SALEP MATA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2019/ 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT karena berkat ridho dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah “Teknologi Sediaan Steril Sediaan Salep
Mata”. Semoga penulisan makalah ini dapat memenuhi syarat untuk tugas pada
Mata Kuliah Teknologi Sediaan Steril.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat memperluas ilmu
pengetahuan khususnya pada "Teknologi Sediaan Steril”. Makalah ini memuat
tentang “Sediaan Salep Mata” untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi dan
Formulasi Sediaan Steril.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, itu semua tidak luput dari kodrat kami sebagai manusia biasa yang
tidak luput dari suatu kesalahan dan kekeliruan. Sehingga kritikan dan saranyang
bersifat membangun dari pembaca merupakan suatu yang berharga demi
perbaikan kedepannya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
I.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut?
1. Mengetahui yang dimaksud dengan sediaan salep mata
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari sediaan salep mata
3. Mengetahui formulasi dari sediaan salep mata
4. Mengetahui informasi komponen dalam sediaan salep mata
5. Mengetahui persyaratan dari sedian salep mata
6. Mengetahui karakteristik dari sediaan salep mata
7. Mengetahui evaluasi dari sediaan salep mata
8. Mengetahui kemasan sediaan salep mata
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI
Obat biasanya dipakai untuk mata untuk maksud efek lokal pada
pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Yang
paling sering digunakan adalah larutan dalam air, tapi bisa juga dalam
bentuk suspensi, cai ran bukan air dan salep mata. Berbeda dengan salep
dermatologi, syarat salep mata yang baik yaitu :
Steril
Bebas bakteri
Tidak mengiritasi mata
II.2 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN SALEP MATA
Sediaan salep mata bekerja pada kelopakmata, kelenjar sebasea,
konjungtiva, kornea dan iris. Penggunaan dari salep mata ini
mempunyai keuntungan dan kerugian diantaranya adalah:
Keuntungan
1. Dapat memberikan bioavabilitas lebih besar daripada sediaan
larutanj dalam air yang ekuivalen.
2. Waktu puncak absorbsi lebih lama.
3. Waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah obat yang
diabsorbsi lebih banyak.
Kerugian
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. (2000). Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah.
Mada University Press