arab, dari kehidupan yang jahili menuju kehidupan yang Islami.
Syahadat membawa perubahan mendasar dalam jiwa setiap insan. Syahadat merubah
kondisi masyarakat dari akarnya yang paling bawah; yaitu dari sisi relung hatinya yang paling
dalam. Ketika hati telah berubah, maka segala gerak gerik, tingkah laku, pola pikir, kejiwaan dan
segala tindak tanduk akan berubah pula.
Namun tentulah untuk dapat mewujudkan perubahan seperti itu, harus terlebih dahulu
memahami hakekat yang terkandung dalam kalimat yang membawa perubahan itu. Para sahabat,
yang mereka semua sebagian besar orang Arab, sangat memahami makna yang terkandung
dalam kalimat tersebut. Sehingga ketika mereka mengucapkannya, merekapun mengetahui dan
memahami konsekwensi yang bakal mereka terima dari ucapannya. Oleh karena itulah, tidak
sedikit kasus adanya penolakan dari mereka untuk mengucapkan kalimat tersebut. Bahkan
diantara mereka ada yang mengatakan akan dapat mengatakan sepuluh kalimat, asalkan bukan
kalimat yang satu itu.
Urgensi Syahadatain
Dari sinilah, kita dapat memetik urgensi (baca ; ahamiyah) dari syahadat. Dan terdapat beberapa
urgensi syahadat penting lainnya. Diantaranya adalah:
1.
(
)
Syahadat merupakan pintu gerbang masuk ke dalam Islam.
Karena pada hakekatnya, syahadat merupakan pemisah seseorang dari kekafiran menuju Iman.
Artinya dengan sekedar mengucapkan syahadat, seseorang telah dapat dikatakan sebagai seorang
muslim. Demikian pula sebaliknya, tanpa mengucapkan syahadat, seseorang belum dapat
dikatakan sebagai seorang muslim, kendatipun baiknya orang tersebut.
Dalam syahadat seseorang akan mengakui bahwa hanya Allah lah satu-satunya Dzat yang
mengatur segala sesuatu yang ada di jagad raya, termasuk mengatur segala aspek kehidupan
manusia dengan mengutus seorang rasul yang ditugaskan untuk membimbing umat manusia,
yaitu nabi Muhammad SAW.
2.
(
)
Syahadat merupakan intisari dari ajaran Islam.
Karena syahadat mencakup dua hal: Pertama konsep la ilaha ilallah; merealisasikan segala bentuk
ibadah hanya kepada Allah, baik yang dilakukan secara pribadi maupun secara bersamaan
(berjamaah). Dari sini akan melahirkan keikhlasan kepada Allah SWT. Kedua, konsep Muhammad
adalah utusan Allah, mengantarkan pada makna bahwa konsep ini menjadi konsep yang
mengharuskan kita untuk mengikuti tatacara penyembahan kepada Allah sebagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Atau dengan kata lain sering disebut dengan ittiba.
3.
(
)
Syahadat merupakan dasar perubahan total, baik pribadi maupun masyarakat.
Karena syahadat dapat merubah kondisi suatu masyarakat, bangsa dan negara secara
menyeluruh, dengan sentuhan yang sangat dalam yaitu dari dalam tiap diri insan. Karena jika
seseorang dapat berubah, maka ia akan menjadi perubah yang akan merubah masyarakatnya.
Allah berfirman dalam (QS. 13 : 11) :
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum, hingga mereka mau merubah diri
mereka sendiri.
4.
(
)
Syahadat merupakan hakekat dawah Rasulullah SAW.
Karena pada hekekatnya dawah Rasulullah SAW adalah dawah untuk menegakkan dua hal; yaitu
mentauhidkan Allah. Dan kedua menggunakan metode Rasulullah SAW dalam merealisasikan
ibadah kepada Allah SWT.
5.
(
)
Syahadat memiliki keutamaan yang besar.
Diantaranya keutamaanya adalah sebagaimana yang digambarkan dalam hadits berikut:
Dari Ubadah bin al-Shamit, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang bersaksi
tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, maka Allah akan
mengharamkam neraka baginya. (HR. Muslim)
Ditinjau dari segi bahasa, sedikitnya terdapat tiga arti dari kata syahadat, ketiga makna tersebut
adalah :
1.
( / )Pernyataan
Mengenai makna ini, Allah menggambarkan dalam Al-Quran (QS. 3 : 18) :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang
menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Seseorang yang bersyahadat, berarti ia telah menyatakan sesuatu, sesuai dengan apa yang
dinyatakannya. Dalam hal ini seseorang menyatakan bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwanya
Muhammad adalah utusan Allah.
2.
( / )Sumpah
Allah berfirfirman (QS. 24 : 6):
Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksisaksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan
nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.
Seseorang yang bersyahadat, maka ia sesungguhnya telah menyatakan diri dengan bersumpah,
bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
3.
( / )Perjanjian
Allah berfirman (QS. 2 : 84) :
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan
darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari
kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu
mempersaksikannya.
Seorang yang bersyahadat, sesungguhnya ia telah berjanji kepada Allah SWT untuk
mentauhidkannya (tiada tuhan selain Allah), demikian juga berjanji untuk menjadikan nabi
Muhammad adalah benar-benar utusan Allah, yang harus ia ikuti.
Syarat Diterimanya Syahadat
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan
mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mumin, laki-laki dan perempuan.
Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.
2.
( ) Didasari dengan keyakinan
Artinya seseorang ketika mengucapkan syahadat, tidak hanya sekedar didasari rasa tahu bahwa
tiada tuhan selain Allah, namun rasa tahu tersebut harus menjadi sebuah keyakinan dalam
dirinya bahwa memang benar-benar hanya Allah Rab semesta alam. Allah berfirman (QS. 49 : 15):
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka
pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.
3.
( ) Didasari dengan keikhlasan
Keyakinan mengenai keesaan Allah itupun harus dilandasi dengan keikhlasan dalam hatinya bahwa
hanya Allah lah yang ia jadikan sebagai Rab, tiada sekutu, tiada sesuatu apapun yang dapat
menyamainya dalam hatinya. Keiklasana seperti ini akan menghilangkan rasa syirik kepada
sesuatu apapun juga. Allah berfirman (QS. 98 : 5):
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
4.
( ) Didasari dengan kejujuran
Persaksian itu juga harus dilandasi dengan kejujuran, artinya apa yang diucapkannya oleh lisannya
itu sesuai dengan apa yang terdapat dalam hatinya. Karena jika lisannya mengucapkan syahadat,
kemudian hatinya meyakini sesuatu yang lain atau bertentangan dengan syahadat itu, maka ini
merupakan sifat munafik. Allah berfirman (QS. 2 : 8 9):
*
*
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian",
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah
dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka
tidak sadar.
5.
( ) Didasari dengan rasa cinta/ keridhaan
Maknanya adalah bahwa seseorang harus memiliki rasa kecintaan kepada Allah SWTdalam
bersyahadat. Karena dengan adanya rasa cinta ini, akan dapat menghilangkan rasa kebencian
kepada Allah dan al-Islam. Allah SWT berfirman (QS. 2 : 165):
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
6.
( ) Didasari dengan rasa penerimaan
Syahadat yang diucapkan juga harus diiringi dengan rasa penerimaan terhadap segala makna
yang terkandung di dalamnya, yang sekaligus akan menghilangkan rasa ketidak penerimaan
terhadap makna yang dikandung syahadat tersebut. Allah berfirman (QS. 33 : 36):
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mumin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
7.
()
Didasari dengan rasa kepatuhan (terhadap konsekwensi syahadat).
Terakhir adalah bahwa syahadat memiliki konsekwensi dalam segala aspek kehidupan seorang
muslim. Oleh karenanya seorang muslim harus patuh terhadap segala konseksensi yang ada, yang
sekaligus menghilangkan rasa ketidakpatuhan serta keengganan untuk tidak melaksanakan
perintah dan meninggalkan larangan Allah dan Rasulullah SAW. Allah berfirman (QS. 24 : 51):
Sesungguhnya jawaban orang-orang mumin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya
agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami
patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Makna Syahadatain
1.
Kata
La ()
Ilaha ()
Illa ()
Allah ()
Makna
Fungsi
Tiada/ Tidak
Nafi (): Peniadaan
Tuhan (yang disembah) Manfa (): yang dinafikan/
ditiadakan.
Kecuali
Adatul Istisna () :
pengecualian.
Allah SWT
Al-Mustasna ( ):yang
dikecualikan
2.
Arti la ilaha ilallah
Ilah secara bahasa memiliki arti sesuatu yang disembah. Dimensi Ilah dalam kehidupan ini dapat
mencakup makna yang luas, diantaranya adalah :
a) Malik ( )raja/ pemiliki :
Tiada Pemiliki/ Raja selain Allah SWT/ Tiada kerajaan selain untuk Allah SWT. Allah SWT berfirman
(QS. 4: 131)
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah
memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu;
bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di
langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
b) Hakim ( ; )Pembuat hukum.
Tiada pembuat hukum selain Allah SWT. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman dalam (QS. 6 : 114) :
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan
kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab
kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan
sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
Dalam ayat lain Allah mengatakan (QS. 6 : 57)
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah.
c)
Tiada pemerintah (yang berhak memberikan perintah atau larangan) selain Allah SWT. Dalam AlQuran Allah mengatakan (QS. 7 :54):
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam.
d) Wali ( ): Pelindung/pemimpin.
Tiada pelindung/pemimpin selain Allah SWT. Allah berfriman dalam Al-Quran (QS. 2:257)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
e) Mahbub ( ): Yang dicintai.
Tiada yang dicintai selain Allah SWT Dalam Al-Quran Allah SWT mengatakan (QS. 2 : 165):
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
f)
Marhub (): Yang ditakuti.
Tiada yang ditakuti selain Allah SWT. Allah berfirman (QS. 9 : 18)
Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk.
g) Marghub (): Yang diharapkan
Tiada yang diharapkan selain Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 94 : 8) :
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
h) Haul wal Quwah ( ) : Daya dan kekuatan
Tiada daya dan tiada kekuatan selain Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran (QS. 51 : 58)
:
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
i)
Mudzam ( ):
Tiada yang diagungkan selain Allah SWT. Dalam Al-Quran Allah SWT mengatakan (QS. 22 : 32):
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
j)
Mustaan bihi ( ) : tempat dimintai pertolongan.
Tiada yang dimintai pertolongan selain Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 1 : 5) :
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan
Hal-Hal yang Membatalkan Syahadat
Terdapat hal-hal yang dapat membatalkan syahadat yang telah kita ikrarkan di hadapan
Allah SWT. Uzt. Said Hawa menyebutkannya ada 20 bentuk. Berikut adalah beberapa hal yang
dapat membatalkan syahadat kita, yang memiliki konsekwensi kekufuran kepada Allah:
1.
Bertawakal dan bergantung pada selain Allah.
Allah berfirman (QS. 5 : 23):
Dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman.
2.
Bekerja/ beraktivitas dengan tujuan selain Allah.
Karena sebagai seorang muslim, seyogyanya kita memiliki prinsip: (QS.6:162)
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam
3.
Membuat hukum/ perundangan selain dari hukum Allah
Allah berfirman (QS. 5 : 57):
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi
keputusan yang paling baik.
4.
Menjalankan hukum selain hukum Allah
Allah berfirman (QS. 5 : 44)
Dan barang siapa yang tidak menughukum dengan apa yang telah ditirunkan Allah (Al-Quran),
maka mereka itu adalah orang-orang kafir.
5.
Lebih mencintai kehidupan dunia dari pada akhirat.
Allah berfirman (QS. 14 : 2-3):
*
Allah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir
karena siksaan yang sangat pedih. (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia
daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan
agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
Dalam ayat lain Allah berfirman (QS. 9 : 24) :
6.
Mengimani sebagaina ajaran Islam dan mengkufuri (baca; tidak mengimani) sebagian yang
lain.
Allah berfirman (QS. 2 : 85):
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.
Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
7.
Menjadikan orang kafir sebagai pemimpin.
Allah berfirman (QS. 5: 51):
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang zalim.
Penutup
Pada intinya, jika seseorang memahami dan mengetahui dengan baik apa yang terkandung
dalam kalimat syahadat, tentulah mereka akan dapat memiliki keimanan dan komitmen yang
tinggi kepada Allah, yang dapat mengantarkannya pada derajat ketaqwaan sebagaimana para
sahabatRasulullah SAW. Barangkali kualitas keimanan kita yang rendah adalah karena kurangnya
pemahaman yang utuh mengenai kalimat ini. Sehingga meskipun sering diucapkan lisan, namun
belum dapat diterjemahkan dalam kehidupan rill sehari-hari.
Dengan memahami kembali makna syahadat beserta hal-hal lain yang terkait dengan dua
kalimat ini, semoga dapat menjadikan keimanan dan keislaman kita lebih baik lagi. Wajar, jika
terdapat beberapa hal yang masih kurang dalam keimanan kita. Karena kita adalah manusia
dengan segala kekurangan yang kita miliki. Oleh karena itulah, marilah kita memperbaiki hal-hal
tersebut dengan yang lebih baik lagi. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya
yang bertaqwa.