• KELAS : 4A • NPM : 920173038 DEFINISI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Andragogi adalah konsep pembelajaran orang dewasa yang telah
dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis sejak tahun 1920. Pendidikan orang dewasa adalah suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Bagi orang dewasa belajar berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya (Pannen dalam Suprijanto, 2008). Pendidikan orang dewasa adalah suatu proses belajar yang sistematis danberkelanjutan pada orang yang berstatus dewasa dengan tujuan untuk mencapaiperubahan pada pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. KEBUTUHAN BELAJAR ORANG DEWASA
Pendidikan orang dewasa dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
pendidikan yang diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan metoda apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal maupun non-formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi, yang membuat orang dewasa mampu mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat mewujudkan keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
Orang dewasa memiliki konsep diri. Orang dewasa memiliki akumulasi pengalaman. Orang dewasa memiliki kesiapan belajar. Orang dewasa menginginkan dapat segera memanfaatkan hasil belajarnya. Orang dewasa memiliki kemampuan belajar. Orang dewasa dapat belajar efektif apabila melibatkan aktivitas mental danfisik KONDISI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA • Proses belajar merubah perilaku peserta, akan terjadi kalau ada kondisi yang dapat menimbulkan reaksi atau respon. Untuk itu fasilitator dituntut memiliki ketrampilan menciptakan kondisi peserta sehingga timbul minat, perhatian dan respon peserta. Kondisi yang mempengaruhi terjadinya proses belajar terdiri dari komponen : a. Kemampuan Kognitif – Penguatan b. Stimulasi - Umpan Balik c. Respon – Transfer d. Perhatian PENGARUH PENURUNAN FAKTOR FISIK DALAM PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
• Sering kali nampak dalam komunikasi sehari-hari bahwa
bertambahnya usia mempengaruhi ketahanan fisik dan ketegangan syaraf seseorang terutama pada penglihatan, pendengaran, artikulasi dan penyakit, yang mempengaruhi kemampuannya dalam memahami dan mengingat materi pembelajaran. METODE PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
• Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.Dalam pembelajaran orang dewasa banyak metode yang diterapkan. Untuk keberhasilan pembelajaran semacam ini, apa pun metode yang diterapkan seharusnya mempertimbangkan faktor sarana dan prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran, yaitu agar peserta didik dapat memiliki suatu pengalaman belajar yang bermutu. Dalam pembelajaran orang dewasa mengacu pada karakteristik yang melekat sebagai pelajar. Berbagai model pembelajaran yang sesuai untuk digunakan, diantaranya model pembelajaran: 1. Model Daur Pengalaman Berstruktur dan Analisis Peran Yaitu model pembelajarn analisis dan partisipatif. Dengan beberapa tahap, yaitu pengenalan dan penghayatan,mengungkapkan, pengolahan, hingga penyimpulan cara pemecahan masalah, kebutuhan peningkatan mutu program, dan kemampuan menurut pelajar. 2. Model Latihan Penyelidikan (Inquiry Training Mode Meliputi 5 fase : a. Menghadapi pelajar untuk berkonfrontasi dengan situasi teka teki . b. Fase operasi pengumpulan data untuk verifikasi hakikat objek. Kondisi, miliki dan situasi masalah yang dikumpulkan dari pelajar. c. Operasi pengumpulan data untuk eksperimentasi meliputi : mengisolasi variable dan kondisi melalui eksperimentasi, mengajukan hipotesis untuk menguji hubungan kausal melalui eksperimen, dimulai dan melanjutkan kegiatan sebelumnya. Mengajarkan bagaimana membuat perencanaan sistematis. d. Mengumpulkan informasi dengan data dan menjelaskan masalah yang ada dengan tepat. e. Pengajar dan pelajar bekerjasama menganalisis setiap strategi.