Anda di halaman 1dari 17

PROTOKOL PENELITIAN

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN, NILAI HEMATOKRIT DAN


JUMLAH ERITROSIT PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DAN
STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG

Oleh :

FIKA YUSTISI AMALIA


14341015

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2018
1

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa


kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak
secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam, karena adanya
perdarahan ataupun sumbatan pada bagian otak yang dapat menyebabkan
kematian (Junaidi, 2011).
Penyakit stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang
menempati kedudukan ketiga dalam urutan penyebab kematian, setelah penyakit
jantung dan keganasan (kanker) baik di negara maju maupun negara
berkembang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2012
sebanyak 17.5 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, dengan
jumlah estimasi sebanyak 7.4 juta kematian disebabkan oleh penyakit jantung
dan 6.7 juta kematian disebabkan oleh penyakit stroke (WHO, 2014).
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, stroke merupakan penyakit tidak
menular yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Prevalensi
stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebanyak 1.236.825
orang (7,0‰) dan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan/gejala sebanyak
2.137.941 orang (12,1‰). Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan maupun
diagnosis/gejala, Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita
terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang (7,4‰) dan 533.895 orang (16,6‰),
sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita paling sedikit yaitu
sebanyak 2.007 orang (3,6‰) dan 2.955 orang (5,3‰) (Riskesdas, 2013;
Pusdatin, 2014).
Prevalensi kejadian stroke di Provinsi Lampung berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan sebanyak 42.851 orang (7,7‰) dan berdasarkan
diagnosis/gejala sebanyak 68.393 orang (12,3‰) (Pusdatin, 2014).
Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung, prevalensi kejadian stroke
berkisar antara 2,2–10,5‰. Kotamadya Bandar Lampung mempunyai prevalensi
lebih tinggi dibandingkan dengan Kotamadya/Kabupaten yang ada di Propinsi
2

Lampung, baik berdasarkan diagnosis maupun berdasarkan gejala (Riskesdas,


2009).
Penyakit stroke ditemukan pada semua golongan usia dan insiden
meningkat dengan bertambahnya usia. Stroke umumnya dikenal dua macam
yaitu stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak,
sehingga terjadi perdarahan di otak, sedangkan stroke non hemoragik atau
iskemik merupakan stroke yang terjadi jika aliran darah ke otak terhambat atau
tersumbat. Pecah dan sumbatan pada pembuluh darah menyebabkan aliran darah
yang membawa oksigen dan pasokan nutrisi ke otak akan berkurang sehingga
menyebabkan stroke (Ardhilla dkk, 2012).
Faktor risiko terbesar timbulnya stroke, yaitu merokok, hipertensi,
hiperkolesterol, diabetes mellitus, tingginya jumlah sel darah merah, gangguan
pembuluh darah, kegemukan (obesitas), kurangnya aktifitas fisik/olahraga,
minuman alkohol (Ardhilla dkk, 2012; Junaidi, 2011).
Faktor-faktor risiko tersebut selain menyebabkan pembentukan
aterosklerosis sebagai penyebab utama penyakit stroke, juga dapat menyebabkan
terjadinya viskositas/kekentalan darah yang dapat memperburuk kejadian stroke.
Kondisi peningkatan viskositas/kekentalan darah dapat menyebabkan
perlambatan aliran darah otak, perluasan infark, dan perburukan prognosis.
Viskositas/kekentalan darah merupakan keadaan hiperkoagulasi darah, berupa
adanya peningkatan kepekatan darah yang berlebihan. Peningkatan viskositas
darah mengakibatkan gangguan transportasi darah yang membawa oksigen dan
nutrisi ke sel-sel otak dan seluruh tubuh menjadi terhambat, apabila berlangsung
terus menerus menyebabkan sel otak menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi
yang akan berakhir pada kematian sel otak dan dapat menyebabkan stroke
(Mardjono dkk, 2004; Ardhilla dkk, 2012; Junaidi, 2011).
Peningkatan viskositas/kekentalan darah dapat menyebabkan peningkatan
tekanan aliran darah pada pembuluh arteri jantung yang sama dengan tekanan
yang berada di pembuluh arteri otak. Tekanan yang terus menerus dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah arteri di otak sehingga dapat
3

menyebabkan stroke hemoragik, selain itu dapat menyebabkan trombosis dengan


terbentuknya trombus dan emboli. Trombus tersebut dapat menyumbat pembuluh
darah pada otak sehingga mengakibatkan terhentinya suplai darah ke otak yang
menyebabkan defisit oksigen. Kerusakan pada bagian otak tersebut dapat
menyebabkan stroke non hemoragik/iskemik (Mardjono dkk, 2004; Setiabudy,
2012).
Viskositas/kekentalan darah pada penderita stroke dapat dilihat
berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi darah berupa adanya peningkatan
kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit dari nilai normal yang
dilakukan di laboratorium (Setiabudy, 2012; Cinar dkk, 1999).
Penelitian Hutajalu I, N dkk tahun 2015 mengenai gambaran hematokrit
pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad
Provinsi Riau berkesimpulan bahwa sebanyak 68.54% pasien stroke iskemik
memiliki nilai hematokrit yang normal.
Penelitian Sholicati S, dkk tahun 2016 terdapat hubungan yang bermakna
kadar hemoglobin (p-value 0,00) dan hematokrit (p-value 0,000) terhadap
perubahan skor NIHSS (National Institute Health Of Stroke Scale) pada klien
stroke iskemik di RSUD di Banjarmasin. Penelitian ini berkesimpulan bahwa
kadar hemoglobin dan hematokrit berhubungan dengan derajat klinis penderita
stroke iskemik.
Viskositas/kekentalan darah bukan merupakan hal baru dikalangan medis,
akan tetapi masih sedikit tenaga medis yang menyadari bahwa
viskositas/kekentalan darah banyak ditemukan pada pasien stroke. Menilai
viskositas/kekentalan darah membantu penatalaksaanan stroke untuk mengurangi
penyebarluasan kerusakan sel-sel otak pada penderita stroke (Waluyo, 2011;
Thomas, 1995).
Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
perbedaan kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada pasien
stroke hemoragik dan stroke non hemoragik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan masalah,
adakah perbedaan kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada
pasien stroke hemoragik dan stroke non hemoragik.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin,
nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada pasien stroke hemoragik dan stroke
non hemoragik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi rerata (mean), nilai tengah (median), minimal
dan maksimal kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada
pasien stroke hemoragik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
b. Mengetahui distribusi frekuensi rerata (mean), nilai tengah (median), minimal
dan maksimal kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada
pasien stroke non hemoragik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
c. Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit
pasien stroke hemoragik dan stroke non hemoragik di RSUD dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi
bidang keilmuan Hematologi khususnya perbedaan kadar hemoglobin, nilai
hematokrit dan jumlah eritrosit pada pasien stroke hemoragik dan stroke non
hemoragik dan sebagai tambahan referensi koleksi bacaan di perpustakaan
Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
5

2. Manfaat Aplikatif
a. Menambah ilmu pengetahuan mengenai perbedaan kadar hemoglobin, nilai
hematokrit dan jumlah eritrosit pada pasien stroke hemoragik dan stroke non
hemoragik dan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih
lanjut.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih meningkatkan
kewaspadaan terhadap penyakit stroke dengan menghindari faktor-faktor resiko
yang menyebabkan penyakit stroke dengan menjaga pola gaya hidup sehat.
c. Memberikan informasi kepada pihak rumah sakit, bahwa pemeriksaan
viskositas/kekentalan darah dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang
untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam membatu penatalaksanaan
klinis penyakit stroke, dapat berupa pemberian obat khusus dan pengadaan donor
(mengeluarkan) darah pada pasien stroke untuk mengurangi
viskositas/kekentalan darah pasien sehingga penyebarluasan gangguan stroke
akibat viskositas/kekentalan darah dapat dihentikan dan diminimalisir.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian adalah bidang Hematologi. Jenis penelitian
bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional. Variabel bebas adalah
pasien stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Variabel terikat adalah kadar
hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit. Populasi adalah seluruh pasien
stroke yang dirawat di ruangan penyakit syaraf (Bougenvil) RSUD dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Patologi
Klinik RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian dilakukan
pada bulan April-Juni 2018. Data hasil pemeriksaan dianalisa menggunakan uji
Independent Sample T-Test.

F. Ethical Clearance
Penelitian ini dilakukan atas persetujuan komisi etik.
6

G. Kerangka Konsep

Variabel Bebas (Independent) Variabel Terikat (Dependent)

Pasien stroke (stroke hemoragik  Kadar Hemoglobin


dan stroke non hemoragik) CT-Scan  Nilai Hematokrit
 Jumlah Eritrosit

H. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini seperti pada tabel berikut:

Definisi
No. Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Bebas
1 (Independent) CT-Scan Rekam medik 0 = Stroke Nominal
Stroke Pasien yang hemoragik
menjalani 1 = Stroke non
perawatan dan hemoragik
telah terdiagnosis
stroke hemoragik
dan non
hemoragik

2 Terikat
(Dependent)
Hemoglobin Kadar Hematology Impedansi Kadar Numerik
hemoglobin yang analyzer Listrik hemoglobin
didapatkan dari Sysmex Xp- Flowcytometri (gr/dl)
pemeriksaan 100
hematologi darah
pasien stroke di
laboratorium

3 Hematokrit Nilai hematokrit Hematology Impedansi Nilai Numerik


yang didapatkan analyzer Listrik hematokrit
dari pemeriksaan Sysmex Xp- Flowcytometri (%)
hematologi darah 100
pasien stroke di
laboratorium

4 Eritrosit Jumlah eritrosit Hematology Impedansi Jumlah Numerik


yang didapatkan analyzer Listrik eritrosit
dari pemeriksaan Sysmex Xp- Flowcytometri (µl/sel)
hematologi darah 100
pasien stroke di
laboratorium
7

I. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik yaitu penelitian untuk melihat hubungan
antara variabel satu dengan variabel yang lainnya pada suatu situasi atau kelompok
subjek.
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2018.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2018. Penelitian ini
akan dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Bandar Lampung.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien stroke yang menjalani
rawat inap di ruangan penyakit syaraf (Bougenvil) dan dibuktikan dari
rekam medik berupa hasil CT-Scan di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan pada suatu
pertimbangan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui (Notoatmojo, 2005). Sampel yang akan
diteliti sebanyak 30 orang pasien stroke hemoragik dan 30 orang pasien
stroke non hemoragik.
Pengambilan sampel menggunakan 2 kriteria:
1) Kriteria Inklusi
a) Pasien yang bersedia menjadi subjek penelitian.
b) Pasien yang menjalani perawatan dan terdiagnosis stroke
hemoragik maupun stroke non hemoragik yang dibuktikan dari
rekam medik berupa hasil pemeriksaan CT-Scan.
c) Pasien stroke yang memiliki beberapa atau ketiganya faktor
risiko stroke berupa hipertensi, merokok dan diabetes mellitus.
8

d) Pasien stroke wanita yang tidak sedang menstruasi.


2) Kriteria Eksklusi
a) Pasien stroke yang memiliki riwayat penyakit keganasan
(kanker).
b) Pasien stroke dengan komplikasi seperti penyakit jantung
c) Pasien stroke dengan penderita infeksi HIV, malaria dan
demam berdarah.
d) Pasien stroke dengan gangguan polisitemia.

J. Jadwal Kegiatan Penelitian


Jadwal kegiatan penelitian seperti pada bar chat sebagai berikut:
Bulan Penelitian
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Pembuatan
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Persiapan

Perizinan

4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Analisis Data

6 Seminar Hasil

7 Laporan Hasil
9

K. Biodata Peneliti
1 Nama Lengkap Fika Yustisi Amalia
2 NIM 14341015
3 Jurusan DIV Analis Kesehatan
4 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjung Karang, 01 November 1996
4 E-mail chu.fiqqa@gmail.com
5 Nomor Hp 085764245498
6 Alamat Jl. Soekarno Hatta Gg.Binjai No.28
Hajimena, Natar, Lampung Selatan
10

DAFTAR PUSTAKA

Ardhilla, C, Oktaviani, N 2013, DIASKOLJANTROKE, IN AzNa Books, Yogyakarta.


Bustan, M, N 2007, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Cinar, Y, Gamze, D, Mustafa, P, Ayse B.C 1999, Effect of Hematocrit on Blood


Preasure Via Hyperviscosity, Elsevier Science inc, American Journal of
Hypertension.
Departemen Kesehatan RI 2009, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas
Indonesia Tahun 2009, Depkes, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas
Indonesia Tahun 2013, Depkes, Jakarta.
Feigin, V 2009, Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke,
diterjemahkan oleh Brahm Umbra, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Gandasoebrata, R 2010, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Jakarta.

Ginsberg, L 2008, Lecture Notes:Neurology diterjemahkan oleh Indah Retno


Wardhani, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Goldszmidt, A, Louis R. C 2003, Esensial Stroke diterjemahkan oleh Ratna Neary
ES, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hartwig, M. S 2005, “Penyakit Serebrovaskular” di dalam: Wilson, L. M., & Sylvia,
A. P, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi ke-6, EGC,
Jakarta.
Hutajulu, I, N, Amsar A, T, Fridayenti 2015, Gambaran Hematokrit Pada Pasien
Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Provinsi Riau,
JOM FK, Riau.
Irace, C, Claudio, C, Faustina, S, Maria, S, D.F, Esposito, T, Agostino, G 2014,
Blood Viscosity In Subjects With Normoglycemia And Prediabetes, American
Diabetes Association.
Japp G, A, Collin Robertson, Aru Wisaksono Sudoyo (Ed.), Macleod Diagnosis
Klinis,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Junaidi, I, Dorce Tandung (Ed.) 2011, Stroke Waspadai Ancamannya, C.V Andi
Offset, Yogyakarta.
Kiswari, R 2014, Hematologi & Transfusi, Erlangga, Jakarta.
11

Kementerian Kesehatan RI 2011, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI 2014, Pusat Data Informasi (Pusdatin), Jakarta Selatan.

Kusunoki, M, Kuzufumi, K, Masaich, N, Yoshinari, I, Shotaro, Y dan Hiroshi, A


1998, Effects Of Hematocrit Variations On Cerebral Flood Flow And Oxygen
Transport In Ischemic Cerebrovascular Disease, Jurnal of Cerebral Blood
Flow and Metabolism, Raven Press, New Work
Lingga, L 2013, All About Stroke, PT Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.

Mahdiana, R 2010, Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini, Tora Book, Yogyakarta.

Mardjono, M, Priguna, S 2004, Neurologi Klinis Dasar Edisi 10, Dian Rakyat,
Jakarta.
Marzuki, I, Amirullah, Fitriana 2010, Kimia Dalam Keperawatan, Pustaka As-Salam,
Sulawesi Selatan.
Notoatmojo, S 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta , Jakarta.

Setiabudy, R 2012, Hemostasis dan Trombosis Edisi Kelima, Badan Penerbit


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Shadine, M 2011, Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke & Serangan
Jantung, Keenbooks.
Sholichati, S, Bagus R.S, Warjiman, Pengaruh Kadar Hemoglobin dan Hematokrit
terhadap Perubahan Skor NIHSS (National Institute Health Of Stroke Scale)
Pada Klien Stroke Iskemik di RSUD di Banjarmasin, Sekolah Tinggi
Kesehatan Sari Mulia Banjarmasin, Banjarmasin.
Sutanto 2007, Cekal Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol dan
Diabetes, Jakarta.
Sutedjo, AY 2008, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta.
Tarwoto, Ratna, A, Wartonah 2009, Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan, Sasak Panjang.
Thomas, DJ 1995, Stroke dan Pencegahannya, diterjemahkan oleh Andry Hartono,
ARCAN, Jakarta.
Waluyo, S, Budhi M.P 2011, Sindrom Darah Kental, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
12

WHO 2014, Global Status Report on Noncomunicable Disease.

Yueniwati, Y, Ruri Tanjung (Ed.) 2014, Deteksi Dini Stroke Iskemia Dengan
Pemeriksaan Ultrasonografi Vaskular dan Variansi Genetika, Universitas
Brawijaya Press, Malang.
13

Lampiran 1
PENJELASAN PERSETUJUAN PENELITIAN
(Informed consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Fika Yustisi Amalia
NPM : 14341015
Institusi Pendidikan : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Prodi DIV Analis
Kesehatan
Judul Penelitian : Perbedaan Hitung Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit Dan
Jumlah Eritrosit Pada Pasien Stroke Hemoragik Dan Stroke
Non Hemoragik Di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung

Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam penyelesaian studi di


Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang dilaksanakan dari bulan April-Juni 2018.
Saya berharap bapak/ibu bersedia secara sukarela menjadi responden dalam
penelitian ini.
1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kadar
hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada pasien stroke
hemoragik dan stroke non hemoragik sehingga hasil penelitian ini dapat
memberi manfaat berupa informasi dan pengetahuan kepada pasien dan pihak
medis. Dalam penelitian ini bapak/ibu pertama kali diberikan kuisioner atau
pertanyaan yang harus dijawab dengan sesuai dan benar, apabila bapak/ibu
memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian, maka bapak/ibu akan
diambil sampel sebanyak 1 kali pengambilan berupa darah vena sebanyak 3
ml.
2. Prosedur pengambilan sampel darah vena dilakukan dengan cara menusukkan
jarum suntik pada daerah lengan pasien yang kemudian akan diperiksa kadar
hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit. Pengambilan darah ini
14

mungkin menyebabkan sakit dan dapat menyebabkan hematoma


(pembengkakan atau peradangan bekas suntikan), tetapi bapak/ibu tidak perlu
khawatir karena kejadian hematoma wajar terjadi dalam proses pengambilan
darah dan dapat diatasi dengan cara-cara sederhana seperti istirahat,
mengompres bagian di sekitar yang bengkak atau kemerahan, dan
meninggikan bagian yang terluka atau juga dapat diobati dengan salep khusus
hematoma (salep Thrombopop).
3. Sampel darah kemudian akan dilakukan pemeriksaan hematologi di
Laboratorium Patologi Klinik RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung. Pemeriksaan hematologi dilakukan untuk mendapatkan hasil
pemeriksaan berupa kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit.
4. Keuntungan yang dapat diperoleh bapak/ibu dengan ikut serta dalam
penelitian ini adalah mengetahui kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan
jumlah eritrosit dalam darah.
5. Seandainya bapak/ibu tidak menyetujui ini, bapak/ibu boleh tidak ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini. Untuk itu bapak/ibu tidak akan dikenai
sanksi apapun. Identitas bapak/ibu, specimen darah yang digunakkan dan hasil
pemeriksaan penelitian ini hanya digunakan sebagai subjek penelitian dan
akan dijaga kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kerjasama dari pihak responden dan wali responden,
peneliti menyampaikan ucapan terimakasih.
15

Lampiran 2
PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK
BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Menyatakan bahwa :

1. Saya telah mengerti tentang apa yang tercantum dalam lembar permohonan
persetujuan di atas dan yang telah dijelaskan oleh peneliti.
2. Dengan ini saya menyatakan bahwa secara sukarela saya bersedia untuk ikut
serta menjadi salah satu subjek dalam penelitian yang berjudul “Perbedaan
Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit, Dan Jumlah Eritrosit Pada Pasien
Stroke Hemoragik Dan Stroke Non Hemoragik Di RSUD dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung”

Bandar Lampung, 2018

Menyetujui,

Peneliti Wali Responden Responden

(Fika Yustisi Amalia) (………………..…….) (……………...….)


16

Lampiran 3
KUISIONER

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN, NILAI HEMATOKRIT DAN


JUMLAH ERITROSIT PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DAN
STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG

Nama :
Umur :
Alamat :

1. Apakah anda menderita penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi)?


a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda mengkonsumsi obat tekanan darah tinggi (hipertensi)?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah anda menderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus)?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda mengkonsumsi obat penyakit kencing manis (diabetes mellitus)?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah anda merokok?
a. Ya b. Tidak
6. Jika Ya, berapa jumlah rokok yang anda konsumsi setiap harinya?
a. Kurang dari 1 bungkus b. 1 bungkus c. Lebih dari 1 bungkus

Anda mungkin juga menyukai