Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.

2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

STUDI HASIL INDEKS ERITROSIT PADA PENDERITA STROKE


ISKEMIK DAN STROKE HEMORAGIK

Syahida Djasang1, Nurul Hikma2


1,2
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Makassar

Koresponden :: syahida.djasang@gmail.com

ABSTRAK

Stroke adalah penyakit yang ditandai oleh penurunan fungsi otak yang tejadi karena
sumbatan, penyempitan, pecahnya pembuluh darah dan terhentinya alirah darah ke
otak. Hemoglobin, hematokrit dan eritrosit berperan penting terhadap derajat klinis
stroke karena terkait dengan oksigenasi di jaringan otak yang mengalami
infark.Salah satu yang berperan penting dalam proses oksigenasi dalam aliran darah
ialah eritrosit. Berkurangnya hemoglobin dalam darah akan menyebabkan
kurangnya suplai oksigen ke otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran hasil indeks eritrosit pada penderita stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hematologi Rumah Sakit dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar pada bulan Maret sampai dengan Mei 2018. Jenis
penelitian ini adalah penelitian descripitive. Analisa data secara analitik dilakukan
uji labotaorium untuk mengetahui gambaran hasil indeks eritrosit pada penderita
stroke iskemik dan stroke hemoragik. Hasil penelitian yang diperoleh pada
penderita stroke iskemik didapatkan nilai MCV, MCH dan MCHC yang rendah,
Terdapat 5 penderita dengan nilai MCV rendah, 6 penderita dengan nilai MCH
rendah dan 8 penderita dengan dilai MCHC rendah. Pada penderita stroke
hemoragik didapatkan nilai MCV, MCH dan MCHC yang rendah, Terdapat 1
penderita dengan nilai MCV rendah, 5 penderita dengan nilai MCH rendah dan 8
penderita dengan dilai MCHC rendah

Kata Kunci : Stroke, Indeks eritrosit

PENDAHULUAN stroke melintasi batas-batas sosio-


Stroke adalah penyakit yang ekonomi, jenis kelamin manusia.
ditandai oleh penurunan fungsi otak, (Wahyu, 2009).
yang terjadi karena sumbatan, Insiden stroke bervariasi antar
penyempitan, pecahnya pembuluh negara dan tempat. Menurut hasil
darah dan terhentinya aliran darah ke penelitian yang dikoordinasi oleh
otak yang berlangsung selama 24 jam WHO, dari 16 pusat riset di 12 negara
atau lebih atau berakhir dengan maju dan berkembang antara Mei
kematian. Stroke bukanlah penyakit 1971 sampai Desember 1974
asing bagi masyarakat Indonesia. Hal memperlihatkan bahwa insiden stroke
ini disebabkan oleh cukup tingginya yang paling tinggi adalah di Ahita
insidensi kasus stroke yang terjadi (Jepang) yaitu 287 per 100.000
dimasyarakat dan cenderung populasi per tahun, sedang yang
meningkat setiap tahunnya. Insidensi terendah di Ibadan (Nigeria) sebesar

156
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

150 per 100.000 populasi pertahun. lima pasien stroke disertai dengan
Clifford Rose dari Inggris anemia dilaporkan mempunyai
memperkirakan insiden stroke hubungan yang erat dengan derajat
dikebanyakan negara adalah sebesar klinis penderita stroke. (Basir dkk,
200 per 100.000 populasi per tahun. 2014).
Insiden infark otak dan perdarahan Menurut Adhim dalam
intra serebral meningkat sesuai penelitiannya tahun 2013 perubahan
dengan pertambahan umur. (Bustan, hemostasis darah karena berbagai
2007) sebab seperti kenaikan hematokrit
Menurut hasil Riskesdas dapat meningkatkan kemungkinan
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 terjadinya stroke. Kadar hematokrit
Prevalensi penyakit stroke pada yang tinggi menyebabkan
kelompok yang didiagnosis atau meningkatnya viskositas darah
gejala meningkat seiring sehingga berakibat turunnya aliran
bertambahnya umur, tertinggi pada darah dalam otak. Meskipun
umur ≥ 75 tahun (38,5% dan 69,1%). peningkatan viskositas darah tidak
Prevalensi stroke yang di diagnosis hanya disebabkan oleh peningkatan
maupun yang di diagnosis hematokrit, namun bila kadar
berdasarkan gejala pada laki-laki hematokrit melampaui 46% maka
lebih tinggi dari perempuan. Terdapat viskositas darah akan meningkat
stroke penderita lama sebanyak 1.811 dengan tajam.
kasus dan penderita baru 3.512 Dalam pemeriksaan Indeks
kasusdengan 160 kematian. eritrosit biasanya digunakan untuk
Ada beberapa faktor risiko yang melihat jenis anemia. Indeks eritrosit
memudahkan timbulnya stroke terdiri dari MCV (volume eritrosit
diantaranya hipertensi, diabetes rerata), dan MCH (hemoglobin
mellitus, merokok dan alcohol. eritrosit rerata). Nilai indeks eritrosit
Kehilangan suplai oksigen secara di dapat dari hasil pemeriksaan
mendadak kejaringan otak selain hemoglobin, hematokrit dan jumlah
glukosa merupakan langkah pertama eritrosit. (Gandoseobrata R, 2013).
dan utama dalam pathogenesis stroke. Indeks eritrosit dapat ditetapkan
Fokus infark di otak dapat dengan dua metode yaitu manual dan
diselamatkan dengan kemampuan automatic menggunakan Hematologi
darah membawa oksigen yang cukup Analyser. Untuk menghitung indeks
ke otak. Salah satu hal yang terlibat eritrosit secara manual diperlukan
dalam proses oksigenasi otak selain nilai kadar hemoglobin, hematokrit
adanya sumbatan pada pembuluh dan hitung eritrosit. Derajat klinis dari
darah otak adalah ada tidaknya penderita stroke sangat bervariasi
kondisi kadar Hb yang rendah pada tergantung dari berat ringannya stroke
penderita stroke. Beberapa studi di yang diderita dan cepat tidaknya
Eropa dan Amerika menunjukkan seorang pasien mendapatkan
adanya hubungan Hemoglobin dan pertolongan.
Hematokrit dengan derajat klinis Hasil penelitian yang
pasien stroke iskemik dan stroke dilaksanakan Adhim (2013) kepada
hemoragik. Penelitian terbaru juga 110 penderita RSUD Dr. Moewardi
menunjukkan bahwa sekitar satu dari didapatkan perbedaan hitung

157
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

hematokrit pada stroke iskemik dan b. Kriteria Ekslusi


stroke hemoragik. Hasil tersebut Transient Ischemic Attacks,
menunjukkan rerata hitung penderita yang tidak bersedia
hematokrit stroke hemoragik lebih menjadi subjek penelitian
rendah dari pada stroke iskemik. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam kasus ini, penyakit stroke Pengambilan sampel yang
mempunyai hubungan dengan indeks dilakukan dengan tehnik quota
eritrosit yaitu kadar hemoglobin, sampling yaitu teknik non random
kadar hematokrit dan jumlah eritrosit. sampling dimana peneliti
Dimana dalam beberapa penelitian, menentukan jumlah sampel dengan
pemeriksaan indeks eritrosit cara menetapkan ciri-ciri khusus yang
digunakan untuk menentukan jenis sesuai dengan kriteria inkluisi pada
anemia. penelitian ini sehingga diharapkan
Dari Uraian diatas peneliti telah peneliti dapat mengetahui gambaran
melakukan penelitian mengenai nilai hasil indeks eritrosit antara
gambaran hasil indeks eritrosit pada penderita stroke iskemik dan
penderita stroke iskemik dan stroke penderita stroke hemoragik.
hemoragik Pengumpulan Data
Prinsip kerja alat Hematologi
METODE Analyzer dengan pengukuran dan
Jenis penelitian ini adalah penyerapan sinar akibat interaksi
penelitian deskriptif yakni melakukan sinar yang memepunyai panjang
uji laboratorium untuk melihat gelombang tertentu dengan larutan
gambaran hasil indeks eritrosit pada atau sampel yang dilewatinya. Prinsip
penderita stroke iskemik dengan impedansi aliran listrik berdasarkan
penderita stroke hemoragik. pada variasi impedansi yang
Penelitian dilakukan di Laboratorium dihasilkan oleh sel-sel darah didalam
RSUP Dr. Wahidin Sudirohhusodo mikropipet (celah chaber mikro) yang
pada bulan Maret-Mei 2018 mana sampel darah yang diencerkan
Populasi dalam penelitian ini dengan elektrolit diluents akan
adalah semua penderita stroke di melalui mikroaperture yang dipasangi
Rumah Sakit dr. Wahidin dua elektroda (Anonim, 2016).
Sudirohusodo Makassar. Sampel Alat digunakan yaitu tabung
pada penelitian ini adalah penderita sampel, Hematology Analyzer, kapas
stroke iskemik dan stroke hemoragik alkohol, spoit dan tourniquet
yang memenuhi kriteria inkluisi dari sedangkan bahan sampel Whole blood
populasi yang ada. Besar sampel yang (darah lengkap). Reagen ABX
digunakan adalah 30 sampel (15 Diluent, digunakan pada proses
penderita stroke iskemik dan 15 perhitungan sel darah dan hitung jenis
penderita stroke hemoragik) dengan sel. ABX Alphalhyse, ABX Biolyse,
kriteria sampel : digunakan untuk melisiskan sel-sel
a. Kriteria Inklusi darah dan menentukan konsentrasi
Penderita stroke iskemik, hemoglobin. ABX Cleaner,
penderita stroke hemoragik dan digunakan sebagai bahan pembersih.
penderita yang bersedia menjadi
subjek penelitian

158
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Prosedur Kerja Blood (WB)”, kemudian ditekan


Pra Analitik tombol [Enter].
Persiapan sampel: Sampel darah Ditekan tombol [Sample No.]
EDTA sebaiknya tes dilakukan segera untuk memasukkan nomor identitas
selambatnya 2 jam. Sampel dapat darah sample, kemudian ditekan
disimpan sampai 24 jam di kulkas tombol [Enter]. Dihomogenisasikan
dengan suhu 4°C darah control yang akan diperiksa
Analitik dengan baik. Dibuka tutupnya dan
Menjalankan darah control diletakkan di bawah Aspiration
Dipastikan alat dalam status Probe. Dipastikan ujung Probe
ready, kemudian tekan tombol menyentuh dasar botol darah sampel
select.Ditekan tombol (2) untuk agar tidak menghisap udara. Ditekan
memilih ’’2. Quality control’’. Pada Start Switch untuk memulai proses.
layar QC, ditekan tombol (Sampel Ditarik Botol darah sampel dari
Now). Untuk memilih nomor file (Cl) bawah probe setelah terdengar bunyi
yang dikehendaki, kemudian ditekan Beep dua kali. Hasil akan tertampil
tombol (Enter). Selanjutnya ditekan pada layar dan secara otomatis
tombol (1) untuk memilih 1. QC A tercetak pada kertas printer
Analyze dan layar Control Analysis Mematikan alat
akan tampil Dipastikan alat dalam status
Dihomogenisasikan darah Ready, kemudian ditekan tombol
control yang akan di periksa dengan [Shutdown]. Diletakkan Cellclean di
baik. Dibuka tutupnya dan diletakkan bawah Aspiration Probe, kemudian
di bawah Aspiration Probe. ditekan Start Switch untuk memulai
Dipastikan ujung Probe menyentuh proses. Ditarik Botol Cellclean dari
dasar botol darah control agar tidak bawah probe setelah terdengar bunyi
menghisap udara. Beep dua kali. Proses ini memakan
Ditekan Start Switch untuk waktu 5 menit. Setelah itu dimatikan
memulai proses. Ditarik botol darah alat setelah pesan “Turn offF the
control dari bawah Probe setelah Power” tampil. (Anonim, 2016)
terdengar bunyi Beep dua kali. Pasca Analitik
Setelah hasil tertampil pada layar, Interpretasi hasil
ditekan tombol [1] untuk menyimpan Untuk Laki-laki yaitu
atau [2] untuk menolak hasil control Hemoglobin: 42-52 %, Hematokrit:
tersebut. Kemudian ditekan tombol 14-18 g/dl, Jumlah Eritrosit :4,7-
[3] untuk memilih “3.Print” agar hasil 6,1 juta/ml, MCV: 80-96 Fl, MCH:
darah control tercetak.(Wulandari, 27,5-33,2 pg, MCHC, : 32-36 g/dl
2017) sedangkan perempuan : Hemoglobin:
1. Menjalankan Mode whole Blood 37-47 %, Hematokrit : 12-16 g/dl,
(WB) Jumlah Eritrosit :4,2-5,4 juta/ml,
Dipastikan alat dalam status MCV: 80-96 fL, MCH: 27,5-33,2 pg,
Ready. Jika system tidak ada pada MCHC: 32-36 g/dl
Whole Blood Mode, ditekan tombol Analisa data dilakukan secara
[Mode] untuk merubah Analysis deskriptif dan analitik. yang
Mode dan digunakan tombol ditampilkan dalam tabel kemudian
[Left]/[Right] untuk memilih “Whole dibahas secara narasi.

159
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

yang diambil berjumlah 30 sampel


HASIL yang telah memenuhi kriteria inkluisi
Berdasarkan data yang diperoleh dan kriteria ekskluisi. Kemudian
dengan melakukan uji laboratorium di dilakukan pemeriksaan indeks
bagian Laboratorium Hematologi eritrosit menggunakan alat
Rumah Sakit dr. Wahidin hematologi analyzer diperoleh hasil
Sudirohusodo pada bulan Maret sebagai berikut :
sampai dengan Mei 2018. Sampel

Tabel 1 Hasil Penentuan Indeks Eritrosit Penderita Stroke Iskemik


NO. Kode Parameter Pemeriksaan
Sampel
HB HCT RBC MCV MCH MCHC
3
(gr/dl) (%) (10 /mm ) 3 (fl) (pg) (%)
1. A1 9.7 29.3 29.2 96 33.2 33.1
2. A2 10.2 33.5 4.03 83.1 25.3 30.4
3. A3 13.2 37.6 4.89 76.9 27.0 35.1
4. A4 11.5 38.9 4.04 96.3 28.5 29.6
5. A5 12.3 40 4.48 89 28 31
6. A6 10.6 34 3.80 89 28 31
7. A7 19.1 59.2 5.63 87 33.9 32.3
8. A8 11.7 37 4.78 78 25 31
9. A9 10.5 36 5.24 69 20 29
10. A10 11.1 33 3.84 85 29 34
11. A11 11.7 34.9 4.3 89 30.1 33.7
12. A12 10.7 35.0 4.00 88 26.7 30.4
13. A13 15.4 45.5 5.79 79.3 26.8 33.8
14. A14 10.6 34.5 3.77 91,5 28,1 30,7
15. A15 13.9 42.8 5.61 76.3 24.8 32.5
Sumber : Data Primer 2018

Tabel 2 Hasil Penentuan Indeks Eritrosit Penderita Stroke Hemoragik


No. Kode Parameter Pemeriksaan
Sampel HB HCT RBC MCV MCH MCHC
(gr/dl) (%) (103/mm3) (fl) (pg) (%)
1. B1 15,9 53 6.4 88 26 30
2. B2 10,6 37 3.84 96 28 29
3. B3 17.6 54.2 6.74 79.3 26.1 32.4
4. B4 15,5 50,6 5,23 96 29.6 30.6
5. B5 8,5 28,7 3.26 88.0 26.1 29.6
6. B6 12,6 40.6 4.70 86,4 26.8 31.0
7. B7 14.7 47.7 5.18 92.1 28.4 30.8
8. B8 7,9 25.1 2,99 83.9 26.4 31.5
9. B9 10.1 32 3.49 91 29 32
10. B10 18.3 52 6.15 84 30 36
11. B11 18 57 6.06 94 30 32

160
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

12. B12 16.1 49..5 5.65 87.6 28.5 32.5


13. B13 9.3 29.5 3.35 88.1 27.8 31.5
14. B14 9.5 28.5 3.40 84 27.9 33.2
15. B15 10.8 32.9 3.53 92.3 30.6 32.8
Sumber : Data Primer 2018

Tabel 3 Distribusi Penyakit Stroke Iskemik Menurut Hasil Nilai HB, HCT, RBC,
MCV, MCH Dan MCHC
RENDAH TINGGI NORMAL
RBC 4 0 11
HB 10 1 4
HCT 8 1 6
MCV 5 0 10
MCH 6 0 9
MCHC 8 0 7
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 3 diperoleh tinggi 1 dan rendah 8 orang), nilai


data bahwa pasien stroke iskemik MCV (normal 10 orang dan
dengan nilai RBC (normal 11 rendah 5 orang), nilai MCH
orang dan rendah 4 orang), nilai (normal 9 orang dan rendah 6
HB (normal 4 orang, tinggi 1 orang), nilai MCHC (normal 7
orang, dan rendah 10 orang), orang dan rendah 8 orang)
nilai HCT (normal 6 orang,

Tabel 4 Distribusi Penyakit Stroke Hemoragik Menurut Hasil Nilai


HB, HCT, RBC, MCV, MCH Dan MCHC
RENDAH TINGGI NORMAL
RBC 7 2 6
HB 7 3 5
HCT 6 5 4
MCV 1 0 14
MCH 5 0 10
MCHC 8 0 7
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 4 tinggi 5 dan rendah 6 orang), nilai


diperoleh data bahwa pasien stroke MCV (normal 14 orang dan tinggi
hemoragik dengan nilai RBC 1 orang), nilai MCH (normal 10
(normal 6 orang, tinggi 2 orang dan orang dan rendah 5 orang), nilai
rendah 7 orang), nilai HB (normal 5 MCHC (normal 7 orang dan rendah
orang, tinggi 3 orang, dan rendah 7 8 orang)
orang), nilai HCT ( normal 4 orang,

161
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Tabel 5 Prevalensi Rasio Penyakit Stroke Iskemik Dan Stroke Iskemik


Menurut Nilai MCV
Sampel Frekuuensi Pada Jumlah
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik Sampel
MCV Rendah 5 1 6
MCV Normal 10 14 24
Jumlah 15 15 30
Sumber : Data Primer 2018

Dari tabel kontigensi 2x2 dapat Odds Rasio


dihitung besar rasio prevalensi : OR = ad /bc
RP = a / (a+b) : c / (c+d) = 5.14 / 1.10
= 5 / (5+1) : 10 / (10+14) = 70 / 10
= 5 / 6 : 10 / 24 =7
= 0,83 : 0,45
= 1,84 Odds Rasio (OR) = 7 berarti pasien
yang mempunyai nilai MCV rendah
Rasio Prevalensi (RP) = 1,84 atau > 1 lebih beresiko menderita stroke
artinya ada dugaan adanya factor iskemik dan stroke hemoragik 7 kali
risiko nilai MCV rendah terhadap lebih besar dari pada yang
efek sakit memang benar. mempunyai nilai MCV normal

Tabel 6 Prevalensi Rasio Penyakit Stroke Iskemik Dan Stroke Iskemik


Menurut Nilai MCH
Frekuuensi Pada Jumlah
Sampel Stroke Iskemik Stroke Hemoragik Sampel
MCH Rendah 6 5 11
MCH Normal 9 10 19
Jumlah 15 15 30
Sumber : Data Primer 2018

Dari tabel kontigensi 2x2 dapat Odds Rasio


dihitung besar rasio prevalensi : OR = ad /bc
RP = a / (a+b) : c / (c+d) = 6.10 / 5.9
= 6 / (6+5) : 9 / (9+10) = 60 / 45
= 5 / 11 : 9 / 19 = 1,333
= 0,45 : 0, 47
= 0, 95 Odds Rasio (OR) = 1.333 berarti
Rasio Prevalensi (RP) = 0,95 atau < 1 pasien yang mempunyai nilai MCH
artinya ada dugaan tidak adanya rendah lebih beresiko menderita
factor risiko nilai MCH rendah stroke iskemik dan stroke hemoragik
terhadap efek sakit. 1.333 kali lebih besar daripada yang
mempunyai nilai MCH normal.

Tabel 7 Prevalensi Rasio Penyakit Stroke Iskemik Dan Stroke Iskemik Menurut
Nilai MCHC

162
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Frekuuensi Pada Jumlah


Sampel Stroke Iskemik Stroke Hemoragik Sampel
MCHC Rendah 8 8 16
MCHC Normal 7 7 14
Jumlah 15 15 30
Sumber : Data Primer 2018

Dari tabel kontigensi 2x2 dapat Odds Rasio


dihitung besar rasio prevalensi : OR = ad /bc
RP = a / (a+b) : c / (c+d) = 8.7 / 8.7
= 8 / (8+8) : 7 / (7+7) = 56 / 56
= 8 / 16 : 7 / 14 =1
= 0,5 : 0, 5
=1 Odds Rasio (OR) = 1 berarti bersifat
Rasio Prevalensi (RP) = 1 artinya netral dimana pasien yang
factor resiko bersifat netral, factor mempunyai nilai MCHC rendah
resiko nilai MCHC rendah beresiko sama- sama beresiko 1 kali lebih
terhadap stroke iskemik sama besar besar menderita stroke iskemik dan
dengan factor resiko nilai MCHC stroke hemoragik daripada yang
rendah terhadap stroke hemoragik mempunyai nilai MCHC normal.
Kadar Hemoglobin merupakan
PEMBAHASAN factor yang memberikan konstribusi
Penelitian ini dilakukan untuk independen terhadap ukuran infark
mengetahui gambaran nilai indeks bersama dengan beberapa factor lain
eritrosit pada penderita stroke seperti umur, jenis kelamin, kadar
iskemik dan stroke hemoragik. Hasil glukosa saat masuk rumah sakit dan
yang diperoleh dari penelitian yang subtype stroke. Semakin luas daerah
dilakukan di Laboratorium RSUP Dr. infark maka akan berhubungan
Wahidin Sudirohhusodo gambaran dengann semakin buruknya derajat
nilai indeks eritrosit pada pasien klinis penyakit sroke. Kekurangan
stroke iskemik dan stroke hemoragik oksigen akan menyebabkan asidosis
menunjukkan nilai MCV, MCH dan dan selanjutnya menyebabkan
MCHC yang rendah beresiko lebih gangguan fungsi enzim-enzim karena
besar terjadinya stroke. tingginya ion H. Selanjutnya asidosis
Penyakit stroke iskemik dan menimbulkan edema cerebral yang
stroke hemoragik merupakan suatu ditandai pembengkakan sel, terutama
kondisi yang berlawanan. Pada stroke jaingan glia, dan berakibat terhadap
iskemik terjadi gangguan sirkulasi. Oleh karena itu terjadi
ketersediaan darah pada suatu area peningkatan resistensi vaskuler Dn
diotak dengan kebutuhan oksigen dan kemudian penurunan dari perfusi
nutrisi diarea tersebut, sedangkan sehingga terjadinya perluasan daerah
pada stroke hemoragik cranium yang stroke.
tertutup mengandung darah yang Pada penelitian ini ditemukan
terlalu banyak. bahwa pasien stroke umumnya terjadi
pada laki-laki. Laki-laki beresiko

163
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

terkena stroke karena tedapat factor Hct sangat dinamis karena


lain seperti kebiasaan merokok. Asap dipengaruhi oleh kondisi
rokok mengandung berbagai bahan hemodinamik, misalnya saat
seperti nikotin, Carbon Monoxide seseorang dalam keadaan dehidrasi
(CO). Carbon Monoxide memiliki maka Hctnya cenderung meningkat
kecenderungan yang kuat untuk dan setelah direhidrasi maka kadar
berikatan dengan hemoglobin dalam Hctnya bisa menurun. Keadaan
sel-sel darah merah. ikatan ini 210- hemodinamik merupakan gangguan
300 kali lebih kuat daripada ikatan pada tubuh baik aliran darah maupun
hemoglobin dengan oksigen. keseimbangan cairan tubuh yang
Seharusnya, hemoglobin ini dapat menimbulkan terjadinya infark.
berikatan dengan oksigen yang sangat Penelitian yang dilakukan
perting untuk pernapasan sel-sel ditemukan diagnose disertai dengan
tubuh, tetapi karena gas CO lebih kuat penyakit Hipertensi. Hipertensi atau
daripada oksigen, maka hemoglobin tekanan darah tinggi adalah suatu
berikatan dengan CO. Kadar gas CO gangguan pada pembuluh darah yang
menimbulkan desaturasi hemoglobin, mengakibatkan suplai oksigen dan
menurunkan langsung persediaan nutrisi yang dibawa oleh darah,
oksigen untuk jaringan seluruh tubuh terhambat sampai ke jaringan tubuh
termasuk miokard. Carbon Monoxide yang membutuhkannya. Pada
menggantikan tempat oksigen di penelitian ini hipertensi cenderung
hemoglobin, menggangu pelepasan menyebabkan stroke iskemik.
oksigen dan mempercepat Tekanan darah tinggi atau
aterosklerosis (pengapuran / Hipertensi dapat mempercepat
penebalan dinding pembuluh darah). pengerasan dinding pembuluh darah
Dengan demikian, CO menurunkan arteri dan mengakibatkan
kapasitas latihan fisik, meningkatkan penghancuran lemak pada sel otot
viskositas darah, sehingga polos sehingga dapat mempercepat
mempermudah penggupalan darah. proses aterosklerosis melalui efek
Dalam penentuan anemia, Hct penekanan pada lapisan dalam
dan Rbc juga bisa dikatakan sebagai dinding arteri yang berakibat
kriteria anemia walaupun Hb yang pembentukan plak pembuluh darah
dianggap paling akurat karena semakin cepat.Penelitian ini sejalan
memberikan gambaran langsung dengan peneletian yang dilakukan
kemampuan sel darah merah Alfica Agus (2015) yang menyatakan
mengikat oksigen. Kehilangan suplai bahwa terdapat hubungan antara
oksigen secara mendadak kejaringan hipertensi dengan kejadian stroke.
otak selain glukosa merupakan Hipertensi mempunyai resiko terkena
langkah pertama dan utama dalam stroke lebih besar dibandingkan tidak
pathogenesis stroke iskemik. hipertensi
Keadaaan darah merupakan Dari analisa data yang
salah satu factor risiko stroke. dilakukan dengan perhitungan Odds
Viskositas darah yang meningkat Rasio dengan nilai OR (< 1 bersifat
karena kadar hematokrit yang protektif, > 1 bersifat beresiko, dan =
meningkat menyebabkan aliran darah 1 bersifat netral, risiko kelompok
ke otak lebih lambat. Selain itu kadar terpajan sama dengan kelompok tidak

164
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

terpajan). Untuk nilai MCV dari SARAN


perhitungan Odds Rasio di dapatkan Bagi masyarakat, perlu diberikan
hasil 7. Resiko terserang stroke penyuluhan mengenai gaya hidup
iskemik dan hemoragik 7 kali lebih sehat terutama factor yang dapat
besar pada orang yang nilai MCV nya menyebababkan stroke iskemik dan
rendah dibandingkan dengan orang stroke hemoragik, serta melakukan
yang nilai MCV nya normal. Untuk pemeriksaan pada layanan kesehatan
nilai MCH dari perhitungan Odds terdekat.
Rasio didapatkan hasil yaitu 1,333
yang berarti resiko terserang stroke DAFTAR PUSTAKA
iskemik dan hemoeagik 1,333 kali Adhim M.2013.Hubungan Antara
lebih besar pada orang yang nilai Kadar Hematokrit Dengan
MCH nya rendah dibandingkan Kejadian Stroke Iskemik Di
dengan orang yang nilai MCH nya RSUD Dr. Moewardi. Disertai
normal. Sedangkan nilai MCHC dari tidak diterbitkan.Surakarta:
perhitungan Odds Rasio didapatkan Fakultas Kedokteran
hasil yaitu 1 yang berarti resiko Universitas Muhammadiyah
terserang stroke iskemik dan stroke Surakarta
hemoragik 1 kali lebih besar pada Anonim,2016.http://www.academia.
orang yang nilai MCH nya rendah edu/24984008/2016/Hematol
dibandingkan dengan orang yang ogy_Analyzerdiakses 14
nilai MCH nya normal. Desember 2017
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Anonim,2017.https://biohasanah.wor
penelitian yang dilakukan dinyatakan dpres.com/2016/darah-dan-
bahwa gambaran nilai indeks eritrosit sistemperedaran -darah -
pada penderita stroke iskemik dan pada-manusia/,diakses 30
stroke hemoragik menunjukkan nilai November 2017
rendah pada nilai MCV MCH, dan Bakta,Made.2014.Hematologi Klinik
MCHC. Ringkas.Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
KESIMPULAN Bustan M.N.2007.Epidemielogi
Berdasarkan penelitian yang Penyakit Tidak Menular.
telah dilakukan didapatkan gambaran Jakarta : PT Rineka Cipta
hasil Index Eritrosoit pada penderita Basir,Hasmawaty.;Kaelan,Cahyono.;
stroke iskemik terdapat 5 penderita Aliah A. 2014.Hubungan
dengan nilai MCV rendah, 6 Kadar Hemoglobin,
penderita dengan nilai MCH rendah Hematokrit dan Eritrosit pada
dan 8 penderita dengan dilai MCHC Penderita Stroke Iskemik.
rendah dan pada penderita stroke Disertai tidak diterbitkan.
hemoragik terdapat 1 penderita Makassar: Fakultas
dengan nilai MCV rendah, 5 Kedokteran Universitas
penderita dengan nilai MCH rendah Hasanuddin
dan 8 penderita dengan dilai MCHC Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
rendah Selatan.2015.Profil
Kesehatan Provinsi Sulwesi
Selatan Tahun 2014.Makassar

165
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

http://www.depkes.go.id/PR Syekh Yusuf


OFIL_KES_PROVINSI_201 Kab.Gowa.Disertai tidak
4, diakses 29 November 2017. diterbitkan. Makassar : Analis
Feigin,Valery.2009.STROKE.Jakarta Kesehatan
: PT Bhuana Ilmu Populer Price,Sylvia A.;Wilson,Lorraine
Hoffbrand,A.;Moss P.2013.Kapita M.2014.Patofisiologi Konsep
Selekta Hematologi.Jakarta : Klinis Proses-Proses
Buku Kedoteran EGC Penyakit. Jakarta : Buku
Holistic Health Solution.2011.Stroke Kedokteran EGC
Di Usia Muda.Jakarta : Pusparani,S.2009.Hubungan Antara
Grasindo Hipertensi Dan Stroke
IndrawatiL.;Sari W.;Dewi Hemoragik Pada
S.,2016.Stroke Cegah Dan Pemeriksaan CT-Scan Kepala
Obati Sendiri.Jakarta Timur : Di Instalasi Radiologi RSUD
Penerbit Plus Dr. Moewardi Surakarta
Hardjoeno,H.2003.Interpretasi Hasil Sacher,Ronal A.;McPherson,Richard
Tes Laboratorium A.2004.Tinjauan Klinis Hasil
Diagnostik.Makassar : Pemeriksaan
Lembaga Penerbit Universitas Laboratorium.Jakarta : Buku
Hasanuddin Kedokteran EGC
Kalma, Herman, NaimN, Bakhri Sadikin,Mohammad.2013.Biokimia
S.2016.Panduan Penulisan Darah.Jakarta : Widya
Skripsi. Disertai tidak Medika
diterbitkan.Makassar : Analis Sudewo B.2009.Hidup Sehat Cara
Kesehatan Mas Dewo.Jakarta : PT Agro
Kee,Joyce L. 2013. Pedoman Media Pustaka
Pemriksaan Laboratorium Sudiono,Herawati.;Iskandar.;Edward
Dan Diagnostik.Jakarta : H.;Halim L.;Santoso R.2009.
Buku Kedokteran EGC Penuntun Patologi Klinik
Kiswari,R.2014.Hematologi dan Hematologi.Ukrida : Biro
Transfusi.Jakarta : Erlangga Publikasi Fakultas
L,Tao.K,Kndall.2014.Sinopsi Organ Kedokteran Ukrida
System Hematologi Dan Tartowo;Wartonah.2008.Keperawata
Onkologi. Tangerang : n Medikal Bedah Gangguan
Karisma Publishing Group Sistem Hematologi. Jakarta
McPhee,Stephen J.;Ganong,William Timur : Trans Info Media
F.2011.Patofisiologi Penyakit Triasti,A.P.2016.Faktor-Faktor Yang
Pengantar Menuju Mempengaruhi Fungsi
Kedokteran Klinis.Jakarta : Kognitif Penderita Stroke Non
Buku Kedokteran EGC Hemoragik.Semarang :
Pratiwi,Indah P.2017.Analisis Kadar Fakultas Kedokteran
Hemoglobin, Hematokrit dan Universitas Diponegoro
Jumlah Trombosit Sebelum Wahyu,Genis G.2009.Stroke Hanya
dan Sesudah Pemberian Infus Menyerang Orang
pada Penderita Demam Tua.Yogyakarta : Penerbit B
Berdarah Dengue di RSUD First.

166

Anda mungkin juga menyukai