Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL

DI MASA PANDEMI SAAT BELAJR DI SDN REJOSARI 03 MIJEN DEMAK

Diajukan Sebagian Salah Satusyaratan Mencapai Gelar


Sarjana Keperawatan (S-1)

Disusun Oleh :
PUPUT PUJI RAHAYU

NPM :920173038

Pembimbing :
1. SUKARMIN, M.Kep.,Sp.KepMB
2. YULISETYANINGRUM, Kep.,Ns.,M.Si.Med

PROGRAM STUDI S1- ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakan
Menyampaikan data kematian anak akibat Covid-19 di tanah air hingga saat ini. Secara
keseluruhan tercatat 70 persen dari kasus anak meninggal karena infeksi virus corona 2019
berada di bawah usia enam tahun. "Ini berdasarkan data kasus Covid-19 pada anak yang
dihimpun hingga 20 Juli 2020," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Aman Bhakti
Pulungan, di Jakarta, Kamis 23 Juli 2020. Persentase tersebut lebih rinci 12 persen anak
berusia 0 hingga 28 hari, 33 persen berusia 29 hari hingga 11 bulan 29 hari, dan 25 persen
lainnya berusia satu tahun hingga lima tahun 11 bulan 29 hari. Total 70 persen kematian anak
karena Covid-19 berada di kelompok ini. Sisanya, 30 persen, di kelompok usia enam hingga
18 tahun. Mereka terdiri dari 12 persen berusia enam tahun hingga sembilan tahun 11 bulan
29 hari, dan 18 persen berusia 10 hingga 18 tahun. (menurut who)

Aman mengatakan, persentase tersebut berasal dari jumlah seluruhnya 51 kasus anak
meninggal karena virus corona sejak 17 Maret hingga 20 Juli 2020. Sedang jumlah kasus
infeksi terkonfirmasi pada anak seluruhnya dalam periode yang sama 2.712. Selain itu
terdapat pula anak yang berstatus sebagai kasus suspek sebanyak 7.633 dimana 290 di
antaranya juga meninggal. (menurut who)

Menurut Aman, angka infeksi virus corona Covid-19 pada anak di Indonesia lebih
tinggi dibandingkan sejumlah negara. Sedang penyebab mortalitas tertinggi pada anak
meliputi pneumonia ataupun infeksi pernapasan akut."Memang penyebab mortalitas tertinggi
pada anak di Indonesia saat ini ialah pneumonia, namun menyedihkan angka Covid-19 kita
lebih tinggi dibandingkan India, Myanmar dan Pakistan," ujar dia.Padahal, jika merujuk pada
data penyebab mortalitas tertinggi pada anak di sejumlah negara tersebut, datanya masih
sama dengan sejumlah negara itu.( menurut who)

Dari rapat koordinasi daring, Sri Mulyani memutuskan lima kebijakan baru. Sebagai
berikut:
1. Kemenkeu menerbitkan surat edaran bagi kementrian/lembaga agar mereka mampu
melakukan realokasi dan reprograming anggaran K/L untuk penanganan COVID-19. Semua
menteri harus memfokuskan belanja untuk mencegah dan menangani dampak penyebaran
virus.
2. Menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan untuk memberi landasan hukum bagi
pemerintah daerah dalam melakukan penyesuaian penggunaan anggaran transfer ke daerah
bagi penanganan pencegahan dan mengurangi dampak penyebaran virus.
3. Menerbitkan pedoman Business Continuation Process (BCP) Kemenkeu, yaitu pedoman
kerja dan jam kerja termasuk bekerja dari rumah (work from home) bagi jajaran Kemenkeu
dalam menghadapi situasi merebaknya virus.
4. Menyetujui usulan Dirjen Pajak, untuk menetapkan status kahar dan memperpanjang
waktu penyerahan SPT Wajib Pajak Pribadi dari akhir Maret menjadi April 2020. Juga
meminta WP melakukan penyerahan secara online atau melalui kantor pos dan tidak
melakukan pelayanan tatap langsung untuk menghindari potensi penularan
5. Melakukan antisipasi dampak COVID-19 pada masyarakat, ekonomi dan APBN, dan
mengelola dampak negatif secara prudent dan efektif.

Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi anak adalah
sebagai berikut

1. Keadaan anak. Keadaan individual pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan
pada diri anak akan sangat mempenaruhi perkembangan emosional, bahkan akan berdampak
lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya: Rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik
diri dari lingkungan.

2. Faktor belajar Pengalaman belajar anak menentukan reaksi potensi mana yang mereka
gunakan untuk marah.Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain:
Belajar dengan coba-coba, anak belajar dengan coba-coba untuk mengepresikan emosinya
dalam bentuk prilaku yang memberi penguasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan
kepuasan.

3. Belajar dengan cara meniru. Dengan belajar meniru dan mengamati hal-hal yang
membangkitkan emosi orang lain, anak bereaksi dengn emosi dan metode yang sama dengan
orang-orang diamati.Belajar dengan mempersamakan diri anak meniru reaksi emosional
orang lain yang tergugah oleh rangsangannya yang sama dengan rangsangan yang telah
membangkitkan emosi orang yang ditiru.Disini anak yang meniru emosi orang yang
dikagumi.

4. Belajar dengan membimbing dan mengawas Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat
diterima jika suatu emosi terangsang.Dengan pelatihan , anak-anak dimotivasi untuk beraksi
terhadap rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah
agar tidak bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang
tidak menyenangkan.6 5. Belajar dengan pengondisian Dengan meode atau cara ini objek,
situasi yang mulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian berhasil dengan cara
asosiasi.Pengondisian terjadi dengan mudah dan cepat pada awal kehidupan karena anak
kecil kurang menalar, mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka

Penumbuhan dan pengembangan emosi anak sangat penting dilakukan karena betapa
banyak dijumpai anak-anak yang begitu cerdas di sekolah, begitu cemerlang prestasi
akademiknya, tetapi ia mudah marah, mudah putus asa atau bersikap angkuh dan arogan.
Temuan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Rejosari 03 Mijen
Demak, ,didapati fakta bahwa peserta didik mudah marah bila ditegur gurunya, suka
berkelahi dengan teman sekelasnya, malas belajar serta kurang dalam keterampilan sosial.
Terdapat peserta didik yang mampu memotivasi dirinya sendiri misalnya dengan tidak
bermain dikelas dan mau menolong teman sekelasnya, namun ada juga yang melakukan hal
sebaliknya. Kemudian terdapat juga peserta didik yang benar-benar memperhatikan gurunya
saat menjelaskan materi pelajaran dan ada juga yang tidak.

Dalam aspek emosi, Daniel Goleman mengatakan bahwa peran kecerdasan akademik
(kognitif) yang akan menyokong kesuksesan hidup seseorang sekitar 20%. Sedangkan yang
80% lainnya berupa faktor-faktor lain yang disebut kecerdasan emosi. Pendapat Goleman
penting dijadikan pertimbangan mengingat fakta yang sering dijumpai di lapangan akhir-
akhir ini sangat mendukungnya. Generasi sekarang cenderung mulai banyak yang mengalami
kesulitan emosional, misalnya mudah cemas, mudah bertindak agresif, kurang menghargai
sopan santun, dan sebagainya. O leh karena itu, Daniel Goleman mencoba mencarikan jalan
keluar untuk mengatasi kondisi kritis anak-anak tersebut dengan menyodorkan konsep
pentingnya mengasah kecerdasan emosional.

Berkaitan dengan hal tersebut,maka pendidik harusmemperhatikan bagaimana kondisi


peserta didik mengenai kecerdasanemosional dan kepribadianserta
perkembangannya.Pendidik dituntutuntuk bisa mengantarkan peserta didiknya untuk menjadi
manusiayang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga harus cerdas secaraemosional.Dalam
hal ini, perlu adanya observasi apakah guru benar-benardapat mengembangkan kecerdasan
emosional siswa di sekolah.

Hubungan antara Motivasi Belajar(X1) dengan Kecerdasan Emosional(Y)Siswa kelas


IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran Berdasarkan temuan dan hasil penelitian
diketahui adanya hubungan antara motivasi belajar siswa (X1) dengan Kecerdasan Emosional
(Y) siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran diperoleh harga koefisien F
regresi sebesar 61.764 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa kecerdasan emosional secara parsial mempunyai hubungan dengan prestasi belajar
siswa. Dengan demikian, kecerdasan emosional memberikan sumbangsih efektif terhadap
prestasi belajar siswa dan dapat disimpulkan bahwa makin tinggi kecerdasan emosional siswa
semakin meningkat pula prestasi belajar siswa dan demikian juga sebaliknya, makin menurun
tingkat kecerdasan emsoional siswa maka makin menurun pula prestasi belajar siswa.
Temuan hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori serta hasil penelitian sebelumnya yang
menemukan adanya pengaruh yang ditimbulkan oleh kecerdasan emosional terhadap prestasi
belajar siswa.

Peserta didik yang sedang mengasah kecerdasan intelektual melalui aktivitas


mengkonsentrasikan pengetahuan sangat memerlukan dukungan kecerdasan emosional,
karena aktifitas berfikir untuk mengasah kecerdasan intelektual sulit mencapai hasil optimal
bila tidak dilandasi kecerdasan emosional. Sebagai contoh, peserta didik belajar untuk
memperoleh kecerdasan intelektual sangat memerlukan kemampuan mengendalikan/
mengelola suasana hatinya agar mampu berfikir optimal.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada Hari Kamis, 24 – september -2020 di
SDN Rejosari 03 mijen demak, hasil wawancara langsung dari Bapak Kepala Sekolah masih
banyak siswa yang belum memiliki motivasi belajarnya dan berkurangnya kecerdasan
emosional pada siswa. Kemudian peneliti bertanya “Apakah siswa disini termotivasi untuk
giat belajar dimasa pandemi ini?” diperoleh hasil bahwa terdapat 10 siswa yang belum
termotivasi untuk belajar daring , 5 siswa yang cerdas atau termotivasi untuk belajar daring
dirumah, dan 5 siswa yang memiliki kecerdasan emosianal yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakaukan penelitian dengan
judul “Hubungan Motivasi Belajar Anak Dengan Kecerdasan Emosional Di Masa Pnademi
Saat Belajar Di SDN Rejosari 03 Mijen Demak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.Adakah hubungan motivasi anak dengan
kecerdasan emosional dimasa pandemi diSDN Rejosari 03 Demak pada tahun 2020?

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Motivasi Anak Dengan Kecerdasan Emosianal anak
dimasa pandemi di SDN Rejosari 03 Demak.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui Kecerdasan Emosianal anak dimasa pandemi di SDN Rejosari 03 Demak
2. Mengetahui Motivasi Dasar anak dimasa pandemi di SD Rejosari 03 Demak

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan ilmu pendidikan, khususnya mengenai


motivasi belajar dan kecerdasan emosional dimasa pandemi di SDN Rejosari 03
Demak.

2. Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi untuk mengenai motivasi belajar dan kecerdasan
emosional dimasa pandemi kelas 4 SDN Rejosari 03 demak dengan kualitas
pembelajaran daring dimasa pandemi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan informasi pentingnya motivasi anak dengan kecerdasan


emosioanal anak dimasa pandemi sehingga sekolah diharapkan dapat memberikan
dukungan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana yang dapat merangsang
tumbuhnya motivasi anak.

4. Bagi Pengembangan Riset Keperawatan.


Sebagai bahan masukan bagi pengelola program kesehatan khusunya pada
anak agar bisa memotivasi untuk belajar walaupun belajarnya daring

5. Bagi Responden
Dapat memberikan pengetahuan dan motivasi anak terhadap kecerdasan
emosional siswa kelas 4 SDN Rejosari 03 demak di masa pandemi.

E. Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

Paramita Hubungan Penelitian Ini Hasil penelitian Penelitian ini


Dewi Kecerdasan menggunakan diketahui bahwa menggunakan
Emosi Dan pendekatan kuantitatif. ada hubungan Hubungan
Motivasin Subjek penelitian yaitu yang positif kecerdasan emosi
Belajar Dengan siswa kelas V SD se- antara dan motivasi
Kemandirian Kecamatan Klaten Tengah kecerdasan emosi belajar dengan
Belajar Siswa yang telah diambil secara dan motivasi kemandirian
Kelas V Sd random sampling dengan belajar dengan belajar siswa
Negeri Se- jumlah siswa 233 orang. kemandirian kelas V SD Negeri
Kecamatan Instrumen yang belajar dengan Se-Kecamatan
Klaten Tengah digunakan berupa skala. nilai F hitung Klaten Tengah
Tahun Pelajaran Uji validitas instrumen sebesar 394,407 tahun pelajaran
2013/2014 menggunakan expert (p=0,000). Dari 2013-2014
judgmentdan uji hasil penelitian sedangkan saat
reliabilitas dengan diketahui pula ini menggunakan
menggunakan koefisien dalam variabel Hubungan
alpha cronbach. Adapun kecerdasan Motivasi Belajar
analisis data penelitian ini emosi, aspek Dengan
menggunakan analisis mengelola emosi Kecerdasan
regresi. memiliki nilai Emosional dimasa
prediksi paling pandemi di SDN
besar terhadap Rejosari 03
kemandirian Demak tahun
belajar ajaran
(Beta=0,428, 2020/2021.
p=0,000),
sedangkan dalam
variabel motivasi
belajar aspek
tekun dalam
belajar memiliki
prediksi paling
besar terhadap
kemandirian
belajar
(Beta=0,330,
p=0,000).

Ilham Hubungan Penelitian ini Hasil Penelitian ini


Rahayu Kecerdasan menggunakan metode analisis deskriptif menggunakan
Ulum Emosional Dan kuantitatif, desain menunjukkan Hubungan
Motivasi Belajar penelitian korelasional. kecerdasan Kecerdasan
Terhadap Hasil Populasi sebanyak 187 emosional, emosional dan
Belajar Pkn siswa. Teknik motivasi belajar motivasi belajar
Kelas II pengambilan sampel dan hasil belajar terhadap hasil
menggunakan PKn dalam belajar PKN kelas
Proposionate Stratified kategori II Sedangkan
Random Sampling, sedang. Hasil penelitian saat ini
diperoleh sampel 126 analisis korelasi menggunakan
siswa. Teknik menunjukkan Hubungan
pengumpulan data hubungan yang Motivasi Belajar
menggunakan tes, sangat kuat Dengan
angket, wawancara dan antara Kecerdasan
dokumentasi. Teknik kecerdasan Emosional dimasa
analisis data emosional pandemi diSDN
menggunakan analisis terhadap Rejosari 03
deskripstif, teknik analisis hasil belajar PKn. Demak tahun
korelasi sederhana dan Motivasi belajar ajaran
teknik analisis korelasi mempunyai 2020/2021.
ganda. hubungan sangat
kuat terhadap
hasil belajar PKn.
Kecerdasan
emosional dan
motivasi belajar
secara bersama-
sama
berhubungan
terhadap hasil
belajar PKn dalam
kategori
sangat kuat.
Simpulan
penelitian ini
terdapat
hubungan yang
positif dan
signifikan antara
kecerdasan
emosional
dan motivasi
belajar terhadap
hasil belajar PKn
siswa kelas II SD
Gugus
Gajahmada
Kecamatan
Gajahmungkur
Kota Semarang.

Yusadewa Pengaruh Penelitian ini termasuk hasil uji F Penelitian ini


Estu Kecerdasan jenispenelitian kuantitatif diperoleh menggunakan
Ramadha Emosional Dan dengan desain ex- Fhitung19,595> Pengaruh
Motivasi Belajar posfacto. Populasi 3,23. kecerdasan
Terhadap penelitian ini adalah Berdasarkanhasil emosional dan
Prestasi Belajar siswa kelas (IV, V, VI) SD analisis dapat motivasi belajar
Siswa Sd Muhammadiyah 10 disimpulkan terhadap prestsi
Muhammadiyah TipesSurakarta. Teknik bahwa: 1) ada belajar siswa SD
10 Tipes sampling menggunakan pengaruh muhammadiyah
Surakarta Tahun stratified proportional kecerdasan 10 tipes
2015/2016 random sampling. Teknik emosional surakarata tahun
pengumpulan data terhadap prestasi 2015/2016.
menggunakan angket dan belajar siswa SD Sedangkan
dokumentasi. Teknik Muhammadiyah penelitian saat ini
analisis data 10 Tipes menggunakan
menggunakan regresi Surakarta tahun Hubungan
berganda. Berdasarkan 2015/2016. 2) Motivasi Belajar
hasil hitung diperoleh ada pengaruh Dengan
persamaanregresi: Y = motivasi belajar Kecerdasan
41,345+ 0,247 + 0,197. terhadap prestasi Emosional dimasa
Hasil uji t kecerdasan belajar siswa SD pandemi diSDN
emosional diperoleh Muhammadiyah Rejosari 03
thitung2,550> 2,018dan 10 Tipes Demak tahun
motivasi belajar diperoleh Surakarta tahun ajaran
thitung2,692> 2,018. 2015/2016. 3) 2020/2021.
ada pengaruh
kecerdasan
emosional dan
motivasi belajar
terhadap prestasi
belajar siswa SD
Muhammadiyah
10 Tipes
Surakarta tahun
2015/2016.
Variabel
kecerdasan
emosional
memberikan
sumbangan
efektif sebesar
23,6% dan
variabel motivasi
belajar sebesar
25,3%. Sehingga
total sumbangan
efektif yang
diberikan kedua
variabel adalah
48,9%, sedangkan
51,1% sisanya
dipengaruhi oleh
variabel lain yang
tidak ditelit

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah

Variabel Dependen adalah Kecerdasan Emosional

Variabel Independen adalah Motivasi Belajar

1) Lingkup Masalah
Masalah yang dikaji “ Hubungan Motivasi belajar dengan kecerdasan
emosional anak dimasa pandemik Di SDN Rejosari 03 Demak.
2) Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam ilmu keperawatan dasar
3) Lingkup Lokasi
Demak
4) Lingkup sasaran
Sasaran penelitian adalah Siswa kelas 4 SDN Rejosari 03 Demak

Anda mungkin juga menyukai