Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL EVIDENCE BASE KEPERAWATAN JIWA EFEKTIFITAS

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


STIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL
HALUSINASI PENDENGARAN
Kelompok
ARIF SETIAWAN
AGUS SUPRIATNA
ARTHA DITA W
ARI YUNTANTI
ERNI ROSA
LASTRI N
LELIYANA R
M EFENDI
RITA NURCAHAYATI
SULTAN PARULIAN
Jurnal Utama
1. Jurnal Utama
PROPOSAL EVIDENCE BASE KEPERAWATAN JIWA EFEKTIFITAS TERAPI
AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN
2. Peneliti
Murni Aritonang
3. Populasi, Sample dan Teknik sample
Populasi penelitian adalah pasien halusinasi pendengaran yang
dirawat di Cempaka rumah sakit jiwa Prof. Dr. Ildrem Tahun 2019 yang
berjumlah 19 orang. Sampel penelitian adalah pasien halusinasi pendengaran,
yang diambil dengan teknik purposive sampling
4. Desain Penelitian
Penelitian adalah pra-experiment yang menggunakan rancangan one group
pretest-postes
5. Instrumen yang digunakan
6. Uji statistik yang digunakan
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji-T dependent didapatkan nilai P
adalah 0,01 (p < 0,05) yang mempunyai makna bahwa TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) efektif terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran
B. Jurnal Pendukung
1. Judul :
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
PADA KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
2. Peneliti :
Sutinah, Isti Sarkomah
3. Hasil :
: Klien yang mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok ini memahami cara
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan terapi aktivitas kelompok dan mampu
mendemonstrasikan ulang cara mengontrol halusinasi yang telah diajarkan. Hasil posttest pada
pengetahuan, pemahaman dan kesadaran klien menunjukan bahwa sebesar 75%
klien mau untuk menerapkan terapi aktivitas kelompok di ruangan
A. ANALISA P I C O T
1. Problem
Masalah klinik dari jurnal ini adalah untuk menguji pengaruh terapi aktivitas kelompok untuk mengatasi halusinasi pada
pasien halusinasi di Ruang Cempaka DI RSJ PROF. DR. ILDREM MEDAN
Penelitian adalah pra-experiment yang menggunakan rancangan one group pretest-postest. Populasi penelitian adalah pasien
halusinasi pendengaran yang dirawat di Cempaka rumah sakit jiwa Prof. Dr. Ildrem Tahun 2019 yang berjumlah 19 orang.
Sampel penelitian adalah pasien halusinasi pendengaran, yang diambil dengan teknik purposive sampling
Berdasarkan karakteristik pekerjaan yang berjumlah 8 orang, mayoritas ibu rumah tangga dan tidak bekerja dengan
frekuensi yang sama yaitu 3 orang (37,5%), selain keterbatasan peneliti dalam menentukan sampel, pada umumnya
seseorang yang tidak bekerja, cenderung mengalami banyak masalah, masalah kebutuhan hidup (ekonomi) yang paling
mendasar, pada penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian berjumlah 3 orang, sebelumnya mereka bekerja namun
karena adanya masalah pribadi dan tidak kuatnya koping individu, hal-hal yang mengarah pada penyakit gangguan jiwa
terjadi, lama kelamaan koping individu tidak efektif, terjadilah gangguan jiwa dan pada akhirnya menyebabkan mereka
tidak bekerja
2. Intervensi

TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) : Halusinasi mempunyai efektifitas yang signifikan terhadap
kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien di ruang Cempaka dan Sipisopiso
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Ildrem pada setiap sesi, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
diperoleh, yaitu dengan menggunakan uji-t dependent saat Pre-Test dan Post-Test diperoleh
perbedaan dengan hasil uji statistik didapat p adalah 0,1 (p<0,05)
3. Comparison :
1. Judul pembanding I :
◦ JUDUL :
EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI PENDENGARAN PADA
PASIEN GANGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR.M. ILDREM

◦ PENELITI :
DIAN ANGGRI YANTI1, ABDI LESTARI SITEPU, KUAT SITEPU, PITRIANI, WINA NOVITA, Br. PURBA

◦ HASIL : pada penelitianini dapat disimpulkan pada pretest dan posttest dengan sampel 22 responden memiliki rata-
rata sebelum (mean= 4,32), standar deviasi sebesar 0,646 , sedangkan pada posttest dengan sampel 22 responden
memiliki ratarata sesudah (mean= 1,68), standar deviasi sebesar 0,568 dengan P-value (0,000) < α 0,05 maka H0
ditolak Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi
Pendengaran pada pasien gangguan jiwa Di RSJ Prof. Dr.M. Ildrem Medan
3. Comparison :
1. Judul pembanding II :

◦ JUDUL : PENGARUH TERAPI ZIKIR TERHADAP PENURUNAN TANDA DAN GEJALA


HALUSINASI PADA PASIEN HALUSINASI
◦ PENELITI :
a. Emulyani
b. Herlambang
Hasil :
hasil bahwa nilai rata-rata keberhasilan kontrol halusinasi pada pasien halusinasi sebelum terapi
dzikir adalah 16,90 dan setelah terapi zikir adalah 5,48 dengan nilai p = 0,000 <0,05. Hal ini
berarti ada pengaruh terapi zikir pada kontrol halusinasi pada pasien halusinasi. Perlunya terapi
zikir dilakukan dalam pengelolaan layanan keperawatan dalam layanan standar prosedur
operasional (SOP) pada terapi yang dijadwalkan.
4. Outcome

Efektifitas Terapi Aktifitas Kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan pasien


mengontrol halusinasi pendengaran mempunyai nilai rata-rata sebelum (Terapi Aktifitas
Kelompok) (Pre-test) sebesar 7,25% dan setelah dilakukan (Terapi Aktifitas Kelompok)
(Post-test) sebesar 11.5, dengan perbedaan standar deviasi Pre-test dan Post-post sebesar
3.495. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji-T dependent didapatkan nilai P adalah
0,01 (p < 0,05) yang mempunyai makna bahwa TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) efektif
terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran.
4. Time

Jurnal pengaruh terapi aktivitas kelompok untuk


mengatasi halusinasi pada pasien halusinasi di Ruang
Cempaka DI RSJ PROF. DR. ILDREM MEDAN di
publikasikan pada Tahun 2013.
B. ANALISA S W O T
1. Strength(kekuatan)
a. RSJ Prof. dr. Ildrem Medan merupakan Rumah Sakit Tipe B yang memiliki perawatan untuk penderita
gangguan jiwa sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan intervensi halusinasi.
b. Terapi Aktivitas Kelompok merupakan intervensi yang baik untuk mengatasi pasieng dengan halusinasi
terutama halusinasi pendengaran.
c. Terapi aktivitas kelompok stimulasi terhadap mengontrol halusinasi dengar salah satunya dengan
menghardik halusinasi
d. Terapi aktivitas kelompok dapat dilakukan dengan mudah bersama dengan pasien-pasien jiwa halusinasi
ditemani dengan perawat.
2. Weakness (kelemahan)
a. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perawat yang
melakukan tindakan terapi aktivitas kelompok ini masih
kurang mendalami keperawatan jiwa karena pasien dengan
gangguan jiwa jarang muncul di lingkungan sekitar.
b. Keluarga dan klien harus diajarkan terlebih dahulu sebelum
melakukan menghardik halusinasi atau pengalihan saat
halusinasi datang.
c. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh perawat
3. Opportunitis (kesempatan)
a. Menambah ilmu dan keahlian bagi perawat
ruangan.
b. Mahasiswa Ners diberi kesempatan untuk
menjelaskan EBN tentang terapi aktivitas
kelompok pasien halusinasi agar menambah
wawasan
4. Threats (ancaman)
Klien lebih memilih untuk tidur dan tidak mau
mengikuti terapi aktivitas kelompok bersama
perawat.
CREATED BY KELOMPOK NR MHJS
STIKES PERTAMEDIKA

Anda mungkin juga menyukai