TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
Menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2015: 63), emosi itu
sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman mengidentifikasikan
sejumlah kelompok emosi, yaitu amarah, kesedihan, rasa takut,
kenikmatan,cinta, terkejut, jengkel, dan malu. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut :
c. Menjelajahi Dataran EmosiSekali kita telah membuka hati, kita dapat melihat
kenyataan dan menemukan peranemosi dalam kehdiupan. Kita dapat berlatih
cara mengetahui apa yang kita rasakan, seberapa kuat, dan apa alasannya. Kita
menjadi paham hambatan dan aliran emosi kita. Kita mengetahui emosi yang
dialami orang lain dan bagaimana perasaan mereka dipengaruhi oleh tindakan
kita. Kita mulai memahami bagaimana emosi berinteraksi dan kadang-kadang
menciptakan gelombang perasaan yang menghantam kita dan orang lain.
Secara singkat kita menjadi lebih bijak menanggapi perasaan kita dan perasaan
orang-orang disekitar kita.
Laporan studi kami telah merekomendasikan agar orang tua merasakan apa
yang dirasakan oleh anaknya. Penelitian ini
memperlihatkan bahwa orang tua dapat sadar secara emosional, dan dengan
demikian siap menjadi pelatih emosi, tanpa bersikap sangat ekspresif tanpa
merasa seolah-olah mereka kehilangan kendali. Kesadaran emosional hanyalah
berarti kita mengenali kapan kita merasakan suatu emosi, kita dapat
mengidentifikasi perasaan kita, dan kita peka terhadap hadirnya emosi dalam
diri orang lain.
Kecerdasan emosi tidak ditentukan sejak lahir tetapi dapat dilakukan melalui
proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi
individu menurut Goleman (2009:267-282), yaitu:
a. Lingkungan keluarga.
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrme (SARS).
Berawal dari kasus lokal, Covid-19 menyebar ke seluruh dunia silih berganti
dengan cara penularan yang disebut kasus impor dari luar wilayah asal atau transmisi
lokal antarpenduduk. Seiring waktu, penelusuran menyebutkan, kasus Covid-19 sudah
muncul sebelumnya. Merujuk pada laporan WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26
Februari 2020, kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8
Desember. Hanya saja, informasi tersebut juga bergantung pada inisiatif negara-
negara yang memberikan informasi penyakit kepada badan kesehatan global tersebut.
Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kasus pertama Covid-
19 di Indonesia di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020. Dua warga negara Indonesia
yang positif Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga negara Jepang
yang datang ke Indonesia.
Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara Indonesia meninggal
akibat Covid-19. Korban yang meninggal di Solo adalah seorang laki-laki berusia 59
tahun, diketahui sebelumnya menghadiri seminar di kota Bogor, Jawa Barat, 25-28
Februari 2020. di minggu yang sama, pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh. Kedua
pasien yang resmi dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 13
Maret 2020 itu adalah kesembuhan pertama kali pengidap Covid-19 di Indonesia.
Pasien 02 yang berusia lanjut, yakni 64 tahun, juga berhasil mengatasi Covid-19.
Sebulan lebih sesudah masuknya Covid-19 ke Indonesia, untuk pertama
kalinya tercatat angka kesembuhan pengidap covid-19 lebih besar dari jumlah
penduduk yang meninggal karena virus tersebut. Tanggal 16 April 2020, data Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan 548 pasien yang sembuh,
sedangkan jumlah pasien meninggal 496 orang. namun, data kesembuhan pasien
Covid-19 yang melampaui angka pasien meninggal bukanlah tanda bahwa wabah
virus ini akan segera teratasi di Indonesia. Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di
Indonesia terus meningkat. Baru sebulan lebih sejak dinyatakan resmi muncul
jumlah kasus pengidap virus korona di Indonesia mencapai di atas 5.500 kasus.
a. Tempat ramai
b. Tempat yang sempit
c. Ruangan yang terbatas dan tertutup
Contoh-contoh tempatnya seperti, restoran, klub malam, tempat ibadah,
tempat bekerja atau kantor, tempat latihan paduan suara, dan kelas kebugaran.
Penyebaran virus Corona ini tentunya bisa dicegah dengan menaati protokol
kesehatan, seperti menggunakan rajin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak
minimal satu meter, hindari tempat-tempat ramai, menghindari ruangan tertutup
dengan ventilasi yang buruk, dan bila diperlukan pakai face shield.
WHO juga berpesan pada masyarakat agar semakin paham bahwa
COVID-19 bukan penyakit main-main. COVID-19 bisa berakibat fatal bila
tidak dicegah, jangan panik, dan terus ikuti saran yang diberikan terkait
pencegahan penyebaran virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
a. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,
dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul
Adha.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
e. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres.
f. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
h. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek dan
probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan) maupun
PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar
tidak menularkan virus Corona ke orang lain, yaitu:
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona
atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan
tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di
sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan
langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk meredakan
gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:
D. MOTIVASI
1. Pengertian motivasi
Setiap individu pasti memiliki motivasi, dan dalam segala kegiatan yang kita
lakukan diperlukan adanya motivasi, agar kegiatan dapatberjalan dengan baik. Berikut
pengertian motivasi menurutbeberapa ahli antara lain:
a. Mc Donald (dalam Bahri Syaiful, 2010) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu
perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian ini didukung oleh
beberapa ahli lain seperti Soemanto (dalam Abdul Majid, 2013: 307) secara
umum mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga yang ditandai oleh
dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan.
b. Menurut kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2010: 378) motivasi yaitu
kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi yaitu usaha-usaha yang
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena
ingin tujuan yang dikehendaki. Tiga pengertian diatas diperkuat olehpaparan dari
Sardiman (2010: 102) motivasi dapat juga diartikan sebagai daya penggerak yang
ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai tujuan Motivasi merupakan sesuatu yang penting dimiliki oleh semua
orang untuk dapat mewujudkan semua tujuannya.
2. Macam-Macam Motivasi
Secara umum motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi intrinsik. Menurut Syaiful Bahri (2010) yaitu.
3. Fungsi Motivasi
Sedangkan menurut Nana Syaodin (2011) motivasi memiliki dua fungsi yaitu
mengarahkan atau directional function dan mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan.
Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat
lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan
kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. Sebaliknya apabila motivasinya besar
atau kuat, maka akan dilakukan dengan sungguh-sungguh, terarah dan penuh
semangat, sehingga kemungkinan akan berhasil lebih besar.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya motivasi belajar
yang ada pada diri seseorang akan tercermin pada tingkah lakunyayaitu:
Menurut Slameto (2010: 26), motivasi belajar dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu:
E. Penelitian Terkait
SIKAP
1. Variasi Suara
1. Visible(mudah dilihat)
2.Penekanan
2.Interesting (menarik)
3.Pemberian Waktu
3.Simple(sederhana)
4.Kontak Pandang
4.Useful(berguna)
5.Petunjuk Wajah
5.Accurate(akurat/ benar)
6.Gerakan Anggota
6.Legitimate(masuk akal)
Badan
7.Structure(terstruktur
7.Pindah Posisi