Anda di halaman 1dari 23

SEDIAAN PARENTERAL, SEDIAAN MATA,

SEDIAAN TETES HIDUNG DAN SEDIAAN OTIK


DEFINISI

Steril adalah keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba


hidup, baik yang patogen maupun apotogen baik dalam
bentuk vegetatif maupun dalam bentuk spora

Sterilisai,.?
METODE STERILISASI
1. Sterilisasi panas-lembab

2. Sterilisasi panas-kering

3. Sterlisasi filtrasi

4. Sterlisasi dengan paparan radiasi pengion

5. Sterilisasi gas
SEDIAAN PARENTERAL
• Sediaan steril yang digunakan tanpa melalui mulut namun
langsung ke dalam pembuluh darah sehingga memperoleh
efek yang cepat dan langsung sampai sasaran.

• bentuk sediaan berupa injeksi atau infus.

• Pembuatan produk parenteral terjadi dalam kondisi aseptik,


di daerah yang hanya digunakan untuk persiapan produk
steril.
JENIS SEDIAAN PARENTERAL
1. larutan parenteral dengan pelarut air

2. larutan parenteral dengan basis minyak

3. Suspensi parenteral dengan pelarut air

4. Suspensi parenteral dengan basis minyak


SEDIAAN OBAT MATA

sediaan steril yang berupa salep, larutan atau suspensi,


digunakan untuk mata dengan jalan meneteskan,
mengoleskan pada selaput lendir mata di sekitar kelopak
mata dan bola mata.
LARUTAN DAN SUSPENSI OBAT MATA
• Sebagian besar bentuk sediaan obat mata cair adalah
larutan.

• Suspensi biasa digunakan apabila kandungan zat


dalam sediaan tersebut menunjukkan masalah
mengenai stabilitas kimia, contoh obat steroid.
LARUTAN DAN SUSPENSI OBAT MATA
Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
formulasi pembuatan cairan obat mata
1. Pilih Bentuk garam
2. Sifat fisik zat aktif yang terdispersi
3. Sifat Kimia dan Sifat Buffer
4. Kemampuan absorbsi obat melewati kornea
CAIRAN PEMBAWA
1. Purrify Water 2. Minyak
(Air Murni)
 untuk beberapa produk tetes
mata topikal yang sensitif
 Yang paling terhadap lembab
banyak
digunakan  Harus memiliki kemurnian yang
paling tinngi.
Contoh: olive oil, castor oil,
sesami oil
FUNGSI CAIRAN PEMBAWA
1. Zat Pemodifikasi Viskositas
 Mengendalikan tetesan dari wadah
 Mengontrol retensi obat pada daerah sakit

Syarat zat pemodifikasi viskositas


 Mudah difilter
 Mudah disterilkan
 Kompatible dengan komponen lain
Conton: HPMC, Poli Vinyl, Poli (Asam Akrilik)
PENGAWET
 Semua obat tetes mata harus dalam keadaan steril.

 pengawet perlu ditambahkan khususnya untuk obat


tetes mata yang digunakan dalam dosis ganda

Syarat pengawet dalam sediaan mata


1. Efektif dan efisien
2. Tidak berinteraksi dengan bahan aktif atau pembantu
lainnya
3. Tidak iritan terhadap mata
4. Tidak toksis
PENGAWET
• Pengawet kationik
• Benzalkonium klorida
• Benzethonium chloride
• Ester parahydroxybenzoates (parabens)
• Senyawa merkuri organik
• Alkohol Organik (Klor butanol, Penyl etil alkohol)
• Antioksidan (natrium metabisulfit)
PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN MATA
DAN SALEP MATA
1. Diproduksi dalam kondisi bersih dengan sterilisasi dalam
autoclav

2. Diproduksi dalam kondisi bersih atau aseptik dengan sterilisasi


penyaringan

3. Diproduksi dalam kondisi aseptik


PEMBUATAN SEDIAAN SALEP MATA
Basis salep mata
1. Hidrokarbon: campuran parafin
2. Basis penyerap emulsi: campuran parafin dan zat pengemulsi
sterol misalnya deivat lanolin
3. Basis larut dalam air.
 Umumnya diformulasikan dengan polietilen glikol
 Basis ini baik digunakan untuk mata dengan gejala
penglihatan kabur
 Banyak digunakan untuk infeksi atau peradangan pada mata.
PEMBUATAN SEDIAAN SALEP MATA
Eksipein dalam salep mata

Eksipien yang diperlukan pada salep mata tergantung pada basis


salep yang digunakan, biasanya basis salep hidrokarbon yang
mengandung konsentrasi air rendah tidak memerlukan eksipien
tambahan.
PEMBUATAN SEDIAAN SALEP MATA
• Formularium pembuatan salep mata sangat mirip dengan
formulasi pembutan salep penggunaan topikal.
• Yang membedakan adalah formulasi salep mata harus steril
karena viskositas relatif tinggi.
• Sterilisasi sediaan salep mata hanya dapat dilakukan pada suhu
tinggi.

 Kontaminasi silang dapat terjadi pada waktu:


a. Pengisian dalam wadah karena peralatan yang tidak tepat.
b. Selama pemakaian obat karena bentuk wadah yang tidak
cocok.
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
SEDIAAN OBAT MATA
Keuntungan

• konsentrasi obat yang sampai di tempat kerja lebih besar jika


dibandingkan dengan rute melalui oral
• Dapat meminimalisir efek samping
• pemberian melalui mata dapat dilakukan dengan mudah oleh
pasien
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
SEDIAAN OBAT MATA
Kekurangan

• Retensi obat di tempat kerja relatif sedikit, yang terutama


disebabkan oleh volume air mata yang sedikit
• Waktu retensi larutan obat pada pada mata sedikit.
• pembutaan lebih rumit karena sediaan harus steril
• Efek samping lokal dapat dialami pada bentuk sediaan dengan
kandungan zat aktif berkonsentrasi tinggi.
• Penggunaan bentuk sediaan salep dapat menyebababkan
penglihatan kurang jelas.
SEDIAAN TETES HIDUNG
PERTIMBANGAN DALAM FORMULASI
1. Pertimbangan formulasi sediaan hidung harus memberikan efek
farmakologi yang diinginkan serta tidak mengganggu sistem
kerja pada silia mukosa hidung.

2. Formulasi sediaan biasanya memiliki kisaran buffer pH 5,5


sampai dengan 6,5 untuk menjaga fungsi alami hidung karena
pH formulasi mempengaruhi ionisasi zat aktif sehingga
mempengaruhi laju penyerapan sistemik setelah absorbsi
dihidung, kecuali sediaan hidung yang memiliki efek terapi lokal.
PERTIMBANGAN DALAM FORMULASI

3. Untuk mempertahankan fungsi silia pada hidung, formulasi dibuat menjadi


isotonik. Untuk mendapatkan sifat isotonik formulasinya identik dengan
formulasi sediaan parenteral.

4. Pemilihan pembawa zat aktif untuk sediaan dengan basis air menggunakan
pelarut air murni. Pelarut non-air tidak digunakan untuk formulasi sediaan
hidung karena menggangu fungsi silia.

5. Kontrol viskositas sediaan hidung sangat penting karena akan


mempengaruhi kemudahan pemberiaan & retnsi. Viskosotas dapat dengan
mudah dimodifikasi dengan menambahkan polimer hidrofilik yang sesaui.
Viskositas dimodifikasi dengan tujuan agar memiliki sifat yang sama
dengan lendir hidung.
PERTIMBANGAN DALAM FORMULASI

6. Mirip dengan formulasi sediaan mata, sediaan tetes hidung


hidungn umumnya berupa sediaan multidosis, sehingga
memerlukan bahan tambahan pengawet
Contoh: Chlorobutanol, kombinasi paraben, benzalkonum klorid,
thimerosal yang biasanya dicampur dengan benzalkonum klorid.
Pengawet dalam formulasi sediaan dekongestan hidung dapat
menyebabkan iritasi pada mukosa hidung.
PERTIMBANGAN DALAM FORMULASI

7. Penambahan antioksidan berfungsi untuk meningkatkan


stabilitas zat terapeutik dari degradasi oksidatif.

8. Pembuatan sediaan obat hidung sama dengan sediaan non


steril lainnya, dapat mengacu pada proses pembuatan sediaan
non streil.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai