PENKAJIAN KEPERAWATAN
Oleh
Kelompok V
Andi Irawan
Asti WindaWati
Ardianto
Nurafni oktaviani
NurulAfifah
Rina afriana
Kurnia safitri khaz
Titi mardianti safitri
Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala taufik dan
hidayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga penyusun dapa tmenyelesaikan
makalah tentang Penkajian Keperawata nsesuai dengan apa yang diharapkan. Penulis
berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi gambaran
bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan
keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang............................................................................... 1
B. Rumusan masalah.......................................................................... 2
C.Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Pengertian proses keperawatan.......................................................... 4
B. Karakteristik proses keperawatan ..................................................... 4
C. Tahapan dalam proses keperawatan................................................... 5
D. Tujuan dan jenis pengkajian.............................................................. 7
E. Aktifitas utama dalam proses pengkajian.......................................... 8
F. Perbedaan data subjektif dan objektif,
data primer, data sekunder................................................................. 10
G. Metode pengumpulan data................................................................. 11
H. Menjelaskan Jenis interviwe ............................................................ 13
I. Pengorganisasian data........................................................................ 15
J. Pernyataan terbuka dan tertutup, keuntungan dan kerugian.............. 18
K. Perbedaan pengkajian keperawatan dengan pengkajian medis......... 19
L. Tujuan dan teknik pengkajian yang digunakan
dalam pemeriksaan fisik.................................................................... 20
M. Validasi data dan metode yang dilakukan
dalam validasi data pengkajian......................................................... 22
BAB III PENUTUP...................................................................................... 23
A. Simpulan......................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas kearah
pemahaman dan penatalaksanaan kesehatan seseorang. Perawat yang
kompeten harus mempunyai pengetahuan yang adekuat tentang fisiologi,
patofisiologi,psikopatologi,dan pengobatan medis untuk dapat secara aman
melakukan pengobatan. Dalam lingkup perawatan kesehatan yang kompleks
sekarang ini, perawat harus mampu memecahkan masalah secara akurat,
menyeluruh, dan cepat. Hal ini berarti bahwa perawat harus mampu menelaah
informasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat penilaian
kritis.Pengkajian keperawatan adalah proses sistematik dari pengumpulan,
verifikasi, dan komunikasi data tentang klien.
A. RumusanMasalah
Apa itu pengkajian keperawatan?
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Untuk mengetahui tentang pengkajian.
2. TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui pgenertian proses keperawatan
b. Untuk mengetahui karakteristik proses keperawatan
c. Untuk mengetahui tahapandalam proses keperawatan
d. Untuk mengetahui tujuan dan jenis penkajian
e. Untuk mengetahui ktivitas utamadalam proses penkajian
f. Untuk mengetahui perbedaan data subjektif objektif. data primer dan
data sekunder.
g. Untuk mengetahui metode pengumpulan data
h. Untuk mengetahui jenis interview
i. Untuk mengetahui penoranisasian data
j. Untuk mengetahui pernyataan terbuka dan tertutup, keuntunan dan
keruian
k. Untukmengetahuimetodepenumpulan data
l. Untuk mengetahui pernyataan terbuka dan tertutup, keuntunan dan
kerugian
m. Untuk mengetahui perbedaan pengkajian yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik
n. Untuk mengetahui validasi data dan metode yang digunakan dalam
validasi data pengkajian
BAB II
PEMBAHASAAN
A. PengertianProses Keperawatan
Menurut Tarnoto dan wartonah (2004) proses keperawatan adalah metode
pengorganisasian yang sistemati, dalam melakukan asuhan keperawatan pada
individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan
pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya. Menurut Barbara R.
Hegner(2003), proses keperawatan adalah kerangka kerja untuk tindakan
keperawatan.
Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada
pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus di ambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek
fisik,mental,sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah
dianalisis.Jenis data antara lain: data objektif, yaitu data yangdiperoleh
melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya
suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.Data subjektif, yaitu data
yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga
pasien/saksi lain misalnya,kepala pusing,nyeri,dan mual.
Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan
berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah
kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi
dengan asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga
yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis.Selanjutnya disusun
diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritas.Prioritas masalah
ditentukan berdasarkan criteria penting dan segera. Penting mencakup
kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi,
sedangkan segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang
tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah
komplikasi yang lebih parah atau kematian. Prioritas masalah juga
dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow,
yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang
mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan
Pengertian
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari
individu atau kelompok dimana perawat secara akontabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan
merubah (Carpenito,2000).Perumusan diagnosa keperawatan :
a) Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
b) Resiko: menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak
di lakukan intervensi.
c) Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
d) Wellness : keputusan klinik tentang keadaan
individu,keluarga,ataumasyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera
tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
e) Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan
actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu
kejadian atau situasi tertentu.
c. Rencana keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang
diuraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana
perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat
mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan.Rencana asuhan
keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas
asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil,
semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan
yang berkualitas tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran
informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana
perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka
panjang(potter,1997)
d. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu
klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai
berikut :
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional.Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
e. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana
proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah di rumuskan sebelumnya.Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut
1) Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah
disusun.
2) Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang
telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil evaluasi Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
a.Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan
perbaikan/kemajuan sesuai dengan criteria yang telah di tetapkan.
b. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
c.Tujuan tidak tercapai,apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam
hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah
terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain
yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian
sampai dengan evaluasi kepada pasien,seluruh tindakannya harus di
dokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan
D. Tujuan Dan Jenis Pengkajian
Tujuan pengkajian menurut Carpinito Moyet(2004), perawat masa kini
dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan/keperawatn yang bermutu tinggi
kepada masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan bila perawat mampu menggunakan
metode pendekatan pemecahan masalah (problem solving apporoach),
menerapkan hasil penelitian/pengetahuan terbaik (evidence based practice),
bekerja dengan baik bersama tim kesehatan, serta melakukan pengkajian
kemampuan diri/refleksi diri untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
aspek profesional yang harus dikuasai.
Jenis pengkajian:
1. Nadi
2. Kondisi kulit
3. Kekuatan otot
4. Bidang paru
Setelah menyelesaikan dan mencatat pengkajian skrining,
perawat menganalisa data.
b. Pengkajian Fokus
Pengkajian fokus meliputi perolehan data tertentu atau spesifik
seperti yang ditentukan oleh perawat dan klien atau keluarga, atau
yang ditunjukkan oleh kondisi klien (Carpenito, 1983). Pengkajian
fokus tertentu-seperti tanda-tanda vital, fungsi usus dan kandung
kemih, serta status nutrisi-dilakukan pada setiap shift untuk setiap
klien.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam
empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data,
sistematika data dan penentuan masalah. Adapula yang
menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data (meskipun
setiap langkah dari proses keperawatan harus selalu didokumentasikan
juga).
3.Validasidata
Menurut Kozier et al. (1995) validasi data adalah kegiatan “Double-
Checking” atau verifikasi data untuk mengkonfirmasi kelengkapan,
keakuratan, dan aktualitas data. Dengan memvalidasi data, membantu
perawat untuk memastikan kelengkapan informasi dari pengkajian,
kecocokan data objektif dan subjektif, mendapatkan tambahan informasi,
menghindari ketidakteraturan dalam mengumpulkan dan memfokuskan
data sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan dan identifikasi
masalah. Alfaro – LeFevre (1998), menjelaskan bahwa yang termasuk
cara memvalidasi data antara lain: bandingkan antara data yang didapat
dengan fungsi normal, rujuk pada buku, jurnal, dan hasil penelitian,
periksa konsistensi data subjektif dengan dapat objektif yang didapat,
klarifikasi dengan pernyataan-pernyataan klien, dan cari persetujuan
kolega tentang kesimpulan yang dibuat.
4.AnalisaData
Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat dalam pengembangan
daya berpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu
dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian tentang subtansi ilmu
keperawatan dan proses penyakit. Dalam melakukan analisa data
diperlukan kemampuan menghubungkan data dengan penyebab
berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulan dalam menentukan masalah keperawatan klien.
F. Perbedaan Data Subjektif Objektif. Data Primer Dan Data Sekunder
menurut Barbara R. Hegner(2003)
a. Data Subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa
ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang
status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan,
kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu.
b. Data Objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat
diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama
pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah,
edema, berat badan, tingkat kesadaran.
c. Sumber data primer adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat
menggali informasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.
d. Sumber data sekunder Orang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui
orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, jika klien mengalami
gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran yang
menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak, klien dalam kondisi tidak
sadar.
G. MetodePengumpulanData
ada beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut Irawati Singarimbun (2004), Salah satu metode pengumpulan
data yaitu: wawancara. Wawancara adalah mendapatkan informasi dengan
cara bertanya langsung kepada responden, merangsang responden untuk
menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan
mencatatnya. Bila tugas ini tidak dilaksanakan sebagai mana mestinya, maka
hasil wawancara menjadi kurang bermutu. Syarat menjadi pewawancara yang
baik ialah keterampilan memewancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman,
artinya tidak ragu dan takut menyampaikan pertanyaan. Demikian pula
responden dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban yang
diberikan tergantung pada apakah dia dapat menangkap isi pertanyaan dengan
tepat serta bersedia menjawabnya dengan baik.
2. Observasi.
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk
memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan observasi adalah:
a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara rinci
kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan),
karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau
mengaburkan data (data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya :
“Pak, saya akan menghitung nafas Bapak dalam satu menit“ kemungkinan
besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien
akan berusaha untuk mengatur nafasnya.
b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien.
c. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan
dimengerti oleh perawat yang lain.
Contoh kegiatan observasi misalnya : terlihat adanya kelainan fisik,
adanya perdarahan, ada bagian tubuh yang terbakar, bau alkohol, urin,
feses, tekanan darah, heart rate, batuk, menangis, ekspresi nyeri, dan lain-
lain.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dalam keperawatan digunakan untuk mendapatkan data
objektif dari riwayat keperawatan klien. Pemeriksaan fisik sebaiknya
dilakukan bersamaan dengan wawancara. Fokus pengkajian fisik keperawatan
adalah pada kemampuan fungsional klien. Misalnya , klien mengalami
gangguan sistem muskuloskeletal, maka perawat mengkaji apakah gangguan
tersebut mempengaruhi klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari atau
tidak.
Tujuan dari pemeriksaan fisik dalam keperawatan adalah untuk menentukan
status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah klien dan mengambil data
dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan.
4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek
penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian.
Dalam studi dokumentasi, peneliti biasanya melakukan penelusuran data
historis objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah
terdokumentasikan dengan baik.
H. Jenis Interview
Interview adalah sarana untuk bertukar informasi antara pelamar kerja dengan
perusahaan perihal posisi yang tersedia. Ada beberapa jenis interview yang
diterapkan, tergantung posisi yang dilamar.
a. Screening Interview (Interview Penyaringan)
Screening interview biasanya adalah tahap awal dari proses
rekrutmen. Interview ini dimaksudkan untuk menyaring kandidat yang
dinilai tidak sesuai, sehingga harus disingkirkan dari daftar kandidat.
b. Selection Interview (Interview Seleksi/Pemilihan)
Semua jenis interview adalah penting, tapi interview seleksi adalah
yang paling berperan karena detail data diri Anda dikorek habis-habisan
di sini, mulai dari pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, potensi
diri, tekad, dan tujuan Anda, termasuk hal-hal yang relevan dengan posisi
yang Anda lamar. Di sesi ini Anda diberi kesempatan untuk
mengungkapkan keunggulan diri Anda demi membuat penginterview
terkesan sehingga Anda berpeluang untuk diterima.
c. Group Interview (Interview Kelompok)
I. PengorganisasianData
Bates B., (1997). Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan, (terjemahan). EGC
Jakarta.
Doengoes M.E., Moorhouse M. F., Burley J. T., (1998). Penerapan Proses Jakarta.