Anda di halaman 1dari 15

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

“TERAPY MASSAGE DAN AROMATERAPY”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners DepartemenKeperawatan Dasar Profesi di


Ruang IRNA 2 RSUD Kota Malang

Oleh:
Ismet D. Luawo 190070300011008
Jayanti Ika Siwi 190070300011009
Ika Wayuni Puji Lestari 190070300011018

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
Satuan Acara Penyuluhan (Edukasi)

Departemen : KDP
Pokok Bahasan : Terapy modalitas (Massage dan Aromaterapy)
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang IRNA 2
Hari/ Tanggal : Februari 2020
Pukul : 10.00 WIB
Alokasi waktu : 30 menit
Pertemuan ke :1
Pengajar/ penyuluh :

A. Tujuan Instruksional
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan edukasi diharapkan keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahamitentang terapy massage dan aromaterapy
 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan edukasi diharapkan keluarga pasien dapat
menjelaskan kembali:
1. Definisi
2. Teknik dasar massage dan mekanisme kerja aromaterapi
3. Teknik dasar massage dan manfaat aroma terapi
4. Tujuan massage dan jenis-jenis aromaterapy
5. Kontraindikasi massage dan Bentuk-bentuk aromaterapi
6. Indikasi massage dan cara penggunaan aromaterapy
B. Sub Pokok Bahasan
1) Definisi
2) Teknik dasar massage dan mekanisme kerja aromaterapi
3) Teknik dasar massage dan manfaat aroma terapi
4) Tujuan massage dan jenis-jenis aromaterapy
5) Kontraindikasi massage dan Bentuk-bentuk aromaterapi
6) Indikasi massage dan cara penggunaan aromaterapy
7) Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Pasien Metode Media
Pembukaan 3 menit  Memberi salam  Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
edukasi dan
 Menyebutkan materi/ memperhatikan
pokok bahasan yang akan
disampaikan
Pelaksanaan 10 menit  Mejelaskan materi  Menyimak dan leaflet
edukasi secara berurutan memperhatikan
dan teratur
 Materi:
- Definisi
- Teknik dasar massage
dan mekanisme kerja
aromaterapi
- Teknik dasar massage
dan manfaat aroma
terapi
- Tujuan massage dan
jenis-jenis
aromaterapy
- Kontraindikasi
massage dan Bentuk-
bentuk aromaterapi
- Indikasi massage dan
cara penggunaan
aromaterapy
Evaluasi 15 menit  Mempersilahkan kepada  Bertanya, Tanya
penderita untuk bertanya menjawab jawab
 Meminta pertanyaan, dan
pesertamenjelaskan dan demonstrasi
menyebutkan kembali:
- Definisi
- Teknik dasar massage
dan mekanisme kerja
aromaterapi
- Teknik dasar massage
dan manfaat aroma
terapi
- Tujuan massage dan
jenis-jenis
aromaterapy
- Kontraindikasi
massage dan Bentuk-
bentuk aromaterapi
- Indikasi massage dan
cara penggunaan
aromaterapy

 Demonstrasi terapy
massage
 Meminta peserta untuk
mendemonstrasikan
terapy massage
 Memberi pujian atas
keberhasilan peserta
menyimpulkan materi
Penutup 2 menit  Mengucapkan terimakasih  Menjawab salam
dan salam
MATERI PENYULUHAN

A. Terapy Massage
1. Definisi
Terapi pijat adalah manipulasi manual dari jaringan lunak tubuh untuk tujuan
membangun dan mempertahankan kesehatan yang baik dan meningkatkan
kesejahterahan.

2. Teknik Dasar Massage


1) Effleurage yaitu gosokan pada kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam
2) Petrisage yaitu manipulasi pada otot, dimana mengangkat dan meremas otot
secara pelan dan hati-hati.
3) Friction adalah manipulasi pada otot dengan gerakan putar/lingkaran pada satutitik
dengan menggunakan palmar jari-jari, ibu jari dan bagian distal ulnar pergelangan
tangan.
4) Vibrasiyaitu manipulasi pada otot dengan gerakan ritmik dari lengan bawah
5) Tapotement adalah manipulasi yang dilakukan dengan tangan yang melibatkan
pergelangan jari-jari yang rileks dan digerakkan dengan cepat bergantian kanan-
kiri.
3. Tujuan Massage
1) Tujuan Terapi

Massage dengan tujuan terapi dapat memberikan pengaruh yang baik tehadap

keadaan patologi dan postrauma.

2) Tujuan Kecantikan

Massage dengan tujuan kesehatan dapat menormalkan fungsi organ, serta

berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan. Selain itu juga

menyempurnakan pembagian zat zat makanan keseluruh tubuh. Menyempurnakan

proses pencernaan dan pembuangan sisa sisa sampah tubuh.

3) Tujuan Kesehatan

Massage dengan tujuan kesehatan dapat menormalkan fungsi organ, serta

berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan. Selain itu juga

menyempurnakan pembagian zat zat makanan keseluruh tubuh. Menyempurnakan

proses pencernaan dan pembuangan sisa sisa sampah tubuh.


4) Tujuan Olahraga
Massage dengan tujuan olahraga dapat mempertahankan tubuh,

memperbaiki atau menghilangkan akibat kelelahan olahraga.

4. Kontraindikasi Massage
1. Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar)

2. Dolor (suhu panas tubuh) dikarenakan demam tinggi/ infeksi.

3. Fraktur

4. Varises

5. Penyakit kulit

6. Penyakit jantung

7. Diabetes

8. Epilepsy (memerlukan nasehat dokter)

9. Massage sebaiknya dilakukan 1 jam setelah makan

10. Pasien yang menderita penyakit menular

5. Indikasi Massage
Indikasi merupakan suatu keadaan atau kondisi tubuh dapat diberikan manipiulasi

massage, serta massage tersebut akan memberikan pengaruh yang positif terhadap

tubuh. Indikasi massage adalah:

1. Tubuh dalam keadaan yang sangat lelah

2. Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan pengaruh cuaca atau kerja yang kelewat

batas sehingga otot-otot menjadi kaku dan timbul rasa nyri pada area persendian

serta gangguan pada persarafan.


6. SOP massage

Pengertian :

Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam memenuhi

kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerah superfisial atau pada otot/ tulang. Tindakan

masase ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya

sirkulasi

1. Tujuan 1. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase.

2. Meningkatkan relaksasi.

2. Alat dan Bahan 1. Minyak untuk masase

2. Handuk

3. Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2. Cuci tangan.

3. Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri

selama 5-10 menit.

4. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan

dan jari dengan tekanan halus.

 Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling

(tekanan pendek, cepat, dan bergantian tangan) dengan

menggunakan telapak tangan dan jari dengan

memberikan tekanan ringan. Dilakukan bila nyeri terjadi di

pinggang.
 Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan

bila nyeri terjadi pada daerah sekitar bahu.

 Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan

menggunakan ibu jari dan gerakan memutar. Masase ini

dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah punggung dan

pinggang secara menyeluruh.

 Teknik eflurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan

bila nyeri terjadi di daerah punggung dan pinggang


 Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara

horizontal.

 Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung

jari, digunakan pada akhir masase daerah pinggang.

5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

6. Catat tindakan dan respon pasien terhadap tindakan.

4. Evaluasi dan 1. Evaluasi respon klien sesudah dilakukan terapi massage

dokumentasi 2. Catatat dan dokumentasi


B. Terapy Aromaterapy
1. Definisi
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni
untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,
menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.

2. Mekanisme Kerja Aromaterapi


Mekanisme kerja aromaterapi didalam tubuh berlangsung melalui dua system fisiologis
yaitu system sirkulasi tubuh dan system penciuman.

3. Manfaat Aromaterapi
1) Merelaksasi tubuh, menyegarkan pikiran dan memperbaiki mood
2) Sebagai placebo dalam penyembuhan penyakit/ mengurangi dampak dari penyakit
3) Antioksidan
4) Imunomodulator
5) Antiinflamasi dan analgesic

4. Jenis-jenis Aromaterapy
1) Citronella
2) Kayu putih (Eucalyptus)
3) Lavender
4) Teh hijau (Green tea)
5) Cendana (Sandalwood)
6) Bunga Mawar (Rose)
7) Bunga Kenanga (Ylang-ylang)
8) Chammomile
9) Dandellion
10) Thyme
11) Bunga Teratai (Lotus)
12) Patchoulli
13) Basil
14) Apel hijau (Green Apple)
15) Lada hitam (Black Paper)
16) Lemon
17) Vanilla
18) Bunga Melati (Jasmine)
19) Strawberry
20) Peppermint
21) Rosemary
22) Geranium
23) Pohon Teh
24) Juniper

5. Bentuk-bentuk Aromaterapi
a) Minyak essensial aromaterapi
b) Dupa aromaterapi
c) Lilin aromaterapi
d) Minyak pijit aromaterapi
e) Garam aromaterapi
f) Sabun aromaterapi

6. Cara Penggunaan Aromaterapy


1) Inhalasi
2) Pijat
3) Kompres
4) Berendam
SOP Aromaterapy
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk
membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,
menyegarkan serta menenangkan jiwa danraga.
1. Tujuan Tujuan dari aromaterapi adalah untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa .Sekarang ini,
semakin banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan kesehatan
dan kecantikan, dari mulai perawatan hingga penyembuhan
(Goel et al, 2015)
2. Indikasi a) Digunakan untuk semua jenis usia dan hampir semua jenis
penyakit
b) Klien lansia dengan atritis yang mengalami nyeri dan
kecemasan
c) Klien lansia dengan insomnia dan depresi
d) Klien yang mengalami kegelisahan dan perasaan
keteganggan

3. Kontraindikasi a) Klien yang menderita penyakit kanker


b) Klien dengan gangguan sirkulasi
c) Klien dengan gangguan jantung
d) Beberapa keadaan yang fatal kecuali orang tersebut telah
lebih dahulu ditanggani oleh seseorang aromaterapis atau
aromatologis
e) Tidak mengunakan minyak lavender atau minyak esensial
lainnya pada seseorang yang menderita migraine dan
jangan digunakan pada mata. Kelainan atau penyakit kulit
seperti infeksi, peradangan akibat gigitan serangga, varises,
patah tulang atau jaringan parut yang baru, luka memar,
peradangan akut, atau dalam keadaan demam merupakan
kontraindikasi pemakaian minyak essensial terutama dalam
upaya pemijatan.
f) Klien dengan hipertensi sebaiknya tidak mengunakan
minyak esesnsial seperti rosemary dan spike lavender
g) Klien yang sedang hamil terutama dengan riwayat serangan
harus menghindari emmenogogic seperti pada minyak hisop.
Secara umum, semua minyak harus dihindari selama
trimester pertama kehamilan.
h) Klien dengan asma parah atau riwayat berbagai alergi
i) Klien dengan tumor yang tergantung dengan esterogen
seharusnya tidak mengunakan minyak dengan senyawa
menyerupai esterogen seperti adas, adas manis, bijaksana
dan clary-bijaksana.

5. Persiapan a. Persiapan Alat

Pelaksanaan  Minyak lavender


 Korek api
 Air
 Lilin
b. Persiapan Pasien
 Pastikan identitas pasien yang akan dilakukan tindakan.
 Kaji kondisi pasien.
 Jelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
 tindakan yang akan dilakukan.
 Tungku aromaterapi
6. Prosedur a. Prosedur Pelaksanaan
1. Mengucapkan salam terapeutik
pelaksanaan
2. Menanyakan perasaan pasien hari ini
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4. Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai.
5. Pertahankan privasi pasien selama tindakan dilakukan
6. Bawa peralatan ke dekat pasien
7. Tuangkan air ke dalam mangkok secukupnya
8. Hidupkan lilin dengan korek api
9. Taruh lilin yang menyala di bawah mangkok, usahakan
jarak antara lilin dan mangkok sekitar 2 inchi
10. Tuangkan minyak lavender ke dalam air hangat di dalam
11. mangkok sebanyak 5-10 tetes
12. Anjurkan pasien untuk menghirup uap minyak lavender
pada mangkok selama 5-10 menit
13. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi
nyaman untuk klien
b. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi respon pasien.
2. Simpulkan hasil kegiatan.
3. Berikan reinforcement positif.
4. Menganjurkan kepada pasien untuk menggunakan
aromaterapi saat mengalami kecemasan
5. Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik.
6. Cuci tangan.
7. Dokumentasi
8. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan
pelaksanaan.
9. Catat respon pasien terhadap tindakan.
10. Dokumentasikan evaluasi tindakan berupa SOAP serta
nama dan paraf perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Afdaleli et al.2017.Pengaruh Kompres Hangat Aromaterapi Lavender Terhadap


Penurunan Skala Nyeri Pasien Rematik (Osteoartritis) Pada Lansia Di Panti Kasih
Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2016.Jurnal kesehatan.8:1
Goel, N., Kim, H., & Lao, R. P. (2005). An Olfactory Stimulus Modifies Nighttime Sleep In
Young Men And Women..

Judha, Mohammad et al.2018.Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon Terhadap


Kecemasan Pada Lansia Di Unit Pelayanan Lanjut Usia Budi Dharma, Umbulharjo
Yogyakarta.Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta.
Koensoemardiyah. 2010. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik, dan
Aromaterapi. Jakarta :Andi Publisher

Mariza,Ana et al.2017. Pemberian Aromaterapi Bunga Mawar TerhadapPenurunan Tekanan


Darah Pada Wanita Lanjut Usia Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha
Natar lampung Selatan.Jurnal Kesehatan.8:1.

Sari, D & Leonard, D. 2018. Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur
LansiaDi Wisma Cinta Kasih. Jurnal Endurance , Volume 3, No 1, Februari 2018; Hal
121-130. http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/2433.
Diakses pada tanggal 31 januari 2020.

Tricintia dkk. 2017. Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap Tingkat Stress
Dalam Menjalai Osce Mahasiswa Semester VI Anggkatan VIII Stikes Suaka Insan
Banjarmasin. Artikel Text. Diakses pada tanggal 31 januari 2020.

Widyatuti, 2008. Terapi Komplementer Dalam Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia,


Volume 12, No. 1, Maret 2008; hal 53-57. https://adoc.tips/terapi-komplementer-
dalam-keperawatan.html. Diakses pada tanggal 31 januari 2020.

Sari, dian et al.2018. Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia
Di Wisma Cinta Kasih.Jurnal endurance. 3:1
Setyoadi et al. 2011. Terapi Modalitas keperawatan pada klien
psikogeriatrik.Jakarta.Salemba Medika.

http://www.rdash.nhs.uk/wp-content/uploads/2014/04/3-Comp-Meds-Policy-v3-Appx.
Diakses tanggal 31 januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai