Anda di halaman 1dari 3

“Mengelola Kesejahteraan Mental Pada Remaja”

Oleh

Andy Hermawan, S.Si, M.PdPraktisi Pendidikan Alternatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selain sejahtera secara fisik dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, papan, serta sandang, setiap
orang perlu memiliki kesehatan mental, termasuk remaja. Usia remaja adalah usia yang rawan
khususnya dalam situasi yang sulit. Situasi sulit yang berpotensi menurunkan kesejahteraan mental
adalah Covid-19. Kebutuhan belajar dan bertemu teman, beserta seluruh variasinya, harus tergantikan
dengan belajar mandiri dan secara virtual. Situasi ini berpotensi membuat anak merasa bosan dan
mengalami emosi negatif.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pandemi terhadap kesehatan mental remaja?

C. Tujuan penelitian

Memperoleh kiat mengelola kesejahteraan mental pada remaja.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Efek Pandemi Bagi Kehidupan


Pandemi yang sudah terjadi selama kurang lebih satu tahun, dan tanpa ada kepastian kapan akan
berakhir, telah membawa banyak perubahan dalam beraneka ragam kehidupan yang sangat
berpengaruh terhadap optimalisasi perkembangan remaja dalam berbagai aspek.

1. Efek Dibandingkan

Respon anak terhadap peristiwa yang penuh tekanan itu unik dan bervariasi. Orang dewasa perlu
memahami bahwa respon anak tersebut alami dan perlu menunjukkan empati, serta kesabaran ketika
menghadapi respon tersebut.

2. Efek Social Distancing

Meski bukan berarti isolasi sosial, demi mencegah penularan virus Covid-19, harus tetap menjaga jarak
aman dengan sesama. Seorang remaja memerlukan waktu yang berkualitas dengan orang-orang yang
berarti dalam hidupnya, terutama keluarga. Kedekatan emosi secara sosial akan meningkatkan
ketahanan mental pada remaja, ketika berhadapan dengan kesulitan.

3. Efek Aktivitas

Remaja akan mudah bosan ketika mengalami aktivitas yang monoton, bahkan kekhawatiran dalam diri
akan meningkat. Orang tua dapat memberi pilihan-pilihan untuk mengisi aktivitas-aktivitas yang
bermanfaat.

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada remaja, kondisi sejahtera secara mental, ditandai dengan tercapainya tahapan perkembangan,
kebutuhan emosional, keterampilan sosial yang sehat, serta kemampuan berhadapan dengan situasi
yang sulit dan masalah yang muncul. Kondisi tersebut hanya dapat diperoleh dalam situasi ketika remaja
mendapatkan dukungan dan cinta tanpa syarat dari keluarga, lingkungan yang membuat kepercayaan
diri dan harga dirinya terjaga, kesempatan untuk mengeksplorasi dunia luar, serta lingkungan yang sehat
dan aman.

Daftar Pustaka

Leila, Ch, Budiman (1999). Menjadi Orang Tua Idaman, Rubrik Konsultasi Psikologi KOMPAS. Jakarta:
KOMPAS.

Anda mungkin juga menyukai