Oleh :
Kelompok: 3
Dewi Nuraini
31112173
FARMASI 3A
PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2015
I.
kimia
sebagai
antimikroba,
pada
formulasi
untuk
mencegah
Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaa atau bahan transparan lain yang
cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen (Anif, 2000).
Pada penyakit kulit, obat yang digunakan berupa salep, krim atau lotion
(kocokan). Kulit yang utuh dan sehat sukar sekali ditembus obat, tetapi resorpsi
berlangsung lebih mudah bila ada kerusakan. Efek sistemis yang menyusul
kadang-kadang berbahaya, seperti dengan kortikosteroida (kortison, betameson,
dan lain-lain), terutama bila digunakan dengan cara occlusi, artinya ditutup dengan
plastik. Reseorpsi dapat diperbaiki pula dengan tambahan zat-zat keratolis dengan
daya melarutkan lapisan tanduk kulit, misalnya asam salisilat, urea dan resorsin
3% (Ansel, 1989).
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam tube. Botol dapat
dibuat dari gelas tidak berwarna, warna hijau, amber atau biru atau buram dan
porselen putih. Botol plastik juga dapat digunakan. Wadah dari gelas buram dan
berwarna berguna untuk salep yang mengandung obat yang peka terhadap cahaya.
Tube dibuat dari kaleng atau plastik, beberapa diantaranya diberi tambahan
kemasan dengan alat bantu khusus bila salep akan digunakan untuk dipakai
melalui rektum, mata, vagina, telinga atau hidung (Anif, 1993).
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salap
mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah
disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memnuhi syarat uji sterilitas.
Bila bahan tertentu yang digunakan dalam formulasi salap mata tidak dapat
disterilkan dengan cara biasa, maka dapat digunakan bahan yang yang memenuhi
syarat uji sterilitas dengan pembuatan secara aseptik. Salap mata mengandung
bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mecegah pertumbuhan atau
memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah
dibuka pada waktu aplikasi penggunaan, kecuali dinyatakan lain dalam monografi,
atau formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik.
Obat biasanya dipakai untuk mata untuk maksud efek lokal pada pengobatan
bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Yang paling sering digunakan
adalah larutan dalam air, tapi bisa juga dalam bentuk suspensi, cairan bukan air
dan salep mata. Berbeda syarat salep dermatologi salep mata yang baik yaitu :
1. Steril
2. Bebas hama/bakteri
3. Tidak mengiritasi mata
4. Difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata.
5. Dasar salep harus mempunyai titik lebur/titik leleh mendekati suhu tubuh
Bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam dasar salap mata berbentuk
larutan atau serbuk halus. Salap mata harus bebas dari partikel kasar dan harus
memenuhi syarat kebocoran dan partikel logam pada uji salep mata . Wadah
(kontener) untuk salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan
penutupan serta harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada
penggunaan pertama obat.
Dasar salap mata yang dipilih tidak mengiritasi mata, memungkinkan
difusi obat dalam caitan mata, dan tetap dapat memperthankan aktivitas obat
dalam jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang tepat (usia) guna.
Vaselin merupakan dasar salap mata yang banyak digunakan. Beberapa bahan
dasar salap dapat menyerap air, bahan dasar yang mudah dicuci dengan air, dan
bahan seperti ini memungkinkan dispersi oabt larut secara lebih baik, tetapi tidak
boleh menyebabkan iritasi pada mata.
Zat obat yang ditambahkan ke dalam dasar salep, apakah dalam bentuk
larutan atau dalam bentuk serbuk yang dibuat halus sekali sampai ukuran mikron.
Lalu obat dicampur sampai sempurna dengan dasar salap biasanya memakai
penggiling. Setelah pembuatan saeap mata ini diisikan ke dalam tube yang terbuat
dari plastik atau timah dimana sebelumnya telah dibuat steril. Tubetube ini khas
kecil, yang isinya kurang lebih 3,5 gram salap dan dikocokkan dengan ujungnya
berliku sempit yang memungkinkan lompatan segumpal kecil salep. Hal ini sesuai
untuk menempatkan salap pada garis tepi kelopak mata. Suatu tempat yang biasa
dalam pemakaian obat. Hal ini harus dikerjakan tanpa menyentuh mata.
III. SPESIFIKASI
1. Bahan Aktif : Atropin Sulfat (C17H23NO3)2H2SO4.H2O
Pemerian
Titik Leleh
Coating
agent,
emulsifying
agent,
stiffening
agent.
berbau,
tidak
berasa,
agak
berminyak.
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak menguap, dalam hampir semua jenis
minyak
lemak
hangat,
sukar
larut
dalam
etanol
mutlak.
tidak
larut
dalam
air,
dapat
bercampur
dengan
air
lebih kurang 2 kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut
dalam
etanol
panas,
mudah
larut
dalam
eter
dalam
kloroform.
Alat
-
Bahan
Gelas kimia
Corong
Batang pengaduk
Gelas ukur
Sendok spatel
Pipet tetes
Spet
Kertas saring
pH universal
tube salep mata
Atropin Sulfat
Paraffin Cair
Cetil Alkohol
Parrafin padat
Vaselin Flavum
Aqua proinjeksi
V. Pra-Formulasi
1.
Formula
Atropin Sulfat 1%
Dalam pembawa salep steril
2.
Spesifikasi
A. Bahan berkhasiat atropin sulfat
Pemerian : tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, sangat pahit,
sangat beracun.
Kelarutan : larut dalam kurang dari 1 bagian air, dan dalam lebih kurang
3 bagian etanol (90%) P, sukar larut dalam kloroform, praktis
tidak larut dalam eter P, dan dalam benzene P.
Titik leleh/ lebur :
B. Dosis
Dosis lazim : 0,25 mg 0,5 mg
Dosis max : C. Daftar obat
Obat Keras
D. Sediaan Obat
Pemerian : Salep
Stabilitas :
OTT : garam garam logam berat, oksidator, asam (Remington,1168)
pH
: 8-9,5 (USP, Martindale)
6-8,4 (Martindale 29, 855)
Pengawet : Antioksidan
:Stabilisator
:-
3.
E. Tonisitas : Sterilisasi
A. Alat dan Bahan
Alat
Sterilisasi
Waktu
Beaker glass
Tube
Mortar & stamper
Kaca arloji
Spatel logam
Batang pengaduk
Oven 1700 C
Alcohol 70%
Alcohol 70%
Oven 1700 C
Alcohol 70%
Oven 1700 C
15
15
15
B. Sediaan
Dibuat dengan teknis aseptis
4.
Formula Lengkap
Tiap 10 gram mengandung :
Atropine sulfas
100 mg
Paraffin cair
500 mg
Cetil alcohol
500 mg
Paraffin padat
500 mg
Vaselin flavum
8,4 gram
5.
Penimbangan
Bahan
Satuan dasar
Volume
produksi
Atropine sulfas
Paraffin cair
Cetil alcohol
Paraffin padat
Vaselin flavum
Perhitungan :
5g
50 mg
250 mg
250 mg
250 mg
4,2 g
500 mg
2500 mg
2500 mg
2500 mg
42 gram
Paraf
Paraf
Atropine sulfat:
Paraffin Cair :
Cetil Alkohol :
Paraffin Cair :
Vaselin Flavum :
IV.Proses Pengolahan
No
1
2
Pengolahan
Paraf
Sterilkan tube dalam alcohol 70% selama 10-15 menit
Oven basis salep cetil alcohol, paraffin padat, vaselin
flavum bersama paraffin cair selama 1 jam dengan suhu
3
4
5
1500 C
Larutkan atropine sulfat dalam a.p.i 1 ml
Dicampurkan dengan basis salep secara aseptic
Dimasukan kedalam tube yang steril
VI. Evaluasi
No
1
2
3
4
5
Jenis Evaluasi
Penampilan fisisk wadah
Jumlah sediaan
Homogenitas sediaan
Keseragaman volume
Brosur
Penilaian
baik
3
Homogen
Seragam
6
7
Kemasan
Etiket
VII. Pembahasan
Pada praktikum teknologi steril kali ini membuat salep mata atropine sulfat,
salep mata merupakan sediaan salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan
salap mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang
sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memnuhi syarat uji
sterilitas. Keuntungan salep mata penambah waktu hubungan anatara obat dengan
obat dengan mata, dua sampai empat kali lebih besar apabila dipakai salep
dibandingkan jika dipakai larutan garam.
Sediaan ini dibentuk dalam salep atropine sulfat 0,1% ditujukan untuk
menghambat M. constrictor pupillae dan M. ciliaris lensa mata, sehingga
menyebabkan midriasis dan siklopegia (paralisis mekanisme akomodasi).
Midriasis
mengakibatkan
fotopobia,
sedangkan
siklopegia
menyebabkan
hilangnya daya melihat jarak dekat. Indikasi dari atropine sulfat yaitu untuk
mengobati radang iris, radang uvea, untuk prosedur pemeriksaan refraksi, dan
keracunan organofosfat. Atropin Sulfat memiliki bentuk fisik berupa hablur tidak
berwarna atau serbuk hablur putih dengan kelarutan : sangat mudah larut dalam
air; mudah larut dalam etanol, terlebih dalam etanol mendidih; mudah larut dalam
gliserin.
Formulasi
salep
mata
mengikuti
formulasi
pada
fornas
dengan
memodifikasi sesuai dengan jumlah salep yang akan kita buat. Pada penimbangan
basis pada chawan penguap harus dilapisi dengan kain kasa 2 lapis dan
penimbangan dilebihkan 50% karena setelah strilisasi di oven selama 30 menit
dengan suhu 70oCdan kemudian diperas kain kasanya takut sebagian basis
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. Obat-Obat Penting. Edisi keenam. 2007.
Jakarta : Elex Media Komputindo.