Anda di halaman 1dari 6

Nama NIM

: Widya Jevany : H141200

Kelompok : R04

Saimul aqidah
Salimul Aqidah / Aqidatus Salima (Aqidah yang lurus/selamat) Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang lurus, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT, dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kelurusan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH sebagaimana firman-Nya yang artinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam. (QS. al-Anaam [6]:162). Karena aqidah yang lurus/selamat merupakan dasar ajaran tauhid, maka dalam awal dawahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman, dan tauhid.

Musyrik Muqoddimah
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku meminta kepada Allah Yang Maha Mulia, Robb nya Arsy yang agung, agar Dia menolong dan membela Anda di dunia dan di akhirat, menjadikan Anda sebagai orang yang diberkahi di manapun Anda berada dan menjadikan Anda termasuk golongan orang-orang yang jika diberikan sesuatu maka dia bersyukur, jika ditimpakan ujian maka dia bersabar, dan jika dia berdosa maka segera meminta ampunan. Karena ketiga sifat ini merupakan tanda kebahagiaan hidup seseorang. Ketahuilah -semoga Allah Taala memberikan petunjuk kepada Anda kepada ketaatan kepadaNya. Sebagaimana yang Allah Taala firmankan: )( Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56). Dan bila Anda telah mengetahui bahwasanya Allah Taala menciptakan Anda untuk beribadah kepada-Nya, maka ketahuilah: bahwa ibadah tidaklah dianggap sebagai ibadah kecuali bila disertai dengan tauhid. Sebagaimana sholat, tidaklah teranggap sebagai sholat kecuali jika disertai dengan thoharoh/bersuci. Karenanya jika suatu

ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah itu sebagaimana rusaknya sholat bila disertai adanya hadats. Jika Anda telah mengetahui bahwa suatu ibadah bercampur dengan kesyirikan maka akan merusak ibadah itu sendiri dan hal itu menyebabkan terhapusnya semua amalan pelakunya (musyrik) serta menyebabkan pelakunya menjadi orang-orang yang kekal di dalam api neraka. Kaidah pertama: Anda harus meyakini bahwa orang-orang kafir yang diperangi oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, mereka meyakini bahwa Allah Taala adalah Pencipta, dan Pengatur segala urusan. Meskipun demikian, pengakuan tersebut tidaklah lantas memasukkan mereka (yakni orang-orang kafir tersebut) ke dalam agama Islam. Kaidah kedua: Bahwasanya mereka (kaum musyrikin) mengatakan: Kami tidaklah berdoa dan tidak menyerahkan ibadah kepada mereka (yakni sesembahan selain Allah) kecuali untuk meminta qurbah (kedekatan kepada Allah) dan syafaat. Adapun syafaat itu ada 2 macam, yaitu : 1. Syafaat manfiyah (yang ditolak keberadaannya). 2. Syafaat mutsbatah (yang ditetapkan keberadaannya). Syafaat manfiyah adalah syafaat yang diminta kepada selain Allah Taala, pada perkara yang tidak seorangpun sanggup memberikannya kecuali Allah. Kaidah ketiga: Sesungguhnya Nabi Shollallohu alaihi wa sallam diutus kepada manusia yang beraneka ragam dalam cara peribadatan mereka. Di antara mereka ada yang beribadah kepada para malaikat, di antara mereka ada yang beribadah kepada para nabi dan orang-orang sholih, di antara mereka ada yang beribadah kepada pepohonan dan bebatuan serta di antara mereka ada pula yang beribadah kepada matahari dan bulan. Kaidah keempat: Sesungguhnya kaum musyrikin di zaman kita (masa Syaikh, pent.) lebih parah kesyirikannya dibandingkan (kesyirikan) kaum musyrikin zaman dahulu (masa Nabi, pent.). Karena kaum musyrikin zaman dahulu mereka berbuat syirik ketika mereka dalam keadaan lapang dan mereka mengikhlashkan (ibadah kepada Allah) ketika mereka dalam keadaan sempit/susah. Sedangkan orang-orang musyrik di zaman kita, kesyirikan mereka berlangsung terus menerus, baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit.

Sembilan Bahaya Syirik


Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [QS. Adz- Dzariyat: 56] Ayat di atas tersebut, menunjukkan bahwa tujuan utama penciptaan jin dan manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah Taala semata. Namun, masih banyak masyarakat di sekitar kita yang menduakan peribadatan mereka. Mulai dari syirik yang terkecil, seperti: riya, lalu mempercayai ramalan dan semacamnya, ngalap berkah (tabaruk) dari tempat-tempat atau benda-benda yang tidak sesuai syariat, berdoa kepada selain Allah, sihir dan perdukunan, sampai keyakinan bahwasanya Allah berada di mana-mana. Naudzubillah. Doa merupakan salah satu ibadah yang sangat agung dalam agama kita, Islam. Maka dari itu, tidak mengherankan jika Rasulullah menegaskan: Doa adalah ibadah. [HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzy] Ibnu al-Atsir menjelaskan maksud dari hadits ini, bahwa doa adalah murni dan semata-mata ibadah karena tujuan dari doa sama dengan tujuan dari ibadah, yaitu mengharap pahala dan balasan dari Allah Subhanahuwataala. Kita mempelajari bahaya-bahaya syirik, karena syirik bukanlah suatu hal yang sepele. Selain menodai tauhid, syirik juga mebawa pengikutnya kepada kekafiran. Dan tujuan kita mempelajari keburukannya agar kita tidak terjerumus kedalamnya. Berikut sembilan bahaya syirik: 1) Penghalang terbesar seseorang masuk surga, dan penyebab utama di neraka. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. [QS. Al-Maaidah: 72] Syirik merupakan kedurhakaan kepada Allah. Karena tidaklah manusia dan jin diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya semata. Tetapi kaum musyrikin justru beribadah kepada selain Allah yang menciptakannya. Ini adalah kedurhakaan yang besar. Kesyirikan merupakan penghinaan terhadap Allah. Karena seorang yang beribadah kepada selain Allah berarti dia menyamakan sesembahannya itu dengan Allah atau mendudukkan makhluk tersebut seperti kedudukan Allah. Sungguh sebuah penghinaan besar, menyamakan Allah yang menciptakan seluruh alam dengan ciptaan-Nya yang sangat lemah dan serba terbatas. Sehingga, tidak heran jika Allah akan mengadzabnya dan mengharamkannya masuk surga-Nya.

2) Penghapus amalan Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. [QS. Al-Anaam: 88] Jika sebuah amalan shalih diiringi dengan riya, maka akan gugurlah amalan-amalan tersebut dan tidak bernilai di sisi Allah. Dan jika seorang hamba melakukan syirik besar, maka akan gugur seluruh amalan-amalannya walaupun amalannya seperti amalan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. 3) Penghalang mendapatkan ampunan dari Allah. Dosa syirik tidak akan diampuni. Jika seseorang mati membawa dosa syirik dan ia belum bertaubat darinya, maka Allah tidak akan mengampuninya. Adapun bagi dosa selainnya, maka hal itu di bawah kehendak Allah yakni masih memungkinkan untuk diampuni oleh Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [QS. An-Nisaa: 48] 4) Penghalang mendapatkan syafaat (terutama dari Rasulullah) Syafaat Tsabitah Shahihah (yang tetap dan benar), yaitu yang ditetapkan oleh Allah Taala dalam kitab-Nya atau yang ditetapkan oleh Rasul-Nya, Shallallahu alaihi wa sallam. Syafaat ini hanya bagi Ahlut Tauhid wal Ikhlas. Karena Abu Hurairah pernah bertanya kepada Nabi Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafaat baginda ? Beliau menjawab: Orang yang mengatakan Laa ilaaha illallah secara ikhlas (murni) dari kalbunya. [HR. Bukhari] Lalu, bagaimana mungkin orang yang menyekutukan Allah, alias mengingkari kalimat tauhid Laa ilaha ilallahu akan mendapatkan syafaat di Hari Kiamat kelak? Saat tiada syafaat selain atas izin-Nya dan kepada yang dikehendaki-Nya. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? [QS. Al-Baqarah : 255]

5) Penyebab binasanya umat sebelum Nabi Muhammad. Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orangorang yang mempersekutukan (Allah). [QS. A-Ruum: 42] 6) Syirik menyebabkan seseorang terjerumus ke lembah yang paling hina (najis). Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis [QS. At-Taubah: 28]Maksud musyrik di atas, adalah jiwa orang-orang yang musyrikin adalah kotor (najis), karena menyekutukan Allah. 7) Menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran dalam hati. Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim. [QS. Al-Imron: 151] Ketakutan dan kekhawatiran itu mungkin tidak akan dirasakan di dunia, tapi di Hari Pembalasan kelak, karena begitu dahsyatnya pada saat itu. 8) Mencoreng Islam di hadapan orang-orang yang tidak tahu tentang agama Islam. Umumnya, kesyirikan-kesyirikan turun menurun dari agama nenek moyang. Maka orang-orang kafir atau musyirikin pun menganggap Islam sama saja seperti agama mereka, yaitu mengikuti nenek moyang. Hal ini menyebabkan Islam bukanlah lagi sebuah agama yang tauhid, menyembah kepada Sang Pencipta saja. Tentu saja kalimat Laa ilaha ilallahu hambar dari arti yang sebenarnya. Berkata rasul-rasul mereka: Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosadosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan? Mereka berkata: Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami, bukti yang nyata. [QS. Ibrahim: 10]

9) Membuka peluang bagi musuh-musuh Islam untuk menikam agama Islam. Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam (yang tidak bertanggung jawab), akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam untuk menghina Islam dan kaum Muslimin. Dan tak heran jika muncul aliran-aliran sesat, yang berawal dari kebodohan kaum muslimin terhadap pentingnya tauhid dan bahaya syirik.

Dengan memahami kalimat tauhid secara benar, maka kita pun akan mudah menjauhi dosa-dosa syirik yang sangat berbahaya. Karena bahaya syirik merupakan kemaksiatan yang paling besar, kezaliman yang paling zalim dan dosa yang paling besar, yang tidak akan diampuni Allah Azza wa Jalla, jika pelaku syirik mati di atas syirik dan belum bertaubat. Semoga Allah melindungi kita dan seluruh kaum muslimin dari noda-noda tersebut. Allohumma aamiin.

Anda mungkin juga menyukai