Anda di halaman 1dari 16

Sterilisasi Ruangan 2015

I.  KOMPETENSI UMUM

Praktikan dapat mengetahui cara melakukan sterilisasi ruangan dan

menentukan sterilitas ruangan.

II.  KOMPETENSI KHUSUS

Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara sterilisasi ruangan

yang disterilkan dengan menggunakan lampu UV,  Laminary Air Flow (LAF)

dan Enkas

III.  PRINSIP KERJA

Prinsip dari percobaan ini yaitu Pengujian sterilisasi ruangan

berdasarkan ada tidaknya pertumbuhan mikroba pada medium NA (Nutrient

Agar)  dan PDA (Potato Dextrosa Agar) dalam cawan petri steril yang

diletakkan dalam ruangan yang diuji dalam keadaan terbuka 1/3 bagian

cawan selama 15 menit lalu diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu

37ºC dalam incubator dan medium PDA selama 3x24 jam pada suhu 250C

(suhu ruangan).

IV. KAJIAN TEORI

Sterilisasi merupakan proses yang menghancurkan semua bentuk

kehidupan'Suatu benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi,

artinya bebas dari mikroorganisme hidup' Pada proses sterilisasi, spora

bakteri adalah yang paling resisten diantara semua organisme hidup. Untuk

mengetahui hal tersebut, diperlukan bakteri berspora dalam pembuktiannya

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

karena spora bersifat lebih tahan terhadap pengaruh luar yang tidak sesuai

dibandingkan dengan bakteri biasa (bentuk vegetatif). Efektifitas sterilisasi

tergantung pada jumlah dan jenis mikroorganisme, jumlah dan jenis

kontaminasi oleh zat lain, serta ada tidaknya tempat-tempat perlindungan

mikroorganisme pada alat (misalnya pada alat yang bergigi) ( Adji, 2007).

Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan atau

menginaktivasi mikroorganisme hidup (baktcri. jamur,virus dan organisme

bersel satu lainnya) yang terdapat pada suatu produk. Sedangkan istilah

stcril secara umum dapat diartikan bebas dari mikroorganisme hidup.

Secara Garis bcsar tcrdapat tiga cara sterilisasi yaitu sterilisasi cara panas

(panas basah. Panas kering), sterilisasi cara kimia (gasctilen oksida, EtO)

dan stcrilisasi dingin (filtrasi. radiasi). Stcrilisasi cara dingin (radiasi dan EtO)

banyak digunakan untuk mensterilkan produk yang tidak tahan/rusak oleh

pemanasan (Darwis, 2006).

Proses aseptis adalah proses pembuatan produk steril tanpa sterilisasi

akhir. Proses aseptis memiliki resiko kontaminasi lebih besar daripada

metode sterilisasi akhir maka untuk menghilangkan kontaminasi selain

bahan dan peralatan juga ruang proses harus bebas kontaminasi

mikroorganisme disamping persyaratan lainnya seperti bebas partikel, aliran

udara, kelembaban udara (Hendarto, 2014).

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

Sinar ultraviolet mempunyai kemampuan dalam menonaktifkan

bakteri, virus dan protozoa tanpa mempengaruhi komposisi kimia air.

Absorpsi terhadap radiasi ultraviolet oleh protein, RNA dan DNA dapat

menyebabkan kematian dan mutasi sel. Oleh karena itu, sinar ultraviolet

dapat digunakan sebagai disinfektan (Cahyonugroho, 2009).

Dalam ilmu kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum

untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil COH) yang

terikat pada atom karbon juga terikat pada atom hidrogen dan atau atom

karbon lain. Alkohol merupakan denaturan" protein, suatu sifat yang

terutama memberikan antimikrobial pada alkohol. Disarnping itu, alkohol

juga merupakan pelarut lipid sehingga dapat merusak membran sel.

Alkoholyang umum dipakai untuk sterilisasi adalah konsentrasi 70% karena

efektif memecah protein yang ada dalam mikrorganisme (Adji, 2007).

Dalam rangka penerapan program biosafety di laboratorium, sangat

penting untuk memahami prinsip atau mekanisme kerja dari dekontaminasi,

antiseptik, antimikroba, sterilisasi, dan disinfeksi. Untuk memahami istilah-

istilah umum dalam biosafety, WHO Biosafety Manual edisi III tahun 2004

mencantumkan beberapa definisi, antara lain (Zahid, 2010):

- Dekontaminasi adalah setiap proses untuk menghilangkan dan/atau

membunuh mikroorganisme. Istilah yang sama juga dapat digunakan

untuk menghilangkan atau menetralkan bahan

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

- bahan kimia berbahaya dan radioaktif.

- Antiseptik adalah bahan yang digunakan untuk menghambat

pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanpa membunuhnya.

Antiseptik biasanya digunakan untuk permukaan tubuh manusia.

- Antimikroba adalah bahan yang digunakan untuk membunuh atau

menekan pertumbuhan dan perbanyakan mikroorganisme.

- Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh dan/atau

menghilangkan semua bentuk mikroorganisme, termasuk spora.

- Disinfeksi adalah cara fisika maupun kimiawi untuk membunuh

mikroorganisme, tetapi bukan spora.

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

V. METODE KERJA

1. Pembuatan medium

a.  Medium NA

            Ditimbang NA sebanyak 5,75 gram, masukkan kedalam

Erlenmeyer, tambahkan aquadest  sedikit demi sedikit hingga 250

ml, aduk hingga homogen, diberi etiket, bungkus dengan kertas

putih, Kemudian panaskan dan sterilkan di autoklaf lselama 15-20

menit hingga bunyi, lalu simpan dalam kulkas.

b.  Medium PDA

Ditimbang PDA sebanyak 9,75 gram, masukkan kedalam

Erlenmeyer, tambahkan aquadest sedikit demi sedikit hingga 250

ml, aduk hingga homogen, diberi etiket, bungkus dengan kertas

putih, Kemudian panaskan dan sterilkan diautoklaf selama 15-20

menit hingga bunyi, lalu simpan dalam kulkas.

2.  Uji Sterilitas Ruangan

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dipanaskan

medium NA dan PDA yang telah dibuat sampai mencair, kemudian

dipipet medium NA dan PDA sebanyak 10 ml pada masing-masing 2

cawan petri, dinginkan dan biarkan memadat. Semprotkan LAF, lampu

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

UV dan enkas dengan larutan alkohol 70%, dibiarkan selama 15

menit, setelah itu dimasukkan cawan petri dengan dibuka 1/3 bagian

yang telah berisi medium NA dan medium PDA pada masing-masing

ruangan, diamkan selama 15 menit. Lalu ditutup kembali cawan petrii

dan diinkubasi 1 x 24 jam untuk bakteri 3 x 24 jam untuk jamur.

Diamati dan dihitung jumlah koloni, serta masukkan kedalam table

pengamatan.

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

VI. DATA PENGAMATAN   

a. Tabel hasil pengamatan

Ruangan Yang Diujikan

No. Kelompok LAF ENKAS UV

NA PDA NA PDA NA PDA

1. I 53 30 49 25 30 10

2. II 72 32 41 9 28 23

3. III 71 36 41 21 68 15

4. IV 70 42 61 51 35 31

  

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

VII.   PEMBAHASAN

Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan atau

menginaktivasi mikroorganisme hidup (baktcri. jamur,virus dan

organisme bersel satu lainnya) yang terdapat pada suatu produk.

Sedangkan istilah stcril secara umum dapat diartikan bebas dari

mikroorganisme hidup. Secara Garis bcsar tcrdapat tiga cara sterilisasi

yaitu sterilisasi cara panas (panas basah. Panas kering), sterilisasi cara

kimia (gasctilen oksida, EtO) dan stcrilisasi dingin (filtrasi. radiasi).

Stcrilisasi cara dingin (radiasi dan EtO) banyak digunakan untuk

mensterilkan produk yang tidak tahan/rusak oleh pemanasan.

Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk menentukan sterilitas

ruangan yang disterilkan dengan menggunakan lampu UV, LAF dan

Enkas. Ruangan steril merupakan ruangan yang bebas dari kontaminasi

mikrooganisme atau kontaminan mikroorganismenya dalam jumlah

yang sangat minimun.

Sterilitas ruangan sangat penting dalam dunia kesehatan. Ruang

yang steril menjamin kontaminasi yang minimal terhadap

mikroorganisme. Pada dasarnya suatu mikroba dapat menyebabkan

masalah atau gangguan walaupun tidak bisa diabaikan bahwa ada juga

mikroorganisme yang berguna bagi kehidupan manusia. Pertumbuhan

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

mikroorganisme dapat dihambat dengan berbagai cara seperti

menggunakan zat kimia, radiasi UV

Laminary Air Flow (LAF) adalah alat yang mengatur pergerakan

udara di mana udara yang berisi mikroba akan di tarik keluar dengan

arah tekanan horizontal, sehingga setiap mikroba yang berada dalam

ruang tersebut tidak dapat bertahan lama karena akan terus di tarik

keluar. LAF ini dilengkapi saringan sehingga mikroba yang telah keluar

tidak akan dapat kembali lagi. Prinsip kerja dari LAF dimana pada

system ini udara tersaring melalui suatu penyaring dimana bahan

melayang melalui suatu kapasitas yang tinggi nyaris bebas

mikroorganisme dalam aliran LAF dengan kecepatan yang seragam

melalui suatu daerah yang tertutup. Aliran udara LAF dapat diarahkan

vertical, artinya aliran berjalan dari suatu sisi ke sisi yang terletak

dihadapannya ( aliran silang ).

Pada sterilisasi dengan lampu UV, digunakan cahaya dengan

panjang gelombang tertentu. Umumnya cahaya mempunyai daya

merusak sel mikroba yang tidak mempunyai pigmen fotosintesis. Lampu

UV banyak digunakan untuk mengurangi populasi mikroba di kamar-

kamar bedah di rumah sakit, ruang aseptik untuk pengisian obat-obatan

di industri farmasi, di tempat-tempat pengisian produk steril ke dalam

ampul, dan industri pangan. Namun sinar UV hanya dapat membasmi

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

mikroba pada permukaan benda saja karena daya tembusnya yang

kecil.

Dalam percobaan ini dilakukan uji sterilisasi ruangan yang

meliputi uji sterilisasi pada lampu UV, Laminary Air Flow (LAF) dan

enkas. Lampu UV, enkas dan LAF disterilkan dengan cara disemprot

dengan alkohol 70% dan dinyalakan selama + 15 menit. Tujuannya

untuk membunuh semua mikroba yang ada pada tempat itu, karena

pada umumnya mikroba akan mati atau berpindah dari tempat yang di

uji sterilitasnya karena zat kimia, lampu UV ataupun LAF dan media

sterilitasator lainnya setelah kurang lebih 15 menit. Cawan Petri dibuka

1/3 bagian dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada

mikroba untuk masuk sehingga dapat diamati. Dibiarkan 15 menit

karena pada selang waktu tersebut mikroba sudah mampu di isolasi dari

suatu tempat (lingkungan) ke dalam suatu medium.

Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini ialah untuk

pertumbuhan bakteri, yaitu lampu UV 35 koloni, LAF 70 koloni, enkas 61

koloni. Jumlah koloni jamur, pada lampu UV terdapat 31 koloni,  enkas

51 koloni, dan di LAV 42 koloni Dari hasil tersebut dapat dinyatakan

bahwa sterilisasi ruangan yang paling bagus adalah Lampu UV, karena

medium yang di ujikan pada lampu UV di tumbuhi koloni paling sedikit.

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

VIII. KESIMPULAN

  Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa sterilisasi ruangan

yang paling bagus adalah Lampu UV, karena medium yang di ujikan pada

lampu UV di tumbuhi koloni paling sedikit

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

IX. LAMPIRAN

Skema Kerja

1. Skema Kerja untuk medium NA

Medium Steril

NA (Nutrient Agar)

LAF Sinar UV Enkas

Disterilkan dengan cara disemprot etanol

Biarkan 15 menit

Letakkan medium steril

Buka 1/3 bagian


Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus
S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

Biarkan 15 menit

Tutupcawan

Inkubasi

1 x 24 jam 37ºC

Pengamatan

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

2. Skema Kerja untuk medium PDA

Medium PDA ( Potato Dextrose Agar)

LAF Sinar UV Enkas

Disterilkan dengan cara disemprot dengan etanol

Biarkan 15 menit

Letakkan medium steril

Buka 1/3 bagian

Biarkan 15 menit

Tutup cawan

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107
Sterilisasi Ruangan 2015

Inkubasi

3 x 24 jam 37ºC

Pengamatan

Nurnaningsih Muh. Istiqlal Yunus


S.Farm
15020130107

Anda mungkin juga menyukai