Anda di halaman 1dari 16

MALAKAH KEPERAWATAN JIWA II

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS : PSIKOTIK


GELANDANGAN

OLEH :
KELOMPOK 3
Asti Winda Wati
Erika Almira
Nana Romadanti
Nurul Afifah nensih
Mesa Prayoga
Muhammad Abdul Khodir
Putri Delviani
Titi mardianti Sapitri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2018
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang


memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan
kesempatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul asuhan
keperawatan pada pasien kelompok khusus psikotik gelandangan. Makalah ini
tidak tersusun dengan sempurna dan masih terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisannya. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar, bahkan bisa
tersusun dengan sempurna.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
pengetahuannya.Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini bisa dipahami bagi
siapapun yang membacanya,dengan pemahaman yang di dapatkan pembaca dari
makalah ini tentunya penulis akan memperbanyak ilmu pengetahuan agar bisa
menyelesaikan makalah berikutnya dengan sempurna tanpa ada kesalahan,demi
peningkatan mutu pendidikan kita bersama. Akhirnya penulis mengucapkan
terima kasih atas perhatian, kritik, serta saran yang akan pembaca berikan kepada
penulis nantinya.

Pekanbaru, 21 November 2018

Kelompok 3

1
Keperawatan Jiwa II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 3
A. Latar Belakang................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah........................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 5
A. Pengertian Psikotik......................................................................... 5
B. Kriteria Psikotik.............................................................................. 5
C. Faktor Penyebab Psikotik............................................................... 5
D. Pengertian Gelandangan Psikotik................................................... 6
E. Penyebab Gelandangan Psikotik..................................................... 6
F. Ciri Gelandangan Psikotik.............................................................. 6
G. Layanan yang Dibutuhkan oleh
Gelandangan dan Psikotik............................................................... 7
H. Langkah Rehabilitasi Sosial pada Psikotik dan
Gelandangan .................................................................................. 7
I. Diagnosa Keperawatan................................................................... 10
J. Pengkajian pada Pasien Psikotik..................................................... 12
K. Implementasi dengan Psikotik dan Gelandangan........................... 12
L. Evaluasi Psikotik dan Gelandangan................................................ 12
BAB III PENUTUP................................................................................... 14
A. Simpulan ........................................................................................ 14
B. Saran............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

2
Keperawatan Jiwa II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan kesejahteraan sosial bagi gelandangan psikotik
memerlukan solusi yang tepat, disebabkan di satu sisi masyarakat sangat
suulit bertoleransi terhadap gelandangan psikotik karena mengancam
keselamatan iwa, baik keluarga dan masyarakat sekitarnya. Disisi lain panti
sebagai salah satu upaya pemerintah yang memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi pengemis, gelandangan dan orang terlantar serta
gelandangan psikotik mengalami kesulitan besar dalam menyalurkan
pelayanan ke keluarga dan masyarakat.

Hal itu antara lain kurangnya informasi bagi orangtua atau keluarga
dari gelandangan psikotik untuk memberi perawatan dirumahh, masih
rendahnya peran serta masyarakat, organisasi sosial, dan dunia usaha dalam
penanganan gelandangan psikotik, masih kurangnya pembinaan lanjut bagi
gelandangan psikotik yang sudah sembuh dan kembali ke masyarakat oleh
provinsi maupun kabupaten/kota, tentunya panti khusus sebagai panti
rujukan, serta tertutupnya lapangan pekerjaan atau dunia usaha untuk
gelandangan psikotik.

Permasalahan-permasalahan tersebut menambah potensi banyaknya


gelandangan psikotik yang berkeliaran di jalan dan di tempat-tempat umum
serta menimbulkan ketidaknyamanan pengguna fasilitas umum. Karena itu
upaya pelayanan gelandangan psikotik sebagainya menjadi perhatian semua
pihak mulai dari keluarga si gelandangan psikotik sendiri, masyarakat umum
maupun pihak-pihak yang merasa terganggu dengan adanya gelandangan
psikotik, serta pihak pemerhati masalah sosial. Perlu ada kerja sama baik
secara materi maupun non materi yang dapat menunjang pelayanan
kesejahteraan sosial bagi gelandangan psikotik.

3
Keperawatan Jiwa II
B. Rumusan masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien kelompok khusus psikotik
gelandangan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang bagaimana asuhan keperawatan pada pasien
kelompok khusus psikotik gelandangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian psikotik
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kriteria psikotik
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang faktor penyebab
gelandangan dan psikotik
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang ciri gelandangan psikotik
e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang layanan yang dibutuhkan
oleh gelandangan dan psikotik
f. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang langkah-langkah
rehabilitasi sosial pada psikotik dan gelandangan
g. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengkajian pada pasien
dengan psikotik
h. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosa keperawatan
i. Mahasiswa mampu menjelaskan implementasi dengan psikotik dan
gelandangan
j. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang evaluasi psikotik dan
gelandangan

4
Keperawatan Jiwa II
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOTIK
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki
artian orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap.
Mereka hidup di bawah-bawah kolong jembatan dan mereka makan dari hasil
mengemis atau mengais dari sisa-sisa sampah yang bisa untuk dimakan.

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan


individu menilai kenyataan yang terjadi dalam artian seseorang tersebut sudah
tidak bisa membedakan antara kenyataan dan hayalan. Sedang Gelandangan
Psikotik dapat memiliki arti seseorang yang hidup dalam keadaan yang tidak
sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat, mempunyai
tingkah laku yang aneh, suka berpindah-pindah dan menyimpang dari norma-
norma yang ada atau seseorang bekas penderita penyakit jiwa yang telah
mendapatkan pelayanan medis atau sedang mendapatkan pelayanan.

B. KRITERIA PSIKOTIK
1) Psikotik organik yaitu psikotik yang faktor penyebabnya adalah
gangguan pada pusat susunansyaraf dan psikotik yang di sebabkan oleh
kondisi fisik, gangguan endoktrin, gangguan metabolisme, intoksikasi
obat setelah pembedahan atau setelah melakukan pengobatan.
2) Psikotik fungsional (psikogenik) yaitu psikotik yang di sebabkan oleh
adanya gangguan pada kepribadian seseorang yang bersifat psikogenitik
yaitu skizofrenia (perpecahan kepribadian), atau seperti psikotik paranoid
atau selalu curiga pada orang lain.
C. FAKTOR PENYEBAB PSIKOTIK
1) Tekanan- tekanan kehidupan (emosional).
2) Kekecewaan (frustasi) yang tidak pernah mendapat penyelesaian.

5
Keperawatan Jiwa II
3) Adanya hambatan yang terjadi pada masa tumbuh dan kembang seorang
individu.
4) Kecelakaan yang menimbulkan kerusakan pada gangguan otak.
5) Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan ataupun masyarakat
sekitar (sosio budaya).
D. PENGERTIAN GELANDANGAN PSIKOTIK
Gelandangan psikotik adalah mereka yang hidup di jalan karena suatu
sebab mengalami gangguan kejiwaan yakni mental dan sosial, sehingga
mereka hidup mengembara, berkeliaran, atau menggelandang di jalanan.
Dalam gelandangan psikotik ini mereka sudah tidak memiliki pola pikir yang
jelas dan mereka sudah tidak lagi mementingkan mengenai norma dan
kebiasaan yang ada dalam masyarakat, selain itu juga mereka sudah tidak
memiliki rasa malu dan memiliki amarah yang tidak bisa di kontrol jika
sedang marah.

E. PENYEBAB GELANDANGAN DAN PSIKOTIK


Menurut UU no 23 tentang kesehatan jiwa menyebutkan bahwa penyebab
munculnya gelandangan dan psikotik adalah :
1. Keluarga tidak peduli.
2. Keluarga malu.
3. Keluarga tidak tahu.
4. Obat tidak diberikan.
5. Tersesat ataupun kena urbanisasi.
F. CIRI GELANDANGAN PSIKOTIK
1) Tubuh kotor sekali.
2) Rambut seperti sapu ijuk.
3) Pakaian compang-camping.
4) Tingkah laku dengan relasi sosialnya selalu asosial, eksentrik (kegilaan
dan kronis patologis). Kurang memiliki kesadaran dan intelegensi sosial,
fanatik dan sangat individualistik selalu bertentangan dengan lingkungan
dan norma.

6
Keperawatan Jiwa II
5) Sikapnya masih sering berbuat kasar, kurang ajar dan ganas, marah tanpa
ada sebabnya.
6) Pribadinya tidak stabil, responnya kurang tepat dan tidak dapat untuk
dipercaya.
7) Tidak memiliki kelompok.
G. LAYANAN YANG DIBUTUHKAN OLEH GELANDANGAN DAN
PSIKOTIK
1) Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan
kesehatan.
2) Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis psikiatris dan
psikologis.
3) Kebutuhan sosial meliputi rekreasi, kesenian dan olahraga.
4) Layanan kebutuhan ekonomi yang meliputi keterampilan usaha,
keterampilan kerja dan penempatan dalam masyarakat.
5) Kebutuhan rokhani (keimanan dan ketaqwaan) di dalamnya terdapat
pelajaran dan bimbingan keagamaan dan kebutuhan konseling
kerohanian.
H. LANGKAH-LANGKAH REHABILITASI SOSIAL PADA PSIKOTIK
DAN GELANDANGAN
Menurut Soetomo, langkah-langkah pelaksanaan rehabilitasi adalah :
1) Tahap Identifikasi
Masalah sosial merupakan fenomena yang selalu muncul dalam
kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama
yang mengalami perkembangan, akan tetapi dapat pula menjadi
masalah baru yang muncul karena perkembangan dan perubahan
kehidupan sosial, ekonomi dan kultural, masalah sosial dianggap
sebagai kondisi yang tidak diinginkan oleh karena datang membawa
kerugian baik secara fisik maupun nonfisik pada individu, kelompok
ataupun masyarakat. Secara keseluruhan, dapat juga merupakan kondisi
yang dianggap bertentangan dengan nilai norma dan standar sosial.
2) Tahap Diagnosis

7
Keperawatan Jiwa II
Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan mendorong
munculnya respon dari masyarakat, berupa tindakan bersama untuk
memecahkan masalah bersama. Agar supaya pemecahan masalah
mencapai hasil yang diharapkan, dibutuhkan pengenalan tentang sifat,
ekskalasi dan latar belakang masalah.
3) Tahap Treatment
Upaya untuk menghilangkan masalah sosial, akan tetapi dalam
banyak hal juga dapat berupa usaha untuk mengurangi atau mengatasi
berkembangnya permasalahan sosial.
Selanjutnya langkah-langkah pelaksanaan layanan dan rehabilitasi sosial
bagi gelandangan, menurut dinas sosial menggunakan bantuan utama
pendekatan pekerja sosial didukung dengan profesi lain yang terkait. Adapun
langkah yang perlu dilakukan adalah :
1. Pendekatan Awal
Merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan pekerja sosial
untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari pihak-pihak yang
terkait serta berwenang terhadap masalah penertiban gelandangan,
terhadap masyarakat sebagai pemilik sumber daya informasi yang ada
dilingkungan masyarakat sekitar dan memotivasi terhadap calon klien
untuk masuk panti rehabilitasi sosial.
Penarikan (rekruitmen) adalah proses pencarian para calon klien
untuk masuk panti rehabilitasi. Adapun cara rekruitmen tersebut dapat
melalui :
1) Trantib keamanan (razia)
2) Kemitraan dengan lembaga atau pihak lain seperti rumah sakit,
dinas sosial dan LSM.
2. Penerimaan dan Pengasramaan
Penerimaan adalah rangkaian kegiatan administratif, maupun teknis
yang meliputi registrasi klien (klien tercatat dalam buku panti).
Pengasramaan adalah menempatkan klien defenitif dalam asrama
dengan kondisi, situasi dan fasilitas panti.

8
Keperawatan Jiwa II
a) Pengungkapan dan pemahaman masalah
Pengungkapan dan pemahaman masalah adalah upaya untuk
mencari dan menggali data penerimaan pelayanan (klien), mulai
dari faktor-faktor penyebab masalah klien, dan kekuatan-kekuatan
yang dimiliki klien, semua ini dilakukan dalam upaya untuk
membantu proses rehabilitasi sosial dan mempercepat
penyembuhannya.
b) Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial
Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial didasarkan pada hasil
assesment yang dilakukan oleh pekerja sosial. Hasil assesment
tersebut menjadi acuan untuk memberikan pelayanan dalam
menangani klien dalam proses rehabilitasi sosial. Adapun
pelaksanaan sesuai dengan hasil assessment tersebut dapat dilihat
dari berbagai aspek yang terdapat dalam assessment yang terdiri
dari :
1. Bimbingan fisik
Dimaksudkan agar klien memiliki kesehatan fisik dan
jauh dari penyakit fisik melalui cara hidup sehat dan selalu
menjaga kebersihan.
2. Bimbingan mental
Dimaksudkan lebih ditekankan terhadap kondisi psikis
klien yang diharapkan klien mampu untuk mengenal dirinya
sendiri dan bisa bertanggung jawab terhadap diri pribadi.
3. Bimbingan sosial
Dimaksudkan agar para klien diajarkan untuk dapat
mengenal sesama dan menjalin kerukunan sesama klien
sehingga nantinya bisa menimbulkan kesadaran dan tanggung
jawab sosial klien dalam kehidupan masyarakat nantinya.
c) Resosialisasi
Adalah serangkaian bimbingan yang bersifat dua arah yaitu
untuk mempersiapkan klien agar dapat berintegrasi penuh kedalam

9
Keperawatan Jiwa II
kehidupan an penghidupan lingkungan secara normatif dan selain
itu juga untuk mempersiapkan masyarakat atau lingkungan dimana
ia akan tinggal agar mampu menerima dan memperlakukan serta
mengajak klien untuk berintegrasi dengan kegiatan kemasyarakatan
dengan tidak ada pembedaan.
d) Penyaluran
Penyaluran adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan untuk
mengembalikan klien kedalam kehidupan dimasyarakat secara
normatif baik dilingkungan keluarga dan masyarakat.
e) Bimbingan Lanjut
Bimbingan lanjut adalah serangkaian kegiatan bimbingan yang
diarahkan kepada penerima pelayanan dan masyarakat guna lebih
dapat memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan
kemandirian klien dalam kehidupan sehari-hari.
f) Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk memastikan apakah proses pelayanan
dan rehabilitasi sosial yang diterima oleh klien sudah direncanakan,
dalam hal ini pekerja sosial wajib untuk melakukan evaluasi dalam
setiap tahapan proses dan hasil pertolongan yang dilalui, dan
kemudian diambil kesimpulan apakah proses telah berjalan baik
dan dapat dilakukan pengakhiran pelayanan.
g) Terminasi
Terminasi ini dilakukan untuk memastikan hasil evaluasi
umum terhadap klien setelah dapat menjalankan fungsi sosialnya
secara wajar dan mampu menjadi warga negara masyarakat yang
bertanggung jawab.
I. PENGKAJIAN PADA PASIEN DENGAN PSIKOTIK
a. Faktor Predisposisi
1) Genetic
2) Neurobiologis : penurunan volume otak dan perubahan sistem
neurotransmitter.

10
Keperawatan Jiwa II
3) Teori virus dan infeksi.
b. Faktor Presipitasi
1) Biologis
2) Sosial cultural
3) Psikologis
c. Penilaian terhadap Stressor

Respon Adaptif Respon Mal Adaptif


Berpikir logis Pemikiran sesekali Gangguan pemikiran
Persepsi akurat Terdistorsi waham / halusinasi
Emosi konsisten dengan Ilusi Kesulitan pengoahan
pengalaman Reaksi emosi berlebih emosi
Perilaku sesuai Dan tidak bereaksi Perilaku kacau dan isolasi
Berhubungan sosial Perilaku aneh dan sosial
penarikan tidak biasa

d. Sumber Koping
1) Disonasi kognitif (gangguan jiwa aktif).
2) Pencapaian wawasan.
3) Kognitif yang konstan.
4) Bergerak menuju prestasi kerja.
e. Mekanisme Koping
1) Regresi
Berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan
pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola
anxietas.
2) Proyeksi
Upaya untuk menjelaskan persepsi yang membingungkan
dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain.
3) Menarik diri

11
Keperawatan Jiwa II
4) Pengingkaran
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Halusinasi
2) Isolasi social
3) Harga diri rendah
4) Resiko perilaku kekerasan / perilaku kekerasan
5) Gangguan proses pikir : waham
6) Resiko bunuh diri
7) Deficit perawatan diri
K. IMPLEMENTASI DENGAN PSIKOTIK DAN GELANDANGAN
1) Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnose keperawatan yang
ditemukan.
2) Tindakan keperawatan dalam tahap pemeliharaan berfokus pada
pendidikan manajemen dan pengendalian diri dari gejala dan
mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan kekambuhan.
L. EVALUASI PSIKOTIK DAN GELANDANGAN
Bertujuan untuk mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan
kekambuhan :
1) Tahap 1
Kewalahan berlebihan (mengeluh kewalahan, gejala anxietas yang
intensif).
2) Tahap 2
Pembatasan kesadaran (gejala anxietas sebelumnya bergabung
dengan gejala depresi).
3) Tahap 3
Rasa malu (biasanya hipomania dan halusinasi dan klien tidak bisa
mengendalikan).
4) Tahap 4
Disorganisasi psikotik (tahap ini gejala gangguan jiwa yang jelas
terjadi, halusinasi, waham).
5) Tahap 5

12
Keperawatan Jiwa II
Resolusi psikotik (tahap ini dirumah sakit dan terjadi penyembuhan
psikotik).
 

13
Keperawatan Jiwa II
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan
individu menilai kenyataan yang terjadi dalam artian seseorang tersebut
sudah tidak bisa membedakan antara kenyataan dan hayalan. Sedang
Gelandangan Psikotik dapat memiliki arti seseorang yang hidup dalam
keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam
masyarakat, mempunyai tingkah laku yang aneh, suka berpindah-pindah dan
menyimpang dari norma-norma yang ada atau seseorang bekas penderita
penyakit jiwa yang telah mendapatkan pelayanan medis atau sedang
mendapatkan pelayanan.

B. Saran
Dengan mempelajari materi asuhan keperawatan pada pasien kelompok
khusus gelandangan dan psikotik, maka mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan dengan baik dan benar.

14
Keperawatan Jiwa II
DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/document/gelandangan-psikotik

E-jurnal. Jurnal Ilmiah, STAIN Pekalongan Vol.7 No.2 tahun 2010

15
Keperawatan Jiwa II

Anda mungkin juga menyukai