Disusun Oleh :
Anggota Kelompok 7
3A S1 ILMU KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pengaturan Pola Hidup Pasien Dengan Penyakit Gagal Jantung
I. Latar Belakang
Gangguan kardiovaskuler merupakan gangguan kesehatan yang menunjukkan trend
semakin meningkat. Bahkan di banyak negara penyakit kardiovaskuler sudah menjadi
salah satu penyebab kematian utama pada orang dewasa. Pada tahun 2001 penyakit
cardiovaskuler menyumbang hampir sepertiga dari kematian global. World Health
Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 hampir 25 juta kematian di
seluruh dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Dari hasil riskesdas 2007 di
Sumatera Utara penyakit jantung menempati peringkat kedua dari sepuluh penyakit tidak
menular dengan prevalensi 6,98%. Dalam Framingham Heart Study, gagal jantung
merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi fokus perhatian. Heart
Failure atau gagal jantung merupakan ketidakmampuan jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan pada saat istirahat atau kerja ringan. Hal tersebut akan
menyebabkan respon sistemik khusus yang bersifat patologik (sistem saraf, hormonal,
ginjal, dan lainnya) serta adanya tanda dan gejala yang khas (Fathoni, 2007). Prevalensi
gagal jantung di negara berkembang cukup tinggi dan makin meningkat. Oleh karena itu
gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang utama. Setengah dari pasien yang
terdiagnosis gagal jantung masih punya harapan hidup 5 tahun (Fathoni, 2007).
Penelitian Framingham menunjukkan mortalitas 5 tahun sebesar 62% pada pria dan 42%
wanita ( Sugeng dan Sitompul, 2003). Di Indonesia belum ada data epidemiologi untuk
gagal jantung, namun pada Survei Kesehatan Nasional 2003 dikatakan bahwa penyakit
sistem sirkulasi merupakan penyebab kematian utama di Indonesia (26,4%) dan pada
Profil Kesehatan Indonesia 2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada di urutan ke-
delapan (2,8%) pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di
Indonesia. Hasil survei awal yang dilakukan di RSU Herna Medan diketahui bahwa
jumlah penderita gagal jantung yang dirawat inap tahun 2009 adalah sebanyak 97 orang
dan pada tahun 2010 sebanyak 75 orang. Berdasarkan data di atas perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui karakteristik penderita gagal jantung yang dirawat inap di
Rumah Sakit Umum Herna pada tahun 2009-2010. Dengan terganggunya salah satu
organ yang sangat penting dalam tubuh, maka akan berdampak buruk bagi tubuh baik
secara fisik, fisikologis dan juga spritual. Dampak fisik yang dapat ditimbulkan dari
penyakit gagal jantung kongestif ini yaitu : kesulitan dalam bernafas / sesak nafas, batuk
dan mudah lelah. Sedangkan dampak psikologis dari penyakit gagal jantung kongestif
adalah klien merasa tidak menerima keadaan bahwa klien mengalami penyakit penyakit
jantung, klien mudah tersinggung karena keadaan klien yang tidak stabil, klien tidak
dapat berinteraksi dengan orang-orang terdekat atau orang-orang yang disekitarnya
seperti keluarga, tetangga dan masyarakat setempat dikarenakan keterbatasan aktivitas.
Dilihat dari banyaknya kasus Gagal Jantung Kongestif yang terus meningkat karena pola
hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, diit yang tidak sehat, kebiasaan
mengkonsumsi alkohol, jarang olahraga dan sebagainya, hal inilah yang perlu
diperhatikan oleh pasien maupun keluarga untuk lebih meningkatkan kepedulian
terhadap pola hidup demi mencegah terjadinya kekambuhan dan memperburuk kondisi
klien.
V. Pelaksanaan kegiatan
No. Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
3 2 3
Keterangan gambar:
1. Perawat
2. Pasien
3. Keluarga pasien
VII. Rencana Evaluasi
Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan
Evaluasi Proses
- Kegiatan berlangsung tepat waktu.
Tempat : Di Rumah Bapak K
-
- Vortphilization
- Peserta yang aktif bertanya 30% dari total
peserta.
Evaluasi Hasil
1. Bapak K dan keluarga mampu
menjelaskan pengertian gagal jantung
2. Bapak K dan keluarga mampu
menyebutkan penyebab gagal jantung
3. Bapak K dan keluarga mampu
menyebutkan gejala gagal jantung
4. Bapak K dan keluarga mampu
menyebutkan diet dan aktivitas yang dianjurkan pada klien dengan gagal jantung
LAMPIRAN : MATERI
1. Pengertian Penyakit
Gagal jantung sering disebut dengan gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan
jantunguntuk memompakan darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan
akan oksigen dannutrisi.Istilah gagal jantung kongestif sering digunakan kalau terjadi
gagal jantung sisi kiri dankanan ( Brunner & Suddarth, 2015)
Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi
jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaring an dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
volume diastolik secara abnormal (Mansjoer, 2015).
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang
adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi (Smeltzer &
Bare, 2015)
2. Penyebab
Ada beberapa penyebab dari gagal jantung :
Aterosklerosis Koroner
Menyebabkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah keotot jantung.
Terjadihipoksia dan asidosis ( akibat penumpukan asam laktat)
Faktor Sisitemik
Terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal
ginjal.Meningkatnya laju metabolisme, hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan
curah jantunguntuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik ( Brunner & Suddarth,
2002 ).
3. Gejala
Gagal Jantung Kiri :
a. Oedema pada alat gerak bawah, biasanya oedema pitting, penambahan BB.
b. Hepatomegali atau pembesaran pada hati dan nyeri tekan atas perut terjadi akibat
pembesaran vena hati
c. Tidak nafsu makan dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam
rongga abdomen
d. Sering kencing di malam hari
e. Kelemahan
Jangan tambahkan garam pada waktu memasak atau tersaji di meja makan
Hindari makanan dengan penmgawet dan makanan olaha
Baca label makanan , untuk memilih produk dengan tinggi sodium atau rendah
sodium
Kurangi intake garam sampai 2000-3000 mg per hari
Level pembatasan sodium tergantung tingkat keparahan penderita gagal jantung
Gunakan bahan rempah-rempah sebagai pemberi rasa pada makanan
Pembatasan intake cairan dibutuhkan pada gagal jantung yang parah
Pola diet ini dilaksanakan pada diet harian sepanjang waktu
b. Garam (Sodium)
Salah satu langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah untuk mengurangi jumlah
garam (Sodium) dalam diet . Makanan yang tampaknya tidak "asin" dapat memiliki
garam (natrium) tersembunyi. Hal ini menyebabkan cairan ekstraselular pindah ke
intravaskular sehingga jantung bekerja lebih keras. The Heart and Stroke Foundation
merekomendasikan bahwa gizi masyarakat Kanada tidak lebih dari 2.300 mg natrium
(sekitar 1 sdt / 5 mL garam) total per hari dari makanan olahan dan garam
ditambahkan selama makan.
Bagi mereka yang mengalami gagal jantung, konsumsi garam harus dibatasi yaitu,
tidak lebih dari 2.000 mg per hari. Bagi mereka yang telah didiagnosa dengan tekanan
darah tinggi (hipertensi), atau mereka yang sensitif, asupan natrium harus dibatasi
sampai 1.500 mg (2 / 3 sdt) sehari. Penderita gagal jantung juga hendaknya
menghindari:
natrium tinggi pada makanan olahan, minuman atau bumbu
Makanan cepat saji
daging asap, daging asin
makanan kaleng (tidak termasuk buah-buahan)
Acar sayuran
snack asin
Soya saus
Bila memungkinkan, ganti garam biasa dengan garam rendah sodium.
c. Serat
d. Cairan
Asupan cairan harus dibatasi, tidak lebih dari 8 gelas per hari. Ini mencakup semua
jenis cairan yang diminum, pada saat makan dan antara waktu makan. Jika natrium
darah berada pada tingkat yang rendah, pasien mungkin harus secara drastis
mengurangi asupan cairan agar tubuh dapat mengimbangi kadar natrium darah.
Roti, beras, pasta dan Muffin inggris, kraker yang Roti manis, biscuit, kraker
sereal tidak asin, nasi dan pasta asin, sereal instan
yang dimasak tanpa garam
Sayuran Semua sayuran segar, saus tomat Sayuran kaleng, jus tomat dan
(tanpa garam), sayuran rendah sayuran dalam kemasan
garam dan jus sayuran
Buah Semua buah segar Buah kering (umumnya tinggi
kandungan sodium)
Susu dan produk susu Susu skim, yogurt rendah lemak, Susu cokelat, susu krim, susu
dibatasi 2 cangkir (500 ml) per kental manis, es krim,
hari.keju rendah garam, dibatasi
84 gr keju per minggu
Daging, ikan,telur Daging,ikan,telur segar, daging Daging, ikan yang diasap,
merah, tuna, salmon yang di dikalengkan dan diasinkan,hot
rendam pada air untuk melarutkan dog,sarden.
garam.
Lemak Margarine nonhidtogenated,bebas batasi penggunaan selai
garam, mayonnaise rendah kalori kacang
Makanan tinggi potassium Jeruk, pisang, jus buah, apricot,
bayam, tomat segar
Menurut kelas fungsinal NYHA, pembatasan aktivitas fisik yang dilakukan adalah:
- Hentikan kerja purna waktu atau aktivitas yang setara ; mulai terapkan adanya
fase istirahat siang
Kelas III:
Aktivitas fisik terbatas di rumah
Kelas IV:
Aktivitas fisik terbatas di tempat tidur dan kursi