Anda di halaman 1dari 17

Dampak Psikologis dan Sosial

Covid-19 Bagi Tumbuh Kembang


Anak Usia Dini dan
Cara Mengatasinya

Materi disiapkan oleh:


Dr. Wiwin Hendriani, S.Psi., M.Si.
Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)

Sosialisasi Perlindungan Anak Usia Dini pada Masa Pandemi Covid-19 GUGUS TUGAS
LAYANAN PSIKOLOGI COVID-19
3 Juni 2020
PP - HIMPSI
OUTLINE
MEMAHAMI SITUASI PSIKOLOGIS DI LINGKUNGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

MEMAHAMI DAMPAK SITUASI LINGKUNGAN


PADA KONDISI PSIKOLOGIS DAN SOSIAL ANAK

MEMAHAMI POKOK LANGKAH MENGATASI DAMPAK NEGATIF


Apakah hal-hal yang dirasakan tidak
menyenangkan, mengkhawatirkan,
dan membuat resah pada anak usia
dini dalam situasi pandemi ini sama
persis seperti yang kita
hadapi/rasakan?
KEBUTUHAN UNTUK
BERMAIN DAN
MENGEKSPLORASI
LINGKUNGAN DENGAN
LELUASA

VS

BATASAN RUANG GERAK


(MENGHINDARI KELUAR RUMAH,
LARANGAN MENYENTUH BENDA-
BENDA YANG DIMUNGKINKAN
MEMFASILITASI PENULARAN),
KEWAJIBAN MEMAKAI APD, DSB

Situasi Tidak Menyenangkan yang Dihadapi Anak di Masa Pandemi Ini


Tumbuh kembang anak dalam
setiap aspek psikologisnya tidak
lepas dari pengaruh berbagai
faktor lingkungan, terlebih
lingkungan yang terdekat
(mikrosistem)

Memahami situasi lingkungan


yang memberikan dampak
psikologis pada anak adalah hal
penting, untuk dapat menentukan
langkah dalam menanganinya
Tantangan dalam Situasi Pandemi

Kondisi psikologis Pengasuhan


orangtua dan +/- Tumbuh
anggota keluarga kembang anak
yang lain

Berbagai Faktor Lingkungan


(berita wabah, keharusan WFH dan SFH, batasan keluar rumah, berbagai cerita mencemaskan dari sekitar, dll)
Kondisi psikologis keluarga
sebagai mikrosistem utama
tumbuh kembang anak usia
dini akan memunculkan 2
(dua) kemungkinan faktor:

1. Faktor Protektif
(memproteksi anak dari
problem tumbuh kembang
dalam situasi sekitar yang
tidak kondusif)

2. Faktor Risiko
(memfasilitasi /
memperbesar kemungkinan
munculnya problem tumbuh
kembang)
SITUASI PSIKOLOGIS DI LINGKUNGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

NEGATIF à Faktor Risiko POSITIF à Faktor Protektif

• Kuatnya ekspresi kecemasan yang tampak di • Kemampuan mengelola emosi sehingga tetap
sekitar anak, akibat ketidakmampuan tenang dalam mendampingi anak beraktivitas
orangtua/keluarga mengelola emosi yang
dirasakan • Konsistensi perilaku orangtua dan anggota
keluarga yang lain dalam mendampingi anak
• Sikap yang tidak konsisten dalam mendampingi
anak, semisal: Anak diminta selalu mencuci • Disiplin memperhatikan ketentuan kesehatan,
tangan tetapi orangtua tidak melakukan, atau dan mencontohkannya pada anak setiap saat
tidak konsisten dalam mengarahkan perilaku sehingga anak dapat melihat serta mendapatkan
antara satu waktu dengan waktu yang lain pemahaman dari pengamatannya tentang hal-
hal yang penting dilakukan
• Menyepelekan kondisi sekitar dengan
mengabaikan berbagai tindakan yang perlu • Orangtua yang rajin memperbarui pengetahuan
dilakukan untuk melindungi diri dari penularan dari berbagai sumber (kesediaan belajar), dalam
penyakit menyesuaikan pengasuhan dan
pendampingannya pada anak di masa pandemi
• Tidak optimalnya pengasuhan dan
pendampingan tumbuh kembang karena faktor • Kemauan untuk berusaha mengembangkan
komitmen, minimnya pengetahuan, dan kreativitas dalam membuat variasi kegiatan yang
kreativitas dalam membuat variasi kegiatan menyenangkan selama mendampingi anak, dsb.
anak di rumah
Bagaimanakah kondisi sekitar dapat berdampak pada anak?
Apa saja dampak psikologis dan sosial yang mungkin dialami?
• Berbagai perilaku berisiko
dan pola ekspresi emosi
tidak tepat (seperti:
kecemasan yang berlebihan,
ketakutan yang
memunculkan banyak
kemarahan, dll) yang
ditunjukkan oleh orang-
orang di lingkungan tumbuh
kembang anak akan bisa
menjadi stimulasi bagi anak
untuk memunculkan pola-
pola perilaku serupa, melalui
proses belajar observasional
dan peniruan (imitasi)
DAMPAK PAPARAN SITUASI NEGATIF MASA PANDEMI PADA ANAK

• Terhambatnya early learning process yang


optimal
• Merasakan kecemasan berantai dari
lingkungan sekitar
• Merasakan kejenuhan terus-menerus yang
memunculkan dominasi emosi negatif à
‘Rewel’, sering marah, tidak koorperatif, dll.
• Mengimitasi berbagai respon emosi dan
pola perilaku yang kurang tepat dari sekitar
• Kesulitan memahami dan mengembangkan
pola perilaku positif yang diharapkan
• Terbatasnya ruang untuk mengembangkan
berbagai kemampuan interaksi sosial
dengan sebaya
• Tidak terbentuknya kebiasaan melindungi
diri sehingga berisiko mengalami penularan
penyakit, dsb
BAGAIMANA CARA MENGATASINYA?

• Meminimalkan faktor risiko, mengoptimalkan faktor protektif


• Berusaha mengelola kecemasan dan berbagai emosi negatif
ketika bersama anak
• Sedapat mungkin hadirkan suasana yang menyenangkan dalam
rumah à Termasuk ketika membiasakan anak mengenakan
APD, mencuci tangan, dll
• Kreatif membuat variasi aktivitas bersama anak di rumah, serta
memberikan contoh perilaku yang dikehendaki, termasuk dalam
menumbuhkan ketrampilan sosial anak meski dalam ruang
bermain yang sederhana
• Mendorong terbentuknya pola perilaku sehat secara preventif
melalui cerita dan percakapan dengan media buku, film,
permainan, dll, yang dapat dipilih untuk menguatkan upaya
pendampingan yang dilakukan pada anak
• Memberikan penguatan perilaku positif dari anak yang sudah
terbentuk dengan apresiasi sederhana, sehingga anak merasa
upayanya dihargai dan semakin paham mana perilaku yang
benar
• Dsb
APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN UNTUK MEMBANTU?

• Edukasi pengelolaan psikologis pada orangtua dan


keluarga di sekitar tumbuh kembang anak perlu
dijadikan bagian dari proses pendampingan
masyarakat di masa pandemi covid-19 ini
• Pemahaman orangtua terhadap kebutuhan
psikologis anak di masa perkembangannya, serta
bagaimana langkah-langkah tepat untuk
memenuhinya bersamaan dengan upaya
pencegahan penularan penyakit pada anak perlu
ditingkatkan
• Intervensi untuk meningkatkan keterampilan
orangtua dalam pengasuhan, sehingga mampu
memfasilitasi aktivitas early learning pada anak
agar berbagai potensi kemampuannya dapat
berkembang dengan optimal perlu untuk terus
dilakukan
Simpulan
1. Situasi pandemi covid-19 dan upaya untuk mencegah penularannya telah
memunculkan konsekuensi psikologis dan sosial pada anak
2. Orangtua dan keluarga sebagai mikrositem utama tumbuh kembang anak
berperan penting dalam menentukan apakah dampak psikologis dan sosial dari
situasi pandemi akan semakin besar dirasakan oleh anak atau sebaliknya,
berhasil diminimalkan dan diatasi
3. Perlindungan terhadap anak usia dini terhadap penularan covid-19 dan risiko
problem perkembangan akan semakin efektif jika dilakukan dengan
memberikan edukasi dan ajakan pada para orangtua dan keluarga, untuk
menguatkan faktor protektif keluarga, menerapkan pola pengasuhan yang
responsif, dan pendampingan tumbuh kembang secara tepat
4. Pencegahan penularan penyakit akan semakin baik jika dilakukan berbareng
dengan stimulasi perkembangan anak di setiap aspeknya (kognitif, emosi, dan
sosial), memfasilitasi proses belajar anak sejak dini, sehingga anak tetap
mampu mengembangkan berbagai potensinya dengan optimal
REFERENSI:
• Kalil, A. (2003). Family resilience and good child outcomes. Wellington:
Ministry of Social Development.
• Papalia, D., Old, S. W., Feldman, R. D. (2008). Human development (psikologi
perkembangan). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
• Santrock, J.W. (2007). Perkembangan anak (terjemahan). Edisi Kesebelas, Jilid
2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
• UNICEF (2020). Psychosocial support for children during covid-19. UNICEF
India Country Office.
• WHO (2020). Improving early childhood development: WHO guideline.

Anda mungkin juga menyukai