Anda di halaman 1dari 2

Congestive Heart

Failure

D
Pada Pasien Paliativ

efinisi Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan  penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian
yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah- masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual

Apa itu CHF?


Congestive Heart Failure (CHF) merupakan suatu keadaan patologis di mana kelainan fungsi
jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan,
atau hanya dapat memenuhi kebutuhan jaringan dengan meningkatkan tekanan pengisian.

Manifestasi CHF
CHF menimbulkan berbagai gejala klinis diantaranya ;dipsnea ,ortopnea, pernapasan
cheyne-stoke , paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), asites piting edema ,berat badan
meningkat dan gejala yang paling sering dijumpai adalah sesak nafas pada malam hari,
yang mungkin muncul tiba-tiba dan menyebabka  penderita terbangun

Perawatan Paliatif pada CHF


(Congestive Heart Failure)
1. Home Based Exercise Training (HBET)
Selama periode akut pasien dengan gagal jantung disarankan untuk bed rest yang bertujuan
untuk memperbaiki status hemodinamik. Setelah fase akut terlewati, pasien berada pada
fase recovery. Pada fase ini, bed rest menjadi suatu saran yang kontroversial karena dapat
memicu menurunnya level toleransi aktivitas dan memperberat gejala gagal jantung seperti
sesak disertai batuk. Semua otot perlu dilatih untuk mempertahankan kekuatannya termasuk
dalam hal ini adalah otot jantung
2. Terapi Penyekat Beta sebagai Anti-Remodelling pada Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan sindrom kompleks yang ditunjukkan dengan gejala seperti sesak
napas saat beraktivitas dan membaik saat beristirahat, tanda retensi cairan berupa kongesti
pulmoner, edema ekstremitas, serta abnormalitas struktur dan fungsi jantung. Keadaan
tersebut berhubungan dengan penurunan fungsi pompa jantung. Penurunan fungsi pompa
jantung dapat terjadi akibat infark miokard, hipertensi kronis, dan kardiomiopati. Dalam hal
ini, jantung mengalami remodelling sel melalui berbagai mekanisme biokimiawi yang
kompleks daakhirnya menurunkan fungsi jantung. Metroprolol merupakan salah satu jenis
beta blocker yang berfungsi meningkatkan fungsi jantung dengan menghambat remodelling
pada jantung.
3. Pengaruh Latihan Nafas Dalam Terhadap Sensitivitas Barofleks Arteri
Penyakit gagal jantung dapat mengakibatkan berbagai kerusakan yang berdampak pada
kualitas hidup klien. Salah satu kerusakan yang terjadi adalah kerusakan pada baroreflek
arteri. Baroreflek arteri merupakan mekanisme dasar yang terlibat dalam pengaturan
tekanan darah. Hasil penerapan evidance based nursing , latihan nafas dalam dapat
memberikan pengaruh terhadap sensitivitas barorefleks.

Evidence Based CHF (Congestive Heart Failure)

1. Mendengarkan Murrotal
Melalui terapi pembacaan Al Quran terjadi perubahan arus listrik di otot,
perubahan sirkulasi darah, perubahan detak jantung dan kadar darah pada kulit
(Asman, 2008). Perubahan tersebut menunjukan adanya penurunan ketegangan
saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya vasodi-latasi dan peningkatan
kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung.

Peran Perawat Dalam Penatalaksanaan


Proses Perawatan Paliatif
1. Praktik di Klinik
Perawat memanfaatkan pengalamannya dalam mengkaji dan mengevaluasi keluhan serta
nyeri. Perawat dan anggota tim berbagai keilmuan mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana perawatan secara menyeluruh. Perawat mengidentifikasikan
pendekatan baru untuk mengatasi nyeri yang dikembangkanberdasarkan standar perawatan
di rumah sakit untuk melaksanakan tindakan. Dengankemajuan ilmu pengetahuan
keperawatan, maka keluhan sindroma nyeri yangkomplek dapat perawat praktikan dengan
melakukan pengukuran tingkat kenyamanan disertai dengan memanfaatkan inovasi, etik
dan berdasarkan keilmuannya
2. Pendidik
penatalaksanaan keperawatan di klinik,mengkaji pasien dan keluarganya serta semua
anggota tim menerima hasil yang positif.
3. Peneliti
Perawat menghasilkan ilmu pengetahuan baru melalui pertanyaanpertanyaan penelitian
dan memulai pendekatan baru yang ditunjukan padapertanyaan-pertanyaan penelitian.
Perawat dapat meneliti dan terintegrasi pada penelitian perawatan paliatif.

DAFTAR PUSTAKA

Arovah, N. I. (2010). Program Latihan Fisik Rehabilitatif pada Penderita Gagal


Jantung. Medikora (Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga), Vol. 6, No. 1, 11-22. Balady, G. (2007).
Core Components of cardiac rehabilitation/secondary prevetion programs. Corculation AHA,
115.

Fachrunnisa, & dkk. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR
PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILUR. JOM Vol 2 No 2, 1094-1105.

Ilmi, N. (2016). Analisi Perilaku Perawat dalam Melakukan Perawatan Paliatif Pada pasien
Gagal Ginjal Kronik Du RSI Faisal Makassar Dan RSUD Labuang Baji Makassar. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar , 66-72.

Jaarsma, T. e. (2009). Palliative care in heart failure: a position statement from the palliative
care workshop of the Heart Failure Association of the European Society of
Cardiology. European Journal of Heart Failure , 433 – 443.

Anda mungkin juga menyukai