Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU TAUHID

MACAM-MACAM TAUHID

Dosen Pengampu:

Zaenal Mufie, M. Ag.

Disusun oleh:

Annisa Agustina Hafidah (1202100012)

Cahaya Rahma Ilahi (1202100017)

Gita Puspita Anugerah (1202100028)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UINIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil‟alaminsegala puji syukr kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita semua. Shalawat beserta salam
senantiasa kita limpah curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
sahabatnya serta kita selaku umatnya.

Pada kesempatan kali ini kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Ilmu Tauhid. Dengan adanya makalah ini kami kami sebagai penulis akan menjelaskan tentang
macam-macam tauhid. Makalah ini dibuat untuk dapat mengetahui macam-macam tauhid, dan agar
bisa memahami tentang macam-macam tauhid. Dan telah kamu usahakan semaksimal mungkin dan
dengan adanya bantuan dari berbagai sumber. Sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Namun selepas dari itu semua disini kami menyadari bahwa ada kekurangan dalam segi materi
ataupun dari segi bahasanya maupun dari segi lainnya.

Dengan ini kami mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu dosen yang kami hormati yang telah
memberikan tugas kelompok makalah ini. Kami sebagai penyusun mengharapkan semoga dari
makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi kepasa para
pembacanya.
Cirebon, 20 Oktober 2020

DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………i

Daftar isi………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Tauhid Uluhiyah
B. Tauhid Rubbubiyah
C. Tauhid Asma wa Shifat

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan mengenai tauhid merupakan salah tau hal yang paling penting dalam agama
islam. Dimana ilmu tauhid adalah peran yang sangat penting untuk membentuk pribadi yang
beriman kepada Allah SWT. Selain itu juga ilmu tauhid sebagai inti aqidah islam. Dan
keimanan itu merupakan aqidah dan pokok yang berdiri syari‟at islam setelah itu menjadi
beberapa cabang-cabangnya.

Tauhid adalah mengesakan Allah dan menyakini akan keberadaannya serta mempercayai
bahwa Allah hanya satu dan tidak ada yang lainnya. Dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Manusia secara fitrah mengakui bahwasannya Allah itu maha esa. Sebagai seorang muslim
wajib mengimani keesaan Allah SWT. Dan bahwasaannya tidak ada tuhan yang wajib
disembah selain Allah SWT.

Ada tiga macam tauhid dalam islam, yaitu: Tauhid Uluhiyah, Tauhid Rubbubiyah, Tauhid
Asma wa Shifat. Ketiga tauhid ini harus dimiliki oleh manusia sebagai hamba-Nya. Kita
sebagai umat muslim tidak boleh hanya memiliki satu tauhid dari yang di atas, karena ketiga
tauhid tersebut merupakan kesatuan yangtidak akan bisa dipisahkan.
Dari ketiga tauhid diatas, wajib diketahui oleh setiap muslim karena tauhid adalah pondasi
keimanan seseoran kepada Allah ta‟ala, sehingga hendaknya kita menjaga kemurinian tauhid
kita dalam beribadah kepaada Allah SWT. Dan dari apa saja yang bisa merusak Tauhid kita.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan Tauhid Uluhiyah
b. Apa yang dimaksud dengan Tauhid Rubbubiyah
c. Apa yang dimaksud dengan Tauhid Asma wa Shifat

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian Tauhid Uluhiyah
b. Untuk mengetahui pengertian Tauhid Rubbubiyah
c. Untuk mengetahui pengertian Tauhid Asma wa Shifat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tauhid Uluhiyah

Kata uluhiyah berasal dari kata alaha-ya‟lahu-ilahan-uluhan yang bermakna menyembah dengan
disertai rasa cinta dan pengaggungan. Sehingga ta‟alluh diartikan sebagai penyembahan yang disertai
rasa kecintaan dan pengagungan. Tauhid Uluhiyah adalah keyakinan yang teguh bahwa hanya Allah
yang berhak disembah. Ungkapan yang paling detail tentang makna ini adalah bacaan syahadat Laa
Illaha Illallah yang artinya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.

Manusia bersujud kepada Allah. Allah temoat meminta, Allah tempat mengadu nasib, Allah tempat
berserah diri, manusia wajib mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya-Nya. Allah melarang
untuk menyembah selain kepada-Nya.

Allah berfirman:

“dan Rabb-mu adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sesembahan yang diibadahi
dengan benar melainkan Dia, yang maha pemurah lagi maha penyayang.” (al-baqarah:163)

Sesingkatnya, keyakinan tentang Allah, Allah sebagai tuhan satu-satunya, baik dzat maupun
sifatnya, dan perbuatan itulah yang disebut Tauhid Uluhiyah. Uluhiyah kata nisbatnyadari kata Al-
Illah yang berarti tuhan yang wajib ada. Yaitu, Allah sedangkan uluhiyah berarti Allah sebagai satu-
satunya. Satu adalah Esa pada Dzat-Nya. Berarti bahwa dzat Allah SWT. Tidak tersusun dari bagian-
bagian, hal itu disebabkan karena dzat Allah SWT. Itu bukan benda fasik. Tidak seperti benda-benda
fisik dan benda –benda lainnya.

Jadi Tauhid Uluhiyah merupakan ialah kita percaya bahwa Allah lah satu-satunya tuhan yang wajib
disembah dan dan tiada sekutu baginya. Untuk membedakan antara Tauhid Rubbubiyah dan Uluhiyah
secara singkat hanya dimiliki oleh orang-orang mu‟min saja. Sedangkan Tauhid Rubbubiyah semua
orang mempercayainya.

B. Tauhid Rubbubiyah

Kata at tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahidu tauhidan. kata wahada meliputi makna
kesendirian sesuatu dengan dzat, sifat atau af'alnya ( perbuatan), dan tidak adanya sesuatu yang
menyerupainya dan menyertainya dalam hal kesendiriannya.

Tauhid rububiyah adalah suatu kepercayaan bahwa yang menciptakan alam dunia beserta isinya ini
hanyalah allah sendiri tanpa bantuan siapapun. dunia ini ada yang menjadikan yaitu allah SWT. allah
hamba kuat tidak kekuatan yang menyamai af'al allah. maka timbulah kesadaran bagi makhluk untuk
mengagungkan allah. makhluk harus bertuhan hanya kepada allah, tidak kepada yang lain. maka
keyakinan inilah yang disebut dengan tauhid rububiyyah. jadi tauhid rububiyah adalah tauhid yang
berhubungan dengan ketuhanan.
Tauhid Rububiyah adalah mengesakan allah sebagai satu-satunya pencipta dan pengatur segala hal
yang ada di dunia maupun akhirat.

Allah ta'ala

‫ال عال م ين رب هللا ت بارك واالم ر ال ج لق ل ه ا ال‬

"Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak allah. Mahasuci allah,Rabb semesta alam"
(Al-Araf : 54 ).

Tauhid rubbubiyah ialah beriman bahwa allah adalah pencipta,pengatur dan penguasa atas segala
sesuatu yang ada di alam semesta ini. Yang termasuk Tauhid Rubbubiyah diantaranya: Beriman
kepada allah sebagai yang berhak untuk berbuat, seperti menciptakan apapun pemberi rezeki, yang
menentukan qodo dan qodar, mematikan dan menghidupkan setiap makhluk dan lainnya.

C. Tauhid Asma’ dan Shifat

Yakni mengesakan Allah dengan nama dan sifat-sifatnya yang Dia jelaskan dalam kitab suciNya
maupun melalui lisan RasulNya. Yakni dengan menetapkan nama dan sifat yang Dia tetapkan dan
menafikan apa yang Dia nafikan, tanpa merubah atau mengingkari, menanyakan bagaimana ataupun
menyerupakan.

Akan tetapi kita beriman bahwa sesungguhnya Allah: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“. (QS. Asyura: 11)

Allah memiliki sifat yang tidak terbatas. Seperti Allah bersifat Ar-rohman dan Ar-rohim, Allah
memiliki rasa cinta kasih kepada setiap makhluknya tanpa batasan. Allah memberi dengan tidak
adanya batasan.

Tidak seperti hambanya yang memiliki batasan dalam cinta dan kasih sayang. Allah berfirman dalam
QS. Al-A‟raf ayat 180 yang artinya: “Dan Allah memiliki asma-ul husna (nama-nama yang terbaik),
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyalahartikan nama-namaNya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang
mereka kerjakan“

Allah memiliki sifat wajib, mustahil dan sifat jaiz. Sifat wajib bagi Allah ada 20 begitu juga dengan
sifat mustahil bagi Allah.

Adapun sifat wajib dan mustahil bagi Allah ialah :

1.Wujud (Ada), „Adam (Yang tidak ada);

2.Qidam (Terdahulu), Huduts (Baru);


3.Baqa.‟ (Kekal), Fanaa‟ (Yang hancur);

4.Mukhalafatu lil Hawadisi (Berbeda dengan makhluk-Nya), Mumaasilatu lilhawaadis (Menyamai


dengan yang baru);

5.Qiyamu binafsihi (Berdiri sendiri), Qiyamuhu ma‟a ghairihi (Berdiri bersama-sama dengan yang
lain);

6.Wahdaniyyah (Yang Esa), Ta‟addud (Berbilang atau lebih dari satu);

7.Qudrah (Yang Kuasa), „Ajzun (Lemah);

8.Iradah (Yang berkehendak), Karahah (Terpaksa);

9.„Ilmu ( Mengetahui), Jahlun (Bodoh);

10.Hayat ( Hidup), Al-maut (Mati);

11.Sama‟ (Mendengar), Ash-shummu (Tuli);

12.Bashar (Melihat), Al-„umyu (Buta);

13.Kalam ( Berbicara), Al-bukmu (Bisu);

14.Qaadiran (Yang Maha Berkuasa), „Aajizan (Yang lemah);

15.Muriidan (Yang Memiliki Kehendak), Mukrohan (Yang tidak berkehendak);

16.„Aliman (Yang Maha Mengetahui), Jaahilan (Yang bodoh);

17.Hayyan (Yang Maha Hidup), Mayyitan (Yang mati);

18.Samii‟an(Yang Maha Mendengar), ash-shomma (Yang tuli);

19.Bashiiran (Yang Maha Melihat), A„maa (Yang buta);

20.Mutakalliman( Yang Berfirman atau berbicara), Abkam (Yang bisu)

Sifat Jaiz Allah ialah berwenang untuk berbuat atau tidak berbuat.
BBAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini, yaitu tauhid adalah dasar agama islam,
secara bahasa tauhid yang berarti menyatukan menjadi satu, atau mensyifati dengan kesatuan.
Tauhi ini wajid dipahami oleh setiap muslim karena tauhid suatu dasar dari agama islam.

Macam-macam Tauhid, yaitu:


1. Tauhid Uluhiyah adalah meyakinkan bahwa Allah yang berhak dan wajib disembah dan
berhak dituju oleh semua hambanya.
2. Tauhid rububiyah adalah suatu kepercayaan bahwa yang menciptakan alam dunia beserta
isinya ini hanyalah allah sendiri tanpa bantuan siapapun
3. Tauhid Asma wa Shifat yakni mengesakan Allah dengan nama dan sifat-sifatnya yang
Dia jelaskan dalam kitab suciNya maupun melalui lisan RasulNya. Yakni dengan
menetapkan nama dan sifat yang Dia tetapkan dan menafikan apa yang Dia nafikan, tanpa
merubah atau mengingkari, menanyakan bagaimana ataupun menyerupakan.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga apa yang kami sampaikan dan apa yang kami
jelaskan menambah rasa bersyukur kepada Allah SWT. Dan menambah wawasan dan
mengetahuan kami. Untuk itu keritik dan saran sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini dan kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://umma.id/post/pembagian-tauhid-dalam-al-quran-rububiyah-uluhiyah-dan-asma-wa-
shifat-333976?lang=id
2. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/07/tauhid-adalah.html
3. https://www.academia.edu/36492272/Macam_macam_tauhid

Anda mungkin juga menyukai