PEMBIMBING
Ns. Candra Saputra, M.kep
KELOMPOK 2
Aryandra Jumah Joni, S. Kep (20501005)
Asti Winda Wati, S. Kep (20501006)
Devi Ayu Kenanga Ningdya, S. Kep (20501013)
Fira Melinda Agsya, S. Kep (20501021)
Julita Kawaliang, S. Kep (20501033)
Melia Hasri, S. Kep (20501041)
Nur Afni Oktaviana, S. Kep (20501052)
Restu Syafika Anugraha, S. Kep (20501063)
Reza Fahlefi, S. Kep (20501064)
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Keperawatan kesehatan masyarakat pada dasarnyaadalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada kelompok berisiko tinggi. Upaya pencapaian derajat
kesehatan optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkatpencegahan (levels of prevention
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yangdi butuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Efendi & Makhfudli,2010)
Widagdo,2016)
Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang
dukungan peran serta aktif masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif dan
tujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan
di tujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam
(Depkes RI,2006). Pada tahun 1992 dalam pertemuan The Earth Summit Rio de
Janeiro Brazil dan dilanjutkan pada tahun 2012 pada pertemuan itu yang membahas
dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan
meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat seperti kurangnya
pencahayaan matahari kerumah, sumber air minum yang kurang bersih, penggunaan
jamban yang tidak sehat, pola makan yang tidak sehat, kandang ternak yang kurang
memicu terjadinya penyakit ispa, asam urat, TB paru, hipertensi, stroke dan lain-lain
Kabupaten Kampar.
(puskesmas). Berikut ini akan diuraikan hasil pelaksanaan proses asuhan keperawatan
komunitas mulai dari hasil pengkajian sampai dengan evaluasi untuk menentukan
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan bersama pengurus RT 01, RT 02, RT 03 di
C. ManfaatPenulisan
a. DinasKesehatan
Penulisan laporan hasil kegiatan ini dapat menjadi gambaran umum
kondisi kesehatan masyarakat di kota Pekanbaru, khususnya RT 01, RT 02, dan
RT 03 di RW 02 Dusun II Desa Tarai Bangun Kabupaten Kampar, sehingga
dapat menjadi bahan dalam menyusun dan mengembangkan kebijakan atau
rencana.
b. PihakPuskesmas
Laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan atau data untuk menyusun
program kerja dibidang kesehatan dimasa yang akan datang.
c. InstitusiPendidikan
Laporan hasil kegiatan ini menjadi alat untuk mengembangkan program
pelaksanaan profesi keperawatan komunitas selanjutnya.
d. Masyarakat
Laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
A. Konsep KeperawatanKomunitas
1. KonsepSDG’s
1987 oleh The Brundtland Comission of The United Nations. Berikut ini
terhadap kebutuhan dimasa akan datang. Pada tahun 2005 dalam pertemuan The
World Summit menyepakati terhadap 3 pilar yang utama, berikut ini Gambar 2.1.
2008).
Rockstrom, dalam Griggs (2012) menyatakan bahwa, pembangunan yang
berkelanjutan memiliki 6 aspek yang perlu dicapai dalam dunia global, antara lain:
thriving lives and livehoods (kehidupan yang sehat dan layak), sustainablefood
security (keamanan dan ketahanan pangan), secure sustainable water (sumber air
bersih), universal clean energy (energi yang aman), healthty and productive
societies (kebijakan yang berpihak terhadap komunitas). Berikut ini disajikan pada
(Rockstrom Et Al 2009).
tahun yang telah disepakati oleh negara-negaraanggota PBB (United Nations) dan
akan berakhir pada tahun 2015. Berikut ini Gambar 2.3 mengenai fokus
materi/kajian MDG’s sebagai program International yang dimulai sejak tahun 2000
Pada tahun 1992 dalam pertemuan The Earth Summit dilanjutkan pada tahun
ini Gambar 2.4 mengenai konsep SDGs sebagai program International pengganti
Nations. Total 30 anggota OWG (Open Working Group) telah diberikan mandat
perkembangnya (Bappenas).
Laporan hasil kajian dari anggota OWG (Open Working Group) akan dibahas
pada pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the Assembly) pada Bulan
The OWG uses a constituency based system of representation, which means that
most of the seats in the working group are shared by several Countries. Berikut ini
Gambar 2.5 mengenai agenda/isu yang akan dibahas dalam menyusun konsep
SDG’s sebagai program International pengganti MDG’s pada akhir tahun 2015
(Bappenas).
agreed by the General Assembly”. Berikut ini 10 prinsip yang harus tercantum
hukum international.
Perihal komitmen yang telah dibuat sebelumnya, hal ini menunjukan komitmen
2. Must contribute to the full implementation of the outcome of all major summits
in the oconomic, social and environmentalfields
pembangunan keberlanjutan.
5. Must be coherent with and integrated into the United Nations Development
pembangunan PBB
6. Must not divert focus or effort from the achievement of the millennium
developmentGoals
appropriate, in theproces
a. Konsep KeperawatanKomunitas
a. Defenisi keperawatankomunitas
satu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk meningkatan fungsi
dan keperawatan. Salah satu model dari keperawatan komunitas yaitu model
4) Kemitraan atau kerja sama yaitu menjalin kerjasama baik lintas program
kesehatanmasyarakat
( Mubarak,2009).
b. Tujuan keperawatankomunitas
dankelompok.
c. Model Keperawatankomunitas
environtmentalmodel
2) Model konseptual dari H.E.Peplau ( 1952), menekan pada hubungan
5) Model konsetual dari Doro Thea Orem (1971) dikenal dengan istilah
6) Model konseptual dari King’s (1971), model ini dikenal dengan istilah
modelsystem.
8) ModelkonseptualdariI..J.Orlando(1972),dikenaldenganistilahthe dynamic
nurse-patient relationship.
kesehatan, dan keperawatan. Oleh karena itu,dua atau lebih dari model yang
sebagai berikut.
1) Kemanfaatan
2) Otonomi
3) Keadilan
e. Falsafah KeperawatanKomunitas
Falsafah keperawatan merupakan pandangan mendasar tentang hakikat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam paktik
Selain itu, hal ini juga memberikan prioritas pada strategi pencegahan
f. Peran KeperawatanKomunitas
1) Pendidik(educator)
2) Advokat
dirinya.
3) ManajmenKhusus
4) Kolaborator
sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan
yang optimal.
5) Panutan (RoleModel)
dalam kehidupansehari-hari.
6) Peneliti
7) Pembaharu (ChangeAgent)
Deklasari al ma atha tahun 1978 mengadopsi healht for all melalui pendekatan
(Andesrson& Mcfarlane,2000).
dukungansosial
kesehatandirinya
5 prioritas promosikesehatan.
hukum, yaitu: UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, PP no. 32 tahun 1996,
dan SK menkes no. 647 tahun 2000 tentang registrasi praktik keperawatan.
darurat, seperti ISPA maupun infeksi virus, setelah itu dilakukan rujukan
ke pelayanan kesehatan .
jumlah kejadiankerja.
pendidikankesehatan.
melakukan kunjungan rumah atau saat ini di kenal dengan home care.
(Mubarak, dkk,2006).
c. Konsep DesaSiaga
1. Pengertian DesaSiaga
kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
interaksi dengan seorang bidan dan dua orang kader desa. Disamping itu,
pentingnyakesehatan.
a) Memiliki satu orang tenaga bidan yang menetap didesa tersebut dan
kegiatan-kegiatan minimal:
kegawatdaruratan kesehatan.
2. Sasaran
bagi perubahanperilaku.
lain, seperti kepala desa, camat, para pejabat terkait, swasta, para
3. Langkah-LangkahPengembangan
pemecahan masalah.
merencanakan danmelaksanakannya.
a. Pengembangan TimPetugas
dan langkah ini adalah para petugas yang memahami tugas dan
masyarakat.
b. Pengembangan Tim Dimasyarakat
diperlukan advokasi).
difasilitasi olehpuskesmas.
pelayananUKBMUKBMlainsepertiposyandudanlain
e) Pembinaan danpeningkatan
bersasaran desa.
danevaluasi.Berkaitandenganitukegiatankegiatandi
desa siaga perlu di catat oleh kader, misalnya dalam buku
1) PeranPuskesmas
dasar(PONED).
desasiaga.
siaga.
2) Peran RumahSakit
( PONED).
desasiaga.
masyarakat.
Sakit.
dankader.
pengembangan desasiaga.
kelestarian desasiaga.
berperan:
Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat
).
pengemabngan desasiaga.
desasiaga.
kelestarian desasiaga.
berperan dalam :
nya.
UKBMlain.
pengembangan desasiaga.
kemasyarakatan.
tingkatdesa.
e. indikatorkeberhasilan
indikator keberhasilan pengembangan desa siaga dapat di
1) Indikator Input
jumlahkeluargnya.
warnayangsesuai.
2) Indikatorproses
kadarzi danPHBS.
poskesdes darimasyarakat.
3) IndikatorOutput
tangani.
mendapatkan MP-ASI.
tempo 24 jam.
setempat.
4) IndikatorOutcome
membaik darisakitnya.
melaksanakanPHBS.
meninggaldunia.
8. Asuhan Keperawatankomunitas
komunitas yaitu: model adaptasi roy, model save care orem, dan model heatlh
care system nueman (Zulfitri & Sabrian, 2009). Dibawah ini akan dijelaskan
a. Pengkajian
a. Windshield/ walkingsurvey
lingkungan komunitas.
b. Obsevasi
c. Wawancara
Metode ini dilakukan pada orang yang memiliki informasi khusus, seperti
d. Survey
Metode survey dilakukan dengan menyebarkan kuisioner sehingga data
f. LiteraturReview
g. Datasekunder
pengumpulandata
kelemahanmasyarakat
hasil akhir dari analisis dan sintesis data serta informasi yang telah
komunitas terdiri dari tiga bagian, yaitu gambaran masalah yang merupakan
masalah, serta tanda dan gejala yang mendukung (Anderson & McFarlane,
2000).
komunitas
b. Among, komunitas atau klien sfesifik yang akan di intervensi oleh perawat
komunitas
2) Ancamanresiko
Belum terdapat pemaparan masalah kesehatan, namun sudah
c. Perencanaan
pengkajian dan diagnosa keperawatan disatu sisi dan evaluasi disisi lain
masalah denganbaik
penyelesaianmasalah
selesaikan
5) Kecepatan masalah dapatdiselesaikan
c. Tujuan alam tindakan keperawatan terdiri dari tujuan umum dan tujuan
khusus.
suatu kegiatan dalam rangka upaya promotif dan preventif dengan cara
e. Evaluasi
keperawatan yang diberikan. Evaluasi juga dapat berupa umpan balik dari
yang sistematik mengenai aktivitas, karakteristik, dan hasil akhir dari suatu
program.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW 02 DUSUN II DESA TARAI BANGUN KECAMATAN TAMBANG
A. Persiapan
Asuhan keperawatan komunitas di RT 01, RT 02, RT 03, RW 02
dusun II Desa Tarai Bangun , dilaksanakan pada tanggal 16 November hingga
28 Desember 2020 di lakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan pengkajian, tahap penyampaian hasil pengkajian,
menganalisa data, menegakan diagnosa keperawatan, tahap perencanaan,
tahap implementasi dan tahap evaluasi.
Tahap persiapan di laksanakan dari tanggal 20-23 November2020,
tahap pelaksanan pengkajian dilaksanakan 24 November sampai dengan 31
November 2020. Jumlah KK yang ada di RW 02 yang terdiri dari 605 KK.
Pengambilan sampel menggunakan tekhnik randomsamplingdidapatkan
378KK. Tehnik randomsamplingmerupakan cara pengambilan sampel dengan
acak dari total populasi, selanjutnya dilakukan tahap analisa data pada tanggal
1-4 desember 2020. Pada tanggal 05-10 Desember 2020 dilakukan
penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan
asuhan keperawatan komunitas diantaranya Winshield mengobservasi secara
lansung keadaan wilayah untuk melihat secara garis besar situasi dan keadaan
wilayah di RW 02 Desa Maharani Kecamatan Rumbai. Setelah survey
dilakukan selanjutnya dilaksanakan penyusunan angket untuk mengetahui
masalah kesehatan yang terjadi wilayah RT 01, RT02, RT 03, RW 02.
Sebelum dilakukan penyebaran angket mahasiswa membina hubungan
salingpercaya.
B. PelaksanaanPengkajian
Tahap ini di mulai dari memperbanyak angket yaitu sebanyak 400 angket
dan kemudian disebarkan pada masyarakat dengan mendatangi setiap rumah dan
melakukan wawancara secara langsung pada tanggal 26-30 November 2020 pada
setiap keluarga yang bertujuan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan
masyarakat. Jumlah angket yang berhasil di kumpulkan mahasiswa berjumlah 378
angket. Berdasarkan hasil dari pengumpulan data diRW 02 Dusun II Desa Tarai
Bangun Kecamatan Tambang didapatkan data-data sebagaiberikut:
1. DATAGEOGRAFI
Wilayah RW 02 Dusun II Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambangdari
hasil winshield survey adalah sebagai berikut:
Utara :
Selatan :
Timur :
Barat :
Tempat ibadah yang ada disekitar RT 01, RT 02, RT 03, RW 02 adalah
masjid Al huda dan musholla nurul jannah. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh
warga RT 01, 02, 03 RW 03 meliputi wirid bapak bapak yang diadakan setiap
hari rabu, dan wirid ibu ibu setiap jumat dan sabtu sore.
2. DATADEMOGRAFI
a. DataUmum
1) Jenis Kelamin
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin di RW 02 Dusun II Desa
Tarai Bangun Kecamatan Tambang
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
48%
52%
2) Pendidikan
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis pendidikan di RW 02 Dusun II Desa Tarai
Bangun Kecamatan Tambang
PENDIDIKAN
SLTA SLTP SD
DIPLOMA SARJANA BELUM SEKOLAH
2% 7%
1%
42%
24%
23%
PEKERJAAN
WIRASWASTA IRT PNS KARYWAN SWASTA
PEDAGANG GURU LAINNYA
2% 1% 4%
15%
37%
2%
38%
Berdasarkan diagram di atas dapat di liat bahwa dari 378 kk dengan 1.555 penduduk,
jumlah pekerjaan wiraswasta sebanyak 38%, IRT sebanyak 38%, karyawan Swasta
sebanyak 15%, pedagang 2%, PNS 2%, lainnya 5%.
4) Tahap usia
tahap usia
5% 1%
13%
10%
16%
54%
Berdasarkan diagram di atas dapat di liat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, di ketahui tahap usia anak 13%, tahap usia bayi dan balita 5%, tahap
usia lansia 10%, tahap usia remaja 16%, dan ibu hamil 1%, tahap usia Dewasa
55%.
5) Agama
2%
islam
kristen
98%
Berdasarkan diagram di atas dapat di liat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, diketahui penduduk yang beragama islam 98%, dan beragama
Kristen 2%
3. KEADAAN LINGKUNGAN
A. PERUMAHAN
1) Status Kepemilikan Rumah
18%
11%
53%
18%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang memiliki rumah milik sendiri sebanyak 53%,
kontrak 18%, sewa 11%, dan lainnya 18%.
2) Membuka jendela setiap hari
Ya Tidak
9%
91%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang membuka jendela setiap hari sebanyak 91%,
dan tidak membuka jendela setiap hari sebanyak 9%.
3) Tipe Rumah
48%
52%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki rumah tunggal/ bulatan sebanyak
48%, dan rumah petak sebanyak 52%.
4) Jenis Bangunan
12%
24%
64%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki rumah jenis bangunan permanen
sebanyak 64%, semi permanen 24%, dan non permanen 12%.
5) Atap Rumah
10%
18%
73%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki rumah dengan atap genteng
sebanyak 18%, seng 75%, dan asbes 9%.
6) Lantai Rumah
8%
31%
61%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki lantai rumah semen sebanyak 31%,
keramik 61%, dan kayu 8%.
7) Ventilasi Rumah
8%
92%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang ada memiliki ventilasi dirumah sebanyak
92%, dan tidak ada ventilasi 8%.
22%
7%
72%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki rumah dengan ada cahaya matahari
masuk ke rumah sebanyak 72%, tidak ada 6%, dan sedikit 22%.
100%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki penerangan dimalam hari lampu
listrik sebanyak 100%.
19%
24%
21%
21%
15%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang kondisi rumah berdebu sebanyak 24%,
bersih dan rapi 15%, banyak lalat 19%, sampah bertebaran 21%, dan banyak lawa-
lawa 21%.
11) Baju- baju bergantungan
46%
54%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang ada baju-baju bergantungan di dalam rumah
sebanyak 54%, dan tidak 46%.
47%
53%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk 1.555, jumlah penduduk yang memiliki rumah bersih sebanyak 47%, dan
tidak bersih 53%
B. Sumber Air Bersih
1) Air yang digunakan untuk minum dan memasak
Distribusi frekuensi berdasarkan sumber air yang digunakan untuk minum dan
memasak di RW 02 Dusun II Kelurahan Tarai Bangun
45%
55%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat dari 378KK dengan jumlah penduduk
sebanyak 1.555, jumlah penduduk yang menggunakan air gallon sebanyak 45%, dan
sumur bor 55%.
39%
61%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.555, penduduk yang memperoleh air setiap tahunnya dengan
mudah sebanyak 39%, dan sulit jika musim kemarau 61%.
3) Pengelolaan air sebelum diminum
34%
53%
14%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.555, penduduk yang pengelolaan air sebelum diminum dengan
dimasak sebanyak 33%, disaring 14%, dan langsung diminum 53%.
4) Sumber air untuk MCK
PAM (Perusahaan air minum) Sumur Galian Dengan Cincin Sumur Bor
9%
6%
86%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan Jumlah
penduduk sebanyak 1.555, penduduk yang sumber air untuk MCK nya PAM
sebanyak 8%, sumur galian cincin 6%, dan sumur bor 86%.
5) Tempat penampungan air bersih untuk minum
16%
41%
31%
12%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.555, penduduk yang tempat penampungan air bersih untuk
minum menggunakan tengki air sebanyak 41%, ember 16%, bak air 31%, dan dirigen
41%.
6) Kondisi tempat penampungan air bersih
15%
22%
16%
20%
16%
11%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 KK dengan jumlah
penduduk 1.555, penduduk yang kondisi tempat penampungan air bersihnya terbuka
sebanyak 22%, ada jentik nyamuk 11%, tidak berlumut 16%, berlumut 20%, tertutup
16%, dan tidak ada jentik nyamuk 15%.
7) Frekuensi Membersihkan Tempat Penampungan Air
23%
47%
15%
16%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.555, penduduk yang membersihkan tempat penampungan air
minimal 1 kali seminggu sebanyak 47%, 2 kali sebulan 14%, 1 kali sebulan 16%, dan
tidak pernah 47%.
8) Keadaan Fisik Air
17%
3%
10%
71%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.555, penduduk yang memiliki kondisi fisik air berbau sebanyak
17%, berasa 3%, berwarna 10%, dan bersih 70%.
C. PENGELOLAAN SAMPAH
1. Pengelolaan sampah rumah tangga keluarga
25%
49%
7%
20%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang pengelolaan sampah dibakar sebanyak 24%,
ditimbun 20%, dibuang kesembarang tempat 7%, dan diambil petugas kebersihan
49%.
2. Tempat pembuangan sampah diluar rumah
47%
53%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang tempat pembuangan sampah diluar rumah Ya
sebanyak 53%, Tidak 47%.
3. Kondisi tempat pembuangan sampah diluar rumah
39%
61%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang kondisi tempat pembuangan sampah diluar
rumah terbuka sebanyak 61%, tertutup 39%.
4. Sampah diambil oleh petugas kebersihan dalam seminggu
16%
49%
34%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang sampah diambil oleh petugas kebersihan dalam
seminggu 1x seminggu sebanyak 49%, 2x seminggu 35%, 3x seminggu 16%.
D. KEBERSIHAN BAK MANDI DAN WC
1. Keluarga membersihkan BAK mandi
12%
72%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang membersihkan BAK mandi minimal 1x
seminggu sebanyak 72%, 2x sebulan 10%, 1x sebulan 13%, dan tidak pernah 5%.
2. Keadaan saluran pembuangan air lembah/got
6%
9%
47%
39%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang keadaan saluran pembuangan air limbah/got
terbuka dan mengalir sebanyak 47%, terbuka dan tidak mengalir 9%, tertutup dan
mengalir 39%, dan tertutup dan tidak mengalir 5%.
3. Jenis jamban/Wc yang dimiliki keluarga
31%
69%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang jenis jamban/Wc yang dimiliki keluarga, WC
duduk sebanyak 69%, WC jongkok 31%.
4. Keadaan jamban
Keadaan Jamban
Bersih Tidak Bersih
51% 49%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang keadaan jamban Bersih sebanyak 49%, tidak
bersih 51%.
5. Jarak septitank dari sumber air/sumur
38%
62%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang jarak septitank dari sumber air/sumur < 10
meter sebanyak 62%, >10 meter 38%.
E. KANDANG TERNAK
1. Keluarga memiliki kandang ternak
Ya Tidak
51% 49%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang memiliki kandang ternak Ya sebanyak 51%,
Tidak 49%.
2. letak kandang ternak
Distribusi Frekuensi berdasarkan letak kandang ternak di RW 02 Dusun II
Kelurahan Tarai Bangun
10%
90%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang letak kandang ternak didalam rumah sebanyak
10%, diluar rumah 90%.
3. Kondisi
Kondisi
Terawat Tidak Terawat
19%
81%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang kondisi ternak terawat sebanyak 81%, tidak
terawat 19%.
4. Jarak kandang ternak dengan rumah
Distribusi Frekuensi berdasarkan jarak kandang ternak dengan rumah di RW
02 Dusun II Kelurahan Tarai Bangun
Jarak Kandang Ternak Dengan Rumah
< 5 Meter > 5 Meter
41%
59%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang jarak kandang ternak dengan rumah <5 meter
sebanyak 59%, >5 meter 41%.
F. PENGELOLAAN MAKANAN
1. Membersihkan bahan makanan
39%
61%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang membersihkan bahan makanan dicuci dulu
baru dipotong sebanyak 61%, dipotong dulu baru dicuci 39%.
2. Cara penyimpanan makanan
39%
61%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang cara penyimpanan makanan tertutup sebanyak
61%, terbuka 39%.
4. PELAYANAN KESEHATAN
1. Fasilitas kesehatan yang bisa digunakan keluarga
13%
40%
17%
16%
13%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang fasilitas kesehatan yang sering digunakan
puskesmas sebanyak 40%, Bidan 13%, balai pengobatan 16%, rumah sakit 18%,
praktik dokter 13%.
2. Jarak pelayanan kesehatan dari rumah
Distribusi Frekuensi berdasarkan jarak pelayanan kesehatan dari rumah di
RW 02 Dusun II Kelurahan Tarai Bangun
43%
57%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang jarak pelayanan kesehatan dari rumah <4 km
sebanyak 57%, .4 km 43%.
5. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
1. Sumber utama penghasilan keluarga
12%
11%
77%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang sumber utama penghasilan keluarga ayah
sebanyak 77%, ibu 12%, anak 11%.
2. Pendapatan keluarga sudah mencapai standar UMR (Rp. 2.550.000)
32%
68%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang pendapatan keluarga mencapai standar UMR
<Rp 2.550.000 sebanyak 68%, >Rp 2.550.000 32%.
3. Pendapatan keluarga mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
42%
58%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang pendapatan mencukupi dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari Ya sebanyak 58%, Tidak 42%.
4. Yang dilakukan keluarga untuk mencukupi kebutuhan RT
37%
43%
20%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk untuk mencukupi kebutuhan RT meminjam uang
sebanyak 43%, menggadaikan barang 20%, berhutang diwarung 37%.
5. Keluarga mempunyai tabungan kesehatan
37%
63%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang mempunyai tabungan kesehatan Ada sebanyak
63%, Tidak 37%.
6. POLITIK DAN PEMERINTAHAN
1. Salah satu anggota keluarga ikut aktif dalam organisasi atau kegiatan
kemasyarakatan
36%
64%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang anggota keluarga ikut aktif dalam organisasi
atau kegiatan kemasyarakatan Ya sebanyak 36%, Tidak 64%.
2. Jenis organisasi atau kegiatan kemasyarakatan yang dikuti
26%
48%
26%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang mengikuti jenis organisasi atau kegiatan
kemasyarakatan PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) sebanyak 26%,
Posyandu 48%, ikatan remaja 26%.
3. Jika tidak, alasannya
18%
48%
34%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378KK dengan 1.555
penduduk. Jumlah penduduk yang alasan tidak mengikuti kegiatan tidak sempat
sebanyak 48%, malas 34%, tidak tertarik 18%.
7. KOMUNIKASI
1. Sarana komunikasi yang digunakan keluarga
Distribusi frekuensi berdasarkan sarana komunikasi yang digunakan keluarga di
RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun .
1%2%
97%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang komunikasi mengunakan ponsel sebanyak 97% ,
telpon rumah 1%, dan tidak ada 2%.
12%
9%
40%
22%
17%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, yang mengunakan media elektronik sebanyak 40% , petugas kesehatan 17%,
kader 22% , media cetak 9%, dan dari teman 12%.
10%
3%
87%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk dengan musyahwarah dengan anggota keluarga sebanyak
87%, marah-marah 3% , dan didiamkan saja sebanyak 10%.
8. TRANSPORTASI
1. Alat transportasi yang di miliki
Distribusi frekuensi berdasarkan alat transportasi yang di miliki di RW 02 Dusun
2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun .
2% 3%
25%
69%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang mengunakan mobil sebanyak 26%, sepeda motor 69%,
sepeda 2%, dan tidak punya 3%
22%
76%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang mengunakan ojek sebanyak 76% , oplet 22% dan bus
2 %.
9. REKREASI
1. Frekuensi rekreasi yang dilakukan keluarga dalam sebulan
Distribusi frekuensi berdasarkan rekreasi yang dilakukan keluarga dalam sebulan
di miliki di RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun.
92%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang 1x perbulan sebanyak 2%, 2x perbulan 4%, 3x
perbulan atau lebih2%, dan tidak pernah 4%.
42%
54%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk tidak ada dana sebanyak 55%, tidak ada waktu 42%, dan
tidak ada sarana transportasi 3%.
3. Jenis rekreasi yang dilakukan
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis rekreasi yang di lakukan di miliki RW 02
Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun.
27%
70%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang menyukai jalan-jalan ketempat rekreasi sebanyak 27%,
kumpul bersama keluarga dirumah 70%, dan jalan-jalan ke mall 3%.
4. Berkreasi memberikan dampak positif
Distribusi frekuensi berdasarkan berkreasi memberikan dampak positif yang di
miliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun.
21%
79%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ya sebanyak 79%, dan tidak sebanyak 21%.
10. STATUS KESEHATAN KELUARGA
A. PENYAKIT DALAM
1. Anggota keluarga yang menderita penyakit dalam 6 bulan terakhir
Distribusi frekuensi berdasarkan anggota keluarga yang menderita dalam
6 bulan terakhir yang di miliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang
Desa Tarai Bangun.
23%
77%
11% 1%
1%
25%
54%
4% 2%
2%
19%
81%
95%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ada sebanyak 5%, tidak 95%.
5. Jenis penyakit kronis yang diderita anggota keluarga
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis penyakit kronis yang diderita anggota
keluarga yang di miliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai
Bangun.
32%
49%
2%
10%
3%
5%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang hipertensi sebanyak 49%, jantung 5%, rematik 3%,
diabetes melitus 9%, TBC 2%, dan asam urat 32%.
7%
49%
45%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang rutin 48%, kadang-kadang 45%, dan tidak pernah 6%.
7. Anggota keluarga yang mengelami keterbatasan fisik atau gangguan jiwa
Distribusi frekuensi berdasarkan anggota keluarga yang mengalami keterbatasan
fisik atau gangguan jiwa yang di miliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang
Desa Tarai Bangun
96%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang ada sebanyak 4%, dan tidak ada 96%.
8. Apakah mengkonsumsi obat-obatan
Distribusi frekuensi berdasarkan apakah mengkonsumsi obat-obatan dengan rutin
yang di miliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
41%
59%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ya senamyak 41%, dan tidak 59%.
25%
56%
19%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk mengalami kebutaan sebanyak 25%, bisu 19%, tuli 56%,dan
lumpuh 0%.
10. Keterbatasan fisik apa yang dialami
Distribusi frekuensi berdasarkan keterbatasan fisik apa yang di alami RW 02
Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
25%
56%
19%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk mengalami kebutaan sebanyak 25%, bisu 19%, tuli 56%
B. JAMINAN KESEHATAN
1. Keluarga memiliki jaminan kesehatan
Distribusi frekuensi berdasarkan keluarga memiliki jaminan kesehatan yang di miliki
RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
19%
81%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ada sebanyak 81%, tidak ada 19%.
2. Jenis jaminan kesehatan yang dimiliki
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis jaminan kesehatan yang dimiliki RW 02 Dusun 2
RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
7%
13%
11%
69%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk bpjs sebanyak 69%, KIS 11%, jamkesda 13%, asuransi 7%.
3. Anggota keluarga merokok
Distribusi frekuensi berdasarkan anggota keluarga merokok yang dimiliki RW
02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun.
3%
19%
78%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ya sebanyak 78%, kadang-kadang 19%, dan tidak 3%.
21%
79%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ada sebanyak 21%, dan tidak ada 79 %.
5. Keluarga mengkonsumsi buah tiap hari
Distribusi frekuensi berdasarkan keluarga mengkonsumsi buah tiap hari yang
dimiliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
19%
81%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk ya sebanyak 19%, dan tidak 81%.
6. Mencuci tangan setiap sebelum makan, sesudah makan, sesudah buang air, dan jika
tangan kotor.
Distribusi frekuensi berdasarkan Mencuci tangan setiap sebelum makan, sesudah
makan, sesudah buang air, dan jika tangan kotor yang dimiliki RW 02 Dusun 2 RT 1-3
kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
20%
52%
28%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang selalu sebanyak 52%, kadang-kadang 28%, jika mau
saja 20%.
C. Pasangan Usia Subur (PUS) dan Keluarga Berencana (KB)
1. jenis program KB yang sedang diikuti keluarga saat ini
Distribusi jenis program KB yang sedang diikuti anggota keluarga didaerah RW
02 Desa TaraiBangunKecamatan Tambang
9% Suntik
Implan
Pil
Tidak KB
1%
71%
16%
5%
79%
3% 3% 16%
puskesmas
praktik dokter
bidan
tidak mengikuti KB
79%
79%
5. cara menanggulanginya
79%
18% 12%
9%
tidak tahu
tidak diizinkan
ingin punya anak
16%
takut efek samping
alasan agama
16% menggunakan KB
29%
Berdasarkan diagram diatasdapat dilihat bahwa mayoritas alasan keluarga yang
tidak mengikuti KB yaitu (11,9%) tidak tahu, (9,4%) tidak diizinkan, (15,6%) ingin
mempunyai anak, (29,4%) takut efek samping KB, dan ( 15,6%) alasan agama.
D. Ibu Hamil
1. Kehamilan direncanakan
Distribusi apa kehamilan direncanakan
didaerahRW 02 Desa Tarai Bangun
Kecamatan Tambang
kehamilan direncanakan
6%
merencanakan kehamilan
sedang tidak hamil
94%
40%
dokter spesialis
puskesmas
60%
Berdasarkan diagram diatasdapat dilihat bahwa dari 20 orang ibu hamil ibu
memeriksakan kehamilannya 12KK (3,8%) dengan dokter spesialis, dan 8 KK
(2,5%) di puskesmas.
3. Alasan tidak memeriksakan kehamilan
Distribusi alasan tidak memeriksakan kehamilan
didaerah RW 02 Desa TaraiBangun Kecamatan Tambang
alasan tidak memeriksakan kehamilan
24%
tidak ada
memeriksa kehamilan
76%
10% 10%
tidak ada
30% 1 kali
2 kali
3 kali
50%
6%
tidak ada
1 kali
94%
Berdasarkan diagram diatasdapat dilihat bahwa dari 20 orang ibu hamil berapa
kali mendapatkan imunisasi TT yaitu (6,3%) sebanyak 1x, dan (93,8%) sedang tidak
hamil.
6. Jenis Informasi Kesehatan Tentang Kehamilan Yang Pernah Ibu Peroleh
Distribusi jenis informasi kesehatan kehamilan yang pernah ibu peroleh
didaerah RW 02 Dusun 2 Desa TaraiBangun
Kecamatan Tambang
jenis informasi kesehatan kehamilan yang pernah ibu peroleh
4% 2%
tidak ada
gizi ibu hamil
senam hamil
94%
4% 2%
tidak ada
puskesmas
posyandu
94%
6%
tidak ada
mual muntah
94%
6%
tidak hamil
tidak ada
94%
33%
67%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang ada bayi dan balita 33%, dan tidak ada 67%.
2. Penolong Kelahiran Anak
14%
6%
53%
27%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penolong kelahiran anak, bidan 53%, dukun kampong terlatih 6%, tenaga
kesehatan lainnya 27%, dan tidak ada bantuan dari tim 14%
3. Tempat Pelayanan Imunisasi Bayi/Balita
21%
2%
70%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah tempat pelayanan imunisasi bayi/balita, rumah sakit 3%, posyandu 70%,
Praktek bidan 2%, Puskesmas 21%, praktek dokter 4%, lainnya 0%
4. Kunjungan ke Posyandu Setiap Bulannya
19%
81%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah kunjungan keposyandu setiap bulannya, Ya 82%, dan tidak 19%.
5. Bayi/Balita Yang Mempunya KMS
36%
64%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah bayi/balita yang mempunyai KMS, Ya 64%, dan Tidak 36%
6. Pengetahuan Ibu Terhadap Arti Warna Pada KMS
8%
10%
83%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah Gizi Anak 83%, Tinggi Badan Anak 9%, dan Berat Badan Anak 8%
7. Tempat Pelayanan Imunisasi Bayi/Balita
21%
2%
70%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah tempat pelayanan imunisasi bayi/balita, Rumah Sakit 3%, Posyandu
70%, Praktek bidan 2%, puskesmas 21%, dan praktek dokter 4%.
8. Alasan Tidak diberi Imunisasi
33%
42%
25%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah tidak tahu tentang imunisasi 42%, Tidak ada waktu 25%, dan Takut
efek samping 33%
9. Balita Yang Mau Menghabiskan Makanan
9%
51%
41%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah balita yang mau menghabiskan makanan, Ya 50%, Tidak 41%, dan
kadang-kadang Habis 9%.
10. Penyakit Yang Sering Dialami Balita
32%
47%
21%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555 penduduk,
Demam 47%, Diare 21%, dan Pilek 32%.
11. Usaha Yang Dilakukan Keluarga Ketika Balita Sakit
Distribusi frekuensi berdasarkan usaha yang dilakukan keluarga ketika balita sakit di RW 02
Dusun 2 RT 1-3 kecamatan Tambang Desa Tarai Bangun
Usaha Yang Dilakukan Keluarga ketika Balita Sakit
Dirawat Sendiri Puskesmas Rumah Sakit
Balai Pengobatan Praktek Dokter Lainnya Berdasarkan
14% diagram di atas dapat
30% dilihat bahwa dari
14%
378 kk dengan 1.555
penduduk, Dirawat
10%
90%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah penduduk yang mempunyai anak sekolah, Ya 90%, dan Tidak 10%
2. Tingkat Pendidikan Pada Anak
21%
47%
32%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, SD 21%, SMP 32%, dan SMA 47%.
3. Kegiatan Anak Diluar Sekolah
8%
15%
35%
42%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Keagamaan 35%, Olahraga 42%, Karang Taruna 15%, dan lainnya 8%.
4. Anak Yang Menderita Penyakit
12%
88%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, anak yang menderita penyakit, Ya 12%, dan Tidak 88%
5. Sudah Berobat
Sudah Berobat
Sudah Belum
25%
75%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Sudah 75%, dan Belum 25%.
6. Berobat Dimana
28%
72%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Medis 72%, dan Non Medis 28%.
16%
22%
18%
43%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Musik/TV 22%, Olahraga 44%, Keagamaan 18%, dan Rekreasi 16%.
8. Membantu Orang tua
34%
66%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Ya 66%, dan Tidak 34%
9. Kebiasaan Anak
Kebiasaan Anak
Merokok Main Gudget Membantu Orang tua
14%
33%
52%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Merokok 34%, Main Gudget 52%, dan Membantu orang tua 14%.
E. Usia Lanjut
1. Anggota keluarga Berusia Lanjut
33%
67%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah anggota keluarga berusia lanjut, Tidak Ada 33%, dan Ada 67%.
2. Keluhan Penyakit Lansia
25%
75%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, jumlah keluhan penyakit lansia, Tidak 25%, dan Ya 75%.
3. Jenis Penyakit
10%
33%
17%
17%
7%
17%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Asma 10%, Hipertensi 17%, Rematik 17%, Osteoporosis 17%, Jantung 6%,
dan kencing manis 33%.
4. Upaya Yang Dilakukan
50% 50%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, berobat ke sarana kesehatan 50%, dan di obati sendiri 50%.
5. Waktu Senggang Lansia
23%
43%
33%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Berkebun/pekerjaan rumah 44%, Wirid/pengajian 33%, dan berdiam diri
dikamar/dirumah 23%.
6. Kebutuhan Lansia Terpenuhi
33%
67%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Tidak Ada 33%, dan Ada 67%.
100%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Tidak Ada 100%, dan Ada 0% .
8. Penggunaan Alat Bantu
17%
83%
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 378 kk dengan 1.555
penduduk, Tidak Ada 83%, dan Ada 17% .
4. KESIAPAN MENGHADAPI COVID 19
53%
SUDAH
BELUM
47%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 53 % warga
yang sudah mendapatkan informasi tentang covid melalui medsos namun tidak
secara langsung. 47 % warga yang belum mendapatkan informasi tentang covid 19.
50%
MEDIA SOSIAL
MEDIA MASA
50%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 50%
warga mendapatkan informasi tentang covid 19 dari media sosial. 50% warga
mendapatkan informasi tentang covid 19 dari media massa.
53%
YA
TIDAK
47%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 47%
warga percaya tentang covid 19, 53% warga yang tidak percaya akan covid 19.
74%
YA
26% TIDAK
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 74%
warga yang tidak keluar daerah/kota selama 14 hari terakhir, 26% warga yang
keluar kota dalam 14 hari terakhir.
74%
YA
26% TIDAK
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 26%
warga tidak ada riwayat batuk selama 14 hai terakhir. 74% warga yang ada
riwayat batuk selama 14 hari terakhir.
YA
TIDAK
74%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 26%
warga yang mengatakan bahwa ada demam dalam 14 hari terakhir, 74% warga
yang mengatakan tidak ada demam dalam 14 hari terakhir.
YA
TIDAK
100%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 100%
warga yang mengatakan tidak ada kontak dengan orang yang dicurigai terkena
covid19.
8. Pengetahuan perilaku 3M
53%
YA
TIDAK
47%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 47%
warga yang mengatakan menerapkan perilaku 3M, 53% warga yang mengatakan
tidak menerapkan prilaku 3M.
9. Penerapan perilaku 3M
74%
YA
26% TIDAK
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 26%
keluarga yang mengatakan menerapkan prilaku 3M dikehidupan sehari-hari, 74%
keluarga yang tidak menerapkan prilaku 3M dikehidupan sehari-hari.
53%
YA
TIDAK
47%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 47%
warga yang mengatakan mencuci tangan dengan air mengalir, 53% warga yang
mencuci tangan dengan air yang tidak mengalir.
74%
YA
26% TIDAK
BANTUAN PEMERINTAH
DANA PRIBADI
BANTUAN DARI SWASTA
100%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 100%
warga mengatakan bahwa dana yang digunakan untuk fasilitas mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir adalah dana pribadi
60%
YA
TIDAK
40%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 40%
warga yang menggunakan masker saat berada diluar rumah, 60% warga yang
tidak menggunakan masker keluar rumah.
3%
30%
MEDIS
KAIN
SCUBA
66%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 66%
warga menggunakan masker kain, 30% warga yang menggunakan masker
scuba, 4% warga menggunakan masker medis.
4 JAM
DIGUNAKAN TERUS-MENERUS
LEBIH DARI 4 JAM
100%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 100%
warga yang menggunakan masker medis terus menerus
16. Mencuci masker kain
46%
8%
SETIAP HARI
>2 KALI PERMINGGU
< 2 KALI SEMINGGU
46%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga
yang menggunakan masker kain dicuci dalam >2 minggu 46%, dicuci <2
minggu 46%, 8% dicuci setiap hari
PERNAH
TIDAK PERNAH
100%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 100%
warga yang belum melakukan test covid 19.
18. Melakukan pemeriksaan covid19
50%
50%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa 50%
warga ketika bersin dan batuk menutup hidung dan mulut, 50% warga yang
ketika bersin dan batuk tidak melakukan apa-apa.
34%
YA
TIDAK
66%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa ketika
berada di tempat umum/keramaian menjaga jarak 66%, 34% warga yang tidak
menjaga jarak ketika berada ditempat umum/keramaian.
20. Kapan melakukan pemeriksaan covid19
21%
YA
TIDAK
79%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga
yang melakukan aktifitas diluar rumah 79%, yang tidak melakukan aktifitas
diluar rumah 21%
21% YA
79%
TIDAK
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga
yang membawa handsanitazier ketika keluar rumah 21%, dan yang tidak
membawa handsanitizer ketika keluar rumah 79%
22. Menjaga jarak ketika berada ditempat umum
53%
YA
TIDAK
47%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga
yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat 47% dan yang tidak menerapkan
pola hidup bersih dan sehat 53%.
21%
YA
TIDAK
79%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga
yang melakukan aktifitas diluar rumah 79%, yang tidak melakukan aktifitas
diluar rumah 21%
24. Membawa handsanitizer ketika diluar rumah
21% YA
79%
TIDAK
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga
yang membawa handsanitazier ketika keluar rumah 21%, dan yang tidak
membawa handsanitizer ketika keluar rumah 79%
Distribusi frekuensi berdasarkan menjaga pola hidup sehat dan waktu tidur
di RW. 02 dusun II Desa tarai bangun
53%
YA
TIDAK
47%
Dari penyebaran angket di RW. 02, RT. 01-03 didapatkan bahwa warga yang menerapkan
pola hidup bersih dan sehat 47% dan yang tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat 53%.
F. ANALISADATA
NO DATA MASALAH
1 Data Subjektif:
1. Warga RW 02 mengatakan tidak pernah
Defisiensi kesehatan
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
Komunitas
COVID19 .
2. Pak Rt 03 mengatakan pernah ada kasus
confirmasi covid19 sebanyak 1 orang di daerah
tersebut.
3. Mayoritas warga mengatakan memimiliki
kebiasaan merokok.
4. Ketua rw 02 mengatakan Tidak ada satga
covid19 di daerah tersebut.
Data Objektif
Hasil Obsevasi
1. Tidak ada aktivitas kelompok remaja di
lingkungan RT 1-3.
2. Tidak ada aktivitas kelompok lansia di
lingkungan RT 1-3.
2 Data Subjektif
1. Keluarga mengatakan tidak memakai masker Ketidakefektifan
ketika keluarrumah manajemen
2. Keluarga mengatakan kurangnya sosialisasi Kesehatan diri di
kesehatan terkait covid-19 dari pihakpuskesmas RW 02 dusun 2
3. Keluarga mengatakan jika sakit jarang konsumsi Desa Tarai Bangun
obat dari puskesmas dan lebih memilih konsumsi Kecamatan Tambang
obat-obatanherbal,
4. Berdasarkan hasil wawancara ketua RW 02
mengatakan belum memiliki fasilitas tempat
cucitangan didepan rumah dan tempat-tempat
umum untuk mencegah covid19.
5. Keluarga mengatakan mengetahui terkait prilaku
8. 3Berdasarkan
M (mencuci wawancara kepadaketua
tangan, memakai RW 02
masker, menjaga
bahwa keluarga
jarak) namun ddisekitar
keluarga belumbelum terlalu percaya
menerapkan prilaku
dengan adanya virus Covid-19.
3 Mtersebut.
6. Keluarga mengatakan belum pernah pemeriksaan
Data Objektif.
covid-19 seperti rapid test dan swab test.
7. Bahwa
1. Keluargajenis penyakittidakmempunyai
mengatakan kronis Hipertensi 49%,
Asam Urat 32%, dan lain lain19%.
handsanitaizer.
2. Bahwa 49% tidak pernah mengkonsumsi obat
hiprtensi, 45% kadang-kadang dan 6% rutin
minum.
3. Bahwa 78% keluarga perokok, 19% kadang-
kadang , dan tidak perokok 3%
4. Bahwa alasan tidak mengikuti KB 32% tidak
mau, 23% takut efek samping KB, 18% ingin
punya anak, 15% alasan agama, 12% tidak
diizinkansuami.
5. bahwa jenis penyakit lansia adalaj Jantung
30%,Rematik 20% dan Hipertensi50%.
6. Masyarakat tampak tidak menggunakanmasker
7. Masyarakat tampak masih seringberkumpul
8. Tampak tidak ada tempat pencuci tangan ditempat
umum maupun dirumahmasing-masing.
G. PRIORITAS MASALAH
No Masalah Keperawatan 1 2 3 4 5 6 Total Ranking
1. Defisiensi kesehatan 3 6 6 3 6 5 29 1
komunitas di RW 02 Dusun II
Desa Tarai Bangun
2. Ketidakefektifan menajemen 3 4 6 3 6 5 27 2
Kesehatan diri komunitas di
RW 02 Dusun II Desa Tarai
Bangun
Keterangan
1. Kesadaran masyarakat terhadapmasalah
2. Motivasi masyarakat dalam menyelesaikanmasalah
3. Kemampuan perawat untuk mempengaruhi atau memberisolusi
4. Tersedianya keahlian untuk menyelesaikan masalah kesehatan
5. Keparahan atau keseriusan masalah yang dihasilkan jika tidakdiselesaikan
6. Kecepatan masalah dapatdiselesaikan
Kriteria nilai :
1-3 = Rendah
4-6 = Sedang
7-10 = Tinggi
H. DIAGNOSA
1. Defisiensi kesehatan masyarakat di RW 02 Dusun II desa Tarai Bangun
2. Ketidakefektifan manajemen masyarakat RW 02 Dusun II desa Tarai Bangun
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (RENPRA) KOMUNITAS
DI RW 02 DUSUN 2 DESA TARAI BANGUN
NOC NIC
No Diagnosa Tujuan Strategi Intervensi Evaluasi
Kode Hasil Kode Hasil
Noc Nic
No Diagnosa Tujuan Strategi Intervensi Pokja
Kode Hasil Kode Hasil
2 Ketidakefektif Tujuan jangka Prevensi primer Prevensi 1. Melakukan
an manajemen panjang : 1. Pengetahuan: primer pendidikan
Kesehatan di Setelah 1823 promosi 5510 1. Pendidikan kesehatan dengan
RW 02 dusun dilakukan kesehatan kesehatan Pendidikan cara
2Desa Tarai tindakan 2. Pengetahuan 5520 2. Memfasilitai kesehatan menyebarkan
Bangun keperawatan 1806 tentang pembelajaran brosur dan leaflet
diharapkan sumber- kelompok kepada warga
masalah sumber RW 02 dusun 2
manajemen kesehatan desa tarai bangun
kesehatan 2. Memasang
teratasi di RT spanduk yang
01, RT 02,RT berisikan
03 RW 02 informasi tentang
Dusun 2 desa covid19.
tarai bangun
3. Membuatposter
dan memasang di
daerah yang
Tujuan jangka sering di lewati
pendek: oleh masyarakat
setelah RW 02 dusun 2
dilakukan desa tai bangun
tindakan 4. Memasang poster
keperawatan yang berisikan
diharapkan: cara cuci tangan
1. meningkatka yang benar di
n setiap
pengetahuan fasilitas/tempat
masyarakat cuci tangan di
tentang lingkungan RW
ketidakefekti 02 dusun 2 desa
an tarai bangun
manajemen
1855 1. Pengetahuan: 5618 1. Pengajaran 1. Mengajarkan
kesehatan Proses
gaya hidup kelompok kader dan
2. terbentuknya kelompok
sehat masyarakat
kader
mengenai covid
posyandu di 19 tetapi tetap
wilayah RW memperhatikan
02 protocol
Dusun 02 Kesehatan
Desa Tarai Prevensi Prevensi Partnership 1. Bekerja sama
Bangun sekunder sekunder dengan pihak
1606 1. Partisipasi 4350 1. Manajen puskesmas dan
dalam perilaku desa untuk
pengambilan 4360 2. Modifikasi melakukan
keputusan perilaku pendidikan dan
perawatan 7320 3. Manajemen promosi
kesehatan kasus kesehatan tentang
1902 2. Kontrolresiko covid19 namun
tetap
memperhatikan
protokol covid19
Pemberdayaan 1. Memberdayakan
1934 1. Keamanan dan 6489 1. Manajemen kader dan
kesehatan kesehatan masyarakat
perawatan lingkungan dalam pembuatan
lingkungan masker kain
namun tetap
memperhatikan
protocolcovid19
2. Bersama
masyarakat
membuat tempat
cuci tangan dan
menyediakan
sabun di daerah
fasilitas umum
seperti masjid,
musholla atau
tempatumum
yang biasa di
lewati oleh
masyarakat RT
02 desa tai
bangun
Dusun 02 Desa
Tarai Bangun
1. Mengajarkan kader Hari Wilayah RW Pemberdayaan
Sabtu 02 Dusun 02
dan masyarakat
Desa Tarai
mengenai covid 19 Bangun
tetapi tetap
memperhatikan
protocol kesehatan
1. Bekerja sama Direncan Wilayah RW Partnership
akan
dengan pihak 02 Dusun 02
puskesmas dan Desa Tarai
kelurahan untuk Bangun
melakukan
pendidikan dan
promosi kesehatan
tentang covid19
namun tetap
memperhatikan
protokol covid19
Kegiatan : LKMM 1
Waktu : Jumat 18 Desember 2020
Tempat : Kantor Desa
DOKUMENTASI
LOKA KARYA MINI MASYARAKAT (LKMM) 1
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dari masing-masing tahapan proses
asuhan keperawatan komunitas yang telah dilakukan pada praktik keperawatan komunitas
di wilayah RW 02 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Dalam analisa ini
akan ditampilkan gambaran umum proses kegiatan, faktor pendukung, faktor
penghambat, dan rencana tindak lanjut. Praktik asuhan keperawatan komunitas
dilaksanakan dari tanggal 26 Oktober 2020 sampai 16 November 2020 berdasarkan Plan
of Action (POA) yang telah disusun bersama kelompok kerja kesehatan (POKJAKES)
dan bersama masyarakat di RW 02 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Pekanbaru.
A. Tahap Persiapan
Tujuan praktik keperawatan komunitas adalah untuk membantu pelayanan
kesehatan di komunitas dan memberdayakan masyarakat (Community Empowerment)
dalam mengindentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada di komunitas.
Sebagai tahap awal dari pelaksanaan praktik profesi dikomunitas, terdapat beberapa hal
yang telah di lakukan yaitu administrasi, persiapan lokasi praktik lapangan, izin
pemakaian lokasi praktik, izin dan koordinasi dari pihak kecamatan, puskesmas dan
pihak kelurahan, dan pembuatan kuesioner serta whindshield survey untuk pendataan.
Hal-hal yang mendukung pada tahap ini yaitu adanya kerja sama yang baik antar
anggota kelompok, pemberian informasi, arahan, dan bimbingan dari pembimbing
akademik, dana awal dari mahasiswa, kemudahan wilayah untuk dijangkau, transportasi
lancar serta aparat kecamatan, kelurahan, RW, RT yang mudah dihubungi. Pada tahap
ini mahasiswa menemukan wilayah yang cukup luas denga jumlah penduduk 164 KK,
dengan sifat masyarakat yang heterogen, sebagian penduduk memiliki pendidikan cukup
dengan tingkat perekonomian warga menengah ke atas.
Pada tahap ini mahasiswa mendapat dukungan antara lain dari lintas sektoral
seperti adanya dukungan dari pihak kecamatan, kepolisian, kelurahan serta RW dan
RT setempat. Mahasiswa juga mendapat dukungan dari lintas progran antara lain
adanya dukungan dari pihak Puskesmas Umban Sari. Faktor penghambat di lapangan
yaitu belum tersosialisasinya program kegiatan praktik profesi keperawatan
komunitas mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Payung Negeri Pekanbaru di
mayarakat sehingga berpengaruh terhadap kelancaran tahap persiapan serta adanya
virus covid19 yang menghambat kegiatan mahasiswa sehingga harus selalu menjaga
jarak sesuai protokol covid19 dengan keluarga dan komunitas. Berdasarkan uraian di
atas diperlukan rencana tindak lanjut bagi seluruh pihak yang mendukung untuk
membantu tersosialisasinya keberadaan mahasiswa praktik profesi keperawatan
komunitas di lingkungan yang bersangkutan.
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian telah dilakukan dengan berbagai metode pengumpulan
data yang dimulai dengan whindshield survey, penyusunan kuesioner/angket,
penyebaran kuesioner, observasi dan wawancara. Hal ini sesuai dengan teori Neuman
yang dimodifikasi oleh Mc. Farley dan Anderson (2000) yaitu model community as
partner, yang melihat masyarakat dalam suatu wilayah sebagai core atau inti dan
pengkajian harus kita lakukan pada masyarakat tersebut secara sistimatis dan ilmiah.
Mc. Farley dan Anderson (2000) juga berpendapat bahwa 8 sub sistem yang
berpengaruh di komunitas yaitu lingkungan fisik, pelayanan sosial dan kesehatan,
ekonomi, transportasi dan keamanan, politik dan pemerintah, komunitas, pendidikan
serta rekreasi.
Pada tahap pengkajian ini telah dilakukan kegiatan antara lain penyebaran
kuesioner sebanyak 105 angket dan jumlah angket yang berhasil dikumpulkan adalah
sebanyak 90 angket, sekaligus observasi dan wawancara dengan masyarakat di
wilayah RT 01, RT 02, RT 03, di RW 02 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai
Pekanbaru, pada tanggal 7 November 2020 sampai 11 November 2020. Data yang
diperoleh, kemudian ditabulasi dan dianalisa serta dirumuskan masalah yang
diperoleh disepakati bersama dengan masyarakat pada saat LKMM (Loka Karya
Musyawarah Masyarakat) I pada tanggal 03 November 2020.
Proses pengkajian yang dilakukan pada masyarakat telah memberikan
informasi sehingga diketahui masalah atau ancaman kesehatan yang ada
dimasyarakat. Hal ini sesuai pendapat Stanhope & Landscaster (2004) dimana pada
saat melakukan pengkajian komunitas perlu adanya persiapan serta pengkajian
komunitas sehingga didapatkan suatu masalah.
Faktor pendukung pada tahap ini adalah masyarakat berpartisipasi aktif dalam
memberikan informasi saat dilakukan wawancara dan adanya dukungan dari pemuka
masyarakat baik ketua kelompok, ketua RT, ketua RW dan tokoh masyarakat serta
tokoh agama di RW 02 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Selain
itu, pada proses pengkajian mahasiswa mendapat dukungan melalui kerjasama yang
baik pada lintas program (Puskesmas) dan lintas sektoral (Kelurahan).
Faktor penghambatnya adalah sebagian besar masyarakat heterogen, mayoritas
masyarakat bekerja sebagai swasta dan wiraswasta dan banyak yang bekerja sebagai
petani di pagi hingga siang hari seperti mencabut lengkuas/jahe, mencuci papaya, dan
lain-lain, sehingga sulit ditemui padapagi hingga siang hari serta juga beberapa
masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan sepenuhnya tanggung jawab
mahasiswa. Berdasarkan kendalakendala yang ditemukan diperlukan rencana tindak
lanjut yaitu dukungan penuh dari pihak RT dan RW setempat berupa sosialisasi dan
motivasi bagi seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan yang dilakukan
mahasiswa. Adanya virus covid19 sehingga mahasiswa kesulitan dalam berinteraksi
dengan keluarga dan komunitas.
Berdasarkan hasil windshield survey dan tabulasi data didapatkan 3 masalah
kesehatan di RT 01, RT 02, RT 03/RW 02 yaitu :
1. Ketidakefektifan manajemen Kesehatan di RW 02 Kelurahan Maharani
Kecamatan Rumbai
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di RW 02 di RW Kelurahan
Maharani Kecamatan Rumbai
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko di rw 02 kelurahan maharani kecamatan
rumbai.
D. Tahap Intervensi
Setelah dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas bersama masyarakat di
wilayah RT 01, RT 02, RT 03 RW 02 Kelurahan Maharani Kecamatan
Rumbai, maka langkah selanjutnya merumuskan Plan Of Action (POA) untuk
mengatasi masalah kesehatan bersama masyarakat dan anggota POKJAKES. POA
tersebut dipaparkan melalui loka karya mini masyarakat I (LKMM I) dan disepakati
oleh masyarakat.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Stanhope (2014) maka terlebih
dahulu dibentuklah organisasi POKJAKES. Untuk pengembangan rencana yang
strategis perlu adanya penjelasan tentang bentuk-bentuk yang akan dilakukan, adanya
peralatan untuk mendukung kegiatan dan peran serta masyarakat. Menurut Mc.Farley
& Anderson (2002), strategi intervensi terdiri dari promosi kesehatan, pelayanan
kesehatan dan kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan
rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan rencana ini sesuai dengan
model keperawatan komunitas menurut Betty Neumen yaitu pendekatan intervensi
primer, sekunder, dan rehabilitatif.
Faktor pendukung dalam pelaksanaan intervensi keperawatan adalah masyarakat
menyadari bahwa masalah kesehatan yang ditemukan serta dirumuskan oleh
mahasiswa adalah hal yang nyata dan dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, faktor
pendukung lainnya yaitu adanya kerjasama yang baik dengan lintas program
(Puskesmas) dan lintas sektoral (Kecamatan dan
Kelurahan) yang selalu mendukung pelaksanaan kegiatan di masyarakat RT 01, RT
02, RT 03 RW 02 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Sedangkan
faktor penghambat yang ditemukan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan yaitu
sulitnya mengumpulkan masyarakat dalam waktu yang bersamaan karena pekerjaan
dan kesibukan yang berbeda dari masing-masing keluarga. Rencana tindak lanjut
pada tahap intervensi ini yaitu akan dilakukan implementasi sesuai dengan rencana
keperawatan komunitas yang telah disepakati bersama masyarakat dengan melakukan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral sesui dengan Plan Of Action (POA).
E. Tahap Implementasi
Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati dengan masyarakat, maka
dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
selama 3 minggu dengan dukungan penuh dari tokoh masyarakat dan tokoh agama
serta partisipasi aktif masyarakat. Menurut teori Mc.Farley & Anderson (2002),
dijelaskan bahwa dalam melakukan suatu tindakan perlu adanya perumusan strategi
untuk kegiatan agar tindakan yang dilakukan mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi yang digunakan oleh mahasiswa sesuai dengan teori yaitu
promosi kesehatan, layanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan kelompok
kerja.
Berikut ini akan diuraikan dan analisa kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam
upaya menyelesaikan masalah yang ditemukan di masyarakat:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di RW 02 Kelurahan Maharani
Kecamatan Rumbai Implementasi :
a. Pendidikan kesehatan tentang cara cuci tangan yang baik dan benar
serta pentingnya penggunaan masker kepada anak SD 013 di RW 02
Keluarahan Maharani Kecamatan rumbai (Program UKS) Kegiatan
pendidikan kesehatan dengan mengajarkan anak anak cara mencuci tangan
yang baik dan benar serta membagikan masker kepada anak anak di SD 013.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 10 November 2020 di lingkungan
RW 02 Kelurahan Maharani, Kecamatan Rumbai. Tujuan pelaksanaan
kegiatan ini diharapkan kepada anak-anak dan guru agar dapat memahami
tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar serta pentingnya
penggunaan masker untuk pencegahan penularan virus covid19 sehingga
meningkatkan pengetahuan anak-anak dan guru yang diberikan pendidikan
kesehatan. Rencana Tindak Lanjut :
Ketua dan anggota kelompok kerja kesehatan (POKJAKES), kesehatan
lingkungan dapat memotivasi masyarakat agar mampu dan mau mencegah
penularan virus covid19 dengan baik dan benar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan khusus penulisan hasil dari laporan kegiatan Loka Karya Mini
Masyarakat (LKMM) di RT 01, RT 02 dan RT 03 RW 02 Kelurahan Maharani
Kecamatan Rumbai, maka dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Data Umum
a. Didapatkan data kepala keluarga di RW 02 berjumlah 164 KK dan jumlah jiwa
berjumlah 540 jiwa.
b. Distribusi frekuensi berdasarkan usia di RW 02 mayoritas berumur dewasa yaitu
sebanyak 47%.
c. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin di RW 02 mayoritas lakilaki
sebanyak 51%.
d. Distibusi frekuensi berdasarkan pendidikan di RW 02 mayoritas berpendidikan
SMA sebanyak 36%.
e. Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan di RW 02 mayoritas petani sebanyak
36,00%.
f. Distribusi frekuensi berdasarkan agama di RW 02 mayoritas beragama islam
sebanyak 93%.
g. Distribusi frekuensi berdasarkan suku atau bangsa di RW 02 mayoritas minang
sebanyak 72%.
a. Pendidikan kesehatan tentang cara cuci tangan yang baik dan benar serta
pentingnya penggunaan masker kepada anak SD 013 di RW 02
Keluarahan Maharani Kecamatan rumbai (Program UKS)
b. Pendidikan kesehatan tentang penggunaan APD pada pekerja perabot di
RW 02 Kelurahan Rumbai (Program UKK)
c. Menganalisa Program Puskesmas yaitu Program Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M) di Puskesmas Umban Sari Kecamatan Rumbai (APP)
d. Pendidikan Kesehatan dengan menyebarkan brosur dan pembagian masker Kepada
Warga RW 02 Kelurahan Maharani tentang Covid19
e. Memasang spanduk tentang pencegahan covid19
f. Bekerjasama dengan pihak puskesmas rumbai dan kelurahan Maharani dalam
pembagian masker gratis terhadap masyarakat Kelurahan
Maharani
g. Menyediakan fasilitas mencuci tangan untuk masyarakat RW 02
Kelurahan Maharani
h. Pembentukan Kader Posyandu Dan Pokjakes
4. Bagi Masyarakat
Laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan pedoman dalam melanjutkan kegiatan
yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di RW 02
Ketua dan anggota kelompok kerja kesehatan (POKJAKES), kesehatan