DI RUANG IGD
Disusun Oleh:
(G3A020013)
2020
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada berbagai belahan dunia, proporsi populasi yang bertahan
hingga usia 50 dan 60 tahun meningkat. Tren ini akan memiliki efek yang
sangat besar pada struktur demografi masyarakat. Populasi global
berusia di atas 65 tahun meningkat sebesar 9 juta setahun, dan pada
tahun 2025 akan ada lebih dari 800 juta orang berusia di atas 65
tahun di dunia. Hal tersebut berefek pada meningkatnya penyakit
serebrovaskuler salah satunya adalah penyakit stroke (WHO, 2015).
Stroke merupakan defisit neurologis yang mempunyai awitan
tiba – tiba, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh penyakit
serebrovaskuler. Stroke atau cidera cerebrovaskuler merupakan
hilangnya fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah
ke bagian otak. Stroke menyebabkan terjadinya gangguan
fungsi syaraf lokal atau global, munculnya mendadak, progresif dan
cepat. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak non traumatik Stroke merupakan
penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu
di seluruh dunia, sebanyak 80-85% merupakan stroke non hemoragik
(Hafid, 2012).
Jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki peringkat
pertama terjadi sebagai negara terbanyak yang mengalami stroke di
seluruh Asia. Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 dari 1000
populasi. Angka prevalensi ini meningkat dengan meningkatnya usia.
Data nasional Indonesia menunjukkan bahwa stroke merupakan
penyebab kematian tertinggi, yaitu 15,4%. Didapatkan sekitar
750.000 insiden stroke per tahun di Indonesia, dan 200.000 diantaranya
merupakan stroke berulang. Prevalensi stroke di Jawa Tengah pada
umur ≥ 15 tahun mencapai 12,3% (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan data dari Rekam Medis RSUD Dr. Soediran
Mangun Sumarso Wonogiri, jumlah kasus stroke sebanyak 939
orang pada tahun 2015, sedangkan pada bulan Januari sampai
Juni sebanyak 462 orang jumlah tersebut meningkat dari bulan Juli
sampai Desember sebanyak 465 kasus pada tahun 2016,
sehingga dapat dilihat bahwa jumlah penyakit stroke mengalami
peningkatan setiap tahunnya.
Saturasi oksigen adalah persentase oksigen yang telah
bergabung dengan molekul hemoglobin dimana oksigen bergabung
dengan hemoglobin dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh, pada saat yang sama oksigen dilepas untuk
memenuhi kebutuhan jaringan. Gambaran saturasi oksigen dapat
mengetahui kecukupan oksigen dalam tubuh sehingga dapat membantu
dalam penentuan terapi lanjut (Sunarto, 2015).
Aliran darah yang tidak lancar pada pasien stroke
mengakibatkan gangguan hemodinamik termasuk saturasi oksigen. Oleh
karena itu diperlukan pemantauan dan penanganan yang tepat
karena kondisi hemodinamik sangat mempengaruhi fungsi
pengantaran oksigen dalam tubuh yang pada akhirnya akan
mempengaruhi fungsi jantung. Pemberian posisi head up 30 derajat
pada pasien stroke mempunyai manfaat yang besar yaitu dapat
memperbaiki kondisi hemodinamik dengan memfasilitasi peningkatan
aliran darah ke serebral dan memaksimalkan oksigenasi jaringan
serebral (Sunarto, 2015).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
posisi head up30 derajat terhadap saturasi oksigen pada pasien
stroke.
2. Tujuan khusus
a. Mampu menggambarkan pengkajian pada klien dengan stroke.
b. Mampu menggambarkan diagnosa keperawatan pada klien
dengan stroke.
c. Mampu menggambarkan dalam merencanakan tindakan
keperawatan pada klien dengan stroke.
d. Mampu menggambarkan tindakan keperawatan pada klien
dengan stroke.
e. Mampu menggambarkan evaluasi tindakan keperawatan pada
klien stroke.
f. Mampu menggambarkan dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan pada klien stroke.
C. METODE PENULISAN
Pada metode penulisan makalah ini saya mengumpulkan referensi
yang relevan dari perpustakaan dan internet.
D. SITEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun dengan sistematika yang terdiri dari poin-poin
yang penting, diantaranya yaitu;
2. Etiologi
Seperti yang sudah disinggung di atas, stroke terjadi karena adanya
gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
dalam otak yang timbul secara mendadak dan akut, sehingga
menyebabkan pembuluh darah otak menjadi tersumbat (iskemic stroke)
atau pecah (hemoragik stroke). Secara sederhana stroke terjadi jika
aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat tergantung pada pasokan
yang berkesinambungan, yang dialirkan oleh arteri (Irfan, 2012).
Asupan oksigen dan nutrisi akan dibawa oleh darah yang mengalir
kedalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju ke sel-sel otak.
Apabila aliran darah atau aliran oksigen dan nutrisi itu terhambat
selama beberapa menit saja maka dapat terjadi stroke. Penyempitan
pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan
asupan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan zat-zat
lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan yang
suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak sehingga sel-sel otak
kekurangan oksigen dan nutrisi itulah penyebab mendasar bagi
terciptanya stroke.
Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan tekanan yang lebih
besar sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh
darah akan mudah pecah. Hemoragik stroke dapat juga terjadi pada
mereka yang menderita penyakit hipertensi (Auryn, Virzara 2009).
Sedangkan Menurut Widyanti & Triwibowo 2013 yaitu faktor resiko
terjadinya stroke dibagi menjadi dua, yaitu faktor resiko yang tidak
dapat diubah dan dapat diubah.
a. Faktor yang tidak dapat diubah: umur, jenis kelamin, ras, riwayat
keluarga, riwayat transient Ishemic Attack (TIA) atau stroke,
penyakit jantung.
b. Faktor yang dapat diubah: Hipertensi, kadar hemotokrit tinggi,
diabetes, merokok, penyalahgunaan obat, konsumsi alkohol,
kontrasepsi oral, hematokrit meninggi dan hiperurisehol.
3. Tanda gejala
Manifestasi klinis stroke bergantung pada arteri serebral yang
terkena, fungsi otak dikendalikan atau diperantarai oleh bagian otak
yang terkena, keparahan kerusakan serta ukuran daerah otak yang
terkena selain bergantung pula pada derajat sirkulasi kolateral
(Hartono, 2009).
Menurut Oktavianus (2014) manifestasi klinis stroke sebagai
berikut :
a. Stroke iskemik
Tanda dan gejala yang sering muncul yaitu:
1) Transient ischemic attack (TIA)
Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai
beberapa jam dan hilang sendiri dengan atau tanpa
pengobatan. Serangan bisa muncul lagi dalam wujud
sama, memperberat atau malah menetap.
2) Reversible Ischemic Neurogic Difisit (RIND)
Gejala timbul lebih dari 24 jam.
3) Progressing stroke atau stroke inevolution
Gejala makin lama makin berat (progresif) disebabkan
gangguan aliran darah makin lama makin berat
4) Sudah menetap atau permanen
b. Stroke hemoragik
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan
daerah otak yang terkena.
RESUME ASKEP
A. PENGKAJIAN FOKUS
1. Identitas
IDENTITAS PASIEN
Nama Ny. Z
Alamat Semarang
Umur 49 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta
Status Kawin
Perkawinan
Hari, Tanggal & Jam Masuk Selasa, 12 Januari 2021 Pukul 10.15
Identitas
Penanggung Jawab
Nama Tn. Y
Alamat Semarang
Umur 27 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Swasta
Hubungan Anak
Dengan Klien
2. Pengkajian Primer
Pengkajian Primer
Pasien
Airway Jalan nafas terdapat sumbatan, terdapat cairan muntahan
pasien, terdengar suara gurgling dan snoring
Circulation
Tekanan darah : 234/123 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 36,6 oC
Akral dingin, tidak terjadi sianosis
3. Pengkajian Skunder
a. Keluhan utama : Keluarga mengatakan kesadaran klien menurun
secara mendadak saat sedang melayani pelanggan di warung.
b. Riwayat kesehatan sekarang: Keluarga mengatakan kesadaran klien
menurun secara mendadak saat sedang melayani pelanggan di
warung. Sebelumnya klien mengeluh pusing dan muntah
menyembur (+) dan dalam jumlah yang banyak, kejang (-),
keluarga kemudian memberikan minum dan pasien tampak batuk
sebelum akhirnya kesadarannya mulai menurun.
c. Riwayat kesehatan dahulu: Keluarga mengatakan pasien memiliki
Riwayat hipertensi.
d. Riwayat kesehatan keluarga: dari keluarga pasien tidak ada yang
memiliki riwayat HT.
e. Pengkajian Psikospiritual: menurut keluarga pasien mempunyai
kebiasaan marah- marah, pasien sering jengkel dengan anak nya
jika susah diatur. Pasien mengerjakan sholat 5 waktu.
f. Tanda – tanda vital : TD : 234/123 mmHg, N : 88 x/menit, RR :
25 x/menit, S : 36,6̊ C, SpO2 64%
g. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala : rambut bersih warna hitam, kepala bersih, tidak
ada hematom
2) Mata : ukuran pupil unisokor kanan/kiri
(3mm/1mm), rangsangan cahaya pupil kanan/kiri (+/+).
3) Mulut : terdapat sisa muntahan dibibir dan mulut.
4) Hidung : tidak ada polip, bersih, tidak ada nafas cuping
hidung.
5) Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
6) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada peningkatan JVP
7) Dada : Paru – paru
I : pengembangan dada simetris
Pal : tidak ada kelainan pada dinding dada
Per : Sonor
A : vesikuler
8) Ekstremitas : akral dingin
Ekstremitas atas : CRT <3 detik, tidak ada edema
Ekstremitas bawwah : tidak ada edema
h. Pemeriksaan 6 B
4. Pengkajian AMPLE
a. Alergi : pasien tidak memiliki alergi apapun
b. Medikasi : pasien sebelum dibawa ke RS tidak mengkonsumsi
obat apapun
c. Postilness : pasien memiliki riwayat hipertensi
d. Lastmeal : pasien makan tadi pagi ± 4 jam sebelum dibawa
ke rumah sakit, terakhir pasien mengkonsumsi nasi dengan sayur,
kemudian baru saja pasien diberikan minum air putih kemudian
pasien batuk dan mengalami penurunan kesadaran.
e. Environment : pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang
memiliki usaha warung makan, dan setiap hari melayani pembeli
dan memasak diwarung.
5. Data penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium pH 7,324; pCO2 51,4 mmHg;
pO2 48,2 mmHg; HCO3 26,1; BE -0,4; Kalium 3,4, Leukosit
18.900.
6. Terapi
Terapi: Terpasang OPHA nomor 19, Oksigen NRM 10 lpm.
Terapi Obat-obatan: Perdipin 0,5 mcg/KgBB, loading Manitol 200 cc
IV.
7. Data Fokus
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Benda asing dalam jalan nafas
2. Resiko Perfusi cerebral tidak efektif b.d Hipertensi
C. PATHWAYS KEPERAWATAN KASUS
Stroke Hemoragik
PTIK
BAB IV
APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED NURSING RISET
A. IDENTITAS KLIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama Ny. Z
Alamat Semarang
Umur 49 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta
Status Kawin
Perkawinan
Hari, Tanggal & Jam Masuk Selasa, 12 Januari 2021 Pukul 10.00
Identitas
Penanggung Jawab
Nama Tn. Y
Alamat Semarang
Umur 27 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Swasta
Hubungan Anak
Dengan Klien
(Pertami, 2019)
BAB V
PEMBAHASAN
A. JUSTIFIKASI PEMILIHAN TINDAKAN BERDASARKAN EBN
PRACTICE
Stroke termasuk kasus kegawat daruratan dan membutuhksn
pertolongan cepat dan tepat. Stroke adalah gangguan fungsi syaraf yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang timbul secara
mendadak dan akut dalam beberapa detik atau secara tepat dalam beberapa
jam yang berlangsung lebih dari 24 jam dengan gejala atau tanda tanda
sesuai daerah yang terganggu (Irfan, 2012).
Penanganan stroke harus dilakukan dengan cepat dan tepat karena
jika semakin lama stroke tidak segera ditangani maka tingkat keparahan
stroke semakin tinggi, dan resiko kecacatan yang akan didapat makin
memburuk karena meluasnya sel neuron yang mati dan daerah infark pada
otak semakin meluas, bahkan dapat menyebabkan gangguan kesadaran dan
kematian (Pertami, 2019).
intervensi elevasi kepala 300 pada pasien stroke untuk mengatasi masalah
gangguan saturasi oksigen. Pada penelitian ini hasil observasi pada pasien
5. Prosedur kerja
NO ASPEK
A PRA INTERAKSI
1 Mempersiapkan alat:
- Blok Pengganjal tempat tidur atau tempat tidur yang
bisa distel
2 Memverifikasi data
B FASE INTERAKSI
1 Memberi salam/ Menyapa klien
2 Meperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan prosedur
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Menanyakan kesiapan klien
salah satu motivasi dan bagian dari tingkat keberhasilan terapi ini ketika
berontak dan tidak kooperatif saat dilakukan terapi ini, karena pasien
dengan Stroke dan PTIK biasanya datang ke IGD dalam kondisi gelisah
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan BAB sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa :
serangan.
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Benda asing dalam jalan
B. SARAN
1. Bagi Klien
2. Bagi Perawat
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Auryn, virzara. 2009. Mengenal dan Memahami Strok. Jogjakarta : Kata Hati
Indrawati, Lili. 2016. Care Your Self Stroke Cegah dan Obati Sendiri. Jakarta:
Penebar Plus.
Irfan, Muhammad. 2012. Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Widyanto dan Triwibowo. 2013. Trend Disease (trend penyakit saat ini). Jakarta:
CV. Trans Info Media